Jamzuri Jamzuri
Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNS Jalan Ir Sutami 36A Surakarta

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan Fisika

PENYUSUNAN TES DIAGNOSTIK FISIKA MATERI LISTRIK DINAMIS Nugraeni, Dita; Jamzuri, Jamzuri; Sarwanto, Sarwanto
Jurnal Pendidikan Fisika Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Jurnal Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.666 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyusun dan menghasilkaninstrumen tes diagnostik alat ungkap miskonsepsi siswa dalam materi Listrik Dinamis di Sekolah Menengah Atas kelas X semester genap. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D)dengan metode 4-D yang dikembangkan oleh S. Thiagarajan, Dorothy S. Semmel, dan Melvyn I. Semmel (1974). Penelitian melibatkan ahli bidang studi Fisika dan siswa SMA Negeri Colomadu. Teknik pengumpulan data dengan teknik wawancara dan teknik tes. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptifnya dan analisis butir tes. Analisis deskriptif digunakan untuk proses penyusunan tes diagnostik. Sedangkan  analisis butir tes pilihan ganda dengan alasan yang sudah ditentukan meliputi uji validitas, dan reliabilitas soal. Tahap dalam penelitian terdiri dari 1) tahap Define meliputi analisis kurikulum, analisis silabus, dan analisis kebutuhan, 2) tahap design meliputi penyusunan kisi-kisi dan instrumen tes yang terdiri dari 20 butir soal yang teruji validitasnya melalui kegiatan validasi yang dilakukan oleh validator ahli, 3) tahap develop dilaksanakan dengan uji coba terbatas. Uji coba terbatas melibatkan 26 siswa (skala kecil) dan 53 siswa (skala besar) dari Kelas XI SMA Negeri Colomadu, 4) tahap disseminate. Berdasarkan analisis data dan pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa hasil penelitian ini antara lain: 1) butir soal tes diagnostik yang telah disusun sesuai dengan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Terdapat sebaran soal pada setiap kompetensi dasar. Pada kompetensi dasar 5.1 yaitu memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satu loop) ada 15 item soal, kompetensi dasar 5.2 yaitu mengidentifikasi penerapan listrik AC (alternating current)dan DC (direct current)  dalam kehidupan sehari-hari ada 4 item soal, dan pada kompetensi dasar 5.3 yaitu menggunakan alat ukur listrik terdapat 1 item soal. Jumlah soal yang disusun sebanyak 20 butir. Instumen yang disusun bertujuan untuk mengukur ranah kognitif siswa antara C1 sampai C4. Adapun jumlah butir soal berdasarkan pengukuran ranah kognitif antara lain: memahami (C2) sebanyak 3 soal, menerapkan (C3) sebanyak 6 soal, dan menganalisis (C4) sebanyak 11 soal. 2) Tes diagnostik yang disusun mampu mengklasifikasikan tingkat pemahaman siswa. Tingkat pemahaman siswa dibedakan menjadi tiga yaitu memahami, miskonsepsi, dan tidak tahu konsep. Tingkat pemahaman siswa diungkap melalui pemahaman konsep materi (Listrik Dinamis). Dari 20 butir soal yang disusun, terdapat 13 butir soal yang dapat dijadikan sebagai tes diagnostik. Sedangkan 7 butir soal yang tidak dapat dijadikan sebagai tes diagnostik yaitu nomor 5, 10, 11, 15, 17, 19, dan 20. Hal ini bisa terjadi karena soal nomor 5, 10, dan 20 hanya dapat mengungkap kemampuan siswa dalam tingkat pemahaman miskonsepsi dan tidak tahu konsep, sedangkan tingkat pemahaman memahami tidak dapat diungkap. Sedangkan untuk soal nomor 11 dan 17 hanya dapat mengungkap kemampuan siswa dalam tingkat pemahaman memahami dan tidak tahu konsep, sedangkan tingkat pemahaman miskonsepsi tidak dapat diungkap. Dan untuk soal nomor 19 hanya dapat mengungkap kemampuan siswa dalam tingkat pemahaman miskonsepsi saja, sedangkan tingkat pemahaman memahami dan tidak tahu konsep tidak dapat diungkap.Berdasarkan persentase pemahaman konsep tersebut dapat dikatakan bahwa instrumen soal telah memenuhi kriteria tes yang baik yaitu valid, relevan, spesifik, representatif, seimbang, sensitif, fair, dan efisien.Kata kunci: Tes diagnostik, miskonsepsi, Listrik Dinamis.
