Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

EFEKTIFITAS PERBANDINGAN PENAMBAHAN ONDANSETRON 4 mg PADA MASING-MASING PENGGUNAAN HAES 130% DAN KOMBINASI RINGER LACTAT DITAMBAH EFEDRIN PADA PASIEN DENGAN ANESTESI SPINAL Titin Setyowati
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2017: PROSIDING IMPLEMENTASI PENELITIAN PADA PENGABDIAN MENUJU MASYARAKAT MANDIRI BERKEMAJUAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.879 KB)

Abstract

Salah satu komplikasi akut anestesi spinal yang paling sering terjadi adalahhipotensi yang berakibat mual dan muntah. Tindakan pencegahan dan mengatasi hipotensi akibat anestesi spinal adalah dengan pemberian preload cairan infus dan pemakaian obat vasopresor. Penelitian ini bertujuan untuk mencari perbandingan kemampuan pencegahan hipotensi antara preload haes 130%dan kombinasi ringer lactat ditambah efedrin 25 mg yang masing- masing diberikan ondansetron 4 mg sebagai pencegah mual atau muntah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna (p<0,05) antara pemberian preload haes 130% dengan ondansetron 4 mg dibandingkan kombinasi ringer lactat ditambah efidrin 25 mg dan ondansetron 4 mg terhadap tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik. Perlakuan pemberian preload haes 130% dengan ondansetron 4 mg lebih efektf dalam mencegah hipotensi pada anestesi spinal.Kata Kunci : Ondansetron, Haes 130%, Ringer Lactat, Efedrin, Anestesi Spinal.
Informed consent management guidance model of regional anesthesia: Education of young doctors in Teaching Hospitals Titin Setyowati; Aisyah Lahdji
Qanun Medika - Jurnal Kedokteran FK UMSurabaya Vol 6, No 2 (2022): Journal Qanun Medika Vol 6 No 02
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jqm.v6i2.13313

Abstract

Informed consent is not necessarily a guarantee for a hospital or health service to avoid disputes between the health provider and the recipient of the health service. This can be caused by the disruption of communication that is less effective and efficient where an Anesthesia Co-Assistant is less clear in delivering the informed consent problem so that the patient has another understanding of what the Anesthesia Co-Assistant is saying. So it takes guidance for Co-Assistant Anesthesia to have comprehensive abilities about a) understanding of regional anesthesia, b) understanding of regional anesthetic techniques, c) understanding of indications and contraindications, d) understanding of drug pharmacology, e) understanding of how to deal with complications, f) understanding of effective communication with patients.
PENGEMBANGAN MEDIA INFOGRAFIS TEMA KEMARITIMAN NUSANTARA SEBAGAI BUKU BACAAN KEGIATAN GERAKAN LITERASI SEKOLAH (GLS) DI SMK KEMARITIMAN Titin Setyowati
NOSI Vol 8, No 2 (2020): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.204 KB)

