Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Development of Protein Rich Flour (PRF) from Hyacinth Bean (Lablab purpureus (L) Sweet) and Lima bean (Phaseolus lunatus) Ahmad Nafi; Tri Susanto; Achmad Subagio
Jurnal Teknologi dan Industri Pangan Vol. 17 No. 3 (2006): Jurnal Teknologi dan Industri Pangan
Publisher : Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, IPB Indonesia bekerjasama dengan PATPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.597 KB)

Abstract

With respect to the high content of carbohydrate and protein, Protein Rich Flour (PRF) were developped from non-oilseed legumes i.e. hyacinth bean (Lablab purpureus (L) Sweet) and lima bean (Phaseolus lunatus) PRF. PRFs were prepared using water and NaOH solution (0.01N) as the extraction solvent. After precipitation in their isoelectric point (pHs) the PRFs produced were characterized to determine the potential practical applications. The results showed that PRF from hyacinth bean extracted by water was the best product with yield of 31.19%, protein content of 58.41±4.45%, solubility of 82-100% and oil holding capacity being 93.92±9.19. Moreover pepsin-digestibility of the hyacinth bean PRF was higher (8.29±0.34%) than soybean protein isolate (7.10±0.37%) or casein (7.04±0.14%). Based on their characteristics, PRF is regarded as potential to be developed as novel food ingredient. Key words: Non-oilseed Legumes, PRF, Characterization
RISET STRATEGI IMPLEMENTASI C-RAN DI TELKOMSEL MELALUI KOLABORASI JARINGAN NG-PON2 DI TELKOM AKSES MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE STRATEGIC SITUATION ANALYSIS Tri Susanto; K.J. Hartono; Bilpen Nainggolan
Jurnal Manajemen Indonesia Vol 17 No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Telkom University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1505.571 KB) | DOI: 10.25124/jmi.v17i1.862

Abstract

Cloud Radio Access Network (C-RAN) adalah teknologi akses radio yang diyakini mampu menekan biaya CAPEX dan OPEX dari mobile operator dan memberikan performansi yang lebih baik dibandingkan Radio Access Network (RAN) tradisional. Salah satu faktor kunci sukses implementasi C-RAN adalah penyediaan jaringan fonthaul yang efektif. Tujuan penelitian ini adalah membuat strategi implementasi C-RAN di Telkomsel melalui kolaborasi jaringan NG-PON2 di Telkom Akses. Pada tulisan ini menggunakan metode analisis kualitatif dengan melakukan strategy situation analysis (SSA) yaitu melakukan analisa data eksternal maupun internal dan selanjutnya diformulasikan sebagai dasar pembuatan strategi implementasi. Dari penelitian ini dihasilkan usulan strategi implementasi C-RAN di Telkomsel melalui kolaborasi jaringan NG-PON2 di Telkom Akses.
KAJIAN EKSTRAKSI ANTOSIANIN KULIT TERUNG JEPANG (Solanum melongena L.) Nurud Diniyah; Tri Susanto; Fithri Choirun Nisa
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 4, No 2 (2010)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis terung dan konsentrasi HCl dalam etanol terhadap kualitas fisik dan kimia pigmen antosianin kulit terung. Penelitian ini disusun dengan menggunakan RAK (Rancangan Acak Kelompok) dengan 2 faktor yaitu jenis terung (T), Kopek dan Kraigi dan konsentrasi HCl dalam etanol (P) 0,50 N; 1,00 N; dan 1,50 N dengan ulangan sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 18 satuan percobaan. Data dianalisis dengan ANOVA dan dilanjutkan uji lanjut BNT α = 5 %. Penentuan perlakuan terbaik menggunakan metode “ Multiple Attribute”. Perlakuan terbaik antosianin kulit terung diperoleh dari jenis terung Kopek dan konsentrasi HCl dalam etanol 1,00 N dengan karakteristik nilai pH 1,03; total antosianin 0,56 (mg/ml); rendemen antosianin 15,28x10-3 %; tingkat kecerahan (L*) 31,60; intensitas warna merah (a+) 33,50; dan sisa residu etanol 1,16 %. Kata kunci: Ekstraksi, Antosianin, Terung, Etanol
Pengaruh Nitrile Butadiene Rubber (NBR) terhadap mutu bantalan mesin Syamsul Bahri; Tri Susanto
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 24, No 1 (2013): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.092 KB) | DOI: 10.28959/jdpi.v24i1.650

