Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANOMALI HETERODOKSA DALAM PRAKTIK KOMUNIKASI KELOMPOK MANTONGAN PADA PRODUKSI GARAM RAKYAT DI SURABAYA Moch Imron Rosyidi; Budi Guntoro; Alia Bihrajihant Raya; Erwin Rasyid
Jurnal Komunikasi Pembangunan Vol. 18 No. 01 (2020): Februari 2020
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.399 KB) | DOI: 10.46937/18202028689

Abstract

People's salt production in Surabaya mainly relies on mantongan, a name for salt production labor in Madura. Mantongan experiences discrimination and pressure from its landlord and strives to resist the oppression. Pierre Bourdieu believes that the oppressor can practice a doxa to strengthen their position in the social structure. This doxa could only be diminished when a heterodoxa appeared. This study is aimed to analyze how heterodoxa and doxa operate in the habitus between mantongan and the landlord. This study uses qualitative method with a critical approach. The informant of this study are mantongan and landlord in Surabaya. Pierre Bourdieu's Social Practice is used as theory. This study shows that heterodoxa could only be achieved when the social structure dwindles. This finding contradicts Bourdieu's concept of heterodoxa. The group communication of community salt production, showed that mantongan is able to contest and rebel under the pressure of the landlord. The concept of doxa and orthodoxy here is no longer valid when mantongan is in its lowest point. This result is seen as an anomaly in Bourdieu’s thought of social practice.
Kampanye KeSEMaT dalam Pelestarian Hutan Mangrove Prihatin Dwihantoro; Moch Imron Rosyidi
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Volume 12, No. 2, September 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v12i2.12717

Abstract

Isu lingkungan di pesisir yang menjadi sorotan karena keberadaannya yang penting, namun kondisinya semakin kritis adalah hutan mangrove. Berawal dari kondisi hutan mangrove yang rusak dan memprihatinkan, tercetuslah gerakan kampanye pelestarian hutan mangrove yang diinisiasi oleh KeSEMaT. Keberhasilan suatu kegiatan komunikasi adalah ditentukan oleh bagaimana strategi komunikasi itu dijalankan. Berdasarkan kerangka pikir tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi strategi komunikasi kampanye yang dilakukan oleh KeSEMaT dalam pelestarian hutan mangrove. Teori yang digunakan adalah teori perencanaan kampanye milik Anne Gregory. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif studi evaluatif. Strategi komunikasi KeSEMaT dalam pelestarian hutan mangrove telah melewati beberapa tahap yang sesuai dengan teori strategi komunikasi mulai dari analisis masalah, penetapan tujuan, sasaran, pesan, strategi dan taktik, skala waktu dan sumber daya, serta evaluasi dan tinjauan. KeSEMaT melakukan kegiatan komunikasi secara terencana dan membagi program-program komunikasi yang dievaluasi setiap program kampanye tersebut selesai dilaksanakan. Dari kegiatan kampanye yang dilakukan oleh KeSEMaT mampu memberikan informasi, menumbuhkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat, pemerintah maupun korporasi terhadap isu yang terkait dengan pelestarian ekosistem hutan mangrove yang memiliki peranan yang sangat besar dalam keberlangsungan kehidupan.