Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERENCANAAN PENGELOLAAN SUKU CADANG PADA POMPA PRODUK MENGGUNAKAN RELIABILITY CENTERED SPARES PADA TERMINAL BBM PT. XYZ Zhafran Ega; Judi Alhilman; Fransiskus Tatas Dwi Atmaji
Journal Industrial Servicess Vol 4, No 1 (2018): Oktober 2018
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.208 KB) | DOI: 10.36055/jiss.v4i1.4095

Abstract

Perbaikan mesin selalu menghambat laju produksi karena mesin tidak dapat digunakan saat komponen mesin sedang dalam masa perawatan. Seringkali komponen mesin tersebut tidak dapat melanjutkan fungsinya kembali. Penggantian komponen menjadi satu-satunya solusi yang mengakibatkan mesin mengalami waktu henti yang berbanding lurus dengan waktu tunggu kedatangan komponen pengganti. Suku cadang komponen diperlukan untuk menghilangkan waktu tunggu tersebut sehingga produksi dapat langsung dilanjutkan. Reliability centered spares digunakan untuk menghitung jumlah suku cadang yang harus disediakan dalam jangka waktu tertentu. Metode ini dihitung berdasarkan data kerusakan historis suatu komponen yang kemudian dikoversikan menjadi mean time to repair dan mean time between failure masing-masing komponen. Metode poisson process digunakan untuk menghitung hasil akhir dari persediaan suku cadang untuk waktu tertentu.
OPTIMASI KEBIJAKAN PERAWATAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTRED MAINTENANCE (RCM) DAN PERENCANAAN PENGELOLAAN SUKU CADANG MENGGUNAKAN RELIABILITY CENTRED SPARES (RCS) PADA CONTINUOUS CASTING MACHINE #3 SLAB STEEL PLANT DI PT KRAKATAU STEEL, Tbk Made Shanti Sarashvati; Judi Alhilman; Nopendri Nopendri
Journal Industrial Servicess Vol 3, No 2 (2018): Maret 2018
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v3i2.3191

Abstract

Industri baja merupakan salah satu industri pendukung pembangunan nasional yang direncanakan oleh  pemerintah Indonesia. Permintaan baja nasional tahun 2013 mencapai 12,7 juta ton. Hal ini merupakan  tantangan bagi industri baja nasional untuk berkembang. PT Krakatau Steel merupakan satu-satunya industri nasional milik pemerintah yang bergerak di bidang produksi baja. Bisnis baja sangat berfluktuatif  dipengaruhi gejolak ekonomi dunia, akhir tahun 2012 harga baja turun sejalan dengan kelebihan suplai baja dunia oleh China.Pada tahun 2013, perusahaan memutuskan menghentikan operasi pabrik SSP (Slab Steel Plant) Karena biaya produksi slab lebih tinggi dibandingkan pembelian bahan baku slab baja impor. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan metode RCM (Reliability Centered Maintenance) untuk mendapatkan interval waktu perawatan yang tepat. Pemilihan maintenance task berdasarkan perhitungan kualitatif menggunakan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) dan RCM Worksheet, didapatkan 1 scheduled on-condition, 5 scheduled restoration, 2 scheduled discard task dan 1 run to failure dilanjutkan perhitungan kuantitatif untuk mendapatkan interval perawatan. Selisih biaya perawatan apabila perusahaan menggunakan kebijakan maintenance usulan dibandingkan dengan kebijakan maintenance eksisting adalah Rp 12.476.379.035,01. Penelitian ini juga menggunakan metode RCS (Reliability Centered Spares) untuk memperhitungkan tingkat persediaan spare part yang harus disediakan perusahaan untuk setiap komponen kritis repairable dan non-repairable agar tidak terjadi stock out.
USULAN KEBIJAKAN PERAWATAN PADA HYDRAULIC LUBRICATION PNEUMATIC (HLP) SYSTEM DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) DAN RISK BASED MAINTENANCE (RBM) DI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO), TBK Nadia Ulfa; judi alhilman; Nopendri Nopendri
Journal Industrial Servicess Vol 3, No 2 (2018): Maret 2018
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v3i2.3164

