Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Determination of Zirconium(IV) Based on Flow Injection Analysis with The Xylenol Orange As A Complexing Waode Rustiah; Sulistyani Sulistyani
Al-Kimia Vol 9 No 2 (2021): DESEMBER
Publisher : Study Program of Chemistry - Alauddin State Islamic University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/al-kimia.v9i2.23638

Abstract

The development of spectrophotometry method based on Flow Injection Analysis (FIA) to determine Zr(IV) in tin ore accompanying mineral has been done using xylenol orange as complexing agent. The complex between Zr(IV) and xylenol orange 0,05% was formed at pH 2 (1:1). The complex formed having maximum absorbance at wavelength 554 nm. The mineral decomposition has been done by fusion method using Na2CO3 and Na2O2 as fluxs for open system and the close system decomposition using HNO3, HClO4 and HF as solvents. FIA-spectrophotometry that has been developed was able to show good analytical performance, with precision of %KV not more than 5% at concentration level mg/L, was 3,98%, with sensitivity was 2,79 ppm and the detection limits of calculated (S/N = 3) was 0,21 ppm. This method has been aplicated for analyzing Zr(IV) in zircon mineral sample with analysis result 20,26% of ZrO2 and recovery percentage was 100,7%.
Aplikasi Sistem Kontinyu Menggunakan Karbon Aktif untuk Penurunan Kadar Logam Cu dan Zn dalam Air Limbah Susila Kristianingrum; Sulistyani Sulistyani; Annisa Fillaeli; Endang Dwi Siswani; Nur Hasna Nafiisah
Jurnal Sains Dasar Vol 9, No 2 (2020): October 2020
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jsd.v9i2.38965

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi massa adsorben dan laju alir yang paling optimum, efisiensi penjerapan (Ep), kapasitas adsorpsi paling tinggi, serta tipe adsorpsi dari karbon aktif teraktivasi ZnCl2 terhadap penyerapan logam Cu dan Zn dalam limbah simulasi menggunakan sistem kolom kontinyu. Metode adsorpsi logam Cu dan Zn dilakukan secara kontinyu dengan menggunakan kolom. Limbah simulasi dialirkan secara gravitasi dari atas ke bawah melalui kolom yang telah diisi adsorben. Subjek dalam penelitian ini adalah karbon aktif dari daun pandan laut teraktivasi ZnCl2 5%. Sementara objek pada penelitian ini adalah efisiensi adsorpsi, kapasitas adsorpsi, dan tipe adsorpsi dari adsorben daun pandan laut teraktivasi ZnCl2 5% terhadap logam Cu dan Zn. Analisis kandungan logam Cumenggunakan Spektrofotometer UV-Visible dan logam Znmenggunakan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa massa adsorben optimum untuk penurunan kadar logam Cu dan Znberturut-turut adalah 0,7 gram dan 0,9 gram dengan laju alir optimum sebesar 0,3 mL/menit dan 0,2 mL/menit, maka akan dihasilkan efisiensi adsorpsi terbesar untuk logam Cuyaitu 96,6854% dan 38,6576% untuk logam Zn. Kapasitas adsorpsi tertinggi karbon aktif dari daun pandan laut teraktivasi ZnCl2 terhadap penyerapan logam Cu dan Zn berturut-turut sebesar 48,8149 mg/g dan 16,3567 mg/g. Tipe adsorpsi logam Cu memenuhi pola isoterm Langmuir.
Uji Efektivitas Arang Aktif Daun Pandan Laut yang Diaktivasi dengan Natrium Hidroksida untuk Adsorpsi Ion Fe3+ secara Sistem Kolom Sulistyani Sulistyani; Endang Dwi Siswani; Susila Kristianingrum; Annisa Fillaeli; Isnaini Saputri
Jurnal Sains Dasar Vol 8, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jsd.v8i1.38752

