Erling D. Kaunang
Universitas Sam Ratulangi

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JURNAL BIOMEDIK

TETRALOGI FALLOT DAN ATRESIA PULMONAL Supit, Alice I.; Kaunang, Erling D.
Jurnal Biomedik : JBM Vol 4, No 3 (2012): JURNAL BIOMEDIK : JBM Suplemen
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.4.3.2012.1205

Abstract

Abstract: Congenital heart disease is a structural defect due to the malformation of the heart, aorta, and or great blood vessels. It is the most frequent congenital malformation in newborn babies. Tetralogy of Fallot is one of the congenital heart diseases (CHD) with central cyanosis, and covers 5-10% of all CHD. We reported a boy of one year old with Tetralogy of Fallot and pulmonal atresia (ToF-PA), associated with bronchopneumonia. The diagnosis was based on anamnesis, physical examination, and other supporting examinations. The chest X-ray showed a normal sized heart (CTR 57%) with coer-en-sabot shape, and right and left parahilar infiltration, which resulted in bronchopneumonia and ToF. The electrocardiography showed a right deviation of axis and a hypertrophy of the right ventricle; the echocardiography showed a right ventricle hypertrophy, an over-riding aorta, a large malalignment of the ventricular septal defect, no visualization of pulmonar artery, and no visualization of patent ductus arteriosus (PDA). Conclusion: Based on all the tests performed, the diagnosis of this patient was Tetralogy of Fallot and pulmonal atresia (ToF-PA), associated with bronchopneumonia. The prognosis related to bronchopneumonia in this case was good due to the use of antibiotics. Keywords: tetralogy of Fallot, pulmona atresia, bronchopneumonia.  Abstrak: Penyakit jantung bawaan (PJB) ialah kelainan struktural akibat malformasi jantung, aorta dan atau pembuluh darah besar, dan merupakan kelainan kongenital tersering pada bayi baru lahir. Tetralogi Fallot merupakan salah satu PJB dengan sianosis sentral, dan mencakup 5-10% dari seluruh PJB. Kami melaporkan kasus seorang anak laki-laki berusia satu tahun dengan Tetralogi Fallot dan atresia pulmonal (ToF-PA) disertai bronkopneumonia. Diagnosis ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Hasil ekspertisi foto toraks AP memperlihatkan ukuran jantung normal (CTR 57%) berbentuk coer-en-sabot, dan pada paru-paru terlihat infiltrat parahilar kanan dan kiri serta corakan vaskular paru berkurang yang menunjukkan suspek bronkopneumonia dan ToF. Elektrokardiografi memperlihatkan deviasi aksis ke kanan dan hipertrofi ventrikel kanan, dan pada ekokardiografi tampak right ventricle hypertrophy, overriding aorta, VSD malalignment besar, tidak tampak visualisasi arteri pulmonal, dan tidak tampak patent ductus arteriosus (PDA) dengan hasil Tetralogi Fallot dan atresia pulmonal. Simpulan: Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan, diagnosis pasien ini ialah Tetralogi Fallot dan atresia pulmonal (ToF-PA) disertai bronkopneumonia. Prognosis bronkopenumonia pada kasus ini baik yang dapat diatasi dengan antibiotika.Kata kunci: tetralogi Fallot, atresia pulmonal, bronkopneumonia.  
SEPSIS NEONATAL PADA KASUS DEFEK SEPTUM VENTRIKEL Wangko, Loretta C.; Kaunang, Erling D.
Jurnal Biomedik : JBM Vol 4, No 3 (2012): JURNAL BIOMEDIK : JBM Suplemen
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.4.3.2012.1211

Abstract

Abstract: Neonatal sepsis is a clinical syndrome characterized by signs and symptoms of infection, with or without bacteriemia, that occurs in the first month of life. Neonatal sepsis is still a main factor of morbidity and mortality in newborns. We reported a case of a male newborn with septic risks: viscous amniotic fluid with a bad odour, maternal intrapartum fever (≥380C), urinary tract infection, and fluor albus. A chest x-ray showed some infiltration in the left paracardial region and a normal heart; and was interpreted to be pneumonia. A working diagnosis was an aterm neonatus with neonatal sepsis and neonatal pneumonia. Ventricle septal defect (VSD) without congestive heart signs was diagnosed by using an echocardiography. The patient was treated for a neonatal sepsis and given antibiotics from the first day of admission due to the neonatal septic signs. During observation, the patient was getting better, and his activities and reflexes improved without dyspnea. Conclusion: Based on all the tests performed, the diagnosis of this patient was neonatal sepsis, VSD, and pneumonia neonatal. The prognosis related to neonatal pneumonia in this case was good due to the early use of antibiotics. The prognosis of a small perimembrane VSD is dubia ad bonam because in 50% of cases it can spontaneously oclude in the second year. Keywords: newborn, sepsis, pneumonia, ventricle septal defect.   Abstrak: Sepsis neonatal ialah suatu sindrom klinis yang ditandai oleh gejala dan tanda-tanda infeksi dengan atau tanpa diikuti oleh bakteremia yang terjadi pada bulan pertama kehidupan. Sepsis neonatal masih merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada bayi-bayi baru lahir. Kami melaporkan kasus bayi laki-laki baru lahir dengan resiko sepsis yaitu:cairan ketuban kental dan berbau busuk, demam intrapartum maternal (>38oC), infeksi saluran kencing, dan keputihan. X-foto toraks memperihatkan adanya infiltrat di parakardial kiri, jantung dalam batas normal, dan diinterpretasi sebagai pneumonia. Diagnosis kerja ialah neonatus cukup bulan, sepsis neonatal, dan pneumonia neonatal. Diagnosis defek septum ventrikel (DSV) ditegakkan melalui ekokardiografi tanpa tanda-tanda gagal jantung kongestif. Pasien diberikan penanganan sepsis dan pemberian terapi antibiotik empiris sejak hari pertama perawatan karena secara klinis telah ditemukan tanda-tanda sepsis neonatal. Selama observasi, pasien memperlihatkan perbaikan yang nyata dimana aktivitas dan refleks membaik tanpa disertai sesak napas. Simpulan: Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan, diagnosis yang ditegakkan ialah sepsis neonatal disertai DSV dan pneumonia neonatal. Prognosis pneumonia neonatal kasus ini baik oleh karena pemakaian antibiotika sejak dini. Prognosis DSV kecil perimembran ialah dubia ad bonam karena 50% dapat menutup spontan pada usia dua tahun. Kata kunci: bayi baru lahir, sepsis, pneumonia, defek septum ventrikel.