p-Index From 2020 - 2025
0.659
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Medula
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH INTERVENSI PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI Waode Sitti Asfiah Udu; Putu Yayuk Widyani Wiradirani
MEDULA JURNAL ILMIAH FAKULLTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.801 KB) | DOI: 10.46496/medula.v1i2.198

Abstract

Current teenager are very susceptible about risk of healthy damage such as STDS, HIV/AIDS, undesirable pregnancy and abortions. It caused by many factor, one of them is knowledge and attitude of teenagers about reproduction health. The aim of this study is to detect influence of elucidation toward knowledge and attitude of High School students. The method of this study is used pre-experiment design one group pretest-postest. The population is grade XI of high school student and 71 student as a sample. The Data is required by questionnaire and analized by paired t-test. Result of this study show that the rate of score of knowledge and attitude increase after elucidation (p<0,05). The conclusion of this study is elucidation have significantly statistic incease the knowledge and attitude of teenagers about reproduction health.Key words: elucidation, knowledge, attitude, reproduction health
Hubungan Antara Jenis Kelamin dengan Jumlah Luka Kasus Kekerasan Fisik pada Anak Waode Sitti Asfiah Udu; Murni Safitri M; Raja Al Fath Widya Iswara
MEDULA JURNAL ILMIAH FAKULLTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46496/medula.v8i1.15014

Abstract

Latar Belakang: kekerasan terhadap anak mencakup semua bentuk perlakuan yang salah baik secara fisik dan/atau emosional, seksual, penelantaran, dan eksploitasi yang berdampak atau berpotensi membahayakan kesehatan anak, perkembangan anak, atau harga diri anak dalam konteks hubungan tanggung jawab. Kekerasan fisik merupakan salah satu jenis kekerasan yang masih mendominasi sebaran jenis kekerasan pada anak. Berdasarkan jenis kelamin, kasus kekerasan terhadap anak lebih banyak terjadi pada anak perempuan di semua jenis kekerasan Tujuan : Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan jumlah luka kekerasan fisik pada anakMetode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik. Subyek terdiri dari 120 anak yang tercatat dalam Visum et Repertum korban kekerasan fisik pada anak di Rumah Sakit Bhayangkara Kendari. Data yang dikumpulkan mencakup karakteristik jenis kelamin, usia, jenis perlukaan dan jumlah luka. Untuk melihat keeratan hubungan dilakukan analisis dengan menggunakan uji Chi Square.Hasil : Subyek terdiri dari 85 (70,8%) anak laki-laki dan 35 (29,2%) dengan rentang usia 0-10 tahun sebanyak 5 (4,2%) anak dan usia 10-18 tahun sebanyak 115 (95,8%) anak. Jenis luka didominasi oleh luka memar sebanyak 45 (37,5%) dan gabungan antara jenis luka memar dan lecet sebanyak 31 (25,8%). Mayoritas subyek memiliki satu jenis luka tunggal sebanyak 52 (43,3%) anak. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan  jumlah luka kekerasan fisik pada anak (p> 0,05).Kesimpulan : Jenis kelamin tidak berhubungan dengan jumlah luka kekerasan fisik pada anak. Kata kunci:  Jenis kelamin, Jumlah Luka, Kekerasan fisik, Anak.
Efek Pemberian Vitamin E Pada Tikus Sprague Dawley yang Mendapat Etanol Terhadap Kadar Malondialdehyde Testis Waode Sitti Asfiah Udu
MEDULA JURNAL ILMIAH FAKULLTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46496/medula.v8i2.20616

Abstract

ABSTRAKLatar   Belakang:  Etanol  dapat   menyebabkan   gangguan   produksi   testosteron   intratestikular   dan infertilitas.  Etanol  memicu  terjadinya  stres  oksidatif  yang  diakibatkan  oleh  meningkatnya  Reactive Oxygen Species (ROS) sehingga memicu terjadinya peroksidasi lipid yang dapat menyebabkan kerusakan sel.  Malondialdehyde  (MDA)  merupakan  produk  akhir  peroksidasi  lipid,  yang  biasanya  digunakan sebagai  biomarker  biologis  peroksidasi  lipid  dan  menggambarkan  derajat  stres  oksidatif.  Vitamin  E adalah vitamin larut lemak yang berperan sebagai antioksidan yang melindungi membran seluler terhadap kerusakan oksidatif. Tujuan: Untuk membuktikan adanya efek pemberian vitamin E terhadap stres oksidatif akibat pemberian etanol yang ditunjukkan dengan kadar MDA testis. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan rancangan Post-test only control group design. Sebanyak 12 ekor tikus Sprague Dawley dibagi dalam 4 kelompok perlakuan. Kelompok 1 mendapat aquades  1  mL/hari,  kelompok  2  mendapat  minyak  biji  bunga  matahari  0,1  mL/hari,  kelompok  3 mendapat etanol 30%   7 mL/kgBB/hari, dan kelompok 4 mendapat etanol 30% 7 mL/kgBB/hari dan pemberian vitamin E 120 IU/kgBB/hari. Pemberian perlakuan dilakukan secara oral selama 30 hari. Pemeriksaan kadar MDA testis dengan metode TBARS dengan spektrofotometer sehari setelah perlakuan terakhir. Hasil: Rerata kadar MDA testis pada tikus yang mendapat etanol (5,8325 nmol/g) lebih tinggi daripada kelompok tikus yang mendapat etanol dan vitamin E 120 IU/kgBB (2,6775 nmol/g).Simpulan: Efek Pemberian vitamin E pada tikus yang mendapat etanol menunjukkan kadar MDA testis yang lebih rendah dibandingkan dengan tikus yang hanya mendapat etanol. Kata Kunci : Etanol, vitamin E, MDA testis
Hubungan Antara Status Gizi dengan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Waode sitti asfiah udu
MEDULA JURNAL ILMIAH FAKULLTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.851 KB) | DOI: 10.46496/medula.v1i1.188

