I W. Wijana
PS. Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PERFORMANS AYAM PERSILANGAN WHITE GOLD DENGAN LANCY UMUR 6-14 MINGGU YANG DIBERI AIR MINUM MENGANDUNG EKSTRAK KULIT BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) Trisnayuni N. M. A.; G. A. M. K. Dewi; I W. Wijana
Jurnal Peternakan Tropika Vol 7 No 1 (2019): Vol. 7 Isssues 1 (2019)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (716.555 KB)

Abstract

This study aims to determine the effect of the administration of dragon fruit skin extract (Hylocereus polyrhizus) on the performance of White Gold crosses with Lancy aged 6-14 weeks. This research was carried out on Cekomaria Street, Banjar Kedua, Peguyangan Kangin, Denpasar, Bali for 8 weeks. The design used was a Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments of Rations A, B, C, D and 5 replications and each replication consisted of 3 chickens of White Gold crossing with Lancy, a total of 60 chickens were used. The treatment given is, A: Without the administration of dragon fruit peel extract (Hylocereus polyrhizus), B: Addition of 5% dragon fruit skin extract (Hylocereus polyrhizus) given by drinking water, C: 10% addition of dragon fruit skin extract (Hylocereus polyrhizus ) given through drinking water and D: 15% addition of dragon fruit skin extract (Hylocereus polyrhizus) given by drinking water. Drinking water is given ad libitum and all treatments are given commercial feed with the same amount and nutrient content. The variables observed included initial body weight, final body weight, body weight gain, feed consumption, feed conversion ratio (FCR), drinking water consumption. The data obtained will be analyzed by analysis of variance, if there are significant differences (P <0.05), then followed by a multiple distance test from Duncan. The results showed that for each variable initial weight, final weight, weight gain, feed consumption ratio (FCR) in the treatment 0%, 5%, 10%, 15% were not significantly different (P> 0.05), while in treatment water consumption variables 5%, 10%, 15% significantly different (P <0.05) than controls. Based on the results of the study it can be concluded that the administration of dragon fruit skin extract (Hylocereus polyrhizus) through drinking water did not affect initial body weight, final body weight, body weight gain, feed consumption, feed convertion ratio (FCR) in White Gold crosses with Lancy age 6 -14 weeks, but it affects the consumption of drinking water. Keywords: Performance, crossbred chicken, dragon fruit skin (hylocereus polyrhizus).
Pengaruh Lama Penyimpanan Terhadap Kualitas Telur Itikdi Dataran Tinggi Bedugul Wayau S. G.; I K. A. Wiyana; I W. Wijana
Jurnal Peternakan Tropika Vol 7 No 3 (2019): Issue 7 No. 3 - 2019
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.807 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan yang terjadi terhadap kualitas telur itik akibat lama penyimpanan di dataran tinggi Bedugul. Penelitian ini dilaksanakan di Daerah Bedugul, Kabupaten Tabanan Bali, sedangkan pemecahan telur dan pengambilan data dilakukan di Laboratorium Ternak Unggas Fakultas Peternakan, Universitas Udayana selama 6 minggu. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari 6 perlakuan yaitu telur tanpa disimpan sebagai kontrol (P0), penyimpanan telur 7 hari (P7), penyimpanan telur 14 hari (P14), penyimpanan telur 21 hari (P21), penyimpanan 28 hari (P28), dan penyimpanan 35 hari (P35). Masing-masing perlakuan mengunakan 3 ulangan setiap ulangan menggunakan 5 butir telur itik. Variabel yang diamati adalah berdasarkan kualitas eksternal yaitu indeks bentuk telur dan berat telur. Sedangkan berdasarkan kualitas internal yaitu tebal kerabang telur, warna kuning telur, haugh unit (HU), dan pH telur. Hasil penelitian menunjukkan lama penyimpanan terhadap tebal kerabang telur, warna kuning telur, haugh unit, dan pH telur secara statistik memberikan hasil berbeda nyata (P<0,05). Terhadap indeks bentuk telur dan berat telur penyimpanan 7 hari hingga 35 hari memberikan hasil berbeda tidak nyata (P>0,05). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penyimpanan telur itik di dataran tinggi Bedugul dengan suhu 160C - 240C dengan kelembaban 68-90%, tidak menurunkan kualitas eksternal yang meliputi berat telur dan indeks bentuk telur akan tetapi mempengaruhi kualitas internal telur itik. Penurunan haugh unit telur itik mulai terjadi pada penyimpanan 7 hari, sedangkan penyimpanan selama 14, 21, 28, dan 35 hari terjadi penurunan terhadap tebal kerabang telur, warna kuning telur, dan peningkatan pH telur. Hasil penilaian grade telur itik berdasarkan nilai haugh unit diperoleh grade A sehingga kualitas telur itik dapat dikatakan masih baik. Kata kunci : Telur Itik, Lama Penyimpanan, Kualitas Telur Itik
KUALITAS ESKTERIOR DAN INTERIOR TELUR ITIK YANG DISIMPAN SELAMA 0-28 HARI DI DAERAH DATARAN TINGGI BEDUGUL Pasaribu C. A.; G. A. M. K. Dewi; I W. Wijana
Jurnal Peternakan Tropika Vol 7 No 3 (2019): Issue 7 No. 3 - 2019
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (918.743 KB) | DOI: 10.24843/ejpt.2019.v07.i03.p014

