Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

9. Penyutradaraan program feature “extreme” Episode “parkour” Dengan gaya penyajian performative Ayu Indriani
Saraswati Jurnal Ilmiah Mahasiswa S1 FSMR
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.563

Abstract

“Penyutradaraan Program Feature Extreme Episode Parkour dengan Gaya Penyajian Performative”, ini berisi tentang berbagai hal yang berkaitan denganpenciptaan karya seni program feature yang mengangkat objek olahraga parkourdengan gaya penyajian performative. Objek olahraga parkour dipilih karenaolahraga ini belum banyak dikenal oleh masyarakat luas. Maksud dan tujuan daripenciptaan karya seni ini adalah membuat program feature dengan gaya penyajianperformative dengan objek olahraga parkour serta memberikan informasimengenai sejarah sampai dengan eksistensi olahraga parkour yang belum pernahdibuat di Indonesia, dan mengenalkan olahraga parkour kepada masyarakat luas.Konsep estetik penciptaan Karya Seni ini menggunakan Gaya PenyajianPerformative. Gaya Penyajian ini dapat menarik perhatian penonton pada aspek ekspresi dari film itu sendiri. Aspek penciptaan tersebut bertujuan untuk menggambarkan subjek atau peristiwanya secara lebih subjektif menurutpandangan dari masing-masing penontonnya, lebih ekspresif dalam aktivitas objek yang diangkat, lebih stylistik dalam visualnya. Kata kunci: Penyutradaraan, Olahraga ekstrem, Parkour, Program Feature, Performative.
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI Ayu Indriani
JURNAL ILMU MANAJEMEN Vol 15, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jim.v15i1.25074

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pada kinerja keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebelum dan sesudah akuisisi Kinerja perusahaan diukur dengan menggunakan rasio keuangan: rasio likuiditas (Current Ratio), rasio aktivitas (Total Assets Turnover), rasio solvabilitas (Debt To Equity Ratio), dan rasio profitabilitas (Net Profit Margin). Desain penelitan ini adalah kuantitatif komparatif. Populasi penelitian meliputi seluruh perusahaan manufaktur dan industri lain, selain industri perbankan dan lembaga keuangan lainnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang melakukan aktivitas akuisis tahun 2011-2012. Teknik pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh data sampel penelitian 15 perusahaan. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah paired sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak terdapat perbedaan debt to equity ratio (DER), dan net profit margin (NPM) pada 2 dan 4 tahun sebelum dan sesudah akusisi; (2) tidak terdapat perbedaan current ratio pada 4 tahun sebelum dan sesudah akuisisi, sedangkan current ratio pada 2 tahun terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah akusisi; (3) Terdapat perbedaan signifikan Total asset turnover (TATO) pada 2 dan 4 tahun sesudah akuisisi
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI Ayu Indriani
JURNAL ILMU MANAJEMEN Vol 15, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.797 KB) | DOI: 10.21831/jim.v15i1.25074

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pada kinerja keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebelum dan sesudah akuisisi Kinerja perusahaan diukur dengan menggunakan rasio keuangan: rasio likuiditas (Current Ratio), rasio aktivitas (Total Assets Turnover), rasio solvabilitas (Debt To Equity Ratio), dan rasio profitabilitas (Net Profit Margin). Desain penelitan ini adalah kuantitatif komparatif. Populasi penelitian meliputi seluruh perusahaan manufaktur dan industri lain, selain industri perbankan dan lembaga keuangan lainnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang melakukan aktivitas akuisis tahun 2011-2012. Teknik pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh data sampel penelitian 15 perusahaan. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah paired sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak terdapat perbedaan debt to equity ratio (DER), dan net profit margin (NPM) pada 2 dan 4 tahun sebelum dan sesudah akusisi; (2) tidak terdapat perbedaan current ratio pada 4 tahun sebelum dan sesudah akuisisi, sedangkan current ratio pada 2 tahun terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah akusisi; (3) Terdapat perbedaan signifikan Total asset turnover (TATO) pada 2 dan 4 tahun sesudah akuisisi
The Care of Environment in the Characters Pandawa of Mahabrata's Story: The Study of Literature Ecology Ayu Indriani; Juanda; Agussalim AJ, Andi
Ethical Lingua: Journal of Language Teaching and Literature Vol. 10 No. 1 (2023): volume 10 No 1 2023
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/25409190.553

