Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Antara Jenis Kelamin dengan Jumlah Luka Kasus Kekerasan Fisik pada Anak Waode Sitti Asfiah Udu; Murni Safitri M; Raja Al Fath Widya Iswara
MEDULA JURNAL ILMIAH FAKULLTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46496/medula.v8i1.15014

Abstract

Latar Belakang: kekerasan terhadap anak mencakup semua bentuk perlakuan yang salah baik secara fisik dan/atau emosional, seksual, penelantaran, dan eksploitasi yang berdampak atau berpotensi membahayakan kesehatan anak, perkembangan anak, atau harga diri anak dalam konteks hubungan tanggung jawab. Kekerasan fisik merupakan salah satu jenis kekerasan yang masih mendominasi sebaran jenis kekerasan pada anak. Berdasarkan jenis kelamin, kasus kekerasan terhadap anak lebih banyak terjadi pada anak perempuan di semua jenis kekerasan Tujuan : Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan jumlah luka kekerasan fisik pada anakMetode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik. Subyek terdiri dari 120 anak yang tercatat dalam Visum et Repertum korban kekerasan fisik pada anak di Rumah Sakit Bhayangkara Kendari. Data yang dikumpulkan mencakup karakteristik jenis kelamin, usia, jenis perlukaan dan jumlah luka. Untuk melihat keeratan hubungan dilakukan analisis dengan menggunakan uji Chi Square.Hasil : Subyek terdiri dari 85 (70,8%) anak laki-laki dan 35 (29,2%) dengan rentang usia 0-10 tahun sebanyak 5 (4,2%) anak dan usia 10-18 tahun sebanyak 115 (95,8%) anak. Jenis luka didominasi oleh luka memar sebanyak 45 (37,5%) dan gabungan antara jenis luka memar dan lecet sebanyak 31 (25,8%). Mayoritas subyek memiliki satu jenis luka tunggal sebanyak 52 (43,3%) anak. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan  jumlah luka kekerasan fisik pada anak (p> 0,05).Kesimpulan : Jenis kelamin tidak berhubungan dengan jumlah luka kekerasan fisik pada anak. Kata kunci:  Jenis kelamin, Jumlah Luka, Kekerasan fisik, Anak.
Pelacakan dan Skrining dalam Rangka Program Eliminasi Tuberculosis dengan Pemberian Pamflet dan Pemeriksaan Foto Thorax di RSD Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara Zida Maulina Aini; Aritrina, Pranita; Raja Al Fath Widya Iswara; Waode Zerbarani; William Alexander
Jurnal Pengabdian Meambo Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEAMBO
Publisher : PROMISE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56742/jpm.v4i1.105

Abstract

Tuberkulosis (TBC) merupakan masalah kesehatan serius di Indonesia, dengan mayoritas kasus terjadi pada kelompok usia produktif dan anak-anak. Data tahun 2020 menunjukkan 67% kasus TBC terjadi pada usia 15–54 tahun dan 9% pada anak di bawah 15 tahun. Pemeriksaan radiologis terbukti berperan signifikan dalam mendeteksi kasus tanpa gejala. Di Kabupaten Konawe Selatan, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya skrining TBC masih rendah, yang menghambat upaya eliminasi penyakit ini. Program ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam skrining TBC, khususnya di wilayah endemis seperti Kabupaten Konawe Selatan. Program dilakukan melalui pendekatan edukasi masyarakat, pemeriksaan skrining berbasis radiologi di Rumah Sakit Daerah Konawe Selatan, serta analisis hasil pemeriksaan untuk mengidentifikasi faktor risiko dan pola penyebaran. Dari 50 pasien TBC yang diperiksa, mayoritas adalah laki-laki (34 orang) dengan rentang usia terbanyak 41–65 tahun. Pemeriksaan radiologi menunjukkan gambaran lesi luas, baik dengan penyakit penyerta maupun tanpa penyakit penyerta. Program ini juga meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya deteksi dini dan pengobatan TBC. Tingkat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya skrining TBC perlu ditingkatkan untuk mencapai eliminasi TBC 2030. Hasil program ini menunjukkan bahwa pemeriksaan radiologis efektif dalam mendeteksi kasus TBC dan dapat mendukung strategi eliminasi di wilayah endemis.
Mengenali Serangan Jantung dan Tindakan Pertolongan Pertama yang Menyelamatkan Nyawa Asmarani; Raja Al Fath Widya Iswara; Edy Husnul Mujahid; Satrio Wicaksono; Firman Nasiu
Jurnal Pengabdian Meambo Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEAMBO
Publisher : PROMISE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56742/jpm.v4i1.127

Abstract

Serangan jantung merupakan salah satu kondisi kegawatdaruratan medis yang memerlukan penanganan cepat untuk mencegah kematian mendadak. Kurangnya pengetahuan masyarakat, khususnya di wilayah pedesaan, menjadi tantangan dalam upaya penyelamatan nyawa. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat Desa Lalimbue, Kecamatan Kapoila, dalam mengenali gejala serangan jantung dan melakukan pertolongan pertama, terutama teknik Resusitasi Jantung Paru (CPR). Metode pengabdian ini dilaksanakan melalui penyuluhan, demonstrasi, simulasi, dan evaluasi partisipatif kepada 30 peserta. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan kemampuan peserta setelah kegiatan, ditandai dengan meningkatnya skor post-test dan keberhasilan dalam praktik CPR. Program ini berhasil menciptakan kesadaran kolektif dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap kondisi darurat jantung serta mendorong terbentuknya agen perubahan di tingkat komunitas. Kesimpulan pengabdian bahwa pelibatan aktif perguruan tinggi, aparat desa, dan warga menunjukkan bahwa sinergi multisektor dapat menjadi strategi efektif dalam membangun ketangguhan kesehatan masyarakat pedesaan.