Nesi Susilawati
RESEARCHER AT BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI PALEMBANG

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMBUATAN KOMPON GENTENG KARET MENGGUNAKAN BAHAN PENGISI ABU SABUT KELAPA Nesi Susilawati; Nuyah .; Rahmaniar .
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 27, No 1 (2016): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.949 KB) | DOI: 10.28959/jdpi.v27i1.1263

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan abu dari sabut kelapa sebagai bahan pengisi terhadap karakteristik fisik kompon genteng karet meliputi kekerasan, tegangan putus, perpanjangan putus dan ketahanan ozon[n1] .Kompon genteng karet dibuat dari campuran bahanpengisiabu sabut kelapadan[n2]  carbon blackdengan[n3]  variasi perbandingan yaitu formula 1 (carbon black= 5 phr dan abu sabut kelapa = 25 phr), formula 2 (carbon black = 10 phr dan abu sabut kelapa = 20 phr), formula 3 (carbon black = 15 phr dan abu sabut kelapa = 15 phr), formula 4 (carbon black = 20 phr dan abu sabut kelapa = 10 phr), dan formula 5 (carbon black = 25 phr dan abu sabut kelapa = 5 phr). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi penambahan abu sabut kelapasebagai bahan pengisi berpengaruh nyata terhadap kekerasan, tegangan putus, perpanjangan putus dan ketahanan ozon. Hasil penelitian dari 5 formula menunjukkan bahwa karakteristik fisik kompon genteng karet terbaik adalah pada formula5 (campuran carbon black : abu sabut kelapa = 25 phr : 5 phr)untuk semua parameter pengujian yang meliputi : Kekerasan yaitu 55,5 Shore A, Tegangan putus yaitu 162 kg/cm2, Perpanjangan putus yaitu 637,5% dan Ketahanan ozon, 50 pphm, 20%, 24h, 40oC yaitu No crack.
PEMANFAATAN LIMBAH KEMPAAN GAMBIR, ABU BOILER DAN SEKAM PADI UNTUK PUPUK ORGANIK Nesi Susilawati; Chasri Nurhayati
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 31, No 1 (2020): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28959/jdpi.v31i1.6001

Abstract

Selama ini limbah padat proses pengolahan gambir dengan  proses basah (pengempaan) langsung dibuang atau dibakar apabila sudah kering, padahal limbah tersebut dapat dimanfaatkan  sebagai bahan baku pupuk organik karena mengandung bahan organik yang dapat didekomposisi oleh mikroba dan menjadi pupuk organik. Dekomposisi limbah  kempaan  gambir secara alami memerlukan waktu sekitar 7-8 bulan. Oleh karena itu diperlukan bioaktivator  berupa EM-4 dan MOL (Mikroorganisme Lokal) agar proses dekomposisi limbah lebih cepat. Penambahan abu boiler dan sekam padi diperlukan untuk menaikkan nilai pupuk organik yang dihasilkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh  perbandingan beberapa variasi bahan baku dari  limbah kempaan gambir, abu boiler dan sekam padi   dengan penambahan  bioaktivator MOL dan EM-4 untuk mendapatkan pupuk organik yang memenuhi persyaratan SNI. Rancangan percobaan menggunakan  rancangan acak lengkap faktorial dengan  variasi perbandingan bahan baku pupuk organik  yaitu perbandingan limbah kempaan gambir : abu boiler : sekam padi, meliputi  (A1) 100:0:0 (A2) 90:8,5:1,5  (A3) 80:17:3 (A4) 70:25,5:4,5 (A5) 60:34:6 dan Faktor B adalah jenis mikroba EM-4 (B1) dan MOL (B2). Pengujian pupuk organik meliputi kadar air, C-Organik, Nitrogen, P2O5 dan K2O. Hasil pengujian produk pupuk organik dibandingkan dengan SNI 7763:2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecuali kadar air, parameter uji yang lain telah memenuhi SNI 7763:2018; Pupuk Organik Padat, sehingga campuran limbah kempaan gambir, abu boiler dan sekam padi dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik padat, namun pengaruh  penggunaan mikroba MOL dan EM-4 tidak berbeda secara signifikan.
PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG TAPIOKA DALAM PEMBUATAN LEM TEGEL KARET Nesi Susilawati; Rahmaniar Rahmaniar
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 29, No 1 (2018): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1003.497 KB) | DOI: 10.28959/jdpi.v29i1.3403