PENERAPAN MEDIA MIND MAPPING PROGRAMPADA MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI.A2 SMA NEGERI 4 SURAKARTA Permatasari, Indhah; Jamzuri, Jamzuri; Wahyuningsih, Daru
Jurnal Pendidikan Fisika Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Jurnal Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.778 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Penggunaan Mind Mapping Program melalui model pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) dapat meningkatkan motivasi belajar fisika siswa. (2) Penggunaan Mind Mapping Program melalui model pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa.Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI.A2 SMA Negeri 4 Surakarta tahun pelajaran 2012/2013 yang dikhususkan pada materi pokok fluida dinamis sebanyak 30 siswa. Data diperoleh melalui pengamatan, review tanggapan guru, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan selama penelitian berlangsung dapat disimpulkan bahwa: (1) penerapan Mind Mapping Program melalui model pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) dapat meningkatkan motivasi belajar fisika siswa kelas XI.A2 SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013 pada materi pokok fluida dinamis. Peningkatan motivasi belajar fisika siswa terbukti dengan analisis lembar observasi motivasi belajar siswa selama penelitian berlangsung, yang pada awalnya rata-rata tiap indikator motivasi belajar siswa sebesar 21,67%, siklus I menjadi 52%, dan pada siklus II menjadi 53,33%. (2) Mind Mapping Program melalui model pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa kelas XI.A2 SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013 pada materi pokok fluida dinamis. Peningkatan hasil belajar fisika siswa berdasarkan  aspek kognitif  yakni ketuntasan belajar fisika oleh siswa pada siklus I sebesar 83,33% yang kemudian meningkat menjadi 90% pada siklus II dari target yang ditetapkan yakni ketuntasan belajar siswa sebesar 75%. Kata kunci: Mind Mapping, CTL, motivasi belajar, hasil belajar
PROFIL PRAKONSEPSI SISWA SMP KELAS VIII PADA MATERI CAHAYA Astuti Handayani, Ratih; Jamzuri, Jamzuri; Budiawanti, Sri
Jurnal Pendidikan Fisika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.419 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan profil prakonsepsi yang dimiliki siswa  kelas VIII SMP Negeri 1 Jenar Sragen pada materi Cahaya.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jenar Sragen. Sampel dalam penelitian sejumlah 96 siswa dari 201 siswa. Pemilihan subjek penelitian dengan teknik cluster - random sampling. Teknik pengumpulan data dengan teknik tes, dan teknik wawancara. Tes yang digunakan dalam penelitian adalah tes pilihan ganda dengan alasan tertutup. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif.Dari hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa profil prakonsepsi yang dimiliki oleh siswa SMP Negeri 1 Jenar Sragen sebagai berikut: siswa yang memiliki rata-rata prosentase prakonsepsi benar tertinggi sebanyak 59.72 % yaitu pada konsep cahaya dan penglihatan. Siswa yang memiliki rata-rata prosentase prakonsepsi bersifat miskonsepsi tertinggi sebanyak 52.09  % yaitu pada konsep warna dan cahaya. Siswa yang memiliki rata-rata prosentase prakonsepsi salah tertinggi sebanyak 40.62 % yaitu pada konsep bayang-bayang dan bayangan. Profil prakonsepsi siswa bersifat miskonsepsi yang lebih dari 55 % adalah sebagai berikut :1) benda berwarna merah terlihat karena cahaya putih yang mengenai benda terserap selain warna merah, sedangkan warna merah tertinggal di benda (81.25 %); 2) semakin terang sumber cahaya, maka kecepatan cahayanya akan semakin cepat (62.5 %); 3) semakin jauh jarak benda terhadap cermin datar maka tinggi bayangannya akan semakin mengecil (62.5 %) ; 4) semua cahaya yang mengenai cermin akan dipantulkan  tidak ada yang diserap (61.46 %); 5) cahaya  yang  berasal  dari  sebuah  sumber  pada siang  hari  akan  tetap tinggal  pada  sumber  atau  tidak  merambat (59.38 %) ; 6) langit mendung tidak terbentuk bayangan karena cahaya terserap semua oleh awan (57.29 %).Kata kunci: Metode Deskriptif, Prakonsepsi, Miskonsepsi, Cahaya.
PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLRCTUALY (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Fitriyaningsih, Fitriyaningsih; Jamzuri, Jamzuri; Rahardjo, Dwi Teguh
Jurnal Pendidikan Fisika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.371 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Penggunaan pendekatan Somatic, Auditory, Visual Intelletualy (SAVI) melalui metode pembelajaran diskusi informasi dan demonstrasi dapat meningkatkan motivasi belajar fisika siswa. (2) Penggunaan pendekatan Somatic, Auditory, Visual Intelletualy (SAVI) melalui metode pembelajaran diskusi informasi dan demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa.Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Boyolalitahun pelajaran 2012/2013 yang dikhususkan pada materi pokok teori kinetik gas sebanyak 31 siswa. Data diperoleh melalui pengamatan, review tanggapan guru, tes kognitif, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa : (1) penerapan pendekatan Somatic, Auditory, Visual, Intellectualy (SAVI)dengan metode pembelajaran diskusi informasi dan demonstrasidapat meningkatkan motivasi belajar fisika siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013 pada materi pokok teori kinetik gas. Peningkatan motivasi belajar fisika siswa terbukti dengan analisis lembar observasi motivasi belajar siswa selama penelitian berlangsungmeningkat sebesar 43,14 % pada siklus 1, dan 65,72 % pada siklus 2 dibandingkan dengan keadaan awal (2) Pendekatan Somatic, Auditory, Visua, Intellectualy (SAVI)dengan metode pembelajaran diskusi informasi dan demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013 pada materi pokokteori kinetik gas. Peningkatan hasil belajar fisika siswa berdasarkan aspek kognitif  yakni ketuntasan belajar fisika oleh siswa pada awalnya sebesar 64,74 % meningkat menjadi 100 % pada siklus I, dan pada siklus II menjadi 96,77 % dari target yang ditetapkan yakni ketuntasan belajar siswa sebesar 75%. Kata Kunci : Pendekatan SAVI, motivasi belajar, hasil belajar