Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pemanfaatan Limbah Bahan Tekstil Menjadi Alat Permainan Edukatif Anak Usia Dini Novi Yanthi; Margaretha Sri Yuliariatiningsih; Nurul Hidayah; Maya Purnama Sari
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v5i1.363

Abstract

Limbah benang di sentra industri rajut Binong Hati memiliki potensi ekonomis, di antaranya untuk dibuat alat permainan edukatif di PAUD. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi para ibu rumah tangga dalam membuat alat permainan edukatif thematic busy books. Metode yang dilaksanakan adalah kaji tindak melibatkan pelatihan dan pendampingan produksi thematic busy books. Kegiatan dilaksanakan mengikuti tahapan perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan tindak lanjut. Kelompok sasaran terdiri atas enam orang ibu rumah tangga yang berdomisili di Kelurahan Binong. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa tingkat pendidikan para ibu rumah tangga menjadi faktor utama kurangnya tingkat kreativitas dan inovasi produk thematic busy books. Selama proses pendampingan, kelompok sasaran mengalami kesulitan terutama dalam menentukan konten kegiatan dalam buku relevan dengan Kurikulum 2013 PAUD dan mendesain pola. Program pelatihan dan berkelanjutan bagi kelompok sasaran dapat memperkuat stabilitas usaha para ibu rumah tangga di bidang produksi thematic busy books di masa mendatang.
Character Development in Today's Children: The Impact of Modern vs. Traditional Games Dara Oktaviani; Dinie Anggraeni Dewi; Nurul Hidayah
Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran Vol 8, No 2 (2022): June
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika (UNDIKMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.408 KB) | DOI: 10.33394/jk.v8i2.5063

Abstract

The purpose of this research is to identify the sorts of children's games that are now being developed, as well as to examine the role and influence of children's games on the formation of children's character. Spradley model is used in this qualitative descriptive research method. This study was done at the Bandung Regency Elementary School, with a focus on kids in second grade. Data was gathered by observation, interviews, and questionnaires. Teachers and parents were interviewed, and kids were asked to complete a questionnaire. Spradley model was then used to assess the research data. According to the findings of this survey, new games in the form of online games and a variety of sports that children enjoy are currently dominating the game market. Traditional games are still played, but the intensity is low due to the lack of introduction. All games are different and have different effects on youngsters. As a result, regardless of the type of game, how the child plays and makes the best use of the game media is the most important factor, and character education is the packaging. It makes no difference how difficult the game is if it is combined with an educational approach or character education. Parents, teachers, and children working together This is critical for the teaching method using game media to be successful. Children should enjoy the more sophisticated era, but classic games should not be neglected. This can be accomplished by blending modern and traditional games in order to entice children to play.
Pelatihan Tenaga Pendidik dalam Menerapkan Metode Menggambar Bahasa Rupa Gambar Anak Maya Purnama Sari; Dian Rinjani; Nurul Hidayah
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 5 No 3 (2020)
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/002.202053.721

Abstract

TRAINING OF EDUCATORS IN APPLYING THE DRAWING LANGUAGE METHOD IN THE FORM OF CHILDREN’S PICTURES. Research-based disablement refers to the results of a 2018 study in Bandung City Elementary School which showed 57.14% of low-grade teaching staff used the modeling method of drawing learning so that in the language development scheme the visual images of children did not match their stage of age. Coblong Subdistrict, Bandung City has unique characteristics that live in the middle of the city but still maintain the structure of the urban village. The highest number of public elementary schools in the city of Bandung and does not have special art educators. The purpose of devotion is to provide training to low-grade educators to be able to apply drawing learning methods that are appropriate to the stage of the child's age characterized by visual images of children in accordance with the development of children's visual language development schemes, and can appreciate children's work appropriately. The dedication method uses Action Review with stages, observations, training, assistance, evaluation and follow-up. The results of dedication based on indicators of learning methods that are correlated with the results of children's learning shows that 99% of teaching staff can apply methods that are appropriate to the characteristics of students, age, and appropriate language language schemes. still modeling. Educators are not confused in appreciating children's drawings, because the reference of visual language development schemes and educators can develop creative and interesting material in learning. The follow-up program is a form of appreciation for the needs of educators in the field, from the results of training and mentoring evaluations, educators need book references as a guide in art learning, especially related to drawing methods, children's visual language and ways to appreciate children's drawings.
KEMAMPUAN DECODING ENCODING PESERTA DIDIK DALAM HASIL KARYA SENI MENGGUNAKAN MEDIA PHOTO STORY Nurul Hidayah; Sri Nurlina; Prihantini Prihantini
Primary: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 11, No 6 (2022)
Publisher : Laboratorium Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (899.562 KB) | DOI: 10.33578/jpfkip.v11i6.8703

