Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU AGRESIF PADA REMAJA DI STIMART AMNI SEMARANG, JAWA TENGAH Endah Fitriasari; Heryanto Adi N; Rahayu Astuti
FIKkeS Vol 4, No 2 (2011): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : FIKkeS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.61 KB)

Abstract

Perilaku agresif remaja merupakan suatu keadaan emosi yang merupakan campuran perasaan frustasi dan benci atau marah. Hal ini didasari keadaan emosi secara mendalam dari setiap orang sebagai bagian penting dari keadaan emosional yang dapat diproyeksikan ke lingkungan, ke dalam diri atau secara destruktif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menggambarkan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku agresif remaja yaitu keluarga, masyarakat, sekolah, dan teman sebaya. Penelitian ini merupakan penelitian correlational study dengan rancangan cross sectional. Proses penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 19-22 juli 2010 di STIMART AMNI SEMARANG dengan metode proportional stratified random sampling, jumlah sampel 142.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 62 responden (43,7%) agresif dan 80 responden (56,3%) tidak agresif. Ada hubungan yang signifikan antara faktor keluarga, masyarakat, sekolah dan teman sebaya dengan perilaku agresif remaja pada pelajar di STIMART AMNI Semarang, Jawa Tengah dengan (p value< 0,05). Berdasar hasil penelitian tersebut mengindikasikan bahwa diperlukan adanya penyuluhan atau diskusi interaktif tentang pentingnya pemilihan teman secara selektif bagi remaja (pelajar), sebagai bahan pertimbangan untuk memformulasi kembali berbagai aktifitas positif yang melibatkan peran serta remaja sebaya (pelajar). Penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor tersebut atau faktor lain yang lebih mendukung dengan pengkajian yang lebih mendalam tentang pengaruhnya terhadap agresifitas remaja, misal umur, gender, intelegensi, sosio ekonomi keluarga, keteladanan guru dan kepala sekolah maupun fasilitas rekreasi atau hiburan remaja. Sebagai pertimbangan bagi penelitian selanjutnya diperlukan adanya penggunaan metode penelitian yang berbeda dan pengembangan kuesioner penelitian.Kata kunci : Perilaku Agresif, Remaja
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT LANSIA TERHADAP PELAYANAN POSYANDU LANSIA Rigoan Malawat; Supriyanto -; Endah Fitriasari
GLOBAL HEALTH SCIENCE Vol 1, No 1 (2016): Maret 2016
Publisher : Communication and Social Dinamics (CSD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.062 KB) | DOI: 10.33846/ghs.v1i1.6

Abstract

Usia lanjut akan dialami oleh semua orang, dan akan mengalami penurunan fungsi tubuh. Sampai saat ini telah tercatat oleh WHO jumlah lansia di Asia Tenggara dengan penduduk berusia di atas 60 tahun di Asia Tenggara mencapai 142 juta jiwa atau 8 persen dari total jumlah penduduk, sedangkan peningkatan jumlah warga lansia juga dialami Indonesia. ”Jumlah lansia di Indonesia mencapai 19,5 juta jiwa tahun 2011 (8,2 persen dari total penduduk), mayoritas perempuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan minat lansia terhadap pelayanan posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat tahun 2014. Metode yang digunakan adalah crosectional study dengan mewawancarai 187 lansia sebagai responden. Pengambilan sampel dilakukan secara Simple Random Sampling. Data dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan lansia (p = 0,000), jarak rumah (p= 0,000), dukungan keluarga dan pelayanan petugas (p= 0,000). Selanjutnya disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan, jarak rumah, dukungan keluarga, dan pelayanan tugas dengan minat lansia terhadap pelayanan posyandu. Kata Kunci: posyandu lansia, minat, pengetahuan, jarak rumah, dukungan keluarga, pelayanan petugas.
Determinan Sosial dan Intervensi dalam Kesehatan: Scoping Review Tentang Populasi Rentan dan Pendekatan Edukasional Endah Fitriasari; Umasugi, Muhammad Taufan
Indonesian Journal of Nursing Research (IJNR) Vol. 8 No. 1 (2025)
Publisher : Program Studi S1 Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijnr.v8i1.3986

Abstract

Public health is influenced by complex, interrelated social, economic, and environmental determinants. Vulnerable populations, including socioeconomically marginalised individuals, ethnic minorities, migrants, refugees, children, and older adults, often face significant barriers to accessing quality health services. This scoping review aims to: (1) identify and analyse key social determinants that influence the health of vulnerable populations; (2) assess the effectiveness of health education interventions in different contexts and populations; (3) explore the role of technology and innovation in health education; and (4) identify gaps in the literature and directions for future research. The analysis shows that environmental factors (ventilation, housing density, sanitation infrastructure), socioeconomic factors (poverty, marginalisation, conflict), and access to education play a significant role in determining the health of vulnerable populations. The synthesis of evidence suggests that educational approaches, when tailored to the specific needs of target populations and integrated with interventions that address underlying social determinants, can be powerful tools for improving health outcomes and reducing disparities. Abstrak Kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh faktor penentu sosial, ekonomi, dan lingkungan yang kompleks dan saling terkait. Populasi rentan, termasuk individu yang terpinggirkan secara sosial ekonomi, etnis minoritas, migran, pengungsi, anak-anak, dan orang dewasa yang lebih tua, sering menghadapi hambatan yang signifikan untuk mengakses layanan kesehatan yang berkualitas. Tujuan: Tinjauan cakupan ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi dan menganalisis faktor penentu sosial utama yang memengaruhi kesehatan populasi rentan; (2) menilai efektivitas intervensi pendidikan kesehatan dalam konteks dan populasi yang berbeda; (3) mengeksplorasi peran teknologi dan inovasi dalam pendidikan kesehatan; dan (4) mengidentifikasi kesenjangan dalam literatur dan arah untuk penelitian di masa mendatang. Metode: Analisis menunjukkan bahwa faktor lingkungan (ventilasi, kepadatan perumahan, infrastruktur sanitasi), faktor sosial ekonomi (kemiskinan, marginalisasi, konflik), dan akses ke pendidikan memainkan peran penting dalam menentukan kesehatan populasi rentan. Kesimpulan: Sintesis bukti menunjukkan bahwa pendekatan pendidikan, jika disesuaikan dengan kebutuhan spesifik populasi sasaran dan diintegrasikan dengan intervensi yang mengatasi determinan sosial yang mendasarinya, dapat menjadi alat yang ampuh untuk meningkatkan hasil kesehatan dan mengurangi kesenjangan.