Sirsak merupakan buah yang cukup bernilai ekonomis, namun merupakan buah yang mudah busuk dan mudah rusak sehingga dapat mengakibatkan turunnya nilai jual buah sirsak. Karena buah sirsak mudah rusak, pengelolaan pascapanen yang buruk dapat mengakibatkan kehilangan hasil yang signifikan. Buah sirsak yang matang memiliki umur simpan hanya 2-3 hari. Karena umur simpan buah sirsak relatif terbatas, diperlukan diversifikasi produk dari buah sirsak, seperti mengolaj sirsak menjadi keripik. Pada umumnya penggorengan standar tidak bisa digunakan untuk membuat keripik sirsak. Namun, seiring dengan peningkatan teknologi, penggorengan vakum memungkinkan produksi keripik sirsak. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan dua variabel yaitu suhu penggorengan faktor I (75, 80, dan 85 °C) dan tekanan penggorengan faktor II (-65, -68, dan -71 cmHg). Data yang diperoleh dianalisis, dilanjutkan dengan uji organoleptik dan pembobotan parameter. Parameter yang dianalisa adalah kadar air, susut bobot, lama waktu penggorengan, sedangkan untuk uji organoleptik dilakukan terhadap warna, rasa, kerenyahan dan aroma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh suhu dan tekanan penggorengan vakum terhadap mutu keripik sirsak berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air, susut bobot, lama waktu penggorengan, dan uji organoleptik terhadap warna, kerenyahan, rasa dan aroma. Nilai Kadar air berkisar 4,33 – 7,44% susut bobot berkisar antara 69,33 – 75,16% dan lama waktu penggorengan berkisar antara 39 – 49 menit. Soursop is a fruit that is quite economically valuable, but soursop is included in perishable fruit, where the fruit is easily damaged which can lead to a decrease in its selling value of soursop fruit. The perishable nature of soursop fruit can result in high yield losses if not properly handled post-harvest. Ripe soursop fruit can only last for 2-3 days. The short shelf life of soursop causes the need for product diversification from soursop fruit. Generally, soursop chips cannot be made using conventional frying. However, as technology advances using vacuum frying, processing soursop into chips makes it possible. The study used a factorial completely randomized design consisting of two factors, namely factor I frying temperature consisting of 75, 80, and 85 and factor II frying pressure consisting of 65, 68, and -71 cmHg. The data obtained were analyzed, followed by organoleptic tests and parameter weighting. Parameters analyzed were moisture content, weight loss, and length of frying time, while organoleptic tests were carried out on color, taste, crispness, and aroma. frying time, and organoleptic test for color, crispness, taste, and aroma. The water content value ranged from 4.33 to 7.44%, the weight loss ranged from 69.33 to 75.16%, and the frying time ranged from 39 to 49 minutes.