Abstract

Penelitian ini memaparkan daun pandan laut sebagai alternatif baru bahan untuk membuat arang aktif, serta identifikasi kemampuan adsorpsinya secara sistem kolom. Daun pandan laut mengalami proses pemanasan hingga menjadi arang, dilanjutkan dengan proses aktivasi kimia dengan menggunakan larutan natrium hidroksida 1% dan aktivasi fisika dengan dialiri gas karbon dioksida.  Arang aktif hasil sintesis dianalisis kondisi optimum adsorpsinya secara sistem kolom, yang meliputi massa arang aktif dan laju alir.  Selanjutnya pada kondisi optimumnya, diuji daya adsorpsi arang aktif terhadap ion Fe3+. Konsentrasi ion Fe3+ sebelum dan sesudah adsorpsi dideteksi dengan menggunakan spektrofotometer UV-vis, dengan menambahkan reagen tiosinat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin banyak massa adsorben yang digunakan, efisiensi adsorpsi semakin baik. Pada rentang massa 0,3-0,7 gram, efisiensi adsorpsi tertinggi arang aktif terjadi pada massa 0,7 gram, dengan nilai efisiensi adsorpsi ion Fe3+ sebesar 96,92%. Pada analisis laju alir diperoleh bahwa laju alir lambat menghasilkan daya adsorpsi yang lebih baik dibandingkan laju alir cepat. Laju alir terbaik larutan ion Fe3+ terjadi pada 0,2 mL/menit dengan nilai efisiensi sebesar 99,39%. Berdasarkan kondisi optimum tersebut dapat ditentukan daya adsorpsi adsorben terhadap ion Fe3+ sebesar 30,58 mg/g.
Voltamogram Stainless Steel/Fe-Co-Ni dalam Media Tepung Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Isana Supiah Yosephine Louise; Heru Pratomo Aloysius; Sulistyani Sulistyani
Jurnal Sains Dasar Vol 7, No 2 (2018): October 2018
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jsd.v7i2.11943

Abstract

Cyclic voltammogram of stainless steel/Fe-Co-Ni on base condition and on various sweet potato starch concentration could be used to study the electrocatalyst activity of stainless steel/Fe-Co-Ni. The efficiency is derived from the point of view of product and energy required, for instance comparing between stainless steel/Fe-Co-Ni and stainless steel.The research had conducted water electrolysis on base condition with several conditions, such as addition of 5 grams NaHCO3 per liter of water, sweet potato starch as medium on various concentration (0 - 10 grams per liter of water), and stainless steel/Fe-Co-Ni as a working electrode. The research methodology which is used is cyclic voltammogram using eDAQ EChem as the voltameter instrument.Based on the cyclic voltammograms, it could be concluded that sweet potato starch causes covering around the electrode surfaces so water molecule splitting process would be obstructed. The optimum covering point is occurred on the addition of 9 grams sweet potato starch per liter of water. The optimum condition is occurred on the addition of 4 grams sweet potato of starch per liter of water; with product efficiency is 1.62 times and energy saving as much as 6.90% compared with the utilization of stainless steel as electrode. Keywords: voltammogram, sweet potato, stainless                  steel/Fe-Co-Ni, covering, efficiency.
Pengembangan Teknik Deteksi Ion Logam Fe(III) dengan Menggunakan Nanopartikel Perak yang Distabilkan Kitosan-Formaldehida sebagai Sensor pada Spektrofotometer UV-Vis Sulistyani Sulistyani; Waode Rustiah; Susila Kristianingrum; Annisa Fillaeli; Fatikhah Nur Hidayati P.S.
Jurnal Sains Dasar Vol 11, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jsd.v11i1.48305

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teknik deteksi ion logam Fe(III) menggunakan nanopartikel perak sebagai sensor pada spektrofotometer UV-Vis. Nanopartikel perak disintesis melalui metode reduksi kimia dengan reduktor natrium sitrat, kemudian ditambahkan agen penstabil kitosan yang diikat silang dengan formaldehid. Selanjutnya, nanopartikel perak yang telah dimodifikasi dengan kitosan-formaldehid direaksikan dengan ion Fe(III) pada berbagai variasi konsentrasi dan sinyal absorpsinya diamati menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nanopartikel perak-kitosan-formaldehid berhasil disintesis yang ditandai dengan perubahan warna dari bening menjadi kuning kecoklatan dan munculnya serapan maksimum pada λ = 416 nm. Saat berinteraksi dengan ion Fe(III) pada berbagai variasi konsentrasi, serapan maksimum nanopartikel perak yang distabilkan kitosan-formaldehid relatif tidak mengalami pergeseran, tetapi muncul serapan SPR pada λ = 480 nm. Berdasarkan uji kinerja analitik pada daerah SPR, dapat dinyatakan nanopartikel perak yang distabilkan kitosan-formaldehid memiliki kinerja yang baik sebagai sensor ion Fe(III) dengan nilai presisi 0,12%, akurasi 0,075 ppm, nilai linieritas (R2) 0,924 pada rentang konsentrasi dari 1-50 ppm dengan persamaan regresi y = 0,0015x + 0,1646, serta nilai LOD dan LOQ secara berturutan 0,106 ppm dan 0,235 ppm.
PENGGUNAAN LUMPUR AKTIF SEBAGAI MATERIAL UNTUK BIOSORPSI PEWARNA REMAZOL Dewi Yuanita; Endang Widjajanti; Sulistyani Sulistyani
Molekul Vol 9, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.765 KB) | DOI: 10.20884/1.jm.2014.9.2.155

