Endang Supriyantini
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Kandungan Asam Lemak Omega-3 (Asam Linolenat) pada Kerang Totok Polymesoda erosa yang diberiPakan Tetraselmis chuii dan Skeletonemacostatum Endang Supriyantini; Ita Widowati; Ambariyanto Ambariyanto
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 12, No 2 (2007): Jurnal Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.415 KB) | DOI: 10.14710/ik.ijms.12.2.97-103

Abstract

Percobaan ini dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang pengaruh pemberian pakan alami Tetraselmischuii dan Skeletonema costatum terhadap kandungan asam lemak omega-3 (asam linolenat) pada kerang Totok Pofymesoda erosa. Kerang Totok yang digunakan berukuran 5-6 cm berasal dari perairan P. Gombol, Segara Anakan, Cilacap. Metode yang digunakan adalah eksperimental laboratorium dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah pakan alami (A) dengan 3 perlakuan yaitu T. chuii dengan konsentrasi 45x Iff sel/ml(Al); S. costatum dengan konsentrasi 45 x Iff sel/ml (AZ); dan kombinasi dari kedua pakan tersebut dengan konsentrasi 22.5 x iff sel/ml T. chuii: 22.5 x Iff sel/ml S. costatum (A3). Faktor kedua yaitu periode waktu sampling (T) terdiri dari 2, 4, 6, dan 8 hari. Metode Gas Liquid Chromatography (GLC) digunakan untuk menentukan kandungan asam lemak omega-3. Semua datayang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji Anova dua jalur dengan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, jenis pakan alami berpengaruh nyata terhadap kandungan asam lemak omega-3 (asam linolenat) (Ftest= 5.409; p= 0.012). Sedangkan waktu periode sampling tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan asam lemak linolenat pada kerang Totok P. erosa (F test= 0.795 ; p= 0.509). Perlakuan pakan alami dan waktu periode sampling memberikan pengaruh secara bersama terhadap kandungan asam lemak linolenat kerang Totok P. erosa (F test= 3.535; p= 0.012). Disimpulkan bahwa kualitas pakan, sifat dan komponen dinding sel penyusun kedua pakan alami tersebut diduga berpengaruh terhadap kandungan asam lemak linolenat pada kerang Totok P. erosa.Kata kunct: Kerang Totok Pofymesoda erosa, Tetraselmis chuii, Skeletonema costatum. Asam lemak linolenat.
Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Pada Air, Sedimen, Dan Kerang Hijau (Perna viridis) Di Perairan Trimulyo Dan Mangunharjo Semarang Fita Mirawati; Endang Supriyantini; Ria Azizah Tri Nuraini
Buletin Oseanografi Marina Vol 5, No 2 (2016): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.098 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v5i2.15731

Abstract

Trimulyo dan Mangunharjo merupakan salah satu kawasan pesisir Semarang yang memiliki kawasan industri disekitarnya, sehingga berpotensi menjadi sumber logam berat Pb yang mencemari perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan logam berat Pb pada air, sedimen, dan kerang hijau (P. viridis) dan mengetahui batas konsumsi mingguan kerang hijau (P. viridis). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Maret 2016. Metode penelitian adalah metode studi kasus dan pemilihan lokasi menggunakan metode purposive sampling. Sampel diambil dengan tiga kali pengulangan. Analisa logam berat menggunakan AAS (Atomic Absorbtion Spectrophotometry), sedangkan analisa keamanan konsumsi menggunakan MTI (Maximum Tolerable Intake). Hasil kisaran kandungan logam berat Pb dalam air pada Perairan Trimulyo dan Mangunharjo Semarang  rata-rata sebesar <0,003 mg/l. Kandungan logam berat Pb dalam sedimen pada Perairan Trimulyo berkisar antara <0,030-5,96 mg/kg, dan pada Perairan Mangunharjo berkisar antara <0,030-3,69 mg/l. kandungan logam berat Pb dalam jaringan lunak kerang hijau (Perna viridis) pada Perairan Trimulyo berkisar antara 0,26-0,32 mg/kg dan pada Perairan Mangunharjo berkisar antara 0,19-0,39 mg/kg. Berat maksimal asupan kerang hijau (P. viridis) yang aman dikonsumsi perminggu pada Perairan Trimulyo dan Mangunharjo Semarang untuk individu dengan berat badan 60 kg yaitu 5,769 kg/minggu dan 7,895 kg/minggu. sedangkan untuk individu dengan berat badan 45 kg yaitu 4,327 kg/minggu dan 5,921 kg/minggu. Kata kunci : Logam Berat Pb, P. viridis, MTI
Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Dan Tembaga (Cu) Pada Akar Dan Buah Mangrove Avicennia marina Di Perairan Tanjung Emas Semarang Endang Supriyantini; Nirwani Soenardjo
Jurnal Kelautan Tropis Vol 18, No 2 (2015): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.596 KB) | DOI: 10.14710/jkt.v18i2.520

