Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analysis of the effect of compaction variations on the hardness of the reduced sponge iron from iron sand in South Aceh Regency Reza Putra; Muhammad Sayuti; Muhammad Yusuf; Muhammad Muhammad; Muhammad Faisal
Jurnal Teknika Vol 17, No 1 (2021): Available Online in June 2021
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v17i1.9713

Abstract

Judul: Analisa pengaruh variasi kompaksi terhadap kekerasan sponge iron hasil reduksi dari pasir besi Kabupaten Aceh Selatan Title: Analysis of the effect of compaction variations on the hardness of the reduced sponge iron from iron sand, South Aceh RegencyTelah di lakukan penelitian tentang karakteristik sponge iron dari bahan  baku pasir besi dan paduannya, yang berasal dari daerah Manggamat Simpang Dua kecamatan Kluet Tengah kabupaten Aceh Selatan. Sponge iron dibuat dalam bentuk pellet dengan pencampuran yang terdiri dari pasir besi (Fe) sebanyak 500 gr, karbon (C) sebanyak 2 gr, dan zat perekat sebanyak 1 gr. Pembuatan pellet terdiri dari lima variasi tekan yaitu 50  kg⁄cm2, 60  kg⁄cm2, 70  kg⁄cm2, 80  kg⁄cm2 dan 90 kg⁄cm2, yang direduksi dengan gas asitelin pada suhu pembakaran 1200℃ dengan waktu penahanan 45 menit. Hasil pengujian komposisi dengan menunjukkan kadar Fe setelah direduksi sebesar 59,38 %, dengan kadar karbon (C) 0,97%  yang membentuk hematit dengan fasa Fe2O3 (besi oksida). Hasil kekerasan material sponge iron tertinggi rata-rata pada 287,35 HV pada penekanan 70 kg⁄cm2 yang menunjukkan nilai tekan (kompaksi) optimum pada pellet pasir besi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasir besi yang diperoleh dari daerah Aceh selatan dapat di produksi menjadi supply bahan baku produksi baja di Aceh. The properties of sponge iron produced from iron sand and its alloys from the Manggamat Simpang Dua region in South Aceh are discussed in this research. Sponge iron is produced in pellet form by combining 75 percent iron sand (Fe), 20 percent carbon (C), and 5 percent bentonite adhesive. Pellet manufacturing consists of five press variants, namely 50, 60, 70, 80, and 90 kg/cm2, which are reduced by acetylene gas at a burning temperature of 1200°C with a holding period of 45 minutes. The reduced to spongy pellets exhibited a dominating hematite (Fe2O3) phase fraction pattern of 59.8 percent and a magnetite phase (Fe3O4) of 40.2 percent, with a weight percentage of Fe of 66.57 percent and C of 2.30 percent. The greatest sponge iron material hardness results on average at 287.35 HV at a pressure of 70 kg/cm2 with a void size of 0.4 mm, showing the optimal compressive value (compaction) on iron sand pellets. It may be inferred that iron sand collected from the South Aceh region can be used as an alternate raw material in the steel manufacturing process.
RANCANG BANGUN DAPUR PELEBURAN LOGAM NON FERO BERBAHAN BAKAR GAS SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM TEKNIK MANUFAKTUR Muhammad Yusuf; Faisal Faisal
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Laboratorium Teknik Manufaktur adalah salah satu laboratorium yang ada pada jurusan Teknik Mesin Universitas Malikussaleh. Laboratorium ini sebagai tempat praktikum mahasiswa pada mata kuliah proses manufaktur. Laboratorium Teknik Manufaktur masih serba kekurangan peralatannya, hal ini dapat terkendala pada proses pembelajaran ataupun pelaksanaan penelitian khususnya tentang teknik pengecoran logam. Penelitian ini bertujuan merancang sebuah dapur peleburan logam yang dapat mendukung kelancaran proses pembelajaran maupun penelitian di laboratorium. Dapur peleburan logam dirancang untuk meleburkan logam non ferro dengan menggunakan bahan bakar gas. Proses pembakaran dilakukan dengan pencampuran bahan bakar gas LPG dan udara dari blower. Pengujian dapur dilakukan pada material aluminium scrap yang bersumber dari lokal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kemampuan dapur untuk meleburkan 6kg aluminium scrap pada temperatur 645oC selama 52 menit dengan bahan bakar gas LPG sebanyak 1.35kg.Kata kunci: proses manufaktur, pengecoran logam, dapur peleburan logam
Tensile Strength Comparison of Polymer Composite Materials Reinforced by Three Types of Bamboo Fiber Treated With 5% aq. NaOH Solution Ahmad Nayan; Muhammad Yusuf; Deassy Siska
International Journal of Engineering, Science and Information Technology Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : Department of Information Technology, Universitas Malikussaleh, Aceh Utara, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52088/ijesty.v3i2.322