Abstract

Abstrak: Gerakan Literas Sekolah (GLS) merupakan sebuah gerakan yang diluncurkan pemerintah untuk meningkatkan kemampuan literasi peserta didik di Indonesa. Pelaksanaan GLS yang sudah bergulir lima tahun lebih ini masih menemui kendala-kendala dalam pelaksanaanya. Salah satu kendala yang dihadapi adalah kurangnya variasi buku bacaan yang disediakan dalam GLS. Oleh sebab itu perlu adanya buku bacaan yang menarik dan kreatif untuk meningkatkan ketertarikan peserta didik dalam membaca. Tujuan Penelitian dan pengembangan ini adalah untuk (1) mendiskripsikan proses pengembangan media infografis tema kemaritiman nusantara sebagai buku bacaan dalam kegiatan Gerakan Literasi Sekolah GLS), (2) mendiskripsikan hasil pengembangan media infografis tema kemaritiman nusantara sebagai buku bacaan dalam kegiatan Gerakan Literasi Sekolah GLS), dan mendiskripsikan kelayakan hasil  pengembangan media infografis tema kemaritiman nusantara sebagai buku bacaan dalam kegiatan Gerakan Literasi Sekolah GLS)            Tahapan pengembangan yang dilakukan oleh peneliti terdiri atas empat tahapan yang merujuk pada teori Borg & Gall yaitu (1) tahap pengumpulan data, (2) tahap pengembangan produk, (3) tahap uji coba kelayakan, dan (4) tahap revisi produk. Pengembangan media infografis ini melibatkan ahli materi, ahli media, praktisi dan peserta didik.            Hasil validasi dan uji kelayakan yang dilakukan oleh ahli materi, ahli media, praktisi, dan peserta didik menyimpulkan bahwa buku bacaan hasil pengembangan dapat digunakan dalam kegiatan GLS. Ahli materi memberikan hasil  validasinya  sebesar 83% yang termasuk predikat layak, hasil validasi praktisi sebesar 96% atau sangat layak, dan peserta didik memberikan hasil uji kelayakanya sebesar 84% atau layak pada aspek isi buku bacaan. Aspek penyajian buku bacaan yang divalidasi oleh  ahli media memberikan hasil validasinya sebesar 83%, sedangkan hasil validasi yang dilakukan praktisi dan hasil uji kelayakan oleh peserta didik memberikan hasil 96 % yang setara dengan sangat layak dan  83%  yang setara dengan layak. Selain memberi hasil validasi pada aspek isi, ahli materi juga memberikan hasil validasinya pada aspek bahasa sebesar 88%, sedangkan hasil validasi praktisi mengumpulkan skor 95%, dan peserta didik mengumpulkan skor 78%.  Aspek kegrafikaan yang divalidasi oleh ahli media dan praktisi memberikan skor 93% dan 95%, sedangkan hasil uji kelayakan peserta didik mengumpulkan skor 81% .            Buku bacaan hasil pengembangan  ini dapat digunakan oleh tim literas sekolah  dalam kegiatan literasi baik secara daring maupun luring untuk menambah kemampuan literasi peserta didik dalam memaham isi bacaan terutama yang berkaian dengan tema kemaritiman. Kata kunci: infografis, kemaritiman nusantara, buku bacaan,Gerakan Literasi Sekolah
PENGEMBANGAN MEDIA INFOGRAFIS TEMA KEMARITIMAN NUSANTARA SEBAGAI BUKU BACAAN KEGIATAN GERAKAN LITERASI SEKOLAH (GLS) DI SMK KEMARITIMAN Titin Setyowati
NOSI Vol. 8 No. 2 (2020): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Gerakan Literas Sekolah (GLS) merupakan sebuah gerakan yang diluncurkan pemerintah untuk meningkatkan kemampuan literasi peserta didik di Indonesa. Pelaksanaan GLS yang sudah bergulir lima tahun lebih ini masih menemui kendala-kendala dalam pelaksanaanya. Salah satu kendala yang dihadapi adalah kurangnya variasi buku bacaan yang disediakan dalam GLS. Oleh sebab itu perlu adanya buku bacaan yang menarik dan kreatif untuk meningkatkan ketertarikan peserta didik dalam membaca. Tujuan Penelitian dan pengembangan ini adalah untuk (1) mendiskripsikan proses pengembangan media infografis tema kemaritiman nusantara sebagai buku bacaan dalam kegiatan Gerakan Literasi Sekolah GLS), (2) mendiskripsikan hasil pengembangan media infografis tema kemaritiman nusantara sebagai buku bacaan dalam kegiatan Gerakan Literasi Sekolah GLS), dan mendiskripsikan kelayakan hasil  pengembangan media infografis tema kemaritiman nusantara sebagai buku bacaan dalam kegiatan Gerakan Literasi Sekolah GLS)            Tahapan pengembangan yang dilakukan oleh peneliti terdiri atas empat tahapan yang merujuk pada teori Borg & Gall yaitu (1) tahap pengumpulan data, (2) tahap pengembangan produk, (3) tahap uji coba kelayakan, dan (4) tahap revisi produk. Pengembangan media infografis ini melibatkan ahli materi, ahli media, praktisi dan peserta didik.            