Abstract

Perairan Tanjung Emas merupakan salah satu kawasan pesisir yang dekat dengan aktivitas pelabuhan, industri, dan pemukiman penduduk. Tingginya aktivitas di kawasan Tanjung Emas diduga mengalirkan berbagai limbah yang dapat menimbulkan pencemaran, antara lainpencemaran oleh logam berat Pb dan Cu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan logam berat Pb dan Cu dalam air, sedimen, akar, dan buah mangrove Avicennia marinaserta untuk mengetahui tingkat akumulasi terhadap logam-logam tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling. Kemudian logam berat dianalisis menggunakan AAS (Atomic Absorbtion Spectrophotometry). Hasil penelitian menunjukan bahwa kandungan logam berat Pb dan Cu di perairan Tanjung Emas Semarang menunjukkan pencemaran berat karena sudah melebihi batas ambang yang ditentukan yaitu masing-masing 0,01-0,06 mg/L (Pb) dan 0,004-0,14 mg/L (Cu). Kandungan Cu pada sedimen sebesar 1,236-3,212 mg/kg; Cu pada akar2,104-2,529 mg/kg; dan Cu pada buah A. marina 1,640-4,336 mg/kg.Hampir semua hasil ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan kandungan Pb pada sedimen 0,251-0,507 mg/kg; Pb pada akar 0,732-1,625 mg/kg; dan Pb pada buah A. marina 0,114-0,345 mg/kg.BCF akar tertinggi ditemukan pada logam Pb yaitu 1,443-6,474 dan TF buah tertinggi ditemukan pada logam Cu yakni 0,674-1,714.Kata Kunci : Logam Berat Pb dan Cu, kolom air,sedimen, akar dan buah A.marina, BCF dan TF A. marina.Tanjung Emas waters were one of the coastal areas near that port activities, industries, and residential areas. The high activities in the area of Tanjung Emas allegedly flowed various wastes that can cause pollution, that is heavy metal Pb and Cu. The aim of this research was to determine the content of heavy metals Pb and Cu in the waters, sediment, roots, and fruits of the mangrove Avicennia marina as well as to determine the level of accumulation for these metals. The method that was used in this research was descriptive method and the determination of the location of research area used purposive sampling method. Then, heavy metals were analysedusing AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry). The results showed that the content of heavy metals Pb and Cu in the waters of Tanjung Emas Semarang showed heavy contamination because it exceeds thespecifiedthreshold is 0,01-0,06 mg/L (Pb) and 0,004-0,14 mg/L (Cu). The content of Cu in the sediments was 1,236-3,212 mg/kg; Cucontentat the root was 2,104-2,529 mg/kg; and Cu content in fruits of mangrove A. marina is 1,640-4,336 mg/kg. Almost all of these results was higher when compared with the content of Pb in sediments is 0,251-0,507 mg/kg; Pb at the root is 0,732-1,625 mg/kg; and Pb in A. marina fruits is 0,114-0,345 mg/kg. The BCF highest root was found in Pb is 1,443-6,474 and TF highest fruits found on the committal was 0,674-1,714.Keywords : Heavy Metal Pb and Cu, in waters, Sediment, Roots and Fruit of A. marina, BCF and TFA. marina
Aktivitas Anti Oksidan Fikosianin Dari Spirulina Sp. Menggunakan Metode Transfer Elektron Dengan DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) Ali Ridlo; Sri Sedjati; Endang Supriyantini
Jurnal Kelautan Tropis Vol 18, No 2 (2015): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.356 KB) | DOI: 10.14710/jkt.v18i2.515

