Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

EFEKTIVITAS WAKTU TERAPI MUSIK LANGGAM JAWA TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI DESA MUARA RENGAS Aridayanti Fajar Putri; Muflih Muflih; Santi Damayanti
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 8 No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.51 KB) | DOI: 10.24843/coping.2020.v08.i02.p05

Abstract

When listening to music, the body responds releasing dopamine from the body. The release of dopamine causes vasodilation of blood vessels so that it will affect a person's blood pressure. The standard length of time for Javanese langgam music therapy in previous studies was found to be different. Therefore, it is necessary to do research to compare its effectiveness.The purpose of this research to determine the effectiveness of Javanese langgam music therapy time on blood pressure in elderly persons with hypertension in Muara Rengas village. This research uses a quasi-experimental method with pre and post control design, the selection of respondents uses a non-probability sampling with a consecutive sampling method. The Wilcoxon test, Paired T-Test, Mann Whitney and Independent T-Test show there is an effect of Javanese langgam music therapy on blood pressure in elderly persons with hypertension in the 15-minute group with a systolic p value of 0.000 (<0.05) and a diastolic p value of 0.013; and in the 30-minute group with a p value of 0.008 (<0.05) and a diastolic p value of 0.029 (<0.05). There is no effectiveness difference on blood pressure after being given Javanese music intervention for 15 minutes and 30 minutes with a systolic p value of 0.320 (>0.05) and a diastolic p value of 0.576 (> 0.05). Based on research results there is no effectiveness difference between 15-minute and 30-minute Javanese langgam music intervention in elderly persons with hypertension.
PEMBERIAN MINUMAN HERBAL LEMONGRASS SEBAGAI ALTERNATIF PENATALAKSANAAN NON FARMAKOLOGI MASALAH PSIKOSOSIAL KELOMPOK LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGEMPLAK II SLEMAN YOGYAKARTA Endang Nurul Syafitri; Chistin Wiyani; Muflih Muflih
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 8 No 4 (2020): Desember 2020
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.969 KB) | DOI: 10.24843/coping.2020.v08.i04.p12

Abstract

Saat mendengarkan musik tubuh merespon dengan terjadinya pelepasan dopamin dari tubuh. Pelepasan dopamin menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah sehingga akan berpengaruh pada tekanan darah seseorang. Standar lama waktu untuk terapi musik langgam jawa pada penelitian – penelitian sebelumnya ditemukan berbeda – beda. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk membandingkan efektifitasnya. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui efektivitas waktu pemberian terapi musik langgam jawa terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi di Desa Muara Rengas. Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment dengan desain pre and post without control untuk pemilihan responden menggunakan non probability sampling dengan metode consecutive sampling. Hasil uji Wilcoxon, T-Test Paired, Mann Whitney dan T-Test Independent Terdapat pengaruh terapi musik langgam jawa terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi pada kelompok 15 menit p value sistol 0,000 (<0,05) dan p value diastol 0,013 dan 30 menit dengan p value 0,008 (<0,05) dan p value diastol 0,029 (<0,05). Tidak ada perbedaan efektivitas tekanan darah setelah diberikan intervensi musik langgam jawa selama 15 menit dan 30 menit p value sistol 0,320 (>0,05) dan p value diastol 0,576 (>0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini tidak ada perbedaan efektivitas tekanan darah setelah diberikan intervensi musik langgam jawa selama 15 menit dan 30 menit pada lansia hipertensi.
Pengaruh Lingkungan Kerja dengan Produktivitas Perawat di Rumah Sakit : Influence of the Work Environment With Nurse Productivity in Hospital Eki Maryo; Muflih Muflih
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 4 No. 4: NOVEMBER 2021 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (718.315 KB) | DOI: 10.56338/mppki.v4i4.1884