Abstract

This study aimed to determine the effect of NBR as a substitute for NR to improve the quality engine mounting i.e. oil resistance. Engine mounting compound made by a mixture of natural rubber (NR) with synthetic rubber (NBR) on the ratio NR: NBR the 20:80 formulae I, formula II 40:60, formula III 60:40 and formula IV 80:20. The results showed that the formulation III NR:NBR 60:40. Testing results show that the rubber engine mounting vulcanizates has hardness 64 ShoreA, tensile strength 112 kg/cm2, Elongation at break 550%, Compression set 26.87%, Swelling (OIL, SAE40, 70 °C, 2 x 24 hours) 29.44%, change in weight 39.68%, while the value of resistance obsolete (Aging, 70 °C, 2 x 24 hours) as seen from the voltage drop of 3% decline and deterioration extension -40% drop that meets the quality requirements of SNI 06-1540-1989 Rubber Bearing Motor Vehicle Engineering.Keywords : engine mounting, NBR, quality, rubber, vehicleAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan NBR dalam pembuatan bantalan mesin untuk meningkatkan mutu bantalan mesin ditinjau dari parameter ketahanan usang, ketahanan minyak dan pengembangan volume dan berat vulkanisat. Kompon karet bantalan mesin yang dibuat dari campuran karet alam (NR) dan karet sintetis (NBR) dengan variasi perbandingan NR:NBR yaitu formula I 20:80, formula II 40:60, formula III 60:40 dan formula IV 80:20. Hasil penelitian menunjukan bahwa formulasi III 60:40 adalah formula terbaik pembuatan kompon. Hasil pengujian menunjukkan bahwa bantalan mesin memiliki nilai Kekerasan 64 Shore A, Tegangan Putus 112 kg/cm2, Perpanjangan Putus 550%, Pampatan Tetap 26,87%, Pengembangan (OIL, SAE40,70 oC, 2 x 24 jam) volume 29,44% dan peningkatan berat 39,68%, sedangkan nilai ketahanan usang (Aging, 70 oC, 2 x 24 jam) yang dilihat dari penurunan tegangan putus 3% dan penurunan perpanjangan putus -40% yang memenuhi persyaratan SNI 06-1540-1989 untuk Karet Bantalan Mesin Kendaraan Bermotor.Kata kunci : bantalan mesin, karet, kendaraan bermotor, mutu, NBR
PENGARUH ARANG TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT PADA SIFAT MEKANIK KARET KOPLING KENDARAAN BERMOTOR Popy Marlina; Tri Susanto
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 29, No 2 (2018): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1285.976 KB) | DOI: 10.28959/jdpi.v29i2.3942

Abstract

The charcoal of oil palm empty fruit bunches can be used as a filler in the making of rubber clutch of motorcycle vehicles. Oil palm empty fruit bunches is a waste processing of palm oil and renewable resources. This research aimed to determine the effect of TKKS charcoal on the mechanical properties of the rubber clutch of two-wheel motor vehicle. The effect of TKKS charcoal consentrations (15, 25, 35, 45 and 55 phr, respectively) on the abration resistance, flex cracking resistance, oil resistance and density were evaluated. The experimental research used non Factorial Completely Randomized Design and each treatments was replicated three times. The results showed that the best properties fullfilled the requirements of commercial rubber clutch of motorcycle vehicles was using of 35 until 55 phr of TKKS charcoal.  This range showed the mechanical properties of: 397.5  until 432,5 mm3 in abration resistance, 20 until 25 kcs in flex cracking,  13,2 until 14,0% for oil resistance and  1,044 until 1, 112 g/cm3 for density.
Kajian kemampuan adsorpsi zeolit alam aktif terimmobilisasi dithizon terhadap limbah ion logam Cd(II) terkompetisi Mg(II) dan Cu(II) secara simultan Tri Susanto
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 22, No 2 (2011): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4426.284 KB) | DOI: 10.28959/jdpi.v22i2.549