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui massa biosorben optimum, waktu kontak optimum dan konsentrasi pewarna optimum dalam biosorpsi lumpur aktif terhadap pewarna remazol teknis serta mengetahui pengaruh proses biosorpsi terhadap kadar COD (Chemical Oxygen Demand) pewarna  remazol teknis. Proses biosorpsi dilakukan dengan sistem batch pada berbagai variasi massa biosorben, waktu kontak dan konsentrasi pewarna remazol teknis. Larutan pewarna remazol teknis sebelum dan sesudah biosorpsi dianalisis secara kuantitatif dengan spektrofotometer UV-Vis. Penentuan kadar COD dilakukan pada larutan remazol teknis sebelum dan sesudah adsorpsi. Efisiensi biosorpsi dinyatakan dalam bentuk konsentrasi teradsorpsi dibagi konsentrasi mula-mula larutan dan dikalikan 100%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: massa lumpur aktif yang memberikan efisiensi terbesar pada biosorpsi remazol blue yaitu 5 gram dengan efisiensi biosorpsi 6,83% sedangkan untuk remazol red adalah 150 gram dengan efisiensi biosorpsi 67,19%. Waktu optimum dalam biosorpsi remazol blue menggunakan lumpur aktif adalah 15 menit dengan efisiensi biosorpsi 7,98%, sedangkan untuk remazol red adalah 75 menit dengan efisiensi biosorpsi 9,30%. Konsentrasi optimum dalam biosorpsi remazol blue menggunakan lumpur aktif adalah 200 ppm dengan efisiensi biosorpsi 6,19% dan untuk remazol red 600 ppm dengan efisiensi biosorpsi 9,10%. Kadar COD  pewarna remazol blue mengalami penurunan sebesar 22,22% setelah proses biosorpsi dengan lumpur aktif.
The Application of Carbon-Chitosan Composite Imprinted Cu in the Wastewater Treatment Annisa Fillaeli; Susila Kristianingrum; S. Sulistyani; Bella Fatmala; Ilham Fauzi
Indonesian Journal of Chemistry and Environment Vol 4, No 1 (2021): JUNE 2021
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.204 KB) | DOI: 10.21831/ijoce.v4i1.48357

Abstract

This research aimed at determining the effect of chitosan in synthesizing imprinted Cu carbon-chitosan composite properties, the effect of imprinting Cu in carbon-chitosan composites to the adsorption efficiency and adsorption capacity of Cu in electroplating waste via batch methods, and the regeneration pattern of the composite. Composites were characterized using FTIR and SEM-EDX. In FTIR spectra, the addition of Cu caused the reduction of -OH and -NH functional groups intensity as the active site of Cu chemical bonding in 3448.72 cm-1. SEM-EDX analysis showed that the carbon-ionic imprinted chitosan composites after desorption contains the element of C = 60.17%, O = 38.8%, Cu = 0.83% and Na = 0.85%. The optimizations of Cu adsorption were studied from the concentration pattern of its variable, measured with Atomic Absorption Spectroscopy (AAS). The results showed that an optimum concentration for adsorption of Cu was 75 mg / L and an optimum contact time for adsorption of Cu was 24 hours with adsorption efficiency of 98.54% and adsorption capacity of 2.62 mg/g respectively. The adsorption yield of electroplating waste showed the adsorption efficiency of 31.62% and adsorption capacity of 367,79 mg/g respectively. Regeneration test was investigated from adsorption-recovery-reactivation (A-Rcov-RAct) steps. This regeneration test was carried out in three cycles. Recovery test was carried out using EDTA 0.05 M and 0.1 M HCl solutions. The efficiency of reactivation was identified from adsorption ability after activated with 0.1 M NaOH from two routes of recoveries. The results showed that recover agents do not influence the adsorption percentage, while to the recovery percentage progress, HCl 0.1M EDTA 0.05M. All routes of reactivation showed the similar results in average 99%
The Effectiveness of Active Carbon Adsorbent of Cassava Peel (Manihot Esculenta Cranzts) in Reduce Level of Chromium Metal in Tannery Liquid Waste Susila Kristianingrum; S. Sulistyani; Annida Rifka Larastuti
Indonesian Journal of Chemistry and Environment Vol 5, No 2 (2022): DECEMBER 2022
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ijoce.v5i2.18813