Abstract

The specimens were prepared with polyester polymer reinforced with natural fiber from three types of bamboo, namely Gigantochloa Apus, Bambusa vulgaris, and Bambusa blumeana. Their tensile properties were compared and investigated. In this paper, the specimen utilization of hand-wet layup processes of polyester resin with natural fibers. The fibers were treated with 5% NaOH solution to remove hemicellulose and create better debonding between matrix and fiber. Bamboo-reinforced composite of 3 types of bamboo with fractions 60% volume is thorn bamboo, Bambusa vulgaris, Gigantochloa Apus, and bamboo wipe without alkali. Of the three types of bamboo, the highest tensile strength of Gigantochloa Apus was soaked using NaOH with an average value of 37.06 MPa, with a tensile strain of 4.11%. In contrast, the lowest tensile strength value is Gigantochloa Apus which was not immersed in NaOH with an average of 13.79 MPa, a tensile strain of 2.54%. This matter shows the effect of immersion on tensile strength bamboo fiber composite. The results of the tensile strength of each type of bamboo obtained in this research, among others, bamboo thorn's tensile strength of 22.81 MPa, Bambusa vulgaris tensile strength of 16.69 MPa, bamboo apus 37.06 MPa, and Gigantochloa Apus without alkali 13.79 MPa. The observations show that Gigantochloa Apuscomposites are suitable for use as alternative tensile materials.
Penguatan Implementasi Model Edutechnopreneur Islami Bagi Guru Sekolah Menengah Atas Siraj Siraj; Taufiq Taufiq; Abubakar Abubakar; Muhammad Yusuf; Syamsul Bahri; Marwan Marwan
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 3 No. 2 (2023): Journal Of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v3i2.146

Abstract

Salah satu terobosan yang diambil oleh pemerintah Aceh adalah dengan menerbitkan Peraturan Gubernur Aceh Nomor 66 Tahun 2019 tentang Kurikulum Pendidikan Berbasis Teknologi dan Kewirausahaan Islami pada Sekolah Menengah Kejuruan di Aceh. Hal ini diharapkan dapat memberi bekal kemampuan dalam wujud kompetensi dasar terkait dengan kemandirian lulusan dan mengelola kegiatan produksi dan jasa di sekolah dan luar sekolah. Unit produksi Edutechnopreneur Islami merupakan merupakan satu pengajaran dengan sistem blok khusus mata pelajaran produktif di SMK dan juga merupakan sebuah lembaga pengelola produksi dan jasa yang mendatangkan income generating bagi sekolah dan warga sekolah. Kegiatan pengabdian pemberdayaan masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan dalam usaha peningkatan pengetahuan dan memperbaiki/membantu guru-guru produktif sekolah mitra melalui kegiatan penguatan implementasi model Edutechnopreneur Islami bagi guru Sekolah Menengah Atas Negeri 7 Lhokseumawe. Pelaksanaan kegiatan pengabdian pemberdayaan masyarakat ini dilaksanakan melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan. Hasil dari kegiatan pelatihan dan pendampingan melalui kegiatan penguatan implementasi model Edutechnopreneur Islami bagi guru Sekolah Menengah Atas Negeri 7 Lhokseumawe adalah sebagai berikut: (1) meningkatnya pengetahuan guru-guru produktif terkait implementasi model Edutechnopreneur Islami; (2) meningkatnya pengetahuan dan kompetensi guru-guru produktif dalam membangun industri di sekolah; dan (3) meningkatnya pengetahuan kepala sekolah dalam implemtasi manajemen pembelajaran berbasis produksi dalam menghasilkan produk-produk yang layak dijual dan mampu bersaing di pasaran.
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN REFLEKTIF BERBASIS UNITY OF SCIENCES BAGI CALON GURU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PROFESIONAL Siraj Siraj; Muhammad Yusuf; Islami Fatwa; Faizar Rianda; Mulyadi Mulyadi
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP) Vol. 6 No. 4 (2023): Volume 6 No 4 Tahun 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v6i4.21533

Abstract

Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan berkewajiban menyiapkan guru SMK yang profesional dengan pembelajaran refleksi (reflective learning) yang merupakan model kegiatan pembelajaran dengan melibatkan kegiatan berpikir reflektif dalam prosesnya. Refleksi dalam konteks pembelajaran merupakan kegiatan intelektual dan afektif untuk mengekplorasi pengalaman dalam mencapai pemahaman dan apresiasi-apresiasi baru. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan yang menunjukkan pentingnya Micro Teaching dalam membentuk calon guru SMK yang professional. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka diperlukan pengembangan model pembelajaran reflektif berbasis Unity of Sciences untuk pembentukan calon guru SMK yang profesional. Pentingnya penelitian ini dilakukan adalah agar dapat menghasilkan suatu model pembelajaran reflektif berbasis Unity of Sciences yang dilakukan melalui tiga pilar utama yaitu spiritualisasi ilmu-ilmu sains, humanisasi ilmu-ilmu agama, dan pemanfaatan local wisdom sehingga dapat membentuk calon guru SMK profesional. Kontribusi penelitian ini adalah menghasilkan suatu model pembelajaran reflektif berbasis Unity of Sciences untuk meningkatkan daya saing calon guru SMK pada era revolusi digital yang memiliki kekuatan NASIONALISME, IPTEKS dan IMTAQ dalam mendukung Indonesia Maju. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan model pembelajaran reflektif berbasis Unity of Sciences untuk pembentukan calon guru Sekolah Menengah Kejuruan profesional. Metode penelitian menggunakan desain model pengembangan yang digunakan adalah pengembangan pendidikan umum (Plomp, 1997) implementasi, yaitu (1) fase investigasi awal, (2) fase desain, (3) fase realisasi, (4) fase tes, evaluasi dan revisi, (5) fase implementasi luas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran reflektif berbasis Unity of Sciences yang dikembangkan telah valid, praktis dan efektif untuk meningkatkan daya saing calon guru SMK pada era revolusi digital yang memiliki kekuatan NASIONALISME, IPTEKS dan IMTAQ dalam mendukung Indonesia Maju.