Abstract

Manajemen harus mengakui dan menerima bahwa sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategis dalam organisasi. Peningkatan produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan manusia. Produktivitas kerja adalah keinginan manusia untuk selalu meningkatkan kualitas kehidupan di segala bidang. Produktivitas sangat penting bagi daya saing jangka panjang dalam organisasi. Setiap perusahaan memiliki karyawan yang bertugas melaksanakan kegiatan operasional. Mereka beraktivitas di lingkungan kerja yang kemungkinan berpengaruh pada produktivitas kerjanya. Lingkungan kerja yang kondusif mendukung produktivitas karyawan dalam bekerja. Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh lingkungan kerja dengan produktivitas staf perawat di rumah sakit. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menyebarkan kuesioner/angket Sampel dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana berjumalah 123 orang dan cara pengambilan responden menggunakan Proportionate Stratified Random Sampling. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji Chi-Square. Hasil dalam penelitian ini adalah mayoritas perawat merasakan lingkungan kerja dalam kategori baik yaitu sebanyak 120 responden (97,6%), tingkat produktivitas perawat terbanyak berada pada kategori cukup dengan jumlah 79 responden (64,2%) dan ada pengaruh antara lingkungan kerja dengan produktivitas staf perawat di rumah sakit dengan nilai probabilitasnya adalah 0,044 < α =0,05. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu lingkungan kerja yang dirasakan perawat mayoritas adalah pada kategori baik, produktivitas perawat adalah dalam kategori cukup produktif dan ada pengaruh lingkungan kerja dengan produktivitas staf perawat di rumah sakit.
Hubungan Pengetahuan dengan Kejadian Karies Gigi Pada Siswa di SD Swasta Al-Fakhri Ani Rahmadhani Kaban; Muflih Muflih; Rikki Setiaji
JINTAN: Jurnal Ilmu Keperawatan Vol. 2 No. 2 (2022): Edisi Juli 2022
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/jintan.v2i2.304

Abstract

Karies gigi merupakan sebuah penyakit infeksi yang merusak sruktur gigi, penyakit ini menyebabkan gigi berlubang yang dapat menyebabkan nyeri, gangguan tidur, penanggalan gigi, infeksi, berbagai kasus berbahaya dan bahkan kematian. Organinasi kesehatan dunia tahun 2016 menyatakan angka kajadian karies gigi pada anak masih sebesar 60-90 %. Menurut data pemeriksaan gigi dan mulut pada murid SD melalui UKGS diseluruh kabupaten di wilayah provinsi sumatera utara pada tahun 2018, dari sebanyak 1.420.129 orang murid, telah diperiksa sebanyak 375.180 orang ataun sebesar 26,42%, yang menderita karies gigi sebanyak 42.617 orang, dan mendapat perawatan sebanyak 22.560 orang atau sebesar 53,17%.Desain penelitian ini merupakan desain penelitian survey analitik yang berisi urain-uraian. Populasi dalam penelitin ini sebanyak 56 orang dan cara pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan tehnik Total Sampling yaitu tehnik pengambilan sempel dimana jumlah hasil dari populasi di tetapkan menjadi sampel yang berjumlah sebanyak 56 orang. Metode pengumpulan data yaitu data primer, data skunder dan data tertier. Analisi data yang digunakan dengan uji Chi-square.Hasil penelitian menunjukkan presepsi dengan tingkat kepercayaan α = 0,05, Pengetahuan diperoleh nilai p= 0,014 < dari α = 0,05. Kesimpulan dalam penelitian ini terdapat hubungan pengetahuan dengan kejadian karies gigi pada Siswa di SD Swasta Al-Fakhri. Disarankan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan kepeda siswa/i SD Swasta Al-Fakhri untuk menjaga terjadinya karies gigi.
VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN TIPE MULTIPLE CHOICE DENGAN SKALA GUTTMAN TENTANG PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TERHADAP UKS Muflih Muflih
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan 2017: Suplemen Medika Respati Februari 2017 Volume 12
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.778 KB) | DOI: 10.35842/mr.v0i0.64