Abstract

This study aims to determine the characteristics, the effect of mass variation, the percentage of adsorption effectiveness of cassava peel activated carbon activated with 0.5 M HCl and activated with 0.5 M H2SO4 on the adsorption of Cr metal in leather tanning wastewater and its morphology. The subject of this research is the adsorbent of cassava peel before it is asctivated, activated by chloric acid 0,5 M, and activated by sulfuric acid 0,5 M. meanwhile the object of this research is the effectiviness of cassava peel adsorbeny in reduscing chromium metal content in tannery liquid waste. Cassava pell was carbonized at 500 oC for 1 hour. The cassava peel carbon was characterized according to SNI 06-3730-1995. The adsorption process is performed by batch method. Analysis was performed by Atomic Adsorption Spectrophotometer, PSA, and SEM-EDX. The result of the characterization of cassava peel carbon showed that the moisture content, ash content, adsorption capacity of I2 met SNI, meanwhile the carbon contenr and volatile matter conten did not met SNI. The adsorption efficiency of kromium metal is 95.97% for carbon before activated, 95.33% for carbon activated by chloroc acid, and 96.65% for carbon activated by sulfuric acid. The result of PSA size of cassava peel adsorbent before activated by chloric acid and sulfuric acid were 34.484 µm, 42.504 µm, and 37.059 µm respectively. Cassave peel adsorbent has a Langmuir adsorption type. The SEM-EDX result showed that the adsorbent from cassava peel had a dissimiliar pore shape
QUALITY CONTROL PRODUK VCO SECARA MUDAH, MURAH DAN AKURAT Isana Supiah Yosephine Louise; Endang Widjajanti Laksono; Sulistyani Sulistyani
Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA Vol 8, No 1 (2024): Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpmmp.v8i1.53485

Abstract

VCO (virgin coconut oil) merupakan salah satu komoditas yang memungkinkan diproduksi secara besar-besaran karena selain memiliki daya simpan relatif lama juga memiliki kelebihan-kelebihan lain, antara lain memiliki khasiat obat, dapat digunakan sebagai bahan pangan maupun obat, harga jual relatif tinggi, dan sangat memungkinkan dijadikan komoditas ekspor. Untuk itu quality control produk VCO sangat perlu mendapatkan perhatian khusus supaya penjualan dapat meningkat dan menjaga harga yang relatif konstan atau bahkan meningkat karena kualitas produk yang dapat dipercaya oleh konsumen. Pengujian kualitas secara laboratorium seringkali memiliki banyak kendala, selain harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Untuk itu pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini akan dicoba memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pelaku usaha/masysrakat terkait quality control produk VCO yang telah/akan diproduksi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini akan dilakukan selama tujuh bulan, baik secara luring maupun daring, dengan metode pelatihan dan pendampingan. Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan PkM Pengembangan Wilayah dengan tema Quality Control Produk VCO secara Mudah, Murah dan Akurat dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pemahaman peserta terkait produk VCO dan  quality controlnya, secara umum kegiatan ini bermanfaat bagi peserta pengabdian, penyampaian materi dapat diterima dengan sangat baik (45,45%), metoda yang digunakan dalam kegiatan pengabdian dirasa sesuai oleh peserta pengabdian.