Abstract

The study on the adsorption of Cd(II) ion waste in the presence of Mg(II) dan Cu(II) simultaneously ions by dithizone-immobililized natural zeolite has been conducted. The results were compared with those adsorbed by unmodified active natural zeolite. The study included modification and characterization of adsorbent, pH optimization, kinetics, and adsorption isotherm. The modification of natural zeolite was done by refluxing it with dithizone in toluene. Adsorbent characterization was perfomed X-ray diffraction and infrared spectrometry. The results showed that dithizone was successfully immobilized on to the surface of natural zeolite and the immobilization did not significantly affect zeolitecristalinity. Optimum pH for the adsorption of Cd(II) ion waste in the presence Mg(II) and Cu(II) simultaneously was 5. Adsorption kinetics was studied using Langmuir-Hinshelwood simple model of order 1. Adsorption kinetics parameters showed that Cd(II) adsorption rate constant of adsorbent active and dithizone-immobilized zeolite was 1.00 x 10-4 minute-1 dan 3.00 x 10-3 minute-1, respectively. Equilibrium constant of active and dithizone-immobilized zeolite was 2.95 x 104 L/mol and 3.96 x 104 L/mol, respectively. Adsorption of Cd(II) in the presence of Mg(II) and Cu(II) simultaneously on active and dithizone-immobilized zeolite was believed to be chemisorption, with the adsorptionenergy of 30.17 kJ/mol and 32.11 kJ/mol, respectively. In general, it was shown that the ability of dithizone-immobilized natural zeolite for the adsorption of Cd(II) in the presence Mg(II) and Cu(II) simultaneously was better than the active natural zeolit. Keywords : zeolite, dithizone, immobilization, Cd(II) ion, adsorption. AbstrakTelah dilakukan penelitian adsorpsi limbah ion logam Cd(II) terkompetisi Mg(II) dan Cu(II) secara simultan dengan menggunakan Zeolit Alam Aktif dan Zeolit Alam Aktif Terimmobilisasi Dithizon (ZAA-D). Kajian yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi modifikasi, karakterisasi, kajian adsorpsi ZAA dan ZAA-D yang meliputi optimasi pH larutan, kinetika adsorpsi,dan isoterm adsorpsi. Immobilisasi dithizon dilakukan dengan pencucian zeolit alam dengan 1% HF, kemudian direfluks menggunakan dithizon pada pelarut toluene pada suhu 50OC selama 4 jam. Karakterisasi adsorben dilakukan menggunakan spektroskopi inframerah dan difraksi sinar X. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa dithizon telah terimmobilisasikan pada ZAA tanpa merusak kristalinitasnya. pH optimum adsorpsi ion logam Cd(II) terkompetisi ion logam Mg(II) dan Cu(II) secara simultan pada ZAA dan (ZAA-D) adalah 5. Kinetika adsorpsi Cd(II) denganadanya ion Mg(II) dan Cu(II) dipelajari menggunakan pendekatan kinetika adsorpsi sederhana orde 1 model Langmuir-Hinshelwood, menunjukkan bahwa konstanta laju adsorpsi ion logam Cd(II) oleh ZAA dan ZAA-D berturut-turut 1,00 x 10-4 menit-1 dan 3,00 x 10-3 menit-1. Besarnya konstanta kesetimbangan ion logam Cd(II) untuk ZAA dan ZAA-D berturut-turut 2,95 x 104 L/mol dan 3,96 x 104 L/mol. Adsorpsi ion logam Cd(II) terkompetisi ion Mg(II) dan Cu(II) secara simultan oleh ZAA dan ZAA-D berlangsung secara kimia dengan energi adsorpsi berturut-turut adalah 30,17 kJ/mol dan 32,12 kJ/mol. Adsorben ZAA-D mempunyai kemampuan dan selektivitas adsorpsi limbah ion logam Cd(II) terkompetisi ion logam Mg(II) dan Cu(II) secara simultan lebih tinggi dibandingkan dengan ZAA.Kata kunci : zeolit, dithizon, immobilisasi, ion Cd(II), adsorpsi.
KAJIAN PEMANFAATAN ARANG CANGKANG KEMIRI SEBAGAI PENGANTI CARBON BLACK PADA PEMBUATAN KOMPON KARET Rahmaniar Rahmaniar; Tri Susanto; Popy Marlina; Hari Adi Prasetya
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 32, No 2 (2021): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28959/jdpi.v32i2.7360