Abstract

Latar Belakang: Tipe instrumen yang digunakan mengukur tingkat pengetahuan dan sikap siswa sekolah dasar (SD) terhadap pemanfaatan UKS saat ini masih bermacam-macam tipe, sehingga dimungkinkan terjadi kemungkinan kesalahan dan ketidakakuratan dalam mengukur keadaan data yang sebenarnya.  Tujuan: Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas intrumen yang cocok digunakan mengukur tingkat pengetahuan dan sikap siswa SD terhadap pemanfaatan UKS. Metode: Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan metode analitik komparatif dan desain cross sectional. Responden dipilih dengan simple random sampling sejumlah 30 responden pada bulan Agustus-November 2015. Instrumen penelitian yakni kuesioner yang terdiri dari tipe multiple choice dan skala guttman. Analisa data menggunakan uji uji pearson product moment dan alfa cronbach dan T test independent sample.  Hasil: Data pengetahuan siswa didapatkan bahwa instrumen tipe skala guttman memiliki nilai rerata r hitung 0,483 (0,382 – 0,582), sedangkan instrumen tipe multiple choice memiliki nilai rerata r hitung 0,429 (0,290 – 0,563). Nilai Cronbach’s Alpha instrumen tipe skala guttman memiliki nilai lebih tinggi (0,783) dibandingkan  instrument tipe multiple choice (0,760). Data sikap siswa didapatkan bahwa instrumen tipe skala guttman memiliki nilai rerata r hitung 0,499 (0,378 – 0,629), sedangkan instrumen tipe multiple choice memiliki nilai rerata r hitung 0,463 (0,211–0,639). Nilai Cronbach’s Alpha instrumen tipe skala guttman memiliki nilai lebih tinggi (0,808), dibandingkan instrument tipe multiple choice (0,794). Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan nilai rerata yang signifikan antara instrumen pengetahuan (P value 0,119) dan sikap (P value 0,568) siswa tentang UKS tipe multiple choice dengan tipe skala guttman.  Kata Kunci :  Validitas, Reliabilitas, Pengetahuan, Sikap, Siswa.
Hubungan Menonton Animasi Jepang (Anime) Dengan Konsep Diri Remaja Di Komunitas Atsuki Yogyakarta Asti Proborini; Hamzah Hamzah; Muflih Muflih
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 2 No 2 (2015): SEPTEMBER 2015
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jkry.v2i2.141

Abstract

Latar Belakang : Menonton merupakan sebuah wadah hiburan yang menyenangkan dan bisa dikatakan sebagai penghilang rasa stress dan jenuh. Banyak remaja Indonesia yang sangat menyukai  anime . Masa remaja adalah salah satu proses dalam pembentukan konsep diri yang sangat menentukan. Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain. Remaja cenderung meniru perilaku atau tingkah laku salah satu tokoh idola pada tontonan animasi seperti gaya berpakaian, berdandan, berbicara dan , meniru bentuk badan yang proposional.  Tujuan: Mengetahui hubungan menonton animasi Jepang (anime) dengan konsep diri remaja di Komunitas Atsuki YogyakartaMetode Penelitian : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik kausalitas dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah komunitas Atsuki Yogyakarta dengan jumlah anggota sebanyak 52 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan total sampling.Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa sebagian besar remaja (83.3%) yang menonton animasi jepang dalam kategori tinggi yang memiliki konsep diri negatif lebih banyak daripada remaja yang memiliki konsep diri positif (16.7%), dengan nilai  p-value sebesar 0,005.Kesimpulan : Ada hubungan menonton animasi jepang (anime) dengan konsep diri remaja di komunitas atsuki Yogyakarta.
Perbedaan Tingkat Stres Serangan Pertama dengan Serangan Berulang pada Pasien Stroke Masyita Haerianti; Junaedi Yunding; Muflih Muflih
Journal Nursing Care Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Gorontalo Vol 9, No 1 (2023): JOURNAL NURSING CARE
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jnc.v9i1.700