Hasil validasi dan uji kelayakan yang dilakukan oleh ahli materi, ahli media, praktisi, dan peserta didik menyimpulkan bahwa buku bacaan hasil pengembangan dapat digunakan dalam kegiatan GLS. Ahli materi memberikan hasil  validasinya  sebesar 83% yang termasuk predikat layak, hasil validasi praktisi sebesar 96% atau sangat layak, dan peserta didik memberikan hasil uji kelayakanya sebesar 84% atau layak pada aspek isi buku bacaan. Aspek penyajian buku bacaan yang divalidasi oleh  ahli media memberikan hasil validasinya sebesar 83%, sedangkan hasil validasi yang dilakukan praktisi dan hasil uji kelayakan oleh peserta didik memberikan hasil 96 % yang setara dengan sangat layak dan  83%  yang setara dengan layak. Selain memberi hasil validasi pada aspek isi, ahli materi juga memberikan hasil validasinya pada aspek bahasa sebesar 88%, sedangkan hasil validasi praktisi mengumpulkan skor 95%, dan peserta didik mengumpulkan skor 78%.  Aspek kegrafikaan yang divalidasi oleh ahli media dan praktisi memberikan skor 93% dan 95%, sedangkan hasil uji kelayakan peserta didik mengumpulkan skor 81% .            Buku bacaan hasil pengembangan  ini dapat digunakan oleh tim literas sekolah  dalam kegiatan literasi baik secara daring maupun luring untuk menambah kemampuan literasi peserta didik dalam memaham isi bacaan terutama yang berkaian dengan tema kemaritiman. Kata kunci: infografis, kemaritiman nusantara, buku bacaan,Gerakan Literasi Sekolah
PENGEMBANGAN MEDIA INFOGRAFIS TEMA KEMARITIMAN NUSANTARA SEBAGAI BUKU BACAAN KEGIATAN GERAKAN LITERASI SEKOLAH (GLS) DI SMK KEMARITIMAN Titin Setyowati
Jurnal Ilmiah Sastra dan Pembelajaranya Vol 8, No 2 (2020): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Gerakan Literas Sekolah (GLS) merupakan sebuah gerakan yang diluncurkan pemerintah untuk meningkatkan kemampuan literasi peserta didik di Indonesa. Pelaksanaan GLS yang sudah bergulir lima tahun lebih ini masih menemui kendala-kendala dalam pelaksanaanya. Salah satu kendala yang dihadapi adalah kurangnya variasi buku bacaan yang disediakan dalam GLS. Oleh sebab itu perlu adanya buku bacaan yang menarik dan kreatif untuk meningkatkan ketertarikan peserta didik dalam membaca. Tujuan Penelitian dan pengembangan ini adalah untuk (1) mendiskripsikan proses pengembangan media infografis tema kemaritiman nusantara sebagai buku bacaan dalam kegiatan Gerakan Literasi Sekolah GLS), (2) mendiskripsikan hasil pengembangan media infografis tema kemaritiman nusantara sebagai buku bacaan dalam kegiatan Gerakan Literasi Sekolah GLS), dan mendiskripsikan kelayakan hasil  pengembangan media infografis tema kemaritiman nusantara sebagai buku bacaan dalam kegiatan Gerakan Literasi Sekolah GLS)            Tahapan pengembangan yang dilakukan oleh peneliti terdiri atas empat tahapan yang merujuk pada teori Borg & Gall yaitu (1) tahap pengumpulan data, (2) tahap pengembangan produk, (3) tahap uji coba kelayakan, dan (4) tahap revisi produk. Pengembangan media infografis ini melibatkan ahli materi, ahli media, praktisi dan peserta didik.            Hasil validasi dan uji kelayakan yang dilakukan oleh ahli materi, ahli media, praktisi, dan peserta didik menyimpulkan bahwa buku bacaan hasil pengembangan dapat digunakan dalam kegiatan GLS. Ahli materi memberikan hasil  validasinya  sebesar 83% yang termasuk predikat layak, hasil validasi praktisi sebesar 96% atau sangat layak, dan peserta didik memberikan hasil uji kelayakanya sebesar 84% atau layak pada aspek isi buku bacaan. Aspek penyajian buku bacaan yang divalidasi oleh  ahli media memberikan hasil validasinya sebesar 83%, sedangkan hasil validasi yang dilakukan praktisi dan hasil uji kelayakan oleh peserta didik memberikan hasil 96 % yang setara dengan sangat layak dan  83%  yang setara dengan layak. Selain memberi hasil validasi pada aspek isi, ahli materi juga memberikan hasil validasinya pada aspek bahasa sebesar 88%, sedangkan hasil validasi praktisi mengumpulkan skor 95%, dan peserta didik mengumpulkan skor 78%.  Aspek kegrafikaan yang divalidasi oleh ahli media dan praktisi memberikan skor 93% dan 95%, sedangkan hasil uji kelayakan peserta didik mengumpulkan skor 81% .            Buku bacaan hasil pengembangan  ini dapat digunakan oleh tim literas sekolah  dalam kegiatan literasi baik secara daring maupun luring untuk menambah kemampuan literasi peserta didik dalam memaham isi bacaan terutama yang berkaian dengan tema kemaritiman. Kata kunci: infografis, kemaritiman nusantara, buku bacaan,Gerakan Literasi Sekolah