Abstract

This writing examines a non-fiction prose by using the study of literary ecology. Literary ecology is a study related to the environment that arises from the results of thinking about ecological problems in literature. This writing aims to describe the Pandawa character's attention to the environment, the form of the Pandawa character's concern for the environment, and the interaction of the Pandawa character towards the environment in the Mahabharata story. The formulation of the problem in this writing is as follows, namely (1) How is the concern of the Pandawa character towards the environment depicted in the Mahabharata story?; (2) What is the form of the Pandawa character's concern for the environment described in the Mahabharata story?; and (3) How is the interaction between Pandawa figures and the environment described in the Mahabharata story? This type of research is a qualitative literature study model using an ecological literature approach. The main focus in this research is to describe the environmental care attitude of the pandawa character in the Mahabharata story. The data source is the text of the Mahabharata transliterated by C. Rajagopalacari. The data are in the form of words, phrases, dialogues, and sentences in the Mahabharata story which contain attention, forms of concern, and interactions of Pandawa characters towards the environment. Data collection using documentation techniques. Data analysis using interactive analysis techniques. The results of the discussion show the concern of the Pandawa characters for the environment, namely Nakula and Sadewa for livestock, there is a form of concern for the Pandawa characters for the environment, namely rebuilding the abandoned old city, and the interaction between Pandawa figures and nature, namely using rivers and snake venom as an antidote to poison in the story. the.
Integrating Spatial Autoregressive Exogenous with Ordinary Kriging for Improved Rainfall Prediction in Java: Enhancing Accuracy with Climate Variables and Spatial Autocorrelation Najwa, Sandrina; Pratiwi, Dhanti Aurilia; Ahdian, Muhammad Rhafi; Indriani, Ayu; Mindra, I Gede Nyoman; Falah, Annisa Nur; Ruchjana, Budi Nurani
InPrime: Indonesian Journal of Pure and Applied Mathematics Vol 7, No 1 (2025)
Publisher : Department of Mathematics, Faculty of Sciences and Technology, UIN Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/inprime.v7i1.42070

