Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGEMBANGAN  MEDIA AWETAN LUMUT HATI OLEH GURU SMP/MTs DI LAMONGAN , WISANTI; KARTIKA INDAH, NOVITA; SOEPARNO, GATOT
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains Vol 19, No 2 (2012): Vol. 19, No. 2, Desember 2012
Publisher : Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sesuai dengan lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru bahwa salah satu kompetensi pedagogik guru profesional yaitu menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik mencapai prestasi yang optimal.  Atas dasar ini  guru-guru SMP/Mts Lamongan mengembangkan media  awetan lumut hati. Pengembangan media ini dilaksanakan oleh guru SMP/MTs Lamongan karena sulitnya mendapatkan spesimen lumut hati di Lamongan. Spesimen lumut hati dikoleksi  dari lokasi wahana wisata air terjun Cobanrondo, Pujon, Malang. Guru yang membuat media awetan lumut hati sebanyak 32 orang. Tiap guru memperoleh spesimen lumut hati, botol, mika dan perlengkapan lainnya. Setelah media selesai dibuat, dilakukan kajian kelayakan teoritis yaitu menilai masing-masing media dengan 8 kriteria penilaian  yaitu  akurasi, kelengkapan spesimen, posisi spesimen, posisi mika, estetika, volume formalin, informasi di label, dan pemasangan label. Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa 1) Awetan  spesimen lumut yang disusun oleh guru  telah memenuhi media yang layak secara teoritis yaitu ditinjau dari kriteria penilaian: akurasi (87,5%), kelengkapan spesimen (100%), posisi spesimen (78,1%), posisi mika (100%),  estetika (84.4%), volume formalin (100%), informasi di label (84.4%) dan  pemasangan label (90.7%); 2) Guru  IPA SMP/MTs memberi respon positif terhadap pembuatan awetan lumut hati sebagai media pembelajaran. Kata kunci: lumut hati, media awetan, guru IPA SMP/MTs  Based on attachment Rules of Ministry of Education No. 16 year 2007 which is deal with standard of academic qualification and teacher’s pedagogical competency, professional teachers are required to provide various learning activities in order to promote better learning outcomes and achievement. This encourages teachers in SMP/MTs Lamongan to develop preserved moss as learning media since it was difficult to obtain liverwort specimens in Lamongan. Liverwort specimens are collected from Cobanrondo waterfall site in Pujon-Malang. There were 32 teachers who made preserved liverwort. Each teacher obtained liverwort specimens, bottle, sheet mica, and other apparatus. After the process completed, there was theoretical feasibility analysis using 8 criteria, i.e. accuracy, specimen completeness, specimen position, sheet mica position, aesthetics, formaldehyde (formalin) volume, information on the label, and label attachment. Result showed that 1) preserved moss that was made by teachers exceeds the theoretical standard as the criteria follows: accuracy (87,5%), specimen completeness (100%), specimen position (84.4%), sheet mica position (100%), aesthetics (84.4%), formaldehyde volume (100%), information on the label (84.4%), and label attachment (90.7%); 2) Science teachers in SMP/MTs have given positive responses about preserved liverwort as learning media. Key words: liverwort specimen, preserved media, teachers in SMP/MTs
PENERAPAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DI SMA SEJAHTERA SURABAYA Herlina Fitrihidajati; Novita Kartika Indah; Endang Susantini
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 7, No 1 (2010): Seminar Nasional VII Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Penelitian ini menerapkan perangkat pembelajaran biologi berbasis kooperatif tipe TPS. Tujuan  penelitian  ini adalah  meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dan mendapatkan data tentang ketercapaian setiap indikator keterampilan  berpikir kritis. Jenis penelitian adalah eksperimen semu  dengan menggunakan rancangan One Group Pretest-Postest Design. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan paired t-test. Selain itu juga dihitung peningkatan keterampilan berpikir  kritis melalui N-gain, untuk melihat keunggulan perangkat pembelajaran berbasis kooperatif tipe TPS. Sasaran penelitian adalah siswa SMA Sejahtera Tahun Ajaran 2009/2010 Kelas X-7 yang berjumlah 37 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan perangkat pembelajaran berbasis kooperatif tipe TPS dapat meningkatkan  keterampilan  berpikir kritis siswa. Ada  satu indikator yang tidak tuntas dari lima indikator berpikir kritis yang dilatihkan. Kata kunci: perangkat pembelajaran biologi, kooperatif Think Pair Share, berpikir kritis
KAJIAN PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN MATERI HUBUNGAN KEKERABATAN PADA MATA KULIAH TAKSONOMI TUMBUHAN TINGGI Novita Kartika Indah; Wisanti Wisanti; Lisa Lisdiana
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 9, No 1 (2012): Prosiding Seminar Nasional IX Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.03 KB)

