Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Analisa Kimia dan Pengujian Tarik Pada Sampel Pipa Casing Sesuai Standar API 5CT Grade H40 Dwiyanti, Yanyan; Partuti, Tri
Journal Industrial Servicess Vol 2, No 2 (2017): Maret 2017
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v2i2.1562

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menguji sampel casing pipa baja dengan ukuran 406,40 mm OD x 9,53 mm WT, apakah sudah sesuai dengan standar API 5CT Grade H40. Pengujian yang dilakukan adalah analisa kimia dengan standar ASTM A751 menggunakan instrumen spektrofotometer dan uji tarik berdasarkan satandar ASTM A370 dengan lokasi uji tarik transeverse to pipe axis dan transverse  weld. Hasil analisa komposisi kimia menunjukkan kandungan P (pospor) sebesar 0,0102 wt% dan S (sulfur) sebesar 0,0069 wt% (standar API 5CT Grade H40, P max = S max = 0,030 wt%). Dari pengujian tarik didapat hasil nilai yield strength sebesar 364,68 MPa (standar API 5CT Grade H40 = 276 – 552 MPa) dan tensile strength sebesar 466,28 MPa (standar API 5CT Grade H40 min = 414 MPa). Hasil percobaan menunjukkan bahwa sampel casing pipa baja sudah memenuhi syarat dalam standar API 5CT Grade H40
Pengaruh Temperatur Proses Curing Terhadap Sifat Thermal Komposit Epoksi Berpengisi Nanopartikel Sn-3.5Ag Tri Partuti; Yanyan Dwiyanti; Adhitya Trenggono; Fuji Utari
Jurnal Metalurgi dan Material Indonesia Vol. 2 No. 1 (2019): April
Publisher : Badan Kerja Sama Pendidikan Metalurgi dan Material (BKPMM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Electrically Conductive Adhesive (ECA) is an alternative solder substitute that does not contain Pb. In this research, we made nanocomposite from epoxy resin as matrix and Sn-3.5Ag nanoparticle as filler to determine the nanocomposite thermal properties for ECA applications. We used curing process temperature variations of 30, 65 and 95 oC with sonication for 30 minutes. Differential Scanning Calorimetry (DSC) analysis showed an increase of glass transition temperature (Tg) and degradation temperature (Td), decreasing curing temperature (Tcuring) as the curing process temperature increased while the melting temperature (Tm) and crystallization temperature (Tc) tend to be constant. Tg for curing process 30, 65 and 95 oC was 35.58; 37.41 and 43.77 oC respectively. Td for curing process 30, 65 and 95 oC was 335.01; 337.50 and 342.49 oC. Tcuring in the curing process 30 and 65 oC was 179.95 and 176.08 oC. Thermogravimetric Analysis (TGA) showed that nanocomposite Td between 330-340 oC.
PEMODELAN PERILAKU KOROSI BAJA PADUAN (Fe-Cr-Ni) MENGGUNAKAN METODA DINAMIKA MOLEKULAR Yanyan Dwiyanti
Jurnal Teknika Vol 8, No 1 (2012): Edisi Juni 2012
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v9i1.6688