Abstract

Indonesia is a tropical country with high rainfall influenced by its archipelagic geography and phenomena like El Niño and La Niña. According to the Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG), La Niña can increase Indonesia's monthly rainfall by 20-40% above normal. Despite numerous existing spatial interpolation methods, there remains a significant research gap in accurately predicting rainfall at unsampled locations, specifically when considering both spatial autocorrelation and multiple climate variables simultaneously. This research proposes Spatial Autoregressive Exogenous Kriging (SAR-X Kriging), a novel hybrid approach that integrates the SAR-X model with Ordinary Kriging to enhance rainfall prediction accuracy. Unlike conventional methods, SAR-X Kriging explicitly captures both spatial dependence and the influence of external climate factors, improving predictive performance. SAR-X Kriging first models spatial dependencies between locations and incorporates exogenous climate variables (surface pressure, air temperature, humidity, wind speed, and solar radiation) to enhance prediction accuracy. It also applies kriging for spatial interpolation. This method was chosen for its robustness in capturing spatial dependence and external influences. The analysis revealed significant spatial dependence across districts/cities in Java Island based on the Moran's Index test. The best SAR-X model, utilizing air temperature and wind speed as exogenous variables, achieved a p-value of 6.0352 × 10-9. Predictions using SAR-X Kriging yielded the lowest Mean Absolute Percentage Error (MAPE) of 3.82%, outperforming the standalone SAR-X method MAPE 4.68% and the Ordinary Kriging method MAPE 3.86%. Practically, these results provide reliable rainfall predictions, enabling better climate-informed decision-making in water resource management, agricultural planning, and flood prevention strategies in Java.Keywords: Climate; Kriging; MAPE; Rainfall; SAR-X. AbstrakIndonesia merupakan negara tropis dengan curah hujan tinggi yang dipengaruhi oleh kondisi geografis kepulauan serta fenomena alam seperti El Niño dan La Niña. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), La Niña mampu meningkatkan curah hujan bulanan Indonesia hingga 20-40% di atas normal. Meskipun terdapat berbagai metode interpolasi spasial yang telah dikembangkan, masih terdapat kesenjangan penelitian dalam menghasilkan prediksi curah hujan secara akurat di lokasi yang tidak tersampel, terutama ketika mempertimbangkan secara bersamaan ketergantungan spasial serta pengaruh dari berbagai variabel iklim. Penelitian ini mengusulkan metode bernama Spatial Autoregressive Exogenous Kriging (SAR-X Kriging), sebuah pendekatan hybrid baru yang mengintegrasikan model SAR-X dengan metode Ordinary Kriging untuk meningkatkan akurasi prediksi curah hujan. Tidak seperti metode konvensional, SAR-X Kriging secara eksplisit menangkap ketergantungan spasial serta pengaruh faktor iklim eksternal, sehingga meningkatkan kinerja prediktif. SAR-X Kriging bekerja dengan memodelkan terlebih dahulu ketergantungan spasial antar lokasi, kemudian memasukkan variabel eksogen berupa tekanan permukaan, suhu udara, kelembaban, kecepatan angin, dan radiasi matahari untuk meningkatkan akurasi prediksi, serta terakhir menerapkan teknik kriging untuk interpolasi spasial. Metode ini dipilih karena mampu menangkap secara lebih baik ketergantungan spasial sekaligus pengaruh variabel eksternal dibandingkan metode konvensional. Hasil analisis menunjukkan adanya ketergantungan spasial yang signifikan antar kabupaten/kota di Pulau Jawa berdasarkan uji Moran’s Index. Model SAR-X terbaik diperoleh dengan variabel suhu udara dan kecepatan angin, mencapai nilai p-value sebesar 6.0352 × 10-9. Prediksi menggunakan SAR-X Kriging menghasilkan Mean Absolute Percentage Error (MAPE) sebesar 3,82%, mengungguli metode SAR-X yaitu MAPE 4,68% dan metode Ordinary Kriging yaitu MAPE 3,86%. Secara praktis, hasil ini dapat meningkatkan kualitas prediksi curah hujan yang bermanfaat dalam pengelolaan sumber daya air, perencanaan pertanian, serta strategi mitigasi banjir di Pulau Jawa.Kata Kunci: Iklim, Kriging; MAPE; Curah hujan; SAR-X. 2020MSC: 62H11, 86A32
Integrating Spatial Autoregressive Exogenous with Ordinary Kriging for Improved Rainfall Prediction in Java: Enhancing Accuracy with Climate Variables and Spatial Autocorrelation Najwa, Sandrina; Pratiwi, Dhanti Aurilia; Ahdian, Muhammad Rhafi; Indriani, Ayu; Mindra, I Gede Nyoman; Falah, Annisa Nur; Ruchjana, Budi Nurani
InPrime: Indonesian Journal of Pure and Applied Mathematics Vol. 7 No. 1 (2025)
Publisher : Department of Mathematics, Faculty of Sciences and Technology, UIN Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/inprime.v7i1.42070