Abstract

ABSTRAK   Banyak mahasiswa yang  mengalami kesalahan konsep pada saat memprogram skripsi tentang keanekaragaman hayati terutama mengaplikasikan materi hubungan kekerabatan.  Pengertian konsep dan penerapan konsep dalam perkuliahan Taksonomi Tumbuhan Tinggi/TTT  tidak berbekas. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa masih tidak dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh.  Dengan munculnya permasalahan ini tampak bahwa kompetensi yang diharapkan dimiliki mahasiswa tidak muncul dalam jangka panjang (longterm memory). Dari  fakta di atas, pertanyaan yang muncul adalah “Bagaimanakah sebaiknya proses pembelajaran TTT terutama materi hubungan kekerabatan  agar pengetahuan yang telah diperolah pada mata kuliah TTT dapat bertahan lama dalam benak mahasiswa?” Oleh karena itu perlu dirancang  proses pembelajaran TTT yang dapat menjawab pertanyaan tersebut. Salah satu cara agar pengetahuan dapat bertahan lama dalam benak mahasiswa yaitu memberikan tugas yang menantang kemampuan mahasiswa dan memberi kesempatan  bekerjasama. Pembelajaran yang tepat untuk memfasilitasi hal tersebut  adalah Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning). Kajian ini  bertujuan mendeskripsikan pelaksanan  penerapan pembelajaran berbasis proyek yang dianalisis secara deskriptif dengan jenis penelitian  eksperimen semu. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan biologi angkatan 2010 yang berjumlah 41 mahasiswa.  Hasil penerapan  menunjukkan bahwa nilai tugas proyek yang terdiri dari tahap perencanaan, persiapan, koleksi, pembuatan laporan dan seminar hasil memiliki nilai yang baik dan mahasiswa mempunyai respon positif terhadap penerapan pembelajaran berbasis proyek.   Kata Kunci : pembelajaran, berbasis proyek, hubungan kekerabatan, TTT.
HUBUNGAN KEKERABATAN FENETIK MARGA Tarenna DI SUMATERA Novita Kartika Indah
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 10, No 2 (2013): Seminar Nasional X Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tarenna merupakan kerabat dekat dari  Ixora atau soka yang keberadaannya  belum dikenal masyarakat luas karena marga ini hanya dijumpai di hutan. Selain itu  Tarenna  tidak memiliki variasi warna bunga  yang menarik seperti   Ixora. Keanekaragaman  jenis Tarenna tidak dikenal  di Indonesia, hanya masyarakat yang tinggal di sekitar hutan seperti masyarakat pulau Sumatra yang mengenal  Tarenna  dengan nama seperti kayu tabu (Lampung) kepala tupai dan pelaju (Riau), jalung (Jambi), kayu urat dan melinjung (Palembang) dan masih banyak lagi. Berpijak dari hal tersebut, penelitian ini mencoba mengenalkan Tarenna melalui mendeskripsikan hubungan kekerabatan fenetik 13 jenis Tarenna  (T. adpressa. T. bancana, T. confusa, T. constata, T. dasyphylla, T. fragrans. T. incerta, T. kobusii, T. longiflora, T macroptera, T. mollis, T. sumatrana, T. winkleri)  di Sumatera.  Penelitian ini menggunakan spesimen herbarium yang telah dikoleksi dari berbagai daerah di Sumatera yang tersimpan di Herbarium Bogoriense. Setelah spesimen dideskripsikan secara morfologi dengan menggunakan program clad97, akan dihasilkan fenogram yang digunakan  mengetahui hubungan kekerabatan fenetik deskripsi 13 jenis dengan indeks similaritas. Penelitian ini meggunakan 45 karakter morfologi.  Hasil fenogram tersebut yaitu terdapat dua kelompok besar. Kelompok pertama yang terdiri  T. adpressa. T. confusa, T. constata, T. dasyphylla, T. fragrans. T. incerta, T. kobusii, T. longiflora, T macroptera, T. mollis, T. sumatrana, T. winkleri mempunyai indeks similaritas   dengan T. bancana  sebesar 0, 58 dan ini merupakan indeks terkecil, sedangkan similaritas  tertinggi  (0,87) antara T. fragrans  dengan T. confusa.   Kata kunci: Hubungan Kekerabatan, Fenetik, Tarenna, Sumatera, Program Clad97
PROFIL PERANGKAT PEMBELAJARAN TAKSONOMI TUMBUHAN TINGGI BERBASIS PROYEK UNTUK MELATIH MAHASISWA BERPIKIR KREATIF Wisanti Wisanti; Muji Sri Prastiwi; Novita Kartika Indah
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 9, No 1 (2012): Prosiding Seminar Nasional IX Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui profil  perangkat pembelajaran Taksonomi Tumbuhan Tinggi berbasis proyek untuk melatih  mahasiswa berpikir kreatif . Penelitian  tahun I  (2011) telah  menghasilkan perangkat pembelajaran berupa, (a) Hand out, (b) Lembar Kerja Mahasiswa berbasis proyek dan Panduannya, yang  layak untuk  diujicoba ke mahasiswa. Adapun tujuan khusus penelitian tahun II (2012) adalah (1) Mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif mahasiswa setelah menggunakan perangkat pembelajaran Taksonomi Tumbuhan Tinggi berbasis proyek. Perangkat tersebut diterapkan dengan menggunakan rancangan one shot case study, pada mahasiswa prodi Pendidikan Biologi angkatan 2010 jurusan biologi sebanyak dua  kelas, semester genap TA 2011/2012. Data yang diperoleh berupa hasil penilaian yang mengakses kreativitas mahasiswa dan respon mahasiswa terhadap penerapan perangkat pembelajaran berbasis proyek. Data ini dianalisis secara deskriptif. Mahasiswa memberikan respon yang baik terhadap pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek. Kreativitas yang dapat dilatihkan pada mahasiswa antara lain menghasikan produk orisinil, merancang, merumuskan hipotesis, menarik kesimpulan dan menciptkan gagasan baru. Hasilnya menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran Taksononomi Tumbuhan Tinggi berbasis proyek dapat melatih berpikir kreatif  pada aspek  menghasilkan produk orisinil, efektif dan  kompleks, inventif (mencipta atau merancang), merumuskan hipotesis,  dan pensintesis.   Kata Kunci: pembelajaran proyek, berpikir kreatif, taksonomi tumbuhan tinggi
Validating a Pteridophyta Atlas Integrated with Local Wisdom for Enhancing Science Process Skills Nuraini, Afifah Mei; Susantini, Endang; Kartika Indah, Novita; Ishak, Nor Asniza
International Journal of Education and Teaching Zone Vol. 4 No. 2 (2025): June 2025 Edition
Publisher : Yayasan Nurul Yakin Bunga Tanjung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57092/ijetz.v4i2.418