Abstract

Mikroalga Spirulina sp. Memiliki kandungan fikosianin yang tinggi. Fikosianin berpotensi sebagai pewarna biru alami dan antioksidan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan aktivitas antioksidan fikosianin dari ekstrak Spirulina sp.dengan metode transfer elektron dengan DPPH (1,1-diphenyl picrilhydrazil). Spirulinasp. Diekstraksi dengan akuades dan buffer fosfat pH 7. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan fikosianin Spirulina sp. Yang diekstraksi dengan pelarut aquadest adalah 45,16±1,13 mg/g dw dan 60,51±0,11mg/g dw yang diekstraksi dengan pelarut buffer fosfat pH 7. Aktivitas antioksi dan fikosianin yang diekstraksi dengan aquades lebih tinggi (IC 50 = 110,80 ppm) dibandingkan fikosianin yang diekstraksi dengan buffer fosfat pH 7 (IC 50 =186,76 ppm). Keduanya termasuk dalam kategori antioksidan yang lemah.Kata kunci : Spirulina sp., Fikosianin, Aktivitas Antioksidan, IC50 Microalga Spirulina sp. has a high content of phycocyanin. Phycocyanin has potential as a natural blue colorant and antioxidants. The aim ofthis study wasdetermine the antioxidant activity of phycocianin extracted from Spirulina sp by electron transfer method with DPPH (1,1-diphenyl picrilhydrazil). Spirulina sp was extracted by aquadest and phosphat buffer pH 7. The results showed that content of phycocyanin of Spirulina sp. extracted with aquadest was 45.16±1.13 mg/g dw and 60.51±0.11 mg/g dw that extracted with phosphate buffer pH 7. Antioxidant activityof phycocianin extracted with aquadest was higher (IC50=110,80 ppm) than phycocianin extracted with phosphate buffer pH7(IC50=186.76ppm). Both are included in the weak antioxidants category.Keywords : Spirulina sp., Phycocyanin, Antioxidant Activity, IC50
Efek Penambahan Gula Terhadap Kestabilan Warna Ekstrak Fikosianin Spirulina sp. Sri Sedjati; Ali Ridlo; Endang Supriyantini
Jurnal Kelautan Tropis Vol 18, No 1 (2015): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.757 KB) | DOI: 10.14710/jkt.v18i1.505

