Ida Bagus Yorky Brahmantya
Medical Faculty Of Udayana University

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

GAMBARAN TINGKAT RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS KOTA DENPASAR Isabella Soerjanto Putri; Ida Bagus Yorky Brahmantya; I Made Pande Dwipayana; Made Ratna Saraswati; I Made Ady Wirawan
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 8 (2021): Vol 10 No 08(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i8.P16

Abstract

ABSTRAK Diabetes melitus tipe 2 adalah penyakit dengan jumlah penderitanya terus bertambah setiap tahun. Penyebab utama kematian dan kecacatan pada pasien diabetes adalah penyakit kardiovaskular. Berdasarkan tingginya risiko penyakit kardiovaskular pada pasien diabetes, WHO telah membuat grafik penilaian risiko penyakit kardiovaskular untuk memprediksi penyakit kardiovaskular yang kemungkinan dapat terjadi dalam sepuluh tahun mendatang. Penelitian dengan tujuan mengetahui gambaran tingkat risiko penyakit kardiovaskular pada penderita diabetes melitus tipe 2 ini dilakukan di Puskesmas yang tersebar di Kota Denpasar. Penelitian ini menggunakan desain studi observasional dengan rancangan studi potong lintang. Puskesmas dipilih secara acak menggunakan cluster random sampling. Keseluruhan subjek penelitian berjumlah 94 responden dari tujuh Puskesmas. Reponden penelitian ini merupakan pasien yang terdiagnosis diabetes. Penilaian tingkat risiko penyakit kardiovaskular menggunakan WHO/ISH risk prediction chart. Data yang diperlukan diperoleh menggunakan wawancara dan pengukuran. Hasil penelitian dianalisis dan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. Dalam sepuluh tahun ke depan, sebagian besar responden memiliki risiko rendah penyakit kardiovaskular dengan jumlah 66%, risiko tinggi dengan jumlah 21,3%, dan sedang dengan jumlah 12,8%. Sebagian besar responden memiliki risiko rendah mengalami kejadian fatal dan non-fatal penyakit kardiovaskular. Kata Kunci: Risiko Penyakit Kardiovaskular, Diabetes Melitus
GAMBARAN TINGKAT RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS KOTA DENPASAR Isabella Soerjanto Putri; Ida Bagus Yorky Brahmantya; I Made Pande Dwipayana; Made Ratna Saraswati; I Made Ady Wirawan
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i11.P10

Abstract

ABSTRAK Diabetes melitus tipe 2 adalah penyakit dengan jumlah penderitanya terus bertambah setiap tahun. Penyebab utama kematian dan kecacatan pada pasien diabetes adalah penyakit kardiovaskular.Berdasarkan tingginya risiko penyakit kardiovaskular pada pasien diabetes, WHO telah membuatgrafik penilaian risiko penyakit kardiovaskular untuk memprediksi penyakit kardiovaskular yangkemungkinan dapat terjadi dalam sepuluh tahun mendatang. Penelitian dengan tujuan mengetahuigambaran tingkat risiko penyakit kardiovaskular pada penderita diabetes melitus tipe 2 ini dilakukandi Puskesmas yang tersebar di Kota Denpasar. Penelitian ini menggunakan desain studi observasionaldengan rancangan studi potong lintang. Puskesmas dipilih secara acak menggunakan cluster randomsampling. Keseluruhan subjek penelitian berjumlah 94 responden dari tujuh Puskesmas. Repondenpenelitian ini merupakan pasien yang terdiagnosis diabetes. Penilaian tingkat risiko penyakitkardiovaskular menggunakan WHO/ISH risk prediction chart. Data yang diperlukan diperolehmenggunakan wawancara dan pengukuran. Hasil penelitian dianalisis dan disajikan dalam tabeldistribusi frekuensi. Dalam sepuluh tahun ke depan, sebagian besar responden memiliki risiko rendahpenyakit kardiovaskular dengan jumlah 66%, risiko tinggi dengan jumlah 21,3%, dan sedang denganjumlah 12,8%. Sebagian besar responden memiliki risiko rendah mengalami kejadian fatal dan nonfatalpenyakitkardiovaskular. Kata Kunci: Risiko Penyakit Kardiovaskular, Diabetes Melitus
INTENSITAS AKTIVITAS FISIK BERPENGARUH TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU PASIEN PROLANIS DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS KOTA DENPASAR Ida Bagus Yorky Brahmantya; Kadek Dina Puspitasari; Isabella Soerjanto Putri; I Made Pande Dwipayana; Made Ratna Saraswati
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 2 (2021): Vol 10 No 02(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i2.P13