Abstract

Biology learning in schools is often theoretical and involves less direct exploration, so that students' science process skills have not developed optimally. This study aims to produce and test the validity of Atlas Pteridophyta based on Project-Based Learning (PjBL) and integrated with the local wisdom of the community in the Tahura R. Soerjo area as a biology learning media to train science process skills. The method used in this research is Research and Development (R&D) with the 4D model (Define, Design, Develop, Disseminate). This atlas was developed through field exploration of local fern species that are utilized by the community in the context of culture, medicine, and food, then integrated into project-based activities. Validation was conducted by three validators, namely two lecturers of material and media experts to ensure the accuracy of the concept, and one biology teacher to assess the ease of use of the atlas. The validation used a questionnaire that assessed aspects of presentation, integration with PjBL, and relevance to science process skills. The validation results showed that the atlas had an excellent level of validity, with an average score of 3.95. The aspects of integration with PjBL and science process skills scored 3.92 and 3.85, respectively. Although this atlas has not yet been implemented in schools, its use is planned in the pilot stage in one of the high schools in Jombang for grade 10 students. This research is still limited to expert validation and does not include effectiveness testing in the field, so there is no comparison with other learning methods. Therefore, further research is needed to empirically determine the impact of using the atlas on science process skills. In conclusion, the PjBL-based Atlas of Pteridophyta is feasible for use as a contextual and exploratory biology learning medium. The integration of local wisdom also provides a more authentic learning experience and is relevant to the students' environment.
Pengembangan E-Booklet Berbasis Problem Based Learning Submateri Spermatophyta untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik Kelas X SMA Rosnilasari, Eva Putri; Novita Kartika Indah; Rinie Pratiwi Puspitawati
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi (BioEdu) Vol. 14 No. 2 (2025)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/bioedu.v14n2.p338-349