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi permasalahan bahwa pada saat pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya yang berkaitan dengan kegiatan menggambar menjadi tugas yang diberikan oleh pendidik pada siswa, misalkan membuat sebuah karya gambar yang temanya sudah ditentukan, kemudian hasil karya tersebut hanya dikumpulkan saja tanpa ada tindak lanjut, hal tersebut menyebabkan rendahnya literasi visual siswa. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kemampuan literasi visual siswa melalui berpikir visual (encoding) dan rekonstruksi makna (decoding) siswa dalam penangkapan objek photo story. Metode penelitian yang digunakan ialah metode analisis deskriptif dengan desain penelitian kualitatif. Objek pada penelitian ini merupakan siswa kelas tinggi SDN Sukasari. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner terbuka berupa pertanyaan yang dirangkum dalam google form dan lembar indikator literasi visual. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, kemampuan literasi visual siswa melalui berpikir visual (encoding) dan rekonstruksi makna (decoding) siswa dalam penangkapan objek cerita bergambar (gambar) sudah terlihat dan hampir seluruh siswa yang sudah sesuai dengan indikator dari literasi visual. 
Pemanfaatan smartphone dalam menciptakan animasi stop motion sebagai alternatif media ajar guru SMK Multimedia Maya Purnama Sari; Dian Rinjani; Fahmi Candra Permana; Intan Permata Sari; Nurul Hidayah
TEKMULOGI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1, No 1 (2021): Mei 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.596 KB) | DOI: 10.17509/tmg.v1i1.34296

Abstract

Community Service based on research results in 2019, the results of the applied research are the basic techniques of creating an illustrated digital image into animation with the characteristics of a flat-space-time image and the basic stopmotion video editing techniques applied using a smartphone. The stopmotion technique is a basis that can be utilized optimally, the Covid-19 pandemic situation which limits the use of school computer laboratory facilities is a learning obstacle for students who do not have personal computers. The practical use of smartphones is able to produce good stopmotion video animation works, so the training focuses on SMK Multimedia teachers. The goal is that teachers can optimize smartphones to create stopmotion video animations as a way of learning for their students. The action review method is used so that the implementation of effective and solution training uses eight steps, namely problem identification, problem formulation, alternative identification, alternative determination, planning, program implementation, monitoring, evaluation and action review. The target audience is SMK Karya Budi's Multimedia Department, Cilenuyi District, Bandung Regency, totaling 11 people consisting of 5 expertise teachers and 6 adaptive normative teachers. The training is conducted offline and online. The results of the evaluation show that the teacher needs the help of video tutorials to repeat the training more, but overall the teacher is able to create animation from illustration images of the features of flat-space-time images and stop motion video editing using applications on smartphones.
RANCANG BANGUN MEDIA E-MODUL KONTEN PROFESI PADA PEMBELAJARAN IPS UNTUK ANAK SEKOLAH DASAR Rahma Rahadiana; Tin Rustini; Nurul Hidayah
Sosial Khatulistiwa: Jurnal Pendidikan IPS Vol 3, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Prodi Pendidikan IPS, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/skjpi.v3i1.57099

Abstract

Abstrak. Penelitian yang dilakukan didasari dari studi pendahuluan buku tematik siswa dan buku guru, yang memaparkan materi mengenai konsep profesi. Penelitian desain dan pengembangan ini bertujuan untuk: 1) Menghasilkan produk E-Modul pada mata pelajaran IPS kelas IV; 2) Mengetahui kelayakan hasil uji produk E-Modul pada mata pelajaran IPS kelas IV; 3) Mengetahui respon guru dan siswa mengenai produk E-Modul pada mata pelajaran IPS kelas IV. Penelitian ini menggunakan model pengembangan dapat disebut dengan model ADDIE yang memiliki 5 tahapan yaki: 1) Analyze; 2) Design; 3) Development; 4) Implementation; 5) Evaluation. Penelitian ini menghasilkan produk E-Modul interaktifsebagai alat bantu siswa dalam memahami materi khususnya mengenai konsep profesi. Hasil skor penilaian validasi produk pada ahli materi yaitu sebesar 76,31% (layak), pada ahli media diperoleh sebesar 98,43% (sangat layak), dan pada ahli bahasa sebesar 81,25% (sangat layak). Dari hasil ketiga validasi menunjukan bahwa E-Modul yang dikembangkan dapat diuji cobakan. Selanjutnya pada respn guru san siswa terhadap E-Modul secara berurutan yaitu sebesar 96,05% (sangat layak) dan 89,23% (sangat layak). Dari hasil validasi seta respon guru dan siswa dapat dikatakan bahwa media pembelajaran E-Modul mengenai materi “Jenis-jenis pekerjaan berdasarkan letak Geografisnya” layak digunakan dalam pembelajaran IPS.Kata Kunci: Media Pembelajaran, Ilmu Pengetahuan Sosial, Jenis-jenis pekerjaan, Model ADDIE
Peran Guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka pada Pembelajaran Seni di Kelas V SDN 044 Cicadas Awigombong Ayu Kartini; Nurul Hidayah
Daya Nasional: Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 2, No 1 (2024): Maret (2024)
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jdn.v2i1.75020

