I K. A. Wiyana
PS. Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Lama Penyimpanan Terhadap Kualitas Telur Itikdi Dataran Tinggi Bedugul Wayau S. G.; I K. A. Wiyana; I W. Wijana
Jurnal Peternakan Tropika Vol 7 No 3 (2019): Issue 7 No. 3 - 2019
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.807 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan yang terjadi terhadap kualitas telur itik akibat lama penyimpanan di dataran tinggi Bedugul. Penelitian ini dilaksanakan di Daerah Bedugul, Kabupaten Tabanan Bali, sedangkan pemecahan telur dan pengambilan data dilakukan di Laboratorium Ternak Unggas Fakultas Peternakan, Universitas Udayana selama 6 minggu. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari 6 perlakuan yaitu telur tanpa disimpan sebagai kontrol (P0), penyimpanan telur 7 hari (P7), penyimpanan telur 14 hari (P14), penyimpanan telur 21 hari (P21), penyimpanan 28 hari (P28), dan penyimpanan 35 hari (P35). Masing-masing perlakuan mengunakan 3 ulangan setiap ulangan menggunakan 5 butir telur itik. Variabel yang diamati adalah berdasarkan kualitas eksternal yaitu indeks bentuk telur dan berat telur. Sedangkan berdasarkan kualitas internal yaitu tebal kerabang telur, warna kuning telur, haugh unit (HU), dan pH telur. Hasil penelitian menunjukkan lama penyimpanan terhadap tebal kerabang telur, warna kuning telur, haugh unit, dan pH telur secara statistik memberikan hasil berbeda nyata (P<0,05). Terhadap indeks bentuk telur dan berat telur penyimpanan 7 hari hingga 35 hari memberikan hasil berbeda tidak nyata (P>0,05). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penyimpanan telur itik di dataran tinggi Bedugul dengan suhu 160C - 240C dengan kelembaban 68-90%, tidak menurunkan kualitas eksternal yang meliputi berat telur dan indeks bentuk telur akan tetapi mempengaruhi kualitas internal telur itik. Penurunan haugh unit telur itik mulai terjadi pada penyimpanan 7 hari, sedangkan penyimpanan selama 14, 21, 28, dan 35 hari terjadi penurunan terhadap tebal kerabang telur, warna kuning telur, dan peningkatan pH telur. Hasil penilaian grade telur itik berdasarkan nilai haugh unit diperoleh grade A sehingga kualitas telur itik dapat dikatakan masih baik. Kata kunci : Telur Itik, Lama Penyimpanan, Kualitas Telur Itik
Produksi Telur Ayam Isa Brown Pasca Vaksinasi dengan Kandidat Vaksin Egg Drop Syndrome (EDS) Diberi Jumlah Ransum yang Berbeda Heppi N. M. A. L.; G. A. M. K. Dewi; I K. A. Wiyana
Jurnal Peternakan Tropika Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.709 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produksi telur ayam Isa Brown umur 18-22 minggu pasca vaksinasi dengan kandidat vaksin egg drop syndrome (EDS) dan diberi ransum komersial dalam jumlah berbeda. Penelitian dilaksanakan di Farm Fakultas Peternakan, Universitas Udayana Bukit Jimbaran selama 4 minggu. Materi penelitian yang digunakan ayam petelur Isa Brown umur 18 minggu. Rancangan penelitian yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu tanpa divaksinasi dengan kandidat vaksin dan diberi ransum komersial 80 g (R0), tanpa divaksinasi dengan kandidat vaksin dan diberi ransum komersial 84 g (R1), pasca vaksinasi dengan kandidat vaksin dan diberi ransum komersial 80 g (R2), dan pasca vaksinasi dengan kandidat vaksin dan diberi ransum komersial 84 g (R3), masing-masing perlakuan menggunakan 5 ulangan setiap ulangan terdiri dari 3 ekor ayam. Variabel yang diamati adalah produksi telur harian, berat telur, indeks bentuk telur, konsumsi ransum, konversi ransum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi telur harian perlakuan R3 meningkat dan konsumsi ransum perlakuan R2 menurun (P<0,05) dibandingkan perlakuan R0 dan R1, tetapi berat telur, indeks bentuk telur, dan konversi ransum pada perlakuan R0, R1, R2, R3 tidak berbeda nyata (P>0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ayam Isa Brown pasca vaksinasi kandidat vaksin EDS mampu meningkatkan produksi telur harian dan menurunkan konsumsi ransum tetapi tidak mempengaruhi berat telur, indeks bentuk telur, dan konversi ransum. Kata kunci : kandidat vaksin egg drop syndrome (EDS), Isa Brown, produksi telur, ransum komersial
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG KULIT BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus)TERFERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP KUALITASEKSTERNAL DAN INTERNAL TELUR AYAM LOHMANN BROWN UMUR 18 – 22 MINGGU Kurniawan A.; G. A. M. K. Dewi; I K. A. Wiyana
Jurnal Peternakan Tropika Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.75 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung kulit buah naga (Hylocereus polyrhizus)terfermentasi dalam ransum terhadap kualitas eksternal dan internal telur ayamLohmann Brown umur 18-22 minggu di stasiun penelitian Fakultas Peternakan Universitas Udayana, Jimbaran, Badung, Bali. Penelitian berlangsung selama 5 minggu. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan lima kali ulangan, setiap ulangan terdiri dari 3 ekor ayam sehingga total ayam yang digunakan sebanyak 45 ekor. Perlakuan tersebut adalah ransumtanpa tepung kulit buah naga terfermentasi sebagai kontrol (R0), ransum dengan tepung kulit buah naga terfermentasi 5% (R1), dan ransum komersial (R2). Variabel yang diamati adalah bobot telur, indeks bentuk telur, tebal kulit telur, berat kulit telur, warna kuning telur, Haugh Unit, pH telur.Hasil penelitian menunjukkan terjadinya peningkatan pada berat telur, berat kulit telur, dan warna kuning telur pada perlakuan R1 dan R2 berbeda nyata (P<0,05), dibandingkan dengan perlakuan R0. Sedangkan indeks bentuk telur, tebal kulit telur, Haugh Unit, dan pH telur pada perlakuan R1 dan R2 tidak berbeda nyata (P>0,05), dibandingkan dengan perlakuan R0. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan tepung kulitbuah naga merah (Hylocereus polyrhizus) terfermentasi dalam ransum sebesar 5%pada ayam Lohmann Brown dapat meningkatkan kualitas eksternal seperti bobot telur, dan kualitas internal seperti berat kulit telur, dan warna kuning telur, serta tidak berpengaruh pada kualitas eksternal seperti indeks bentuk telur, dan kualitas internal seperti tebal kulit telur,Haugh Unit, dan pH telur pada ayam Lohmann Brown umur 18 – 22 minggu. Kata kunci:Lohmann Brown, tepung kulit buah naga, ransum kemersial, kualitas telur
PENGARUH PENYIMPANAN SELAMA 14 HARI PADA SUHU KAMAR TERHADAP KUALITAS EKSTERNAL DAN INTERNAL TELUR ITIK DI DAERAH JIMBARAN Kunaifi M. A; M. Wirapartha; i K. A. Wiyana
Jurnal Peternakan Tropika Vol 7 No 1 (2019): Vol. 7 Isssues 1 (2019)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.116 KB)