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas eksterior dan interior telur itik yang disimpan selama 0-28 hari di daerah dataran tinggi Bedugul. Penelitian ini dilakukan di dataran tinggi Bedugul dan analisa sampel dilakukan di Laboratorium Ternak Unggas Fakultas Peternakan Universitas Udayana tanggal 30 Maret–04 Mei 2019. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 5 perlakuan, 3 ulangan dan setiap ulangan terdiri dari 5 butir telur. Variabel yang diamati yaitu kualitas eksterior meliputi berat telur dan indeks bentuk telur, dan kualitas interior meliputi berat kerabang telur, tebal kerabang telur, warna kuning telur, Haugh Unit (HU), dan pH telur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Haugh Unit (HU) telur penyimpanan 21 hari dan pH telur penyimpanan 7 hari lebih rendah dibandingkan dengan kontrol dan secara statistik menunjukkan hasil berbeda nyata (P<0,05). Hasil penelitian pada berat telur, indeks bentuk telur, berat kerabang telur, tebal kerabang telur dan warna kuning telur menunjukkan hasil tidak berbeda nyata (P>0,05). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penyimpanan telur itik selama 21 hari pada suhu kamar 18°C pada malam hari dan 21°C pada siang hari di Bedugul sudah mengalami penurunan kualitas pada nilai Haugh Unit (HU) dan penyimpanan pada umur 7 hari pada nilai pH telur, tetapi penyimpanan hingga 28 hari tidak berpengaruh terhadap berat telur, indeks bentuk telur, berat kerabang telur, tebal kerabang telur dan warna kuning telur. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas telur itik tetap memiliki kualitas yang baik dan masih layak dikonsumsi setelah penyimpanan selama 0-28 hari. Kata kunci: telur itik, lama waktu penyimpanan, dataran tinggi, kualitas eksterior dan interior
OFFAL EXTERNAL AYAM LOHMANN BROWN UMUR 22 MINGGU YANG MENDAPAT RANSUM KULIT BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) TERFERMENTASI Muda K. G. P.; G. A. M. K. Dewi; I W. Wijana
Jurnal Peternakan Tropika Vol 7 No 1 (2019): Vol. 7 Isssues 1 (2019)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.363 KB)