Abstract

Kurangnya kreativitas guru dalam mengelola proses pembelajaran dan pengembangan bahan ajar menjadi salah satu penyebab penurunan motivasi dan hasil belajar. Pembelajaran dapat dioptimalkan melalui penerapan variasi bahan ajar dan model pembelajaran yang sesuai. Salah satu pendekatan yang dapat diterapkan adalah model PBL yang dikombinasikan dengan bahan ajar e-booklet. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan e-booklet berbasis PBL pada submateri Spermatophyta dengan harapan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar kognitif peserta didik yang dinyatakan layak berdasarkan aspek validitas, kepraktisan, dan keefektifan. Metode pengembangan menggunakan model 4D yang mencakup tahap pendifinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran. Data penelitian diperoleh melalui metode validasi, observasi, angket, dan tes. Instrumen penelitian meliputi lembar validasi, lembar observasi aktivitas, angket respons, angket motivasi, serta lembar pretest dan posttest. Pengujian e-booklet dilakukan pada 33 peserta didik kelas X-I Madrasah Aliyah Negeri 4 Jombang. Hasil validasi dinyatakan sangat valid dengan persentase 98,2% berdasarkan kelayakan penyajian, isi, dan bahasa. Dari segi kepraktisan, e-booklet memperoleh persentase 97,73% (sangat praktis) ditinjau dari lembar observasi aktivitas peserta didik dan 98,07% (sangat praktis) berdasarkan respons peserta didik. Keefektifan e-booklet diukur melalui peningkatan motivasi belajar (sebelum dan sesudah pembelajaran) dengan rata-rata N-gain sebesar 0,9 (tinggi) dan peningkatan hasil belajar (pretest dan posttest) dengan rata-rata N-gain sebesar 0,6 (sedang). Secara keseluruhan, hasil penelitian menunjukkan bahwa e-booklet berbasis PBL pada submateri Spermatophyta dinyatakan valid, praktis, dan efektif dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar kognitif peserta didik.
Pengembangan E-Modul Interaktif Berbasis Discovery Learning untuk Melatihkan Keterampilan Literasi Sains Siswa SMA Kelas X Khalawati, Hanik; Kartika Indah, Novita
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi (BioEdu) Vol. 14 No. 3 (2025)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/bioedu.v14n3.p587-596

Abstract

Pengembangan keterampilan literasi sains merupakan prioritas utama dalam capaian pembelajaran fase E di tingkat SMA. Berdasarkan laporan PISA 2022, keterampilan literasi sains siswa di Indonesia mengalami penurunan. Literasi sains perlu diterapkan dalam pembelajaran interaktif untuk mendukung penguasaan konsep materi ekosistem, salah satunya dengan penggunaan e-modul interaktif berbasis Discovery Learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan e-modul interaktif berbasis Discovery Learning yang memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif dalam melatihkan keterampilan literasi sains siswa kelas X SMA. Penelitian ini mengadopsi model pengembangan ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation) dan uji coba terbatas dilakukan kepada 30 siswa kelas X-5 SMAN 1 Gedangan. Tingkat validitas e-modul diperoleh dari penilaian para validator, kepraktisan diukur melalui uji keterbacaan Grafik-Fry dan respon siswa, serta keefektifan dinilai dari hasil belajar siswa dan ketercapaian indikator literasi sains. Data dianalisis secara kuantitatif deskriptif. Hasil validasi menunjukkan nilai rata-rata 99,67% yang termasuk dalam kategori sangat valid. Uji keterbacaan menunjukkan kesesuaian dengan kemampuan berpikir siswa kelas X, dan respon siswa menunjukkan tingkat kepraktisan sebesar 98% dan termasuk dalam kategori sangat praktis. Hasil belajar siswa memperoleh rata-rata nilai 88,06 dengan persentase ketuntasan 100% pada sub materi komponen penyusun ekosistem dan rata-rata nilai 89,4 dengan persentase ketuntasan 100% pada sub materi interaksi antar komponen ekosistem. Ketercapaian indikator literasi sains memperoleh rata-rata persentase capaian 88,21% pada sub materi komponen penyusun ekosistem dan memperoleh rata-rata persentase capaian 89,40% pada sub materi interaksi antar komponen ekosistem. Berdasarkan keseluruhan hasil tersebut, maka e-modul interaktif berbasis Discovery Learning dinyatakan layak digunakan sebagai media pembelajaran.