Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBEBANAN JARINGAN JALAN PADA RUAS JALAN NASIONAL DENGAN ADANYA JALAN TOL DAN NON TOL MALANG -SURABAYA kela, Bernadino dimat; Suraji, Aji; Cakrawala, M.; Irawan, D.
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2020 "Peranan Strategis Teknologi Dalam Kehidupan di Era New Normal"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fungsi utama dari jalan adalah sebagai prasarana lalu lintas atau angkutan guna Mendukung kelancaran arus barang dan jasa serta aktifitas masyarakat. Kenyataan dilapangan menunjukan bahwa pada jaringan jalan tertentu khususnya diperkotaan terjadi ketidak seimbangan antara tingkat pertumbuhan jalan dengan tingkat pertumbuhan kendaraan. Oleh karena itu perlu diteliti mengenai pola pembebanan jaringan jalan pada koridor malang surabaya. Analisis perhitungan kinerja ruas jalan menggunakan tabel (MKJI 1997), kinerja ruas jalan malang, arah malang-surabaya V/C ratio adalah  1,0, arah malang-surabaya V/C ratio adalah 1,4, maka termasuk tingkat pelayanan E, kinerja ruas jalan Gadang, arah malang-surabaya V/C ratio adalah 0,37, arah Kepanjen-Lawang V/C ratio adalah 0,6, maka termasuk tingkat pelayanan B, kinerja ruas jalan surabaya, arah malang-surabaya V/C ratio adalah  0,23, arah surabaya-malang V/C ratio adalah 0,25, maka termasuk tingkat pelayanan B. Sedangkan untuk perhitungan pembebanan jaringan jalan menggunakan analisis metode kesetimbangan wadrop (Wadrop Equlibrium), sehingga pembebanan di bagi ketiga rute jalan yaitu: Jalan Eksisting pembebanan sebesar 8262 smp/hari, dengan waktu perjalanan sebesar 103,55 menit, Jalan  pembebanan sebesar 49,571 smp/hari, dengan waktu perjalanan sebesar 102,67 menit, dan Jalan Tol pembebanan sebesar 107,404 smp/hari, dengan waktu perjalanan sebesar 78,30 menit.
Phenotype of the First Gynogenesis Generation of Koi Alimuddin, ,; Sumantadinata, K.; Hadiroseyani, Yani; Irawan, D.
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 1 No. 2 (2002): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.035 KB) | DOI: 10.19027/jai.1.65-68

Abstract

ABSTRACTThis experiment was conducted to study phenotype of F1 koi that obtained from gynogenesis at the Laboratory of Fish Genetic and Breeding, Department of Aquaculture, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Bogor Agricultural University (IPB). Females koi used for this experiment were kohaku (white-red), hi-utsuri (red-black), and shiro-bekko (white-black); whereas males used kohaku, hi-utsuri, and shiro-bekko. Analysis on body coloration of fish was carried out at three months old. Results showed that gynogenesis from kohaku produced three types of koi, those were white koi, red koi and kohaku, and hi-utsuri produced red koi, black koi and hi-utsuri. Meanwhile, shiro-bekko by gynogenetic technique produce seven types of koi; those were white, red, black, kohaku, shiro-bekko, hi-utsuri and sanke (white-red-black koi). Survival rate of gynogenetic koi was lower then normal might be due to inbreeding stress.Key words :  Gynogenesis, phenotype, koi fish (Cyprinus carpio). ABSTRAKStudi tentang fenotip keturunan pertama ikan koi hasil ginogenesis telah dilakukan di Laboratorium Pengembangbiakan dan Genetika Ikan, Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Ikan koi betina yang dipakai adalah kohaku (putih-merah), hi-utsuri (merah-hitam) dan shiro-bekko (putih-hitam), sedangkan jantannya adalah kohaku, hi-utsuri, dan shiro-bekko. Analisis warna pada ikan dilakukan setelah ikan berumur tiga bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ginogenesis pada ikan kohaku menghasilkan tiga jenis ikan koi, yaitu koi putih, koi merah dan kohaku; pada ikan hi-utsuri dihasilkan ikan koi merah, koi hitam dan hi-utsuri. Sementara itu, teknik ginogenesis untuk ikan koi putih-hitam dihasilkan tujuh macam jenis ikan koi, yaitu koi putih, koi merah, koi hitam, kohaku, hi-utsuri, siro-bekko dan sanke (putih-merah-hitam). Tingkat kelangsungan hidup ikan ginogenetik lebih rendah daripada kontrol normalnya.Kata kunci :  Ginogenesis, fenotip, ikan koi (Cyprinus carpio)