Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Manage

Pendampingan Program Pusat Keunggulan pada SMK Islamic Qon Gresik Berbasis Kompetensi Teknik Kendaraan Ringan Wahyudi, Pongky; Dian Setiya Widodo; Yusuf Eko Nurcahyo; Totok Dewantoro; Syaiful Falah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Manage Vol. 6 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendampingan SMK Pusat Keunggulan adalah sebuah program yang bertujuan untuk membantu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan manajemen sekolah agar lebih relevan dengan kebutuhan dunia usaha dan industri (DUDI). Program ini dilakukan dengan melibatkan perguruan tinggi sebagai tim pendamping yang memberikan bimbingan teknis dan pembinaan kepada SMK yang terpilih sebagai "Pusat Keunggulan". Tujuan utama dari pendampingan ini adalah untuk memastikan bahwa SMK dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi terutama berbasis kompetensi teknik kendaraan ringan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Metode pendampingan berfokus pada pendampingan teaching factory (TEFA) yaitu meliputi pendampingan penyusunan rencana dan pengembangan teaching factory dengan target TEFA level 1 terlaksana dimana tim pendamping dari perguruan tinggi membantu SMK dalam merencanakan dan mengembangkan fasilitas teaching factory yang relevan dengan bidang keahlian yang diajarkan yang menyerupai industri sesungguhnya, kemudian mengintegrasikan kurikulum dengan dunia industri, pelatihan tenaga pendidik dan menjalin kolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Implementasi teaching factory TEFA level 1 adalah tahap awal dalam penerapan konsep teaching factory di sekolah menengah kejuruan yang fokus utamanya adalah membangun fondasi yang kuat untuk memulai implementasi teaching factory ke tahap selanjutnya. Secara keseluruhan SMK Islamic Qon telah menyelesaikan rencana dan pengembangkan fasilitas teaching factory yang relevan dengan bidang keahlian yang diajarkan, kemudian telah mengintegrasikan kurikulum dengan dunia industri, melakukan pelatihan tenaga pendidik dan dapat menjalin kolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) yang tersusun secara baik dan terarah.
Pelatihan Penggunaan Software CAM untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa di SMKN 1 Tambakboyo Tuban Dian Setiya Widodo; Ahmad Jabir; Wisnu Yulianto Nugroho; Wahyudi, Pongky; Yusuf Eko Nurcahyo
Jurnal Pengabdian Masyarakat Manage Vol. 6 No. 1 (2025): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/manage.v6i1.2751

Abstract

Computer Aided Manufacturing (CAM) merupakan perangkat lunak yang dipakai mengendalikan mesin memakai perangkat komputer untuk mengotomatisasi aktifitas proses manufaktur. Terdapat tiga komponen yang diperlukan agar CAM mampu bekerja, ketiga komponen tersebut diantaranya software, kemudian mesin dan Post Processing. Ketiga komponen itu sangat berpengaruh terhadap kemampuan tenaga dan keterampilan manusia sebagai operator. CAM dan CAD selalu digunakan secara bersamaan dimana Computer Aided Desain (CAD) berfokus pada desain komponen atau produk, sementara CAM sendiri berfokus pada cara pembuatannya. Penguasaan program CAM sangat dibutuhkan oleh siswa terutama pada program keahlian teknik mesin dan sejenisnya. Kemampuan siswa di SMKN 1 Tambakboyo Tuban dalam penguasaan program CAM dirasa perlu ditingkatkan lebih lanjut.. Metode pelatihan yang digunakan adalah pelatihan intensif selama dua hari dengan durasi pelatihan tiap harinya 8 jam dengan total durasi 16 Jam. Kegiatan program pelatihan dilakukan di lab. komputer SMKN 1 Tambakboyo Tuban.  Pelatihan dilakukan dengan memberikan perintah-perintah dasar yang sering dipakai dan memberikan beberapa soal latihan untuk memperkuat pemahaman dan mempermudah kelancaran dalam menggunakan program CAM. Di akhir sesi kegiatan dilakukan evaluasi berupa menguji langsung pemahaman peserta dalam mengoperasikan CAM. Hasil evaluasi kegiatan pelatihan ini disimpulkan bahwa sebanyak 60.97% (25 siswa) memiliki kemampuan yang sedang, 24.39% (10 siswa) memiliki kemampuan yang tinggi, dan 14.64% (6 siswa) memiliki kemampuan yang rendah dalam pengoperasian CAM.