Abstract

This study aims to determine the effect of giving fermented dragon fruit skin (Hylocereus polyrhizus) to the external offals of Lohmann Brown22 weeks aged. This research has been carried out at theLaboratory (Teaching Farm) and Poultry Laboratory, Faculty of Animal Husbandry Bukit Campus, Jimbaran, Badung, Bali took place on 26 November – 26 December 2018. The chicken used was 18 weeks of laying hens Lohmann Brown of 45 birds. The design used was Completely Randomized Design (CRD) with three treatments and five replications namely control ration where chickens given fermented dragon fruit ration (RKBN0), rations with fermented dragon fruit skins as much as 5% (RKBN1), and commercial rations (RKBN2) Drinking water and feed are given in ad libitum. Variables observed were head weight, neck weight, blood weight, feather weight, and leg weight. The data obtained were analyzed using analysis of variance (ANOVA), if between treatments there were significant differences (P <0.05) followed by Duncan's multiple distance test (Steel and Torrie, 1993) assisted by the SPSS 22.0 program. The results showed that each variable head weight, neck weight, blood weight, feather weight, and leg weight in the RKBN0, RKBN1, and RKBN2 treatments were not significantly different (P> 0.05). It can be concluded that the rations with 5% fermented dragon fruit skin (RKBN1) and commercial rations (RKBN2) but does not affect of externaloffals (head weight, neck weight, blood weight, feather weight, and leg weight) ofLohmann Brown chickens 22 weeks aged. Keywords: Lohmann Brown, external offals, dragon fruit skin, rations
KUALITAS TELUR AYAM ISA BROWN UMUR 95 MINGGU YANG DIBERI RANSUM KOMERSIAL DENGAN TAMBAHAN GRIT KULIT KERANG SEBAGAI SUMBER KALSIUM Ningsih N. W. A.; G. A. M. K. Dewi; I W. Wijana
Jurnal Peternakan Tropika Vol 8 No 2 (2020): Vol. 8 No. 2 Tahun 2020
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.145 KB) | DOI: 10.24843/JPT.2020.v08.i02.p13

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas telur ayam Isa Brown umur 95 minggu yang diberi ransum komersial dengan tambahan grit kulit kerang sebagai sumber kalsium. Penelitian dilaksanakan selama 4 minggu di Desa Pesedahan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem Bali dan dilanjutkan analisis sampel di Laboratorium Ternak Unggas Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Rancangan yang digunakan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan dimana tiap ulangan terdiri dari 5 ekor ayam. Perlakuan yang diberikan yaitu ayam yang diberikan ransum komersial (P0), ayam yang diberikan ransum komersial ditambah 1% kulit kerang (P1), ayam yang diberikan ransum komersial ditambah 2% grit kulit kerang (P2) dan ayam yang diberikan ransum komersial ditambah 3% grit kulit kerang (P3). Variabel yang diamati meliputi berat telur, indeks telur, tebal kulit telur, berat kulit telur, warna kuning telur, pH telur dan Haugh Unit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ransum komersial dengan tambahan grit kulit kerang 1%, 2% dan 3% sebagai sumber kalsium dapat menghasilkan berat telur, indeks telur, tebal kulit telur, berat kulit telur, warna kuning telur, pH telur dan haugh unit telur yang berbeda tidak nyata (P>0,05) daripada ayam yang yang diberikan ransum komersial (P0). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian ransum komersial dengan tambahan grit kulit kerang sebagai sumber kalsium tidak dapat meningkatkan berat telur, indeks telur, tebal kulit telur, berat kulit telur, warna kuning telur pH telur dan Haugh Unit. Kata kunci : kalsium, grit kulit kerang, isa brown, telur
Pengaruh Pemberian Kulit Buah Naga Terfermentasi Pada Ransum Terhadap Karkas Dan Potongan Karkas Komersial Ayam Lohmann Brown Umur 22 Minggu Jaya I M. B.; G. A. M. K. Dewi; I W. Wijana
Jurnal Peternakan Tropika Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (694.456 KB)

