Kurniawati Kurniawati
Universitas Pendidikan Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Rancang Cipta Lagu Anak-Anak Berbasis Karakter Nilai Kesantunan Kurniawati Kurniawati; Yona Wahyuningsih; Uus Uus Kusnadi
DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar Vol 2, No 1 (2019): VOLUME 2, NUMBER 1, 2019
Publisher : Program Studi PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (742.636 KB) | DOI: 10.21831/didaktika.v2i1.28095

Abstract

The phenomenon of children's song crises, especially those based on the values of politeness, is an important issue that must be addressed wisely. Children's songs are rarely taught at school because children feel bored with the songs that have been delivered when in kindergarten. This causes children to tend to prefer adult songs which, of course, are inadequate for the mental maturity conditions of children. Adult songs, whether they are pop, rock, metal, or dangdut lack the modesty characters needed by children because they are not consumed by children. Charity value characters have not been optimized such as greeting, excuse me, please, apologize, and thank you. This problem is a challenge in the design and creation of children's songs based on politeness values. Song copyright design has stages of identification, design, manufacture, recording, and feasibility testing. The song creation is expected to be one of the modification of the results of the theme of politeness and make it a habit of modesty.
PEMANFAATAN ALGINAT PADA BATIK MALAM DINGIN MELALUI PROSES LITERASI VISUAL PENCIPTAAN MOTIF DAN CIRI KHAS KABUPATEN PANGANDARAN BAGI SISWA SD (PROGRAM SEKOLAH PROYEK KEWIRAUSAHAAN) S. Nailul Muna Aljamaliah; Nurul Hidayah; yayang furi furnamasari; Kurniawati Kurniawati; Ranu Sudarmansyah
BUDIMAS : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 5, No 2 (2023): BUDIMAS : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/budimas.v5i2.10977

Abstract

Pelestarian kebudayaan yang bersumber pada ciri khas kedaerahan seharusnya menjadi potensi yang besar yang bisa dikembangkan di wilayah Kabupaten Pangandaran. Daerah wisata yang tidak pernah sepi pengunjung merupakan nilai tambah pemanfaatan ciri khas daerah yang dibuat sebagai media pelestarian kebudayaan yang menjadi awal terbentuknya nilai perekonomian baru di Kabupaten Pangandaran. Salah satu contoh potensi yang belum ada di Kabupaten pangandaran adalah batik khas Pangandaran. Potensi ciri khas Kabupaten Pangandaran bisa menjadi sumber penciptaan motif batik Kabupaten Pangandaran. Perkembangan motif batik dengan karakter suatu daerah merupakan salah satu potensi pengembangan motif batik yang baru (kontemporer) melalui pengembangan motif kedaerahan. Selain itu, tujuan pembuatan karya batik ini dapat menjadi sebuah ajang pengenalan ciri khas wisata dari Pangandaran sebagai salah satu alternatif buah tangan di Kabupaten Pangandaran, sekaligus juga dapat melestarikan budaya batik dalam kancah dunia industri dan pariwisata. Upaya penciptaan batik terapan dan pengembangan desain batik merupakan langkah strategis dalam rangka memperkuat identitas dan keunggulan industri kreatif Indonesia sekaligus upaya melestarikan batik sebagai warisan budaya khususnya bagi siswa SD. Batik yang dibuat adalah batik yang ramah anak, bukan batik dengan mempergunakan malam canting yang bersifat panas yang memerlukan pengawasan orang dewasa melainkan batik dengan pemanfaatan alginat (rumput laut) yang banyak ditemui di Kabupaten Pangandaran sebagai alternatif malam dingin pembuatan batik dengan motif ciri khas Kabupaten Pangandaran. Batik alginat dengan motif ciri khas Kabupaten Pangandaran bukan hanya untuk kebutuhan dalam proses pembelajaran saja, melainkan langkah awal menuju sekolah proyek kewirausahaan sehingga bisa untuk dikembangkan menjadi sekolah percontohan usaha kreatif untuk memajukan perekonomian khususnya di Kabupaten Pangandaran bagi siswa SD.