Abstract

Carbon black merupakan bahan pengisi penguat yang digunakan dalam pembuatan barang karet. Beberapa kelemahannya diantaranya ketersediaan dan harga carbon black yang cukup tinggi apabila digunakan pada produk Kompon karet. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari penggunaan arang cangkang kemiri sebagai penganti carbon black, sehingga didapatkan data teknis kualitas Kompon karet berdasarkan perbandingan penggunaan carbon black (CB) dan arang cangkang kemiri (ACK). Penelitian dilakukan dengan memvariasikan ACK: CB yaitu :45 phr; 15:30 phr; 22,5:22,5 phr ; 30:15 phr dan 45:0 phr. Pembuatan kompon karet pada penelitian ini  menggunakan karet alam SIR tanpa ada tambahan karet sintetis. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan nilai kekerasan 55-71 Shore A; Tegangan putus 1.8-10.3 MPa; Perpanjangan Putus 160-370 % dan perubahan sifat kekerasan, tegangan putus MPa, dan perpanjangan tidak signifikan setelah dilakukan pengsangan pada 70 oC selama 24 jam. Berdasarkan hal tersebut dapat direkomendasikan bahwa ACK berpotensi digunakan sebagai filler non reinforcing alternative pada pembuatan kompon karet alam. 
Kajian metode pengasaman dalam proses produksi minyak kelapa ditinjau dari mutu produk dan komposisi asam amino blondo Tri Susanto
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 23, No 2 (2012): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2304.617 KB) | DOI: 10.28959/jdpi.v23i2.616