Abstract

Aktivitas fisik telah lama diketahui bermanfaat sebagai salah satu pilar penatalaksanaan diabetes, dengan mekanisme metabolisme glukosa yang independen terhadap insulin. Dalam memberikan manfaatnya terhadap pengaturan kadar glukosa darah, aktivitas fisik dipengaruhi oleh intensitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas aktivitas fisik terhadap kadar glukosa darah dengan mengontrol variabel yang diduga sebagai kovariat. Penelitian dilakukan dengan desain studi cross-sectional dari bulan Februari hingga Agustus 2019 di tujuh Puskesmas Kota Denpasar yang dipilih melalui cluster random sampling. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan aplikasi SPSS versi 17 untuk windows, dengan tingkat kepercayaan 95%. Analisis bivariat untuk mengetahui pengaruh intensitas aktivitas fisik atau kovariat terhadap kadar glukosa darah dilakukan dengan uji one-way ANOVA dan korelasi pearson. Untuk mengetahui pengaruh intensitas aktivitas fisik terhadap kadar glukosa darah dengan mengontrol kovariat, dilakukan uji ANCOVA. Sebanyak 94 orang berpartisipasi dalam penelitian ini. Rata-rata kadar glukosa darah adalah 170,16 mg/dL. Sampel tergolong memiliki intensitas aktivitas fisik rendah (27,7%), sedang (45,7%), dan berat (26,6%). Intensitas aktivitas fisik memiliki pengaruh bermakna terhadap kadar glukosa darah (nilai p = 0,027), sedangkan kovariat tidak berpengaruh bermakna dalam penelitian ini (nilai p > 0,05). Hasil uji ANCOVA menunjukkan intensitas aktivitas fisik berpengaruh terhadap kadar glukosa darah (nilai p = 0,026) setelah kovariat dikontrol. Kelompok intensitas aktivitas fisik yang memiliki rata-rata berbeda bermakna adalah kelompok intensitas rendah dan berat. Intensitas aktivitas fisik memiliki pengaruh bermakna terhadap kadar glukosa setelah jenis kelamin, usia, indeks massa tubuh, penggunaan insulin eksogen, dan lingkar pinggang dikontrol. Kata Kunci: Intensitas Aktivitas Fisik, Glukosa Darah, Diabetes, ANCOVA
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KOTA DENPASAR TERKAIT PENCEGAHAN PENYAKIT KANKER KOLOREKTAL Ida Bagus Yorky Brahmantya; Putu Anda Tusta Adiputra
E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 12 (2018): Vol 7 No 12 (2018): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.136 KB)

Abstract

Kanker Kolorektal merupakan jenis kanker yang kejadiannya cukup sering di Indonesia dan kini meningkat pesat pada usia dewasa muda. Minimnya program skrining yang tersedia menjadikan peningkatan kewaspadaan sebagai salah satu upaya mencegah kanker kolorektal. Studi ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap siswa/i Sekolah Mengenah Atas (SMA) di Kota Denpasar terhadap kanker kolorektal. Studi potong lintang dilakukan pada tanggal 27 Januari 2018 di tiga SMA di Kota Denpasar. Tingkat pengetahuan yang diukur termasuk pengertian, faktor risiko, dan pencegahan dari kanker kolorektal yang dinilai dengan kuesioner yang telah divalidasi. Pengolahan dan analisis data dilakukan menggunakan SPSS. Responden yang berpartisipasi dalam studi ini sebanyak 154 orang dan rata-rata berusia 15,88 ± 0,876 tahun. Sebanyak 95,5% responden tergolong memiliki tingkat pengetahuan yang baik terhadap kanker kolorektal, sedangkan responden yang memiliki sikap yang baik mencapai persentase 94,8%. Analisis hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap dilakukan menggunakan uji kai kuadrat diperoleh hubungan yang signifikan dari kedua variabel (p<0,05). Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan yang baik dari siswa/i SMA akan meningkatkan sikap yang baik dalam mencegah terjadinya kanker kolorektal. Kata kunci: kanker kolorektal, sekolah menengah atas, sikap, tingkat pengetahuan
GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERSEPSI MAHASISWA UNIVERSITAS UDAYANA TERHADAP PICTORIAL HEALTH WARNING PADA BUNGKUS ROKOK DI INDONESIA Ida Bagus Yorky Brahmantya; Kadek Dina Puspitasari; Ni Luh Putu Suariyani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 6 (2020): Vol 9 No 06(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i6.P17

