Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Karakter morfologi, heritabilitas dan indeks seleksi terboboti beberapa generasi F1 Melon (Cucumis melo L.) Achmad Amzeri; Kaswan Badami; Syaiful Khoiri; Ahmad Syaiful Umam; Nasirul Wahid; Siti Nurlaella
Jurnal Agro Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/6244

Abstract

Perakitan varietas melon hibrida dengan karakter-karaker unggul merupakan suatu upaya untuk memenuhi kebutuhan benih melon dalam negeri dan mengurangi ketergantungan impor benih melon dari luar negeri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penampilan fenotipik 24 genotip tanaman melon hibrida (F1).  Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura pada bulan Februari sampai Mei 2019. Bahan yang digunakan adalah 24 genotip melon hibrida (F1) hasil persilangan di antara galur-galur melon. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan satu perlakuan yaitu genotip dan diulang sebanyak 3 kali. Analisis data menggunakan analisis varians (Anova) yang dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf 5%. Nilai heritabilitas dalam arti luas dihitung menggunakan taksiran nilai kuadrat tengah pada analisis varians. Seleksi indeks digunakan untuk mendapatkan kandidat varietas tanaman melon hibrida. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 24 tanaman melon hibrida (F1) yang diuji memiliki perbedaan penampilan pada karakter umur berbunga, panjang buah, diameter buah, tebal daging buah, kadar gula, jumlah biji per buah, bobot buah per tanaman dan produksi per hektar. Nilai heritabilitas dalam arti luas tanaman melon hibrida (F1) pada karakter yang dievaluasi berkisar antara 0,15 – 0,71. Hasil  nilai seleksi indeks terboboti menunjukkan bahwa terdapat dua calon varietas tanaman melon hibrida yang memiliki seleksi indeks tertinggi yaitu G4 dan G5.  ABSTRACTAssembling hybrid melon varieties with superior characters is an effort to meet the needs of domestic melon seeds and reduce dependence on imported melon seeds. The purpose of this study was to evaluate the phenotypic appearance of 24 genotypes of hybrid melon plants (F1).  This research was conducted at the Agrotechnology Experimental Field at Faculty of Agriculture, Universitas Trunojoyo Madura from February to May 2019. The materials used
EFEK PEMBERIAN IBA TERHADAP PERTAUTAN SAMBUNG SAMPING TANAMAN SRIKAYA Achmad Ghoni Yuliyanto; Eko Setiawan; Kaswan Badami
Agrovigor 2015: Vol 8, No 2 (2015) SEPTEMBER
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.973 KB) | DOI: 10.21107/agrovigor.v0i0.986

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian IBA pada konsentrasi yang berbeda dan mengetahui konsentrasi yang tepat dalam pemberian IBA untuk meningkatkan keberhasilan pertautan sambung samping pada srikaya. Penelitian ini dilakukan pada April - Juli 2015. Penelitian dilakukan di Desa Banyu Ajuh Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial terdiri atas 5 taraf konsentrasi IBA yaitu 0 (kontrol), 50, 100, 150, dan 200 ppm dengan 4 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian IBA memberikan pengaruh berbeda nyata pada waktu muncul tunas. Pemberian IBA 100 ppm dapat meningkatkan jumlah daun sebanyak 12,43 helai, tinggi tunas 14,62 cm, dan keberhasilan pertautan sambungan sebesar 95%.Kata Kunci : Annona squamosa, IBA, sambung samping.
KEKERABATAN TEMBAKAU MADURA (Nicotiana tabacum L.) BERDASARKAN KARAKTER MOLEKULAR Budi Daryono; Achmad Amzeri; Kaswan Badami
Agrovigor Vol 8, No 1 (2015): MARET
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrovigor.v8i1.751

Abstract

Hasil eksplorasi tembakau Madura di empat kabupaten Madura didapatkan 22 genotip tembakau Madura. Untuk merakit varietas tembakau yang diinginkan terlebih dahulu dilakukan karakterisasi plasma nutfah yang ada.  Karakterisasi berdasarkan karakter molekular merupakan salah satu langkah awal sebelum melakukan perakitan varietas tembakau untuk mengetahui potensi tembakau yang akan digunakan sebagai bahan persilangan. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi variabilitas genetik dan hubungan kekerabatan plasma nutfah tembakau Madura berdasarkan karakter molekular dengan analisis RAPD.     Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : (1) berdasarkan penanda RAPD menggunakan primer OPB-8, OPC-11,OPF-10, OPA-2 dan OPC-15, dapat membedakan genotip yang mempunyai keragaman geneik besar dan genotip yang mempunyai jarak genetik yang kecil, (2) Hasil dendogram menunjukkan bahwa tembakau Madura terdiri dari dua kluster yaitu kluster A terdiri dari 15 genotip dan Kluster B terdiridari 7 genotip, sedangkan buka busaang dan prancak-95 terpisah dengan tembakau Madura yang lain dengan jarak genetik 0.44 dan 0.50 dan (3)  Calon tetua terbaik untuk mendapatkan varietas yang diinginkan adalah buka busaang dan prancak-95.Kata kunci :hubungan kekerabatan, tembakau madura, RAPD
Pengaruh Pemberian IBA dan Asal Stek Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kumis Kucing Sukma Fajari Wiraswati; Kaswan Badami
Agrovigor Vol 11, No 2 (2018): September
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.276 KB) | DOI: 10.21107/agrovigor.v11i2.4392