Abstract

This study aims to determine the effect of rations containing fermented dragon fruit peel on carcass and commercial carcass piece of Lohmann Brown chicken carcasses aged 22 weeks. This research was carried out at the Teaching Farm of the Faculty of Animal Husbandry, Udayana University. Bukit Campus. Jimbaran. Badung. – Bali for 4 weeks. The design used was Completely Randomized Design (CRD) with three treatments namely: laying hens were given rations without fermented dragon fruit skins (R0), laying hens were given rations with 5 % fermented dragon fruit skins (R1), and laying hens were given commercial rations (R2). Each treatment was repeated five times, each replication consisted 3 Lohmann Brown chickens. The variables observed were cutting weight, carcass weight, carcass percentage, and percentage of commercial carcass cuts. The results showed that the treatments of R0, R1 and R2 were not significantly different (P> 0,05) on slaughter weight, carcass weight, carcass percentage, and the percentage of commercial carcass pieces in the back, wings, and thighs. In the chest percentage variable treatment R0 is higher than R1 and R2 is significantly different (P <0,05). From the results of the study it can be concluded that the chicken ted 5 % dragon fruit fermented feel did not affect slaughter weight, carcass weight, carcass percentage, but it affected the percentage of 22 week old Lohmann Brown chicken breast carcass. Keywords: Lohmann Brown chicken, carcass, dragon fruit feel, commercial carcass pieces.
Persentase dan Panjang Saluran Pencernaan Ayam Broiler yang Mendapat Ransum Mengandung Kulit Buah Naga Difermentasi Manaek C. L.; G. A. M. K. Dewi; I W. Wijana
Jurnal Peternakan Tropika Vol 7 No 3 (2019): Issue 7 No. 3 - 2019
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (691.535 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ransum mengandung kulit buah naga difermentasi terhadap persentase dan panjang saluran pencernaan broiler. Dilaksanakan selama 5 minggu.Perlakuan diberikan sejak ayam berumur 1 minggu. Broiler yang digunakan adalah tipe MB 202, diproduksi oleh PT Japfa Comfeed Tbk sebanyak 90 ekor dengan bobot badan homogen. Menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 6 ulangan, tiap ulangan terdiri dari 5 ekor ayam broiler umur 1 minggu. Perlakuan yang dicobakan pada penelitian ini adalah R0: ransum tanpa kulit buah naga difermentasi, R1 : ransum dengan kulit buah naga difermentasi sebanyak 5% dalam ransum, R2 : ransum dengan kulit buah naga difermentasi sebanyak 7% dalam ransum. Variabel yang diamati meliputi persentase gizzard, persentase proventrikulus,persentase dan panjang usus halus (duodenum, jejenum, ileum), persentase dan panjang sekum.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ransum mengandung kulit buah naga difermentasi pada level 7% berpengaruh terhadap panjang duodenum dan panjang ileum.Tetapi pada level 5% dan 7% tidak berpengaruh terhadap persentase gizzard, persentase proventrikulus, persentase duodenum, persentase jejenum, persentase ileum, persentase sekum, panjang jejenum, dan panjang sekum.Simpulan dari penelitian ini adalah pemberian tepung kulit buah naga difermentasi pada level 7% menghasilkan panjang duodenum dan panjang ileum lebih rendah dari kontrol (R0). Kata kunci:Broiler, fermentasi, kulit buah naga
Pengaruh Penyimpanan Terhadap Kualitas Telur Itik Warmana I W. G. T.; G. A. M. K. Dewi; I W. Wijana
Jurnal Peternakan Tropika Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (620.042 KB)

Abstract

Telur merupakan produk yang mudah mengalami kerusakan dan penurunan kualitas akibat masuknya mikroba ke dalam telur selama penyimpanan, oleh karena itu dilakuakan penelitian penyimpanan telur itik selama 21 hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan terhadap kualitas telur itik yang disimpan di dataran tinggi Bedugul. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan, dan setiap ulangan terdiri dari 3 butir telur, sehingga telur yang digunakan sebanyak 60 butir telur itik. Variabel yang diamati yaitu kualitas eksterior dan interior telur, kualitas eksterior telur meliputi bobot telur dan indeks bentuk telur, kualitas interior telur meliputi tebal kerabang, berat kerabang, pH, warna kuning telur, dan (HU) Haugh Unit. Hasil penelitian menunjukkan terjadi perbedaan yang nyata (P<0,05) pada interior yaitu pada berat kerabang, warna kuning telur, dan HU telur, sedangkan terhadap bobot telur, indeks bentuk telur, tebal kerabang, pH menunjukkan hasil tidak berbeda nyata (P>0,05). Dapat disimpulkan bahwa perlakuan tanpa penyimpanan 0 hari, dan pada penyimpanan 7, 14, dan 21 hari pada telur itik secara interior mengalami penurunan kualitas pada berat kerabang, warna kuning telur, Haugh Unit (HU) namun telur masih layak dikonsumsi hingga lama penyimpanan 21 hari dalam suhu ruang serta masih menunjukkan nilai grade AA dan cemaran mikroba masih dibawah Standar Nasional Indonesia (SNI). Kata Kunci: Telur itik, kualitas telur itik, lama waktu penyimpanan telur. dataran tinggi
EDIBLE OFFAL AYAM BROILER YANG DIBERI RANSUM KOMERSIAL DENGAN TAMBAHAN PROBIOTIK STARBIO Novandy S. S. I G.; I N. T. Ariana; I W. Wijana
Jurnal Peternakan Tropika Vol 6 No 2 (2018): May - August 2018
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.197 KB)