Abstract

The purpose of this research is to know effect the addition of tapioca flour to adhesiveness and viscosity of the tile compound rubber glue formulations using filler material. The tile compound rubber glue made from mixture of tapioca flour as filler material. Design research with variation of tapioca flour such as formula A (8 g of tapioca flour), formula B (12 g of tapioca flour), formula C (16 g of tapioca flour), formula D (20 g of tapioca flour) and formula E (24 g tapioca flour) and F (requirements generally and comparison glue). The result showed that the addition of tapioca flour  have significant effects on the adhesiveness and viscosity of glue. The higher the addition of tapioca flour (24 g), the adhesiveness would be lower (1.78 kg / in) because of decreased adhesion force. Tiles rubber compound glue formula complied with requirements generally glue (the adhesiveness value of 4.395 kg / in and the Brookfield viscosity value of 98.275 cP is the B formula (tapioca flour 12 g) with an adhesiveness value of 4.17 kg / in and viscosity value 51.33 cP.
KOMPOSIT LIMBAH SERABUT KELAPA DAN KARET ALAM SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEREDAM SUARA Nesi Susilawati; Chasri Nurhayati; Tri Susanto
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 32, No 2 (2021): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28959/jdpi.v32i2.7189

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data teknis pemanfaatan serabut kelapa sawit dan serabut kelapa dengan karet alam sebagai peredam suara dengan meningkatkan nilai tambah penggunaan serabut kelapa dan serabut sawit. Serabut kelapa  merupakan biomassa lignoselulosa berupa serat, dimana lignoselulosa mempunyai sifat penyerap yang baik. Penguat bahan pada komposit dapat diambil dari serat (fiber) buah kelapa. Lateks alam merupakan polimer dari senyawa hidrokarbon dan merupakan polimer alami yang dapat digunakan sebagai perekat alami untuk menggantikan perekat sintetis. Matress peredam suara yang dihasilkan dapat digunakan untuk menggantikan peredam suara yang ada saat ini yang relatif tidak ramah lingkungan.  Model percobaan dalam kegiatan penelitian adalah komposit serabut kelapa dan  karet alam dengan 2 variasi, variasi A adalah perbandingan komposit serabut kelapa dengan karet alam dengan rincian A1 (75%:25%), A2 (50%:50%) dan A3 (25%:75% ) dan variasi B  adalah perbandingan komposit serabut kelapa sawit dengan karet alam dengan rincian B1 (75%:25%), B2 (50%:50%) dan B3 (25%:75%), selanjutnya produk diuji parameter densitas dan penyerapan kebisingan dengan melewatkan suara pada sampel peredam menggunakan kotak/ruangan yang terbuat dari kaca. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa serabut sawit dan serabut kelapa dapat dimanfaatkan sebagai alternatif peredam suara dengan efisiensi penurunan kebisingan berkisar antara 12,69 – 15,12%. Perbedaan efisiensi penurunan kebisingan dengan menggunakan serabut kelapa sawit dan serabut kelapa tidak berbeda secara signifikan dengan hasil uji bervariasi. Didapatkan perlakuan terbaik dari model percobaan adalah pada perlakuan A1 yaitu dengan rasio serabut kelapa dan karet alam sebesar 75%:25%.
Pengaruh Komposit SBR dan Karet Alam dengan Pengisi Karbon Hitam Terhadap Sifat Fisik dan Ketahanan Usang Vulkanisat Nesi Susilawati; Frima Roza; Rifki Rifki; Tri Susanto
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 30, No 2 (2019): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28959/jdpi.v30i2.5419

Abstract

Peningkatan kualitas tahan panas produk karet berbasis karet alam perlu ditingkatkan melalui pencampuran dengan karet sintetis seperti stirene butadiene rubber (SBR). Karet alam tidak tahan terhadap ozon dan panas, tetapi memiliki ketahanan kikis yang tinggi. Sedangkan karet sintetis tahan terhadap ozon, panas dan ketahanan retak. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efek penambahan SBR terhadap meningkatnya sifat mekanik fisik. Proses pembuatan vulkanisat dilakukan sesuai dengan ASTM D-3182 dengan variasi perlakuan NR/SBR yaitu 100/0, 70/30, 60/40, 50/50, 40/60 dan 0/100 phr. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tegangan putus vulkanisat naik signifikan karena penambahan SBR, walaupun akan berdampak negatif terhadap perpanjangan putus, modulus dan tear strength, namun efek penambahan SBR tidak signifikan untuk parameter kekerasan. Hasil uji pengusangan pada suhu 70 oC selama 72 jam menunjukkan bahwa semakin banyak SBR, sifat ketahanan komposit SBR/NR semakin tinggi. Hal ini diperkuat dengan semakin kecilnya perubahan nilai kekerasan dan perpanjangan putus sebelum dan sesudah pengusangan.