Abstract

The study of acidification method in the coconut oil production has been conducted as an alternative production process. Coconut oil products produced compared with the quality requirements of SNI 01-2902-2011 and amino acid composition test done on the product side (blondo) using HPLC to detect the failure of the production through the acidification process. The yield of palm oil produced through a acidification process ranged from 14 to 32.3%, while the coconut oil quality includes the water content ranged from 0.1 to 0.48%, impurities ranged from 0.01 to 0.06%, number iodide ranged from 6.8 to 9.8%, the levels of free fatty acids (FFA) ranged from 0.2 to 1.26, saponification number 243-267, color and aroma were clear, while the protein content was calculated as total N-Kjeldhal ranged from 9.09 to 21.8%. Blondo (by products) were analyzed using HPLC, the results of the chromatogram peaks showed some amino acids such as aspartic acid, glutamine, serine, histidine, glycine, argini, alanine, tyrosine, methionine, valine, phenylalanine, isoleucine, leucine, and lysine. In the failure of acidification process indicates that it does not appear the leucine and lysine peaks in chromatogram, physical properties indicate a rancid smell and color of unclear on samples of coconut oil. The results showed that the method of acidification using acetic acid (CH3COOH) can be used as a method for the coconut oil production that meets the quality requirements of SNI 01-2902-2011 and APCC Standards Asian and Pacific Coconut Community, 2006.Keywords : Acid composition, acidification, blondo amino, coconut oil, HPLC, SNI 01-2902-2011AbstrakTelah dipelajari metode pengasaman sebagai alternatif proses produksi minyak kelapa. Produknya dibandingkan dengan syarat mutu SNI 01-2902-2011 dan dilakukan uji komposisi asam amino pada produk samping (blondo) menggunakan HPLC untuk mendeteksi kegagalan proses. Rendemen minyak kelapa yang diproduksi antara 14- 32,3%, sedangkan kualitas mutu minyak kelapa meliputi kadar air 0,1-0,48%, kadar kotoran 0,01-0,06%, bilangan iodida 6,8-9,8%, kadar asam lemak bebas (FFA) 0,2-1,26, bilangan penyabunan 243-267, warna jernih dan aroma khas, dan kadar protein dihitung sebagai total N-Kjeldhal 9,09-21,8%. Produk samping blondo dianalisa menggunakan HPLC, kromatogram blondo menunjukkan puncak asam amino asam aspartat, glutamin, serin, histidin, glisin, arginin, alanin, tirosin, metionin, valin, fenilalanin, isoleusin, leusin dan lisin. Pada proses produksi yang gagal tidak muncul puncak kromatogram leusin dan lisin, sifat fisiknya menunjukkan bau tengik dan warna keruh pada sampel tersebut. Metode pengasaman menggunakan asam asetat (CH3COOH) dapat dijadikan sebagai metode proses produksi minyak kelapa yang memenuhi persyaratan mutu SNI 01-2902- 2011 dan APCC Standards Asian & Pacific Coconut Community 2006.Kata kunci : HPLC, komposisi asam amino blondo, minyak kelapa, pengasaman, SNI 01-2902-2011
PEMANFAATAN FLY ASH BATUBARA SEBAGAI BAHAN MEMBRAN KERAMIK PADA UNIT PENGOLAH AIR GAMBUT Chasri Nurhayati; Tri Susanto
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 26, No 2 (2015): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1354.523 KB) | DOI: 10.28959/jdpi.v26i2.1601

Abstract

Pengaruh Komposit SBR dan Karet Alam dengan Pengisi Karbon Hitam Terhadap Sifat Fisik dan Ketahanan Usang Vulkanisat Nesi Susilawati; Frima Roza; Rifki Rifki; Tri Susanto
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 30, No 2 (2019): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28959/jdpi.v30i2.5419

Abstract

Peningkatan kualitas tahan panas produk karet berbasis karet alam perlu ditingkatkan melalui pencampuran dengan karet sintetis seperti stirene butadiene rubber (SBR). Karet alam tidak tahan terhadap ozon dan panas, tetapi memiliki ketahanan kikis yang tinggi. Sedangkan karet sintetis tahan terhadap ozon, panas dan ketahanan retak. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efek penambahan SBR terhadap meningkatnya sifat mekanik fisik. Proses pembuatan vulkanisat dilakukan sesuai dengan ASTM D-3182 dengan variasi perlakuan NR/SBR yaitu 100/0, 70/30, 60/40, 50/50, 40/60 dan 0/100 phr. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tegangan putus vulkanisat naik signifikan karena penambahan SBR, walaupun akan berdampak negatif terhadap perpanjangan putus, modulus dan tear strength, namun efek penambahan SBR tidak signifikan untuk parameter kekerasan. Hasil uji pengusangan pada suhu 70 oC selama 72 jam menunjukkan bahwa semakin banyak SBR, sifat ketahanan komposit SBR/NR semakin tinggi. Hal ini diperkuat dengan semakin kecilnya perubahan nilai kekerasan dan perpanjangan putus sebelum dan sesudah pengusangan.