Abstract

Korosi adalah proses degradasi logam akibat interaksi dengan lingkungan secara elektrokimia. Korosi fisik pada umumnya disebabkan adanya destruksi pada material. Serangan korosi terhadap struktur-struktur tersebut dapat menimbulkan kerugian yang besar baik dari segi teknis maupun ekonomis. Dalam penelitian ini, dilakukan simulasi untuk mengetahui sifat korosif pasir silika (SiO2) terhadap baja paduan besi, krom dan nikel (56%Fe-13%Cr-31%Ni) dengan menggunakkan program komputer DL_POLY. Potensial interaksi diasumsikan memenuhi model potensial Lennard-Jones. Parameter-parameter Lennard-Jones diperoleh dengan fitting data dari literatur. Algoritma Verlet digunakan untuk persamaan gerak dalam simulasi. Sel simulasi yang dipakai berupa struktur BCC (Body Centre Cubic) untuk sistem baja paduan dan Triclinic untuk sistem pasir silika yang masingmasing diisi oleh 432 atom dan 324 atom. Kecepatan awal atom-atom dibuat dengan generator random dan temperaturnya dikontrol menggunakan metoda Nose-Hoover thermostat. Temperatur yang digunakan dalam pengukuran adalah 300K, 450K, 600K, dan 750K. Dalam simulasi ini menunjukkan bahwa interaksi Si lebih kuat dibandingkan oksigen terhadap baja paduan, sehingga Si dapat merusak permukaan baja paduan sebelum terjadinya oksidasi oleh oksigen. Koefisien difusi mengalami peningkatan dalam setiap kenaikkan temperatur. Koefisien difusi Si untuk temperatur 300K, 450K, 600k, dan 750K adalah 9.29628E-10 , 1.40897E-10 , 1.61842E-09 , dan 5.90994E-09.
PENGARUH PROGRAM BANK SAMPAH TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA NASABAH BANK SAMPAH MANDIRI DI KELURAHAN KEBONSARI Ani Umyati; Yanyan Dwiyanti; Tri Partuti
Journal Industrial Servicess Vol 4, No 1 (2018): Oktober 2018
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.905 KB) | DOI: 10.36055/jiss.v4i1.4090

Abstract

This research is a qualitative and quantitative research that aims to find out and analyze the influence of waste bank program on the income of customers Mandiri Garbage Bank in Kebonsari Village, Citangkil District, Cilegon City. The population were 50 customers of Mandiri Garbage Bank, consisting of administrators (9 people), active members (15 people) and non-active members (26 people). Data collection methods used are questionnaires, observation, documentation and interviews. Data was analysed with linearregression formula. It’s obtained the value of the bank's waste program (X) in 1 unit, it will cause a decreasein the value of the customer's family income (Y) which is 0.287 per unit. Hypothesis approvened by using the t test, and the result is no influence of the waste bank program variables on the variable income level of the customer family of Mandiri Garbage Bank in Kebonsari Village, Citangkil District, Cilegon City. This is evident from the value of t count (-1,981) <t table (2,012).
PENENTUAN KONDISI OPTIMUM PENGENDAPAN LIMBAH TAILING HASIL PENAMBANGAN EMAS DI DAERAH CIBALIUNG Tri Partuti; Yanyan Dwiyanti
Journal Industrial Servicess Vol 3, No 1a (2017): Oktober 2017
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v3i1a.2068

Abstract

Penentuan kondisi optimum pengendapan limbah tailing hasil penambangan emas di daerah Cibaliung telah dilakukan secara kimiawi (koagulasi-flokulasi), dengan parameter dosis koagulan (5,13 dan 10,26 ml), flokulan (2,56; 5,13; 10,26 dan 20,52 ml), kondisi pH slurry (6,5; 7,0; 7,5; 8,0; 8,5; 9,0; 9,5; 10,0 dan 10,5) serta fraksi/ukuran partikel (+100#; -100 +140#; -140 +200#; dan -200 +325#). Tailings thickening merupakan tahap awal pengolahan limbah untuk memisahkan dan mengendapkan partikel solid (slurry) yang terkandung dalam tailings sehingga mengendap di dasar tanki. Penelitian menggunakan alat Jar-Test, volume slurry 1000 ml, untuk mengatur kondisi keasaman slurry ditambahkan HCl 32%, kondisi pH awal slurry 10 dan 37% solid, saat penambahan koagulan dilakukan pengadukan selama 2 menit dengan kecepatan 145 rpm, untuk flokulan selama 5 menit dengan kecepatan 60 rpm. Endapan yang diperoleh dinyatakan dalam total padatan tersuspensi atau Total Suspended Solid (TSS). Koagulan yang digunakan adalah polyaluminium chloride (PAC) 100 ppm, sedangkan flokulan yang digunakan adalah poliakril amida (PAA) 100 ppm. Semakin banyak koagulan dan flokulan yang ditambahkan maka konsentrasi TSS semakin menurun. Kondisi optimum pengendapan adalah pada pH 8 dengan 10,26 ml koagulan PAC 100 ppm (TSS = 368 ppm) dan 20,52 ml flokulan 100 ppm (TSS = 1177 ppm). Semakin besar fraksi massa tertahan (ukuran partikel koloid semakin kecil) maka terdapat banyak partikel halus yang tidak dapat tertangkap oleh flokulan yaitu pada fraksi -325#. 
PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI INHIBITOR EKSTRAK DAUN TALAS TERHADAP LAJU KOROSI PADA BAJA API 5L X-52 DENGAN MEDIA KOROSIF H2SO4 0,5 M Gadang Priyotomo, S.T., M.Si.; Herdy Sumada Sitepu; Yanyan dwiyanti
Widyariset Vol 5, No 1 (2019): Widyariset
Publisher : Pusbindiklat - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/widyariset.5.1.2019.30-36

