Mustofa Hilmi
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Lama Penyimpanan Dengan Berbagai Bahan Penstabil Terhadap Kualitas Mayonnaise Putri Rizkyyani; Asmaul Khusna; Mustofa Hilmi; Muhammad Habbib Khirzin; Dyah Triasih
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 7, No 1 (2020): JITRO, Januari
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.578 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v7i1.8381

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan dengan berbagai bahan penstabil terhadap sifat fisikokimia mayonnaise. Jenis bahan penstabil yang digunakan pada penelitian ini yaitu CMC, gum arab, dan xanthan gum dengan penyimpanan menggunakan suhu ruang selama 8 hari. Penelitian ini menggunakan 4 sampel 5 perlakuan dan 3 kelompok. Penelitian ini menggunakan sampel berupa S0 (tanpa bahan penstabil), S1 (CMC 1%), S2 (Gum arab 1%), dan S3 (Xanthan gum 1%).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan berbagai bahan penstabil dan lama penyimpanan mayonnaise pada sifat fisik menunjukkan hasil nyata (P<0,05) pada penyimpanan dan tidak terjadi interaksi namun pada sifat kimia menunjukkan hasil (pH, FFA, Kadar air) nyata (P<0,05) pada berbagai jenis bahan penstabil dan penyimpanan serta ada interaksi pada parameter kadar air. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa masing-masing bahan penstabil memiliki keunggulan dan kestabilan yang berbeda disetiap parameter sehingga perlakuan terbaik tidak bisa dipastikan.
IbM Pemberdayaan Kelompok Ternak Kambing Etawa Melalui Pelatihan dan Pendampingan dalam Produksi Silase Sebagai Pakan Ternak Alternatif di Desa Wongsorejo Mustofa Hilmi; Endi Sailul Haq; Farisqi Panduardi
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 2 (2016): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v1i2.280

Abstract

Peternak wilayah Wongsorejo juga terlahir melalui penelitian sejarah yang panjang, hingga para penerusnya hanya tinggal meluruskan kebiasaan mereka yang mencampur pakan ternaknya secara variasi dari rerumputan hingga daun-daunan. Pemberian pakan yang terus menerus juga tidak baik, karena kambing etawa itu adalah golongan kambing yang memamah biak maka jika diberikan pakan terus menerus di tempat pakan maka kambing etawa cenderung akan memakan terus pakan yang tersedia. Kelompok Ternak Kambing “Joyo Panggung” yang sebagian besar juga merupakan petani berperan dalam menyediakan tempat pelaksanaan kegiatan IbM yang sekaligus sebagai objek utama dari pengabdian ini, permasalahan yang dihadapi oleh kelompok ternak ini adalah Waktu yang diperlukan untuk mencari pakan ternak setiap hari membutuhkan waktu selama 2 jam, Pakan ternak hijauan sangat susah didapatkan, Harga pakan ternak pendukung (ampas tahu dan bekatul), sangat mahal, Ketika panen jagung, batang dan kulit jagung tidak diolah dengan baik, Produktivitas kambing menurun. Solusi yang ditawarkan adalah dengan mengaplikasikan teknologi mesin penghancur jagung dan jerami serta pelatihan dan pendampingan pengolahan pakan ternak alternatif tersebut yang dapat menggantikan pakan ternak hijauan. Kontribusi yang paling mendasar jika teknologi ini diterapkan adalah dapat membantu peternak dalam mendapatkan pakan ternak. Di samping itu, dapat meningkatkan kesejahteraan warga di kelompok ternak kambing “Joyo Panggung” karena silase yang dihasilkan dapat dijual selain dipakai sendiri. Dari sisi pertanian adalah dapat menambah nilai jual hasil panen jagung. Hal ini dikarenakan sebagian besar anggota kelompok ternak “joyo Panggung” juga memiliki lahan pertanian. Rencana luaran pokok dari kegiatan ini adalah sebuah produk yang berupa mesin penghancur jagung dan jerami. Di samping itu dalam kegiatan ini juga ditargetkan luaran yang berupa jasa workshop bagi para pekerja dalam menggunakan mesin tersebut dan juga disampaikan cara – cara yang dapat diaplikasikan dalam setiap proses pembuatan dan pengawetan pakan ternak
PELATIHAN PEMBUATAN PRODUK BERBAHAN DASAR SUSU SAPI DI DESA BALUNG LOR JEMBER M. Abdul Wahid; Mustofa Hilmi; Anis Usfah Prastujati; IGNB. Catrawedarma; Zulis Erwanto; Dian Ridlo; Sari Wiji Utami
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2018): Juni
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v3i1.669