Abstract

Latar Belakang: Stroke merupakan penyebab kematian nomor dua dan disabilitas nomor satu di dunia. Stroke menyebabkan penderita stroke mengalami dua kali serangan yakni serangan pertama dan serangan berulang. Stroke terjadi akibat pembekuan dan pecahnya pembuluh darah di otak yang jika tidak tertangani dengan baik akan menyebabkan stres. Tujuan: mengetahui perbedaan tingkat stres serangan pertama dengan serangan berulang pasien stroke. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan observasional analitik dengan metode cross-sectional study. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 48 responden. Instrumen yang digunakan yakni kuesioner karakteristik demografi dan kuesioner Depression Anxiety Stres Scale 42 (DASS 42) yang dianalisis dengan uji statistik Independent sampel T-Test. Hasil: Kelompok stroke serangan pertama mengalami stres normal (57.9%), sementara serangan berulang mengalami stres sedang (50.0%) dengan hasil uji beda rerata p= 0.017 (p<0.05) yang menunjukkan terdapat perbedaan rerata skor stres antara kelompok stroke serangan pertama dengan serangan berulang. Kesimpulan: Terdapat perbedaan rerata skor stres antara kelompok stroke serangan pertama dengan serangan berulang dengan rerata mayoritas serangan pertama mengalami stres normal, sementara serangan berulang mengalami stres ringan sampai sedang. Keluarga dan petugas kesehatan diharapkan dapat memberikan dukungan, edukasi dan terapi kepada pasien untuk mencegah terjadinya stroke berulang dan menurunkan tingkat stres untuk mencegah komplikasi buruk akibat stres seperti aterosklerosis.Kata kunci: Stres; Stroke Serangan Pertama; Stroke Serangan Berulang
Edukasi Mengenai Tanda – Gejala Serangan Jantung pada Keluarga Pasien Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Swasta di Kota Medan Agus Surya Bakti; Ani Rahmadhani Kaban; Muflih Muflih; Maya Ardilla Siregar
ARDHI : Jurnal Pengabdian Dalam Negri Vol. 1 No. 1 (2023): ARDHI : Jurnal Pengabdian Dalam Negri
Publisher : Asosiasi Riset Pendidikan Agama dan Filsafat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/ardhi.v1i1.627

Abstract

The family is the first person if the patient experiences a heart attack. The results of the study show that there is a relationship between family attitudes and actions regarding the incidence of heart attacks. The family has a very important role in patient care. This can be interpreted as meaning that family involvement in handling heart attacks needs to be carefully considered. The family can experience all the problems, confusion, lack of knowledge and obstacles when helping someone who has had a heart attack. This heart attack can occur anywhere and at any time. Often people are late in carrying out initial treatment, seeking information and help. The situation that occurs in society, most people are not aware of the symptoms of a heart attack. So people don't know if they are having a heart attack, receive treatment late, and even die before arriving at the hospital.
The Impact of Robotic Technology on Nursing Care: A Systematic Review Sylvia Rosa Enjelina Bastian; Muflih Muflih; Deden Iwan Setiawan
Journal of Advanced Health Informatics Research Vol. 2 No. 3 (2024)
Publisher : Peneliti Teknologi Teknik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59247/jahir.v2i3.240

Abstract

The rapid development of technology has given birth to various sophisticated innovations, one of which is robot technology. In the context of today's evolving nursing world, attention to nurses' ability to deal with technological developments, including the use of robots, is becoming increasingly important to consider the steps that need to be taken in order to achieve and maintain patient health with the help of robots as intelligent tools. The aim of this study was to thoroughly assess the impact of the use of robotic technology in nursing care through a systematic review of relevant literature. This type of research is a systematic literature review. The sample in this study was 17 articles using the prism diagram method. Article retrieval was carried out using the Sage Journal search engine, PubMed, ProQuest, Google Scholar.  Based on the results obtained positive and negative impacts of the use of robotic technology in nursing services. Positive impacts include aspects of mobilization, psychology, independent needs, nutritional fulfillment, safety, logistical needs, time management. However, the main challenges include economic, psychological, management, collaboration, social values. These studies meet the five assessments of service quality; Physical appearance, reliability, responsiveness, assurance, empathy. Apart from these five assessments, there are economic, management, collaboration challenges that need to be considered
Determinan Keluhan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Supir Angkutan Umum Terminal Amplas Tahun 2024 Muflih Muflih; Yulia Syahputri
Termometer: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Vol. 3 No. 1 (2025): Januari : Termometer: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/termometer.v3i1.4855

Abstract

According to the International Labour Organization (ILO), in 2013, Carpal Tunnel Syndrome (CTS) was almost always found in cases of occupational diseases in various countries. Meanwhile, data from the Occupational Safety and Health Administration (OSHA) in 2014 reported that approximately 900,000 cases of CTS occur among workers each year. This study aims to analyze the factors associated with CTS complaints among public transportation drivers at Terminal Amplas in 2024. The method used is an analytical survey with a cross-sectional approach. The study population consists of 40 public transportation drivers with route number 135, where the entire population was used as the sample. Data analysis was conducted using univariate and bivariate analysis with the chi-square statistical test. The results of the study indicate a significant relationship between CTS complaints and the variables of repetitive movements (p=0.009), years of service (p=0.007), working hours (p=0.000), and age (p=0.016). Meanwhile, smoking habits (p=0.250) were not significantly associated with CTS complaints.