Abstract

Mikroalga Spirulina sp. memiliki kandungan fikosianin yang berpotensi untuk digunakan sebagai pewarna alami, namun fikosianin tidak stabil terhadap suhu, cahaya, pH, dan oksigen, sehingga perlu ditambahkan pengawet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengawet gula terhadap kestabilan fikosianin yang diekstraksi dari Spirulina sp.  Spirulina sp  diekstraksi dengan akuades dan larutan buffer fosfat pH 7. Efek penambahan gula diamati selama 14 hari penyimpanan pada suhu kamar (30±30C). Stabilitas pigmen diamati berdasar nilai konsentrasi relatifnya (CR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar fikosianin Spirulina sp. yang diekstraksi dengan aquades adalah 45,16±1,13 mg/g dw, sedangkan untuk ekstrak dengan pelarut buffer fosfat pH 7 adalah 760,51±0,11 mg/g dw. Penambahan gula fruktosa 5% memberikan hasil yang paling efektif selama 14 hari penyimpanan suhu kamar 30±30C, konsentrasi relatif yang tersisa sebesar 19,39 %, sedangkan  tanpa pengawet konsentrasi relatif hanya 10,57 %. Secara umum penambahan gula (sukrosa, fruktosa dan glukosa 5% dan 10% b/v) mampu meningkatkan konsentrasi relatif menjadi 12,12-19,39%. Kata kunci : Fikosianin,  Spirulina sp,  gula, Aktivitas Antioksidan Microalga Spirulina sp.  has a high content of phycocyanin. Phycocyanin has potential as a natural blue colorant. Phycocyanin is not stable against temperature, light, pH and oxygent. Preservatives are food additives commonly used to preserve unstable food. The purpose of this research was to screening sugar preservatives for phycocyanin. The effect of selected sugar preservatives, sucrose, glucose and fructose on the stability of phycocyanin at room temperature (30±30C) was studied in aqueous solution for 14 days.    Pigment stability after 14 days storages was observed from concentration relative (CR) value.  The result showed that phycocyanin content in aquadest extract was 45,16±1,13 mg/g dw. The CR value remained at approximately 12,12-19,39% after storage for 14 days at room temperature when sugar preservatives (sucrose, glucose and fructose  5% and 10% w/v) was added, while without preservatives CR value decreased to 10,57%. The highest stability of the phycocyanin solution was found in adding fructose 5% (CR value = 19,39%). Keywords : Phycocyanin, Spirulina sp., Sugar, Antioxidant Activity 
Kandungan Logam Berat Besi (Fe) Pada Air, Sedimen, Dan Kerang Hijau (Perna viridis) Di Perairan Tanjung Emas Semarang Endang Supriyantini; Hadi Endrawati
Jurnal Kelautan Tropis Vol 18, No 1 (2015): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.327 KB) | DOI: 10.14710/jkt.v18i1.512

Abstract

Logam berat Fe merupakan logam berat essensial yang keberadaannya dalam jumlah tertentu sangat dibutuhkan oleh organisme hidup, namun dalam jumlah yang berlebih dapat menimbulkan efek racun.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan dan tingkat pencemaran logam berat Fe pada air, sedimen, dan kerang hijau (Perna viridis) di perairan Tanjung Emas Semarang. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 7 November dan 7 Desember 2013 dengan metode penelitian deskriptif. Logam berat Fe dalam sampel air, sedimen dan kerang hijau dianalisis di Laboratorium Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BTPPI) Semarang dengan menggunakan metode AAS (AtomicAbsorption Spectrophotometry). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perairan Tanjung Emas masih dalam taraf terkontaminasi logam Fe. Sedangkan pada sedimen dan pada kerang hijau (Perna viridis) sudah terindikasi tercemar logam Fe.Meskipun demikian variasi faktor lingkungan seperti suhu, salinitas, pH, kecepatan arus dan jenis sedimen juga memberikan kontribusi yang cukup penting terhadap kandungan logam Fe.Kata Kunci: logam Fe, Air, Sedimen, Perna viridis, metode AAS Heavy metalsiron(Fe) is anessentialheavy metalswhose presencein a certain amountis neededby living organisms, but inexcessiveamountscan causetoxic effects.The aims of the research is to analyze the heavy metals coccentration and the pollution level of Fe in water, sediment, and green mussels (Perna viridis) at Tanjung Emas Semarang. This research was conducted from 7 November and 7 December 2013 using the Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) and research methodswithdescriptive. The results showed that the waters of the Tanjung Emas is still in the stage of heavy metals contaminated iron (Fe). Sediment and green mussels (Perna viridis)already indicated heavy metal contaminatediron. However, variations inenvironmental factorssuch astemperature, salinity, pH, flow velocity an dsediment types also providean important contributionto heavy metal contentof iron(Fe).Key Words: Fe, water, sediment, Perna viridis, metode AAS