Kebutuhan masyarakat akan jamur tiram putih mengalami peningkatan sebagai sumber protein yang menjadi alternatif pengganti protein hewani dengan harga yang lebih terjangkau. Produksi jamur tiram putih di Tangerang mengalami penurunan akibat kenaikan harga bahan baku yang digunakan dalam pembuatan baglog yakni serbuk kayu sebagai media jamur. Permasalahan ini juga terjadi pada mitra dalam pengolahan jamur tiram putih. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di Oemah Jamur Tangerang yang berlokasi di Desa Kemuning, Gang Mulya, Legok, Kabupaten Tangerang. Tujuan dari pelaksanaan PkM ini adalah memperoleh formulasi medium pertumbuhan optimum dengan memanfaatkan limbah pertanian untuk meningkatkan produksi jamur tiram putih dengan harga yang terjangkau. Metode pelaksanaan yaitu sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi, pendampingan dan evaluasi, serta perencanaan keberlanjutan program. Penerapan teknologi dengan pembuatan baglog menggunakan limbah pertanian yakni tongkol jagung, ampas kopi, kelaras pisang, sekam padi dan gabah padi. Pemanfaatan limbah pertanian dalam pembuatan baglog diharapkan dapat meningkatkan produksi jamur tiram putih dengan memberikan alternatif bahan baku. Hasil dari pelaksanaan PkM menunjukkan bahwa formulasi baglog menggunakan limbah pertanian tongkol jagung sebanyak 100% menyebabkan pertumbuhan miselium jamur tiram putih menjadi cepat dengan yield yang lebih tinggi dibandingkan baglog lain sehingga disimpulkan formulasi tongkol jagung 100% merupakan rekomendasi terbaik dalam pengolahan baglog jamur tiram putih.