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan prestasi belajar pada siswa Sekolah Dasar. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Cross sectional dengan cara observasional analitik. Subyek penelitian ini adalah 37 siswa SDN Serayu, 38 siswa SD Netral C, dan 18 siswa SD Taman Siswa di Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengambil data primer berupa ukuran berat badan dan tinggi badan yang digunakan untuk menetapkan status gizi, sedangkan data sekunder berupa prestasi belajar yang ditentukan berdasarkan nilai raport. Untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan prestasi belajar digunakan uji statistik Chi-square. Berdasarkan pengukuran status gizi dari sampel SDN Serayu diperoleh hasil 33 anak (89,19%) berstatus gizi baik, , 3 anak (8,11%) berstatus gizi kurang dan 1 anak (2,7%) berstatus gizi buruk. Hasil pengukuran indeks prestasi diperoleh 16 anak (43,24%) dengan indeks prestasi baik, 16 anak (43,24%) indeks prestasi sedang dan 5 anak (13,52%) indeks prestasi kurang. Pengukuran status gizi dari sampel SD Netral C diperoleh hasil 29 anak (76,32%) berstatus gizi baik, 9 anak (23,68%) berstatus gizi kurang dan tidak ada anak dengan status gizi buruk. Hasil pengukuran indeks prestasi diperoleh 27 anak (71,05%) dengan indeks prestasi baik, 11 anak (28,95%) indeks prestasi sedang dan tidak ada anak dengan indeks prestasi kurang. Pengukuran status gizi dari sampel SD Taman Siswa diperoleh hasil 12 anak (66,67%) berstatus gizi baik, 6 anak (33,33%) berstatus gizi kurang dan tidak ada anak dengan status gizi buruk. Hasil pengukuran indeks prestasi sampel diperoleh 9 anak (50%) dengan indeks prestasi baik, 9 anak (50%) indeks prestasi sedang dan tidak ada anak dengan indeks prestasi kurang. Dari hasil analisis chi square disimpulkan bahwa ada hubungan antara status gizi dengan prestasi belajar siswa (p<0,05). Kata kunci : siswa, status gizi, prestasi belajar
FAKTOR - FAKTOR RISIKO USIA, ASUPAN TABLET FE DAN STATUS GIZI YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL Waode Sitti Asfiah Udu; Andi Yulia; Sitti Wahidatun Asryani
MEDULA JURNAL ILMIAH FAKULLTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.378 KB) | DOI: 10.46496/medula.v2i1.246

Abstract

Gravidarum  anemia  can  increase  the  risk  of  mortality  in  pregnancy .  The  prevalence  of  gravidarum anemia  in  world  is  high  especially  in  developing  country  according  to  data  of  WHO.  This  study  aimed  to identify  the gravidarum anemia risk factors such age, Fe tablet consumption and nutritional status in  pregnant woman at  Poasia’s society health center  region  of Kendari City. This  study used an analytical study with case control design. The case groups in this study are 40 pregnant woman with gravidarum anemia who have Hb<11 gr/dL while pregnant woman with Hb ≥  11 gr/dL are  used as control. Risk factor is assessing by Odds ratio. This study founded that  age have OR = 7.21 (1.48-35.06;  95%), Fe tablet consumption have OR = 27.0 (7.68-94.87;  95%)  and  nutritional  status  have  OR  =  1.92  (0.69-5.33;  95%).  As  conclusions,  age  and  Fe  tablet consumption are risk factors  for  gravidarum anemia while nutritional status is not a risk factor for  gravidarum anemia. Key words: Gravidarum anemia, age, Fe tablet consumption, nutritional status.
Analysis of Risk Factor Hypoalbuminemia on the Incidence of Hyponatremia in Children with Nephrotic Syndrome Waode Sitti Asfiah Udu
MEDULA JURNAL ILMIAH FAKULLTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO Vol 9, No 2 (2022)
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46496/medula.v9i2.25294

Abstract

Background: Nephrotic syndrome is a clinical condition characterized by massive proteinuria, hypoalbuminemia, edema and may be accompanied by hypercholesterolemia. Proteinuria in childhood nephrotic syndrome is mainly in the form of albuminuria. In nephrotic syndrome, electrolyte balance disorders can occur in the form of hyponatremia which can cause complications from asymptomatic clinical manifestations to death. Currently, there are not many studies on hyponatremia in nephrotic syndrome. Objective: To determined hypoalbumin as a risk factor for hyponatremia in children with nephrotic syndrome. Methods: This research was an analytic observational study using a case control design. The subjects consisted of 80 children diagnosed with nephrotic syndrome at the Children's Health Installation at the Dr. Sardjito in Yogyakarta. The data collected included serum albumin levels and sodium levels. Statistical test using Odds Ratio (OR). .Results: The results showed that hypoalbumin (p = 0.000 ; OR 13,5; 95% CI 3,395 – 53,68) was a risk factor for the incidence of hyponatremia in children with nephrotic syndrome at the Children's Health Unit, Dr. Sardjito General Hospital in Yogyakarta. Conclusion: Hypoalbumin is a risk factor for hyponatremia in children with nephrotic syndrome