Abstract

Inhibitor merupakan salah satu alternatif untuk mengendalikan laju korosi.Pada umumnya bahan yang digunakan sebagai inhibitor adalah bahan kimia yang tidak ramah lingkungan.Oleh karena itu, berbagai penelitian dilakukan untuk mendapatkan inhibitor dari bahan alam yang mengandung antioksidan tinggi.Salah satu tumbuhan tersebut adalah daun talas. Dalam penelitian ini digunakan baja karbon API 5L X-52, dengan media korosif H2SO4 0,5 M dan variasi konsentrasi dari ekstrak daun talas 0 ppm, 500 ppm, 1000 ppm, 5000 ppm, dan 10000 ppm. Daun talas diekstrak dengan menggunakan metode maserasi. Efektivitas penggunaan inhibitor organik daun talas dalam asam akan diketahui melalui Uji Imersi (Weight Loss). Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi inhibisi meningkat dengan peningkatan konsentrasi inhibitor, yang berarti semakin menurunnya laju korosi. Efisiensi inhibisi optimum diperoleh pada konsentrasi inhibitor 10000 ppm yaitu 79,53% dengan laju korosi 1,62218 mm/tahun.
Pengaruh Penambahan Konsentrasi Inhibitor Ekstrak Daun Talas Terhadap Laju Korosi Pada Baja API 5L X-52 Dengan Media Korosif H2SO4 0,5 M Herdy Sumada Sitepu; Gadang Priyotomo; Yanyan Dwiyanti
Jurnal Furnace Vol 4, No 1 (2021): MEI 2021
Publisher : Department of Metallurgical Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Inhibitor merupakan salah satu alternatif untuk mengendalikan laju korosi. Pada umumnya bahan yang digunakan sebagai inhibitor adalah bahan kimia yang tidak ramah lingkungan. Oleh karena itu, berbagai penelitian dilakukan untuk mendapatkan inhibitor dari bahan alam yang mengandung antioksidan tinggi. Salah satu tumbuhan tersebut adalah daun talas. Dalam penelitian ini digunakan baja karbon API 5L X-52, dengan media korosif H2SO4 0,5 M dan variasi konsentrasi dari ekstrak daun talas 0 ppm, 500 ppm, 1000 ppm, 5000 ppm, dan 10000 ppm. Daun talas diekstrak dengan menggunakan metode maserasi. Efektivitas penggunaan inhibitor organik daun talas dalam asam akan diketahui melalui Uji Imersi (Weight Loss). Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi inhibisi meningkat dengan peningkatan konsentrasi inhibitor, yang berarti semakin menurunnya laju korosi. Efisiensi inhibisi optimum diperoleh pada konsentrasi inhibitor 10000 ppm yaitu 79,53% dengan laju korosi 1,62218 mm/tahun.
PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI INHIBITOR EKSTRAK DAUN TALAS TERHADAP LAJU KOROSI PADA BAJA API 5L X-52 DENGAN MEDIA KOROSIF H2SO4 0,5 M Gadang Priyotomo, S.T., M.Si.; Herdy Sumada Sitepu; Yanyan dwiyanti
Widyariset Vol 5, No 1 (2019): Widyariset
Publisher : Pusbindiklat - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/widyariset.5.1.2019.30-36

