Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Gambaran Fungsi Kognitif Pasien Pasca Stroke Boletimi, Reinaldi O.; Kembuan, Mieke A. H. N.; Pertiwi, Junita M.
Medical Scope Journal Vol 2, No 2 (2021): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.2.2.2021.32546

Abstract

Abstract: Stroke or brain attack occurs directly and its incidence is still very high until now. It is reported that two-thirds of stroke patients suffered from cognitive impairment leading to dementia within three months after stroke that can interfere with one’s daily activities if left untreated. This study was aimed to obtain the description of cognitive function in post-stroke patients. This was a literature review study using three databases, as follows: Goggle Scholar, Pubmed, and Clinical Key, and the keywords were cognitive impairment, cognitive decline, post-stroke, and MoCA. There were 10 literatures that met the inclusion and exclusion criteria. The results showed that many post-stroke patients showed cognitive function decline in the visuospatial/executive, memory, language, attention, and abstract domains. Cognitive impairment occured mostly in male patients, age 60 years and over, low education, ischemic stroke, left hemisphere lesion, with a history of hypertension. In conclusion, there is a relationship between post-stroke cognitive impairment and the location of lesion, age, and education level, albeit, there was no relationship between the cognitive impairment and gender as well as diabetes mellitus.Keywords: cognitive impairment, post-stroke, MoCA Abstrak: Stroke menyerang otak secara langsung dengan angka kejadian yang masih sangat tinggi sampai saat ini. Dua pertiga pasien stroke dilaporkan mengalami gangguan fungsi kognitif yang berujung pada demensia dalam tiga bulan pasca stroke serta dapat mengganggu aktivitas sehari-hari bila dibiarkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran fungsi kognitif pasien pasca stroke. Jenis penelitian ialah literature review, dengan pencarian literatur pada tiga database yaitu Goggle Scholar, Pubmed, dan Clinical Key. Kata kunci yang digunakan ialah penurunan fungsi kognitif, pasca stroke, dan MoCA. Hasil seleksi mendapatkan 10 literatur yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pasien pasca stroke sering terjadi penurunan fungsi kognitif dengan domain visuospasial/eksekutif, memori, bahasa, atensi, dan abstrak yang paling sering terganggu. Penurunan fungsi kognitif banyak ditemukan pada pasien laki-laki, usia 60 tahun ke atas, jenjang pendidikan rendah, stroke iskemik, lesi hemisfer kiri, dengan riwayat hipertensi. Simpulan penelitian ini ialah adanya hubungan antara penurunan fungsi kognitif dengan lokasi lesi, usia, dan jenjang pendidikan namun tidak terdapat hubungan dengan jenis kelamin dan diabetes melitus.Kata kunci: gangguan kognitif, pasca stroke, MoCA
Sidroma neuroleptik maligna patofisiologi, diagnosis, dan terapi Kembuan, Mieke A. H. N.
Jurnal Biomedik : JBM Vol 8, No 2 (2016): JURNAL BIOMEDIK : JBM
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.8.2.2016.12675

Abstract

Abstract: Neuroleptic malignant syndrome (NMS) is an uncommon, neurological emergency, with a high mortality rate. This syndrome is related with neuroleptic drug consumption. It is potential to bring about fatal complication with physical findings such as fever, movement disorder, rigidity, altered mental status, and autonomic dysfunction. A retrospective study in India showed an incidence rate of 0.14%, while in United States it reached 0.2-1.9%. NMS is related to the disturbance of dopamine receptor due to unknown mechanism. Most people with NMS died from heart, lung, or kidney complications. Early diagnosis, halting the usage of offending drugs, best supportive medical treatment, and specific pharmacotherapy for 14-21 days can give a good clinical outcomeKeywords: NMS, neuroleptic drugsAbstrak: Sindroma neuroleptik maligna (SNM) jarang terjadi namun merupakan suatu kegawatdaruratan neurologi yang berpotensi mengancam nyawa. Sindroma ini berkaitan dengan penggunaan obat-obatan neuroleptik. SNM berpotensi menyebabkan komplikasi fatal yang diakibatkan oleh penggunaan obat-obat antipsikotik dengan gejala klinis berupa demam, gangguan gerak, rigiditas, perubahan kesadaran, dan disfungsi otonom. Suatu penelitian retrospektif di India menunjukkan angka insidens SNM 0,14%, sedangkan di Amerika Serikat angka insidens tersebut mencapai 0,2-1,9%. Patofisiologi sindroma ini berhubungan dengan jalur reseptor dopamin di otak dengan mekanisme yang belum jelas. Morbiditas dan mortalitas pada SNM sering merupakan akibat sekunder dari komplikasi jantung, paru-paru, dan ginjal. Keberhasilan tatalaksana SNM dapat dicapai melalui diagnosis dini yang tepat, penghentian obat-obat neuroleptik, perawatan medis suportif, dan farmakoterapi spesifik selama 14 sampai dengan 21 hari diikuti dengan perbaikan klinis.Kata kunci: SNM, obat-obat neuroleptik