Abstract

This study aims to determine the effect of storage for 14 days at room temperature on the external and internal quality of duck eggs in Jimbaran. The study was conducted in Jimbaran area and analysis of egg’s sample was carried out at the Poultry Laboratory, Animal Husbandry Departement, Udayana University for three weeks. The research design was using Completely Randomized Design (CRD) consisting of 3 treatments eggs without storage as a control (P1), 7 days of egg storage (P2), and 14 days (P3), each treatment using 6 replications. Variables observed based on external quality included egg weight and egg shape index, and internal quality included egg yolk, Haugh unit (HU), and egg pH. The results showed that egg HU at 14 days storage had an average of 7,88% significantly lower (P<0,05) than control and egg HU at 14 days storage had an average of 6,02% significantly lower (P<0,05) compared to 7 days storage. Egg HU control and 7 days storage statistics showed no significant difference (P>0,05). According to egg weight, egg shape index, egg yolk color, and egg pH for 7 days and 14 days storage treatment gave results that were not significantly different (P>0,05). Based on the results of the study it can be concluded that the storage of duck eggs for 7 days and 14 days at room temperature 280C in Jimbaran region do not reduce egg weight, egg shape index, yolk color and egg pH, but storage of duck eggs for 14 days decreases the value of Haugh unit (HU). Duck eggs are still suitable for consumption for 14 days of storage with A egg grade. Keywords: duck eggs, storage time, egg quality
KUALITAS TELUR AYAM RAS YANG DISIMPAN SELAMA 14 HARI PADA BERBAGAI BAHAN TEMPAT PENYIMPANAN TELUR Ulfa M.; I K. A. Wiyana; M. Wirapartha
Jurnal Peternakan Tropika Vol 6 No 2 (2018): May - August 2018
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.449 KB)

Abstract

This study aims to determine the effect of various ingredients of chicken egg storage such as wire box, egg tray carton, and wooden box on the external and internal quality of eggs kept for 14 days. This research was carried out at Poultry Livestock Laboratory of Faculty of Animal Husbandry, Udayana University for three weeks of March 19th until April 8th, 2018. This research used Completely Randomized Design (CRD) with 3 treatment which based on egg tray carton (T), wire box (K), and wooden box (W) consists of 6 replications. Each replication consists of 5 eggs, so the eggs are used as much as 90 grains. Variable that we observed based on external quality include egg weight and egg shape index, as well as internal quality which include eggshell thickness, eggshell weight, egg yolk, egg white height, pH and HU (Haugh Unit) egg. The results show indicate that egg tray carton storage has significantly lower apparent eggshell (P<0.05) than wire box. The storage of wire box eggs and wooden boxes had significantly lower actual HU egg yields (P<0.05) than egg tray carton. Against egg weight, egg shape index, shell thickness, egg yolk, high egg white and egg pH, egg storage did not give significantly different results ??(P>0.05). Based on the result of the research, it can be concluded that the chicken eggs from egg tray carton has HU (Haugh Unit) and eggshell weight is better than chicken egg that is stored on wire box and wooden box for 14 days storages. : chicken egg races, egg storages, egg quality, long storages