Abstract

Indonesia is a tropical country with high rainfall influenced by its archipelagic geography and phenomena like El Niño and La Niña. According to the Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG), La Niña can increase Indonesia's monthly rainfall by 20-40% above normal. Despite numerous existing spatial interpolation methods, there remains a significant research gap in accurately predicting rainfall at unsampled locations, specifically when considering both spatial autocorrelation and multiple climate variables simultaneously. This research proposes Spatial Autoregressive Exogenous Kriging (SAR-X Kriging), a novel hybrid approach that integrates the SAR-X model with Ordinary Kriging to enhance rainfall prediction accuracy. Unlike conventional methods, SAR-X Kriging explicitly captures both spatial dependence and the influence of external climate factors, improving predictive performance. SAR-X Kriging first models spatial dependencies between locations and incorporates exogenous climate variables (surface pressure, air temperature, humidity, wind speed, and solar radiation) to enhance prediction accuracy. It also applies kriging for spatial interpolation. This method was chosen for its robustness in capturing spatial dependence and external influences. The analysis revealed significant spatial dependence across districts/cities in Java Island based on the Moran's Index test. The best SAR-X model, utilizing air temperature and wind speed as exogenous variables, achieved a p-value of 6.0352 × 10-9. Predictions using SAR-X Kriging yielded the lowest Mean Absolute Percentage Error (MAPE) of 3.82%, outperforming the standalone SAR-X method MAPE 4.68% and the Ordinary Kriging method MAPE 3.86%. Practically, these results provide reliable rainfall predictions, enabling better climate-informed decision-making in water resource management, agricultural planning, and flood prevention strategies in Java.Keywords: climate; rainfall; MAPE; SAR-X; SAR-X Kriging. AbstrakIndonesia merupakan negara tropis dengan curah hujan tinggi yang dipengaruhi oleh kondisi geografis kepulauan serta fenomena alam seperti El Niño dan La Niña. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), La Niña mampu meningkatkan curah hujan bulanan Indonesia hingga 20-40% di atas normal. Meskipun terdapat berbagai metode interpolasi spasial yang telah dikembangkan, masih terdapat kesenjangan penelitian dalam menghasilkan prediksi curah hujan secara akurat di lokasi yang tidak tersampel, terutama ketika mempertimbangkan secara bersamaan ketergantungan spasial serta pengaruh dari berbagai variabel iklim. Penelitian ini mengusulkan metode bernama Spatial Autoregressive Exogenous Kriging (SAR-X Kriging), sebuah pendekatan hybrid baru yang mengintegrasikan model SAR-X dengan metode Ordinary Kriging untuk meningkatkan akurasi prediksi curah hujan. Tidak seperti metode konvensional, SAR-X Kriging secara eksplisit menangkap ketergantungan spasial serta pengaruh faktor iklim eksternal, sehingga meningkatkan kinerja prediktif. SAR-X Kriging bekerja dengan memodelkan terlebih dahulu ketergantungan spasial antar lokasi, kemudian memasukkan variabel eksogen berupa tekanan permukaan, suhu udara, kelembaban, kecepatan angin, dan radiasi matahari untuk meningkatkan akurasi prediksi, serta terakhir menerapkan teknik kriging untuk interpolasi spasial. Metode ini dipilih karena mampu menangkap secara lebih baik ketergantungan spasial sekaligus pengaruh variabel eksternal dibandingkan metode konvensional. Hasil analisis menunjukkan adanya ketergantungan spasial yang signifikan antar kabupaten/kota di Pulau Jawa berdasarkan uji Moran’s Index. Model SAR-X terbaik diperoleh dengan variabel suhu udara dan kecepatan angin, mencapai nilai p-value sebesar 6.0352 × 10-9. Prediksi menggunakan SAR-X Kriging menghasilkan Mean Absolute Percentage Error (MAPE) sebesar 3,82%, mengungguli metode SAR-X yaitu MAPE 4,68% dan metode Ordinary Kriging yaitu MAPE 3,86%. Secara praktis, hasil ini dapat meningkatkan kualitas prediksi curah hujan yang bermanfaat dalam pengelolaan sumber daya air, perencanaan pertanian, serta strategi mitigasi banjir di Pulau Jawa.Kata Kunci: curah hujan; iklim; MAPE; SAR-X; SAR-X Kriging. 2020MSC: 62H11, 86A32