Abstract

PT Krakatau Steel merupakan salah satu perusahaan penghasil baja terbesar di Indonesia. Hot Strip Mill (HSM) merupakan salah satu fasilitas produksi perusahaan yang memiliki kapasitas produksi tertinggi dengan menghasilkan produk Hot Rolled Coil (HRC) dan Hot Rolled Plate (HRP). Tingginya jumlah produk reject (oleh scale) yang diproduksi, menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Hydraulic Lubrication Pneumatic (HLP) berfungsi dalam menghilangkan scale selama proses produksi HRC dan HRP, sehingga HLP harus mampu dioperasikan secara optimal guna mencegah terjadinya kerusakan sistem yang menghambat proses produksi. Water System terpilih sebagai subsistem HLP kritis untuk ditentukan kebijakan perawatan sesuai dengan karakteristik kerusakan dengan menggunakan metode Reliability Centered Maintenance (RCM) serta konsekuensi dan risiko yang ditimbulkan akibat kerusakan menggunakan metode Risk Based Maintenance (RBM). Hasil pengolahan didapatkan kegiatan preventive maintenance yang tepat yaitu 12 scheduled on-condition tasks, 14 scheduled restoration tasks, dan 1 scheduled discard tasks sesuai dengan karakteristik kerusakan subsistem. Interval waktu perawatan tiap subsistem berbeda-beda sesuai dengan task yang diperoleh. Hasil dari metode RBM diperoleh nilai risiko sebesar Rp 70.465.063.812,86. Total biaya perawatan usulan didapatkan berdasarkan interval waktu yang optimal yaitu sebesar biaya perawatan usulan adalah sebesar Rp 227.703.139.578,47. Oleh karena itu, HLP dapat digunakan secara efektif dan efisien, baik dari segi umur dan biaya
KATEGORI RISIKO, ESTIMASI UMUR SISA, DAN USULAN JADWAL INSPEKSI PADA STORAGE TANK MENGGUNAKAN METODE RISK-BASED INSPECTION PADA PT. XYZ Nisrina Fathnin; Judi Alhilman; Fransiskus Tatas Dwi Atmaji
Journal Industrial Servicess Vol 4, No 1 (2018): Oktober 2018
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v4i1.4092

Abstract

PT.XYZ adalah perusahaan yang menyelenggarakan usaha di bidang energi dan petrokimia. Untuk menyalurkan bahan bakar minyak ke konsumen setiap harinya, PT.XYZ harus mampu menyediakan bahan bakar minyak yang berkualitas baik sehingga dapat memenuhi permintaan konsumen. Atmospheric Storage Tank (tangki timbun) adalah tempat untuk menyimpan produk minyak sebelum produk minyak didistribusikan kepada konsumen. Sangat penting untuk mengetahui umur sisa tangki dan perencanaan jadwal inspeksi tangki agar perawatan yang dilakukan efektif dan efisien. Risk Based Inspection (RBI) adalah suatu metode untuk menentukan rencana inspeksi berupa pemilihan peralatan dan kapan harus diinspeksi berdasarkan risiko kegagalannya. Metode RBI yang digunakan adalah RBI Semi Kuantitatif yaitu metode RBI yang menggabungkan antara RBI kuantitatif dan RBI Kualitatif dengan menggunakan standar API 581. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kategori risiko, estimasi umur sisa, dan usulan jadwal inspeksi pada tangki timbun. Dari hasil penelitian dapat diketahui kategori risiko pada tangki timbun adalah rendah. Estimasi umur sisa pada dinding tangki timbun padacourse-1 adalah 66 tahun, course-2 adalah 63 tahun, course-3 adalah 73 tahun, course-4 adalah 390 tahun,course-5 adalah 530 tahun, dan course-6 adalah 626 tahun. Usulan interval inspeksi berdasarkan metode RBI adalah 4 atau 5 tahun.
ANALISIS UMUR OPTIMAL DAN JUMLAH OPTIMAL MAINTENANCE SET CREW POMPA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LIFE CYCLE COST (LCC) PT. XYZ Oktaria Tyas Pambayun; Judi Alhilman; Fransiskus Tatas Dwi Atmaji
Journal Industrial Servicess Vol 4, No 1 (2018): Oktober 2018
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v4i1.4084

Abstract

PT. XYZ merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang energi meliputi minyak, gas, serta energi terbarukan. Salah satu peralatan yang menunjang dalam kegiatan penyaluran bahan bakar minyak yaitu pompa produksi. Pompa produksi memiliki fungsi penting yaitu untuk mengirimkan atau menyalurkan bahan bakar minyak dari tangki timbun menuju ke bagian pengisian mobil pendistribusian bahan bakar minyak. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk memastikan kinerja pompa produksi berfungsi, yaitu dengan melakukanmaintenance (perawatan) secara berkala untuk mencegah terjadinya kerusakan ataupun mengatasi kerusakan yang terjadi. Jika pompa produksi mengalami kerusakan maka maintenance set crew yang memperbaiki kerusakan tersebut. Jumlah maintenance set crew dapat mempengaruhi durasi perbaikan. Penentuan jumlahmaintenance set crew yang optimal sanagt dibutuhkan agar perusahaan tidak mengalami kehilangan potential revenue dan biaya labor maintenance yang besar dengan menggunakan metode Life Cycle Cost (LCC) terendah. Metode LCC merupakan pendekatan total biaya yang dikeluarkan dari awal hingga akhir dengan mempertimbagkan beberapa biaya seperti maintenance cost, operating cost, shortage cost, population cost, danpurchasing cost. Pada penelitian ini jumlah optimal maintenance set crew sebanyak satu set crew yang terdiri dari dua tenaga kerja dengan umur optimal pompa produksi selama dua uluh tiga tahun pemakaian.