Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS PEMILIHAN MATERIAL BETON DAN MATERIAL BAJA SEBAGAI ALTERNATIF MATERIAL PENGGANTI KAYU ULIN UNTUK KOLOM/TIANG Kartadipura, Retna Hapsari
POROS TEKNIK Vol 4, No 1 (2012)
Publisher : Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelangkaan kayu ulin saat ini dihadapi oleh industri konstruksi khususnya untuk pekerja-an yang menggunakan konstruksi kayu. Kendala yang dihadapi saat ini selain langka ka-yu ulin harganya pun kian hari mengalami kenaikan yang cukup tinggi akibat kelangka-annya.Permasalahan ini membuat kita harus mencari alternatif material lain yang tentunya da-pat berfungsi sesuai spesifikasi teknis yang diinginkan.Metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor menggunakan Meto-de Zero-one. Pemilihan variabel dikemukakan untuk menentukan alternatif pemilihan ma-terial beton dan baja. Masing-masing faktor memiliki variabel yang spesifik berkaitan dengan material beton dan baja.Penilaian faktor sebagai dasar pengukuran untuk menentukan alternatif penilaian menun-jukan bahwa untuk faktor pengadaan beton dan baja sama sama memiliki nilai 139.70, untuk faktor teknis bahan beton memiliki nilai 360.29 dan baja memiliki nilai 485.29. Se-dangkan untuk faktor finansial/ekonomi beton memiliki nilai 175 dan baja memiliki nilai 125.
ANALISIS PEMILIHAN MATERIAL BETON DAN MATERIAL BAJA SEBAGAI ALTERNATIF MATERIAL PENGGANTI KAYU ULIN UNTUK KOLOM/TIANG Kartadipura, Retna Hapsari
POROS TEKNIK Vol. 4 No. 1 (2012)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelangkaan kayu ulin saat ini dihadapi oleh industri konstruksi khususnya untuk pekerja-an yang menggunakan konstruksi kayu. Kendala yang dihadapi saat ini selain langka ka-yu ulin harganya pun kian hari mengalami kenaikan yang cukup tinggi akibat kelangka-annya.Permasalahan ini membuat kita harus mencari alternatif material lain yang tentunya da-pat berfungsi sesuai spesifikasi teknis yang diinginkan.Metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor menggunakan Meto-de Zero-one. Pemilihan variabel dikemukakan untuk menentukan alternatif pemilihan ma-terial beton dan baja. Masing-masing faktor memiliki variabel yang spesifik berkaitan dengan material beton dan baja.Penilaian faktor sebagai dasar pengukuran untuk menentukan alternatif penilaian menun-jukan bahwa untuk faktor pengadaan beton dan baja sama sama memiliki nilai 139.70, untuk faktor teknis bahan beton memiliki nilai 360.29 dan baja memiliki nilai 485.29. Se-dangkan untuk faktor finansial/ekonomi beton memiliki nilai 175 dan baja memiliki nilai 125.
ANALISIS RISIKO DALAM MENGHADAPI TERJADINYA BANJIR DAN GENANGAN DI KAWASAN KAMPUS Sofia, Elma; Kartadipura, Retna Hapsari; Yuliana, Candra; Amalia, Maya
Jurnal Kacapuri : Jurnal keilmuan Teknik Sipil Vol 7, No 2 (2024): Vol 7, No 2 2024 JURNAL KACAPURI : JURNAL KEILMUAN TEKNIK SIPIL (Edisi Desember
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jk.v7i2.16825

Abstract

Kesiapsiagaan atas bencana banjir khususnya di lingkungan kampus yang berada pada dataran rendah dan termasuk dalam kondisi lahan basah menjadi salah satu yang perlu diperhatikan. Oleh karena itu diperlukan analisis manajemen risiko banjir dan kesiapsiagaan civitas akademika dalam menghadapi kejadian tersebut. Penelitian ini menggunakan survey kuisioner yang bertujuan untuk menggali data dan informasi tentang kejadian banjir rob/genangan serta kapasitasnya dalam mengurangi tingkat risiko yang dihadapi di areal kampus. Hasil kuisioner yang dilakukan terhadap 73 (tujuh pulu tiga) responden kemudian dianalisis dengan metode PIM (Probability Impact Matrix) untuk memetakan tingkat prioritas risiko. Dari hasil analisis diketahui terdapat 8 (delapan) variabel dari 12 (dua belas) variabel yang termasuk kategori besar (high risk) sehingga diperlukan penanganan dari manajemen puncak.