Abstract

ABSTRAK Jumlah perokok di Indonesia terdata meningkat dari tahun ke tahun. Fenomena merokok ini tidak jarang dijumpai di kalangan usia muda. Tren usia mulai merokok tertinggi di Indonesia berada pada rentang usia 15-19 tahun yang tergolong usia masuk Perguruan Tinggi. Pemerintah Indonesia berupaya menekan jumlah perokok dengan mengeluarkan peraturan mengenai pencantuman pictorial health warning (PHW) pada bungkus rokok. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan persepsi mahasiswa Universitas Udayana terhadap PHW pada bungkus rokok. Penelitian deskriptif cross-sectional ini dilakukan di 13 Fakultas Universitas Udayana, melibatkan seluruh mahasiswa aktif di tahun ajaran 2018/2019, dengan pengambilan sampel dilakukan secara accidental. Karakteristik sampel, pengetahuan, sikap, dan persepsi mahasiswa terhadap PHW diperoleh dengan kuesioner. Data dianalisis dengan statistical package software untuk Windows secara univariat. Responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini sebanyak 112 orang dengan mayoritas mahasiswa non-kesehatan (75%). Sebagian besar responden tahu (96,4%) dan berpersepsi paham mengenai makna dari PHW pada bungkus rokok (98,2%). Pencatuman PHW pada bungkus rokok membuat responden peduli terhadap bahaya merokok (87,5%) dan bersikap mendukung pencantuman PHW (98,2%). Pencantuman PHW pada bungkus rokok menciptakan rasa takut untuk mulai merokok (98,2%) dan semakin takut jika ukuran gambar diperbesar (81,3%). Mahasiswa Universitas Udayana memiliki pengetahuan dan sikap yang baik terhadap PHW pada bungkus rokok, serta memiliki persepsi bahwa PHW yang berlaku saat ini telah efektif untuk memberikan rasa takut dan meningkatkan kepedulian terhadap dampak kesehatan akibat merokok. Kata Kunci: Mahasiswa, Pictorial Health Warning, Rokok ABSTRACT The number of smokers in Indonesia has increased from year to year. Smoking among young people is a common phenomenon. Age 15-19 years is the age of most smoking starts, which is classified as starting college age. The Indonesian government is trying to reduce the number of smokers by setting regulations regarding the inclusion of pictorial health warnings (PHW) on cigarette packs. This study aims to determine the knowledge, attitudes, and perceptions of Udayana University students on PHW on cigarette packs descriptively. This cross-sectional study was conducted at 13 Faculties at Udayana University, involving all active students in the 2018/2019 school year, with sampling taken accidentally. Sample characteristics, knowledge, attitudes, and students' perceptions of PHW were obtained by questionnaire. Data were analyzed univariately with a statistical package software for Windows. 112 respondents participated in this study with the majority of non-health students (75%). Most respondents knew (96.4%) and thought they understood the meaning of PHW on cigarette packages (98.2%). The inclusion of PHW on cigarette packs made respondents concerned about the dangers of smoking (87.5%) and was supportive of the inclusion of PHW (98.2%). The inclusion of PHW on cigarette packs creates fear to start smoking (98.2%) and is even more afraid if the image size is enlarged (81.3%). Udayana University students have good knowledge and attitude towards PHW on cigarette packs, as well as having a perception that the current PHW has been effective in giving fear and increasing concern for the health effects of smoking. Keywords: College Students, Pictorial Health Warning, Cigarettes