Abstract

Inhibitor merupakan salah satu alternatif untuk mengendalikan laju korosi.Pada umumnya bahan yang digunakan sebagai inhibitor adalah bahan kimia yang tidak ramah lingkungan.Oleh karena itu, berbagai penelitian dilakukan untuk mendapatkan inhibitor dari bahan alam yang mengandung antioksidan tinggi.Salah satu tumbuhan tersebut adalah daun talas. Dalam penelitian ini digunakan baja karbon API 5L X-52, dengan media korosif H2SO4 0,5 M dan variasi konsentrasi dari ekstrak daun talas 0 ppm, 500 ppm, 1000 ppm, 5000 ppm, dan 10000 ppm. Daun talas diekstrak dengan menggunakan metode maserasi. Efektivitas penggunaan inhibitor organik daun talas dalam asam akan diketahui melalui Uji Imersi (Weight Loss). Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi inhibisi meningkat dengan peningkatan konsentrasi inhibitor, yang berarti semakin menurunnya laju korosi. Efisiensi inhibisi optimum diperoleh pada konsentrasi inhibitor 10000 ppm yaitu 79,53% dengan laju korosi 1,62218 mm/tahun.
Introducing the manufacture of composites made from natural fillers as craft products for housewives Tri Partuti; Bening Nurul Hidayah Kambuna; Yanyan Dwiyanti; Indah Uswatun Hasanah; Abdul Aziz
Journal of Community Service in Science and Engineering (JoCSE) Vol 2, No 2 (2023): Available Online in October 2023
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jocse.v2i2.21438

Abstract

Kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam upaya pengenalan manufaktur komposit berpengisi bahan alam sebagai produk kerajinan ibu rumah tangga di Perumahan Metro Cendana, RT 01 dan 02, Kelurahan Kebondalem, Kecamatan Purwakarta, Banten telah dilakukan. Produk yang dibuat adalah gantungan kunci terbuat dari resin epoksi sebagai matriks dan daun/bunga/ranting kering sebagai filler/pengisi sebagai salah satu cara untuk mengurangi limbah alam. Rasio resin epoksi dengan katalis adalah 2:1. Penggunaan daun/bunga yang baru dipetik mengakibatkan warna daun/bunga akan menjadi pudar. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengenalkan material komposit melalui demonstrasi pembuatan gantungan kunci berbahan komposit dan mengisi kuesioner untuk evaluasi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan. Usia responden bervariasi dari 20 – diatas 60 tahun. Responden sebanyak 100% menyatakan bahwa kegiatan ini sangat menginspirasi dan bermanfaat serta terdapat 23% responden berminat menjadikan kerajinan gantungan kunci ini sebagai salah satu usaha bisnis karena belum adanya modal untuk memulai usaha ini secara mandiri. Community service activities to introduce composite manufacturing filled with natural materials as craft products for homemakers in Metro Cendana Housing, RT 01 and 02, Kebondalem Village, Purwakarta District, Banten, have been carried out. The product is a key chain made from epoxy resin as a matrix and dried leaves/flowers/twigs as a filler to reduce natural waste. The ratio of epoxy resin to catalyst is 2:1. Using freshly picked leaves/flowers will result in the color of the leaves/flowers fading. This service activity aims to introduce composite materials through a demonstration of making key chains from composite materials and filling out a questionnaire to evaluate the actions that have been carried out. Respondents' ages varied from 20 – over 60 years. 100% of respondents stated that this activity was very inspiring and helpful, and 23% were interested in making this key chain craft a business venture because there was no capital to start this business independently.