Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Konstruksi Budaya Dalam Iklan: Analisis Semiotik Terhadap Konstruksi Budaya Dalam Iklan "Viva Mangir Beauty Lotion" . Rajiyem; Widodo Agus Setianto
Humaniora Vol 16, No 2 (2004)
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (983.002 KB) | DOI: 10.22146/jh.815

Abstract

Sebuah Man tidak hanya menyampaikan pesan penjualan . Man penuh dengan bahasa simbolik, baik pada aspek verbal maupun visualnya . Pendekatan semiotik dapat digunakan untuk menelaah lebih dalam makna di balik kata-kata dan gambar . Konstruksi budaya dalam ikian "Viva Mangir Beauty Lotion" makin mempertegas subordinat perempuan dalam budaya patriarki . Konstruksi kecantikan tubuh perempuan adalah yang memiliki kulit halus, lembut, segar, dan bercahaya . Citra yang ditampilkan memperkuat bahwa perempuan Jawa harus bisa macak, di samping masak dan manak .
Wacana dan Representasi Ideologi Iklan Politik di Awal Reformasi (Discourse and Ideological Representation in Political Advertisements in The Beginning of Reform Movements) Widodo Agus Setianto
IPTEK-KOM : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komunikasi Vol 17, No 2 (2015): JURNAL IPTEKKOM (Jurnal Ilmu Pengetahuan & Teknologi Informasi)
Publisher : BPSDMP KOMNFO Yogyakarta, Kementerian Komunikasi dan Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.895 KB) | DOI: 10.33164/iptekkom.17.2.2015.99-112

Abstract

Iklan politik menciptakan kesadaran palsu melalui wacana yang disampaikannya. Oleh karena itu menjadi penting untuk melakukan dekonstruksi terhadap wacana dalam iklan politik untuk mengetahui substansi wacana dan cara mewacanakannya. Penelitian ini menggunakan metode analisis multimodal dan analisis wacana kritis. Hasil penelitian menunjukkan iklan-iklan politik PDI Perjuangan mewacanakan ”Perjuangan” sedangkan iklan-iklan politik Partai Golkar mewacanakan ”Bersatu”. Pewacanaannya dilakukan dengan presentasi iklan yang tampil dalam ukuran dominan, tampil berulang dengan frekuensi relatif banyak, tampil dengan variasi iklan yang beraneka dengan wacana yang padu; struktur wacananya menyatu dalam tiga tingkatan struktur wacana yakni struktur kreatif, struktur visual dan struktur verbal; strategi wacana berisi wacana taktis, wacana ideal dan wacana strategis. Kognisi sosial menyiratkan kepercayaan sosial tentang perjuangan dan kebersatuan yang harus dibagi kepada khalayak dengan konteks sosial politik dan representasi ideologi sejalan dengan situasi yang dirasakan oleh masing-masing partai politik. Kata-kata kunci : Iklan politik, wacana, analisis multimodal, analisis wacana kritis.
Inovasi e-Health Dinas Kesehatan Kota Surabaya Widodo Agus Setianto
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 14, No 3 (2016)
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v14i3.2128

Abstract

METAMORFOSIS MEDIA KOMUNIKASI : REKONSTRUKSI MAKNA DAN FUNGSI MOBILE PHONE BAGI NOMOPHOBIC Hardianti, Fitri -; Wahyudi Kumorotomo; Widodo Agus Setianto; Fatmawati
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 14 No 2 (2025): JKMS : Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di era digital, media komunikasi menjadi kebutuhan utama yang sulit dihindari. Internet semakin mengerat ketergantungan manusia terhadap perangkat komunikasi, menyebabkan perubahan perilaku dan pemaknaan terhadap media itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali mengenai rekonstruksi makna dan fungsi pada media komunikasi yang terjadi kepada para nomophobic. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi, teknik analisis data yang digunakan yaitu Miles dan Huberman, serta teknik validitas data menggunakan triangulasi. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa ada rekonstruksi makna dan fungsi media komunikasi khususnya mobile phone pada saat ini. Terutama bagi mereka yang memiliki interaksi yang cukup berlebihan atau dalam hal ini disebut 'nomophobic' (orang yang tidak bisa jauh dari mobile phone). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis mengkategorisasikan rekonstruksi makna terhadap mobile phone menjadi dua kategori. Pertama,  mobile phone sebagai sebuah nilai (value). Kedua, mobile phone sebagai suatu wujud (existence).