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeksripsikan peran guru dalam menerapkan kurikulum merdeka pembelajaran seni di kelas V SDN 044 Cicadas Awigombong. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah wali kelas V SDN 044 Cicadas Awigombong. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pembelajaran seni di Kelas V SDN 044 Cicadas Awigombong sudah menggunakan kurikulum merdeka dimana dalam pengimplementasian P5 guru mendiskusikan bersama siswa atau adanya kesepakatan proyek belajar. Peran guru sebagai demonstrator, sebagai pengelola kelas, mediator, fasilitator dan evaluator. Pembuatan RPP atau modul dikerjakan sendiri dengan membentuk Kelompok Kerja Guru (KKG). Guru dan siswa harus lebih banyak inovatif dan kreatif dalam pembelajaran seni. Kesulitan serta tantangan yang dihadapi guru dalam pembelajaran seni adalah ketika profesinya bukan guru khusus pembelajaran seni, diajarkan materi seperti menari dan teater yang latar belakang belum mempunyai kekhususan untuk diajarkan. Kesulitan lainnya, ketika menghadapi mood anak yang tidak menentu ketika pembelajaran seni.
PEMANFAATAN ALGINAT PADA BATIK MALAM DINGIN MELALUI PROSES LITERASI VISUAL PENCIPTAAN MOTIF DAN CIRI KHAS KABUPATEN PANGANDARAN BAGI SISWA SD (PROGRAM SEKOLAH PROYEK KEWIRAUSAHAAN) S. Nailul Muna Aljamaliah; Nurul Hidayah; yayang furi furnamasari; Kurniawati Kurniawati; Ranu Sudarmansyah
BUDIMAS : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 5, No 2 (2023): BUDIMAS : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/budimas.v5i2.10977

Abstract

Pelestarian kebudayaan yang bersumber pada ciri khas kedaerahan seharusnya menjadi potensi yang besar yang bisa dikembangkan di wilayah Kabupaten Pangandaran. Daerah wisata yang tidak pernah sepi pengunjung merupakan nilai tambah pemanfaatan ciri khas daerah yang dibuat sebagai media pelestarian kebudayaan yang menjadi awal terbentuknya nilai perekonomian baru di Kabupaten Pangandaran. Salah satu contoh potensi yang belum ada di Kabupaten pangandaran adalah batik khas Pangandaran. Potensi ciri khas Kabupaten Pangandaran bisa menjadi sumber penciptaan motif batik Kabupaten Pangandaran. Perkembangan motif batik dengan karakter suatu daerah merupakan salah satu potensi pengembangan motif batik yang baru (kontemporer) melalui pengembangan motif kedaerahan. Selain itu, tujuan pembuatan karya batik ini dapat menjadi sebuah ajang pengenalan ciri khas wisata dari Pangandaran sebagai salah satu alternatif buah tangan di Kabupaten Pangandaran, sekaligus juga dapat melestarikan budaya batik dalam kancah dunia industri dan pariwisata. Upaya penciptaan batik terapan dan pengembangan desain batik merupakan langkah strategis dalam rangka memperkuat identitas dan keunggulan industri kreatif Indonesia sekaligus upaya melestarikan batik sebagai warisan budaya khususnya bagi siswa SD. Batik yang dibuat adalah batik yang ramah anak, bukan batik dengan mempergunakan malam canting yang bersifat panas yang memerlukan pengawasan orang dewasa melainkan batik dengan pemanfaatan alginat (rumput laut) yang banyak ditemui di Kabupaten Pangandaran sebagai alternatif malam dingin pembuatan batik dengan motif ciri khas Kabupaten Pangandaran. Batik alginat dengan motif ciri khas Kabupaten Pangandaran bukan hanya untuk kebutuhan dalam proses pembelajaran saja, melainkan langkah awal menuju sekolah proyek kewirausahaan sehingga bisa untuk dikembangkan menjadi sekolah percontohan usaha kreatif untuk memajukan perekonomian khususnya di Kabupaten Pangandaran bagi siswa SD.
Readiness of Pre-Service Elementary School Teacher to Implement PBL and HOTS in Learning Geometry Deti Rostika; Nurul Hidayah; Muh. Asriadi AM
Jurnal Pendidikan Progresif Vol 13, No 3 (2023): Jurnal Pendidikan Progresif
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Readiness of Pre-Service Elementary School Teacher to Implement PBL and HOTS in Learning Geometry. This survey research aims to assess the comprehension of elementary school teacher education students regarding PBL and HOTS and elucidate the application of PBL and HOTS in elementary geometry education. The study engaged 18 elementary school teacher education students at UPI Cibiru Campus. Findings reveal that these students possess a solid understanding of PBL and a very high level of comprehension of HOTS. The proposed implementations of PBL in geometry education exhibit variations, while others have yet to integrate PBL into their Lesson Implementation Plans. The application of HOTS also varies, with some encompassing all its components, while others fall short. In conclusion, prospective teachers exhibit a robust initial grasp of PBL and HOTS, but a consistent application is essential to foster confidence in practical teaching at elementary schools. Keywords: PBL, HOTS, geometry learning, elementary school.DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jpp.v13.i3.202339