Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search
Journal : Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian)

Analisis Prioritas Sarana Pacapanen Kopi Robusta (Coffea Canephora) untuk Menurunkan Susut Kuantitas dengan Menggunakan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Maharani, Ni Putu Dewi Pradnya; Aviantara, I Gusti Ngurah Apriadi; Wirawan, I Putu Surya
Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian) Vol 12 No 1 (2024): April
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JBETA.2024.v12.i01.p20

Abstract

Kopi merupakan hasil perkebunan yang menjadi andalan sebagai sumber devisa negara. Kopi robusta menjadi basis produksi di beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya Bali. Di Bali yang menjadi produksi kopi robusta terbanyak berada di Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan. Namun, dengan banyaknya jumlah produksi yang terbilang cukup tinggi kopi robusta di Kecamatan Pupuan masih banyak diolah menggunakan peralatan tradisional. Peralatan tradisioanal ini masih dipertahankan karena nilai investasi sarana pascapanen cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kriteria dan subkriteria yang sesuai dalam menentukan prioritas sarana pascapanen kopi robusta, serta mengetahui prioritas sarana pascapanen kopi robusta yang dapat menekan susut kuantitas. Diharapkan penelitian ini bermanfaat untuk memberikan masukan kepada pemerintah dalam memberikan sarana pascapanen kopi robusta yang tepat kepada petani, sehingga dapat menurunkan susut kuatitas dan meningkatkan pendapatan petani. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling sebagai metode penentuan responden potensial yang kemudian dianalisa dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Dari hasil analisis ini didapatkan Huller sebagai sarana yang prioritas dalam penanganan pascapanen kopi robusta dan dapat menurunkan susut kuantitas. Abstract Coffee is a plantation product that is a mainstay as a source of foreign exchange for the country. Robusta coffee is a production base in several regions in Indonesia, one of which is located in Bali. In Bali, the largest Robusta coffee production is in Pupuan District, Tabanan Regency. However, with the large amount of production which is quite high, Robusta coffee in Pupuan District is still mostly processed using traditional equipment. This traditional equipment is still maintained because the investment value of post-harvest facilities is quite high. This study aims to determine the appropriate criteria and sub-criteria in determining the priority of robusta coffee postharvest facilities, and to determine the priority of robusta coffee postharvest facilities that can reduce quantity losses. It is hoped that this research will be useful to provide input to the government in providing appropriate post-harvest facilities for robusta coffee to farmers, so as to reduce the loss of quantity and increase farmers' income. This study uses purposive sampling method as a method of determining potential respondents which is then analyzed using the AHP (Analytical Hierarchy Process) method. From the results of this analysis, it was found that Huller was an priority tool in postharvest handling of robusta coffee and could reduce quantity loss.
Pengaruh Nanoemulsi Minyak Wijen Dan Sereh Sebagai Edible Coating Terhadap Karakteristik Fisiko-Kimia dan Sensoris Pasca Panen Wortel (Daucus carota L) Tarigan, Hardiano; Utama, I Made Supartha; Wirawan, I Putu Surya
Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian) Vol 13 No 1 (2025): IN PRESS
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wortel (Daucus carota L) merupakan jenis sayuran yang selama periode pascapanennya mudah mengalami kemunduran mutu yang merupakan penyebab susut yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi nano-emulsi minyak wijen dan sereh sebagai edible coating terhadap karakteristik fisiko-kimia dan sensoris wortel selama pascapanennya. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor. Faktor yang pertama adalah minyak wijen (W) yang terdiri dari tiga tingkat konsentrasi, yaitu: 0%, 0,5% dan 1% serta faktor yang kedua adalah minyak sereh (S) yang terdiri dari tiga tingkat konsentrasi, yaitu: 0%, 0,5% dan 1%. Penelitian diulang dua kali sehingga menghasilkan 18 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum nano-emulsi minyak wijen dan sereh berpengaruh nyata terhadap nilai susut bobot, kekerasan umbi, collor diference, total padatan terlarut, vitamin A, dan nilai sensoris pada wortel selama periode pasca panen. Perlakuan konsentrasi munyak wijen 1% dan sereh 0,5% (W2S1) sebagai nano-emulsi merupakan perlakuan terbaik untuk mengurangi susut bobot, mempertahankan kekerasan, total padatan terlarut, dan kadar vitamin A umbi wortel selama periode pascapanennya. Sedangkan konsentrasi minyak wijen 1% dan sereh 0% (W2S0), merupakan konsentrasi terbaik dalam mempertahankan perubahan warna dan nilai sensoris umbi wortel.