Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Development Strategy For Micro Small Business (Umk) During The Covid-19 Pandemic In Maluku Province Jolyne Myrell Parera; Debby Likumahua; R Suryati Ismail
MediaTrend Vol 16, No 2 (2021): OKTOBER
Publisher : Trunojoyo University of Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/mediatrend.v16i2.11698

Abstract

This research was conducted based on the reality of the research problem, where economic activity in SMEs is in a threatened position due to the COVID-19 pandemic. This study aims to analyze the internal and external sides of SMEs, measure financial  stability and lending to banks, analyze whether credit provision has been efficient  or not in improving banking performance for SMEs. In addition, strategic policy measures are taken through a roadmap for developing competitive and sustainable SMEs. The research method used is a survey method. The data obtained were processed based on the principles of descriptive statistics, namely the analysis of Non Performing Loans (NPL) to determine the ratio of NPL and the average NPL. The time period used for analysis needs is 2019 and 2020. The results of the SWOT analysis, Non Performing Loans (NPL), effectiveness and efficiency, indicate that banks have not been effective and not efficient in disbursing credit. This needs to be a concern for banks in disbursing credit to SMEs, by providing easy administrative requirements for SMEs proposing credit, so that SMEs can have business capital for the development of competitive and sustainable SMEs. On the other hand, the results of the NPL calculation are below 5%, this shows a healthy banking performance, meaning that there are no bad loans, as a result of relaxation and stimulus from the Government to SMEs when SMEs experience a chaotic situation due to the COVID-19 pandemic. Furthermore, a 5-year development plan was carried out, namely from 2020-2025, with the goal of strategic planning being competitive and sustainable SMEs based on e-commerce.
Penguatan Usaha Melalui Pelatihan Pembukuan dan Pemasaran Produk Ikan Asar Desa Hative Kecil Kota Ambon Micrets Agustina Silaya; Olyvia Ririmase; Dessy Balik; Marissa Silooy; Chricela Natalia Joseph; Debby Likumahua
BAKTI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2021): BAKTI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LLDikti Wilayah XII Maluku dan Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.39 KB) | DOI: 10.51135/baktivol1iss1pp37-40

Abstract

Salah satu kompenen dalam Tridhrama Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Setiap dosen wajib untuk melakukan kegiatan pengabdian sebagai wujud dari tindakan nyata mentransfer ilmu pengetahuan ditengah masyarakat. Kegiatan pengabdian yang dilakukan oleh dosen fakultas ekonomi UKIM di Desa Hatiwe Kecil adalah Penguatan Usaha Melalui Pelatihan Pembukuan dan Pemasaran Produk Ikan Asar Desa Hative Kecil Kota Ambon. Ikan asar Desa Hative Kecil sudah terkenal sejak dulu. Ikan asar merupakan makanan pokok yang sehat dan bergizi juga dipakai sebagai ole-ole ketika pergi keluar Ambon. Usaha ikan asar hative kecil ini merupakan usaha kecil yang dikelola oleh rumah tangga. Saat ini, Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan pelaku ekonomi terbesar indonesia sehingga perlu dikembangkan. Demikian halnya dengan usaha Ikan asar Desa Hative Kecil Kecamatan Sirimau Kota Ambon apalagi pada masa pandemi ini, pendapatan usaha mulai menurun sehingga dibutuhkan strategi untuk mempertahankan penjualan. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan pemasaran dan keuangan pelaku usaha ikan asar kota Ambon. Tujuan kegiatan pengabdian ini yaitu meningkatkan pengetahuan pemasaran melalui promosi baik secara offline maupun online juga pengetahuan pencatatan keuangan yang benar. Hasil kegiatan PKM ini yaitu pelaku usaha memiliki laporan keuangan sederhana bagi UKM dan memiliki pengetahuan promosi.
TRANSFORMASI BERKELANJUTAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL : SEBUAH REFLEKSI EKONOMI KREATIF DARI PEREMPUAN DESA LOHIATALA UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI KELUARGA Jolyne Myrell Parera; Debby Likumahua
MAREN: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 3, No 2 (2022): September
Publisher : Lembaga Pengabdian Masyarakat UKIM Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37429/mjppm.v3i2.887