Abstract

The purpose of this research was to study the effect of starbio probiotics added in commercial ration on edible offal of broiler. The research was conducted over 5 week in Mr. Ir. I Wayan Sana’s broiler farm. The treatment that given is ST (0,25% starbio probiotics added in commercial ration) and NS (0% probiotics added in commercial ration). Variables which were research is production of broiler that is initial final body weight, carcass percentage, digestive tract percentage, heart and liver percentage, shank percentage, legund percentage, chicken head percentage, and abdomen fat percentage. Data in this research were analyzed using of Two Independent Sampel T-test. he results showed that the addition of probiotic starbio 0,25% in commercial rations can reduce the weight of the cut but increase the percentage of carcasses from broiler chickens. Addition of 0,25% starbio probiotic in commercial ration has no effect on percentage of gastrointestinal tract, percentage of heart and liver, percentage of neck, percentage of head, percentage of claw, and percentage of abdominal fat. The results showed that the addition of probiotic starbio 0.25% in commercial rations can reduce the final body weightand abdomen fat percentage but increase the percentage of carcasses from broilers. Addition of 0.25% starbio probiotic in commercial ration has non significan on digestive tract percentage, heart and liver percentage, shank percentage, legund percentage, and chicken head percentage. Keywords : Probiotics, Starbio, Commercial Ration, Fat, Edible Offal, Broiler
Kualitas Telur Itik Dengan Lama Penyimpanan Selama 21 Hari Pada Dataran Rendah Di Daerah Jimbaran Indrayoga I. B. A.; I W. Wijana; M. Wirapartha
Jurnal Peternakan Tropika Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.909 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas telur itik yang disimpan di dataran rendah Bukit Jimbaran selama 21 hari. Penelitian dilaksanakan di Daerah bukit Jimbaran, sedangkan di Laboratorium Ternak Unggas di Denpasar dari persiapan pemecahan telur sampai pengolahan data dilakukan selama 4 minggu. Rancangan penelitian yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari 4 perlakuan yaitu telur tanpa disimpan (0 hari /kontrol), penyimpanan telur 7 hari, penyimpanan telur 14 hari, penyimpanan telur 21 hari yang masing-masing perlakuan mengunakan 4 ulangan setiap ulangan menggunakan 4 butir telur Variabel yang diamati yaitu berat telur, indeks bentuk telur, tebal kerabang telur, pH telur, warna kuning telur, tinggi putih telur, haugh unit (HU). Hasil penelitian menunjukkan pengaruh penyimpanan terhadap meningkatnya pH telur, menurunyan tinggi putih telur dan haught unit (HU) tanpa penyimpanan (0 hari /kontrol), penyimpanan 7 hari, 14 hari dan 21 hari mendapatkan hasil berbeda nyata (P<0,05).Terhadap berat telur, indeks bentuk telur, tebal kerabang dan warna kuning telur tanpa penyimpanan (0 hari /kontrol), penyimpana selama 7 hari, 14 hari dan 21 hari memberikan hasil tidak berbeda nyata (P>0.05). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa telur itik tanpa penyimpanan (0 hari /kontrol), penyimpanan selama 7, 14 dan 21 hari pada suhu kamar di Daerah Jimbaran tidak berpengaruh terhadap berat telur, indeks bentuk telur, tebal kerabang dan warna kuning telur, akan tetapi penyimpanan telur itik selama 21 hari berpengaruh meningkatnya pH telur, menurunyan tinggi putih telur dan haugh unit (HU). Akan tetapi kualitas telur itik selama penyimpanan 21 hari masih memiliki grade A dan telur itik masih layak dikonsumsi pada penyimpanan 21 hari. Kata kunci: telur itik, lama waktu penyimpanan, dataran rendah, Jimbaran, kualitas telur