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian IBA pada asal bahan stek terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman kumis kucing. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Universitas Trunojoyo Madura. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Januari - April 2016. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap  (RAL) yang terdiri atas 2 perlakuan yaitu asal bagian stek dan konsentrasi IBA. Asal bagian stek (A), yaitu A1: stek bagian pangkal, A2: stek bagian tengah, dan A3: stek bagian pucuk. Konsentrasi IBA (B), yaitu B0: 0 ppm, B1: 25 ppm, B2: 50 ppm, dan B3: 100 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asal bagian stek tanaman kumis kucing dan pemberian IBA berpengaruh nyata terhadap variabel jumlah tunas pada umur 8 sampai 14 (MST), panjang tunas pada umur 10 sampai 14 (MST), bobot basah daun dan batang, serta bobot kering daun dan akar, namun tidak berpengaruh nyata terhadap variabel saat muncul tunas, akar terpanjang, bobot basah akar, dan bobot kering batang.  Stek batang bagian tengah dengan IBA 100 ppm memberikan nilai tertinggi terhadap variabel panjang tunas. Stek batang bagian tengah dengan IBA 25 ppm memberikan nilai tertinggi terhadap variabel bobot basah daun, batang, akar, dan bobot kering daun, batang, serta akar.
Respon Jagung Sayur (Baby corn) Terhadap Ketersediaan Air dan Pemberian Bahan Organik Kaswan Badami
Agrovigor Vol 1, No 1 (2008): SEPTEMBER
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.351 KB) | DOI: 10.21107/agrovigor.v1i1.226

Abstract

This study aimed to find out the response of baby corn to the soil water availability and organic matter application The research was carried out at the horticultural garden of Socah and conducted from May to July 2007. Completely randomized block design with two factors and three replications was applied in this study. The first factor was the application of organic matter, consisting of two levels, namely M1 (without organic matter addition), M2 (the mixture of red Mediterranean soil and organic matter 2:1). The second factor was the capacity of water availability consisted four levels, namely: A1 (100% field water capacity), A2 (83% of field water capacity), A3 (66% field water capacity), and A4 (50% field water capacity).  The results showed that the treatments had interaction with plant height, leaf area, and cob length. It also had a significant influence (p equal 0.001) on leaf number, cob diameter dan wet cob weight. The combined M2A1 showed the best result concerning with plant height, leaf area, and cob length at the harvest time. The application of organic matter (M2) could increase wet cob weight and cob diameter. Water availability on 100% field capacity (A1)  could increase wet cob weight and cob number.
Action Learning Perlindungan Mata Air Berbasis Masyarakat di Kabupaten Madiun Kaswan Badami; Achmad Amzeri; Drajat Wicaksono; Khoirul Anam; Nur Kholis Firdaus
Jurnal Ilmiah Pangabdhi Vol 4, No 1: April 2018
Publisher : LPPM Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (751.274 KB) | DOI: 10.21107/pangabdhi.v4i1.4578

Abstract

Kerusakan lingkungan yang mengguncang keseimbangan hubungan antar unsur dalam ekosistem mengakibatkan terjadinya kelangkaan air, lahan menjadi gersang, erosi tanah, dan pemanasan suhu yang diakibatkan oleh banyaknya alih fungsi lahan. Tujuan dari action learning ini adalah (i) meningkatkan kesadaran masyarakat dan membina suasana dalam melindungi serta memelihara sumber mata air; (ii) membantu masyarakat dalam membentuk kelompok kerja sumber mata air sebagai garda terdepan dalam melakukan assessment kondisi sumber mata air dan daerah aliran sir di wilayahnya; (iii) memberikan pengetahuan tentang kegiatan pemetaan potensi dan permasalahan secara swadaya. Pelaksanaan kegiatan Action Learning di Kabupaten Madiun dilakukan pada tanggal 13-20 April 2016. Lokasi pelaksanaan Action Learning ini adalah Desa Ketandan Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun. Secara umum pelaksanaan Action Learning di Kabupaten Madiun dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu perijinan, persiapan, pembukaan acara dan penjelasan, penyajian materi dan diskusi kelompok (FGD) serta kegiatan di lapangan. Beberapa masalah pokok tentang kondisi mata air yang ada di lokasi kegiatan antara lain adalah (1) alih fungsi kawasan hutan menjadi lahan pertanian; (2) beberapa mata air tercemar oleh limbah ternak; (3) volume pemanenan air yang relatif kecil; (4) perlu adanya upaya untuk menjaga kelestarian hutan; (5) perlu adanya kemitraan dengan CSR untuk pelestarian lingkungan dan kawasan hutan.
PENGARUH KOMBINASI MACAM ZPT DENGAN LAMA PERENDAMAN YANG BERBEDA TERHADAP KEBERHASILAN PEMBIBITAN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz & Pav) SECARA STEK Eko Anang Budianto; Kaswan Badami; Ahmad Arsyadmunir
Agrovigor Vol 6, No 2 (2013): September
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.233 KB) | DOI: 10.21107/agrovigor.v6i2.1485

Abstract

Medicinal plants is one of Indonesia's agricultural potential to be developed and one of the medicinal plants that have bright prospects for the development of red betel, because in addition to be consumed as a medicinal plant, also as an ornamental plant. Effect of combination treatment with a long range of ZPT different immersion able to stimulate root growth in cuttings of red betel. This study aims to determine the effect of PGR combination with a long range of different immersion to the successful breeding of red betel cuttings. The study was conducted at the experimental farm of Agricultural Faculty of the University Trunojoyo Madura, in January to April 2012. The research method used was Randomized Design Group (RAK) single factor with seven treatments and repeated four times. Range of ZPT is used there are two, namely IBA and NAA, while the use of immersion time is one hour, two hours and three hours. The results showed that the IBA with a three-hour long immersion gives a significant influence on the variable root length, root number and root dry weight, whereas NAA with the old one-hour immersion is a very real influence on the observations of variable length and dry weight of leaf buds.Keyword : red betel, ZPT, IBA, NAA