Keterbatasan sumber daya menyebabkan perusahaan yang memproduksi lebih dari satu jenis produk harus menentukan kombinasi optimal dari semua jenis produk yang diproduksi agar penggunaan sumber daya menjadi efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi produksi optimal yang dapat memaksimalkan keuntungan pada Usaha Dewi Cha Handicraft, di Desa Bresela, Kecamatan Payangan, Gianyar, Provinsi Bali. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, menggunakan model programming dengan metode simpleks. Hasil analisis menunjukkan bahwa kombinasi produksi optimal akan tercapai saat perusahaan memproduksi produk dulang sebanyak 819 unit, produk keben sebanyak 1.043 unit, produk bokor sebanyak 562 unit, produk nare sebanyak 490 unit, dan produk tamas sebanyak 5.172 unit, dengan tingkat keuntungan sebesar Rp140.194.500,00. Kombinasi produksi optimal meningkatkan keuntungan sebesar 19,7 persen dari tingkat keuntungan sebelumnya yang hanya sebesar Rp117.123.9240,00. Penelitian ini dapat menambah wawasan di bidang manajemen operasi, khususnya untuk penyelesaian permasalahan terkait dengan optimalisasi kombinasi produksi. Penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk Dewi Cha Handicraft dan Perusahaan lainnya terkait dengan bagaimana berproduksi dengan berbagai jenis produk dengan sumber daya terbatas untuk mencapai laba maksimal. Limited resources cause companies that produce more than one type of product have to determine the optimal combination of all types of products produced so that the use of resources becomes efficient. This study aims to determine the optimal production combination that can maximize profits in the Dewi Cha Handicraft Business, in Bresela Village, Payangan District, Gianyar, Bali. This research is a descriptive research with a quantitative approach, using linear programming model with the simplex method. The results of the analysis show that the optimal production combination will be achieved when the company produces 819 units of dulang, 1,043 units of keben, 562 units of bokor, 490 units of nare, and 5,172 units of tamas, with a profit level of IDR 140,194,500 ,00. The optimal production combination increases profits by 19,7 percent from the previous profit level which was only IDR 117,123,9240.00. This research can add insight in the field of operations management, especially for solving problems related to optimizing production combinations. This research can be used as consideration for Dewi Cha Handicraft and other companies related to how to produce various types of products with limited resources to achieve maximum profit.