Abstract

“Ekonomi kreatif” merupakan konsep ekonomi yang berkembang berdasarkan asset kreatif yang berpotensi menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. “Ekonomi Kreatif” juga merupakan perekonomia di era ekonomi baru saat ini yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengedepankan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi yang paling utama. Untuk meningkatkan kehidupan masyarakat yang sejahtera, maka perempuan Desa Lohiatala juga harus mengedepankan dan meningkatkan perekonomian kehidupan baik secara keluarga maupun masyarakat. Dengan sumber daya alam yang dimiliki dimungkinkan untuk perempuan harus berkreatif menghasilkan produk-produk yang berinovatif dan bermutu agar dapat dipasarkan dengan baik sehingga dapat meningkatkan kehidupan ekonomi yang baik. Desa Lohiatala terletak di Pulau Seram, Kecamatan Kairatu Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat. Untuk mengembangkan negeri dan jemaat Lohiatala, maka Ketua Majelis Jemaat serta perangkat pelayan membangun kerjasama yang baik dengan pimpinan (Raja) dan Staf Desa Lohiatala. Perekonomian merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kesejahteraan dan kehidupan masyarakat. Ekonomi masyarakat Lohiatala bersumber dari sektor Perkebunan atau pertanian. Salah satu usaha masyarakat Lohiatala adalah pembuatan Koprah yang bersumber dari tanaman kelapa. Selain itu, cengkeh dan pala juga menjadi hasil utama dari masyarakat Lohiatala. Mencermati dinamika bermasyarakat dan berjemaat di Desa Lohiatala, ada banyak hal yang harus dikerjakan dan dibenahi. Hasil observasi lapangan serta wawancara dengan masyarakat, perangkat Desa serta perangkat pelayan Jemaat GPM Lohiatala, ditemukan beberapa permasalahan: 1). Kurangnya pengetahuan tentang konsep Ekonomi Kreatif. 2). Kurangnya pengetahuan tentang cara pengelolaan hasil produk berbasis ekonomi kreatif. 3). Pemasaran yang terbatas dan 4). Terbatasnya Moda transportasi menyebabkan biaya transportasi tinggi. Berdasarkan masalah dan rencana solusi yang telah didiskusikan sebelumnya dengan mitra, maka iptek yang diimplementasikan pada masyarakat Desa Lohiatala adalah: 1). Melakukan workshop tentang Ekonomi Kreatif Berbasis Sumber Daya Lokal Desa Lohiatala. 2). Melakukan workshop tentang Pemasaran Barang dan Jasa dan 3). Berdiskusi dan mencari solusi bersama perempuan gereja tentang Pemasaran hasil produk. Target luaran kegiatan ini telah dipublikasi pada 1). Jurnal Maren UKIM. 2). Video Youtube dan 3). Media Masa Times Maluku.
Live to Learn, Pengembangan Ketrampilan Pengrajin Gerabah Di Negeri Ouw Kecamatan Saparua Kabupaten Maluku Tengah Debby Likumahua; Margaretha R. Apituley
MAREN: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 4, No 2 (2023): September
Publisher : Lembaga Pengabdian Masyarakat UKIM Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37429/mjppm.v4i2.1082

Abstract

Kerajinan gerabah ini sudah sejak zaman leluhur manusia mulai merasakan kebutuhan bagi perlengkapan rumah tangga, sehingga sejak saat itu gerabah menjadi salah satu perlengkapan manusia yang penting karena kemampuan dan kegunaannya. Gerabah mempunyai kelebihan, diantaranya adalah tahan air dan tahan api sehingga bisa digunakan untuk berbagai macam tempat penyimpangan. Dalam kehidupan sosial, gerabah dapat digunakan sebagai alat rumah tangga sehari-hari, sebagai wadah air, makanan, memasak dan sebagai alat perlengkapan rumah tangga. Kerajinan rumah tangga ini, telah diusahakan sebelum zaman penjajahan dan biasanya dikenal sebagai alat rumah tangga yakni Sempe, belanga, Porna, Tajela, Cobe, Gendi, Guci dan lain-lain. Kerajinan rumah tangga ini merupakan warisan dari leluhur masyarakat Negeri Ouw, kemudian berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Sampai sekarang pun masih ada yang mempergunakan cara tradisional, karena gerabah di Negeri Ouw sudah menjadi mata pencaharian masyarakat setempat. Sekarang proses pembakarannya tidak sesederhana seperti dulu. Sekarang digunakan oven atau tungku pemanas. Bentuk gerabah di Negeri Ouw juga bervariasi, diantaranya ada berupa guci, vas bunga, pot bunga, tempat persembahan,minset dan bentuk hiasan lainnya sesuai permintaan pasar. Rencana luaran dan target yang akan dicapai adalah dalam jangka pendek adalah pengrajin gerabah memiliki pengetahuan dan kemampuan berkreatif dan berinovasi dari produk yang dihasilkan. Dalam jangka panjang menghasilkan produk yang berkualitas dan memiliki daya saing dan dapat dipasarkan secara baik. Permasalahan yang ditemukan : 1).Masih ada pengrajin gerabah yang menggunakan cara tradisional, 2).Kurangnya bantuan dari pemerintah. 3). Pemasaran yang terbatas 4).Terbatasnya Moda transportasi menyebabkan biaya transportasi tinggi. Solusi yang ditawarkan : a). Pelatihan menggunakan alat modern (mesin). b). Pelatihan menggunakan media social untuk memasarkan gerabah, c) Memberikan sumbangan pikiran untuk pengadaan Alat Transportasi. Rencana luaran dan target: a). Penyerapan materi oleh pengrajin gerabah b). pengrajin memiliki daya kreasi yang inovatif pada produk yang dihasilkan, c). Menjadi Perempuan yang Mandiri dan mampu meningkatkan kehidupan yang layak.