Efektivitas Video Edukasi Dalam Upaya Peningkatan Pengetahuan Masyarakat dalam Pencegahan Penyakit Hipertensi di UPTD Puskesmas Bandarharjo Semarang Merry Tiyas Anggraini; Aisyah Lahdji; Wicaksono Probowoso; - Gunadi; Alvin Tonang; Titin Setyowati; - Nurasipa
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 6 (2023): Membangun Tatanan Sosial di Era Revolusi Industri 4.0 dalam Menunjang Pencapaian Susta
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Puskesmas Bandarharjo Semarang memiliki 82.349 penduduk, dan dari mereka, 5.254menderita hipertensi. Jumlah kasus hipertensi ini meningkat di usia produktif 15-59 tahun. Penelitian inibertujuan untuk mengevaluasi seberapa efektif video edukasi dalam meningkatkan kesadaran masyarakattentang cara mencegah penyakit hipertensi di UPTD Puskesmas Bandarharjo Semarang. MetodePenelitian: Penelitian ini diklasifikasikan sebagai quasi experimental dan memiliki rancangan pre-test danpost-test. Sampling purposive digunakan, dan sampelnya terdiri dari 86 orang yang menjawab. Setelahvideo edukasi tentang hipertensi ditampilkan, kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data tentangpengetahuan tentang penyakit hipertensi. Uji Wilcoxon digunakan untuk menganalisis data. Hasil: Nilairata-rata pengetahuan masyarakat sebelum dan setelah intervensi melalui media video edukasi berbeda.Nilai pre-test adalah 6,17 dengan standar deviasi 1,880, sedangkan nilai post-test menjadi 8,35 denganstandar deviasi 1,206. Nilai rata-rata pengetahuan masyarakat responden adalah 2,18. Hasil uji Wilcoxonnilai p = 0,000 (<0,05), yang menunjukkan bahwa ada perbedaan dalam pengetahuan masyarakat tentangpenyakit hipertensi sebelum dan setelah video edukasi. Kesimpulan: Penggunaan media penyuluhan videodapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mencegah penyakit hipertensi.Kata Kunci: Hipertensi, Video Edukasi, Pengetahuan
Pengembangan Manajemen Parenting Regional Anestesi Bagi Keluarga Pasien Oleh Co-Assistant Anestesi Titin Setyowati
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 4 (2021): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Post Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian telah menyatakan bahwa pasien yang menyatakan persetujuan karena pengetahuan danpemahamannya akan informasi yang diberikan kepadanya mampu meningkatkan prosentase dalamkesuksesan sebuah tindakan operasi. Karena setiap individu yang dihubungkan berkecenderunganuntuk mempengaruhi yang lain. Co-Assistant Anestesi disini berdiri sebagai penjembatan efektifantara Dokter Spesialis Anestesi dan Keluarga pasien. Penyampaian yang tepat dan efisien terhadappasien maupun keluarga pasien, tidak dapat dilakukan begitu saja tanpa adanya pedoman yangjelas. Pedoman yang lebih terperinci dari pengembangan model manajemen parenting refionalanestesi diharapkan  mampu menjadi standar dalam tata laksana penyampaian. Pedoman dalampenyampaian parenting, terhadap keluarga pasien harus terstruktur dan seefektif mungkin, Panduandalam penyampaian ini merupakan produk dari Model Manajemen Parenting Regional Anestesi bagikeluarga pasien oleh Co-Assistant Anestesi (Dokter Muda Anestesi) , sehingga proses pembibingankeluarga pasien dapat berjalan secara baik. Perencanaan yang dilakukan dalam Model FinalManajemen Parenting Regional Anestesi oleh Co-Assistant regional Anestesi bagi keluarga pasiendidasari pada analisis kebutuhan pengembangan model yang telah dibahas sebelumnya. Analisiskebutuhan yang telah dilakukan dan ditambah dengan rumusan tujuan penelitian, dikembangkanuntuk menjadi sebuah masterplan dalam pengembangan Model Final Manajemen Parenting RegionalAnestesi oleh Co-Assistant regional Anestesi bagi keluarga pasien dalam sebuah rancangan pelatihanbagi Co-Assistant Anestesi. Kata Kunci : Regional Anestesi,  Parenting Regional Anestesi