Abstract

Balung Lor merupakan desa di Kecamatan Balung Kabupaten Jember mengalami permasalahan dalam penanganan susu sapi. Penanganan yang dilakukan selama ini belum ada sehingga berdampak pada menurunnya kualitas susu sapi menyebabkan penurunan ekonomi dan mengalami kerugian. Fermentasi merupakan solusi dalam penanganan  susu sapi menjadi bernilai jual dengan membuat produk baru yaitu yoghurt. Yogurt dibuat dengan proses fermentasi antara susu segar dan bakteri asam laktat (BAL) yang dapat meningkatkan kandungan gizi dan dapat digunakan sebagai memacu pertumbuhan karena meningkatkan pencernaan dan penyerapan zat gizi, mengurangi atau membunuh bakteri jahat dalam saluran pencernaan, menormalkan kerja usus besar (mengatasi konstipasi dan diare), memiliki efek anti kanker, mengatasi masalah lactose intolerance, berperan dalam detoksifikasi dan mengatasi stres, serta mengontrol kadar kolesterol dalam darah dan tekanan darah. Berdasarkan hasil sosialisasi dan pelatihan pengolahan susu sapi menjadi yogurt. Kegiatan ini bertujuan bertujuan membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh peternak untuk meningkatkan ekonomi dengan mengaplikasikan teknologi fermentasi yogurt berbahan dasar susu sapi sebagai wujud ketahanan pangan nasional khususnya kelompok Ternak Mandiri Sejahtera di Desa Balung Lor Kecamatan Balung Kabupaten Jember.kegiatan ini dilakukan dengan dua tahapan yaitu sosialisasi dan pelatihan demontrasi pembuatan yoghurt. Hasil kegiatan ini menunjukan respon peserta cukup baik dan kegiatan pelatihan pengolahan susu sapi menjadi yogurt merupakan informasi baru bagi peserta (peternak). Penerapan keterampilan pembuatan produk yogurt juga mungkin dilakukan oleh para peserta karena alat dan bahan yang digunakan relatif mudah ditemukan dilingkungan tempat tinggal mereka. Sehingga pengolahan susu sapi menjadi yogurt berpotensi menjadi salah satu alternatif yang dapat dijadikan sebagai usaha keluarga.
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN MORAL, KARAKTER, DAN KEPEMIMPINAN SISWA SMA/SMK MELALUI KEGIATAN I GLOW I BRO DI KABUPATEN BANYUWANGI Sari Wiji Utami; Mustofa Hilmi; Ahmad Azmi Khoirul Umam
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2018): Juni
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v3i1.840

Abstract

Kemerosotan nilai moral di kalangan pemuda yang marak terjadi saat ini, mendorong komunitas pemuda di kabupaten Banyuwangi yang tergabung dalam komunitas Mata Indonesia, menyelenggarakan kegiatan untuk mengangkat permasalahan tersebut dari sudut pandang keilmuan dan para pakar di bidangnya. Indonesian Girls Leading Our World Indonesian Boys Respect Others (I GLOW I BRO) merupakan rangkaian kegiatan pengembangan kepribadian, sifat kepemimpinan dan organisasi, outbond, dan kemah tahunan yang awalnya diprakarsai oleh relawan Peace Corps Amerika Serikat sejak tahun 2012 di berbagai daerah di pulau Jawa. Kegiatan ini berfokus pada daya kepemimpinan dan kerjasama, serta mengaitkannya dengan kesetaraan gender. Kegiatan ini diselenggarakan untuk membahas isu-isu atau berbagai permasalahan di lingkungan sekitar, sehingga para pemuda dapat menempatkan diri dan mawas terhadap kondisi lingkungan sekitar, seiring dengan berbagai perubahannya. Kegiatan ini dilakukan dalam beberapa tahapan dan alur pelaksanaan yang meliputi penentuan materi kegiatan dan metode, survey lokasi dan sarana kegiatan, mempersiapkan sarana dan prasarana kegiatan, rekruitmen peserta, pelaksanaan kegiatan yang mencakup kegiatan indoor (pemaparan materi, sharing, serta diskusi) dan outdoor (outbond). Setelah mengikuti kegiatan ini, para pelajar SMA/SMK sederajat diharapkan dapat memiliki kemampuan dan mengembangkan karakter, pengetahuan tentang moral dan kepemimpinan, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Selain itu, peserta kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan dirinya dan membangun kerjasama dalam kelompok (teamwork) melalui kegiatan outbond yang dilaksanakan. Kata kunci: kepemimpinan, pendidikan karakter, pendidikan moral, siswa SMA/SMKÂ