Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Pengaruh suhu dan waktu proses terhadap karakter biodiesel hasil sintesa dari minyak biji ketapang Siswani, Endang Dwi; Kristianingrum, Susila; Marwati, Siti; Noviantara, Arief; Yuniastuti, Rosa
Jurnal Sains Dasar Vol 2, No 2 (2013): October 2013
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jsd.v2i2.3345

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh suhu dan waktu proses transesterifikasi terhadap karakter biodiesel hasil sintesa dari minyak biji ketapang. Karakter biodiesel dilakukan menggunakan standar SNI. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Kimia, Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA UNY, sedangkan pengujian karakter biodiesel hasil sintesa dilakukan di Laboratorium Teknologi Minyak Bumi, Gas, dan Batubara, Jurusan teknik Kimia, Fakultas teknik UGM. Sintesa biodiesel dari minyak biji ketapang dilakukan melalui dua (2) tahap. Tahap pertama adalah pengambilan minyak dari biji ketapan, dan tahap kedua adalah proses transesterifikasi dengan menggunakan metanol. Proses dilaksanakan pada berbagai berbagai harga suhu, yaitu: 35, 57, 78 dan 89 oC dan berbagai waktu, yaitu: 60 dan 120 menit. Biodiesel hasil sintesa dianalisis menggunakan FTIR, sedangkan karakter biodisel dicari dengan bantuan alat yang ada dalam Laboratorium Teknologi Minyak Bumi, Gas. dan Batubara, Fakultas Teknik UGM. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Variasi suhu proses transesterifikasi tidak memberikan perbedaan yang signifikan pada nilai massa jenis, viskositas, titik nyala, titik tuang, dan kalor pembakaran. Ada pengaruh suhu terhadap proses transesterifikasi terhadap jumlah biodiesel yang dihasilkan yaitu untuk suhu reaksi 35, 57, 78, dan 780C menghasilkan biodiesel berturut turut sebanyak 368, 450, 435, dan 316 mL. Nilai massa jenis biodiesel BA, BB, BC dan BD berturut turut adalah sebesar 869.5, 858.6, 859, dan 858.8 kg/m3. Nilai viskositas untuk biodiesel BA, BB, BC, dan BD berturut turut adalah sebesar 5.867 ± 0.00194, 5.300, 4.820 ± 0.0005 mm2/s, dan 4.700 mm2/s. Nilai titik nyala untuk biodiesel BA, BB, BC, dan BD berturut turut adalah sebesar: 176.5, 172.5, 172.5, dan 174.50C. Nilai titik tuang untuk biodiesel BA, BB, BC, dan BD adalah sebesar 90C. Nilai kalor pembakaran untuk biodiesel BA, BB, BC, dan BD hasil sintesis berturut-turut adalah sebesar: 9466.472, 9482.149, 9561.2445, dan  9506.199 kal/g. Ada pengaruh waktu 60 dan 120 menit pada proses transesterifikasi terhadap jumlah biodiesel yang dihasilkan yaitu waktu 60 menit menghasilkan biodiesel sebanyak  ±260 mL (biodiesel BP), dan waktu 120 menit menghasilkan biodiesel sebanyak ±275 mL (biodiesel BQ). Nilai densitas, viskositas, titik tuang, titik nyala, kalor pembakaran masing-masing biodiesel secara berturut-turut adalah untuk biodiesel BP (waktu transesterifikasi 60 menit) yaitu (888,800 kg/m3; 10,48 cSt; 6 0C; 188,5 0C; 9889,64 kal/g) dan untuk biodiesel BQ (waktu transesterifikasi 120 menit) yaitu (88,800 kg/ m3; 11,99 cSt; 6 0C; 188,5 0C; 9788,003 kal/g).   Kata kunci:  minyak biji ketapang, variasi suhu, waktu transesterifikasi, karakter biodiesel
OPTIMASI DAN MEKANISME REAKSI PEMBENTUKAN KRISTAL MIKROPORI REDOKS TITANIUM SILIKAT TIPE MFI Sutrisno, Hari; ., Suharto; Kristianingrum, Susila
Alchemy Jurnal Penelitian Kimia Vol 4, No 2 (2005)
Publisher : Alchemy Jurnal Penelitian Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mempelajari karakter kristal titanium silikat tipe MFI (TS-1), yang meliputi: sistem kristal, parameter kisi, grup ruang, kristalinitas dan kemurnian,  (2)  mengetahui waktu kristalisasi optimum untuk menghasilkan TS-1 yang kaya akan titanium dengan kemurnian dan kristalinitas tinggi dan  (3)  mekanisme reaksi yang mungkin terjadi pada pembentukan TS-1 dari bahan awal tetraetil ortosilikat (TEOS) sebagai sumber silika, tetrapropilamonium (TPAOH) sebagai sumber basa kuartener, air sebagai pelarut, dan sumber titanium dari [Ti8O12(H2O)24]Cl8.HCl.7H2O. Sintesis TS-1 dilakukan melalui reaksi bahan awal pada perbandingan mol : SiO2 : TiO2 : TPAOH : H2O = 1,00 : 0,05 : 0,36 : 35,00 dengan metode hidrotermal. Temperatur kristalisasi pada 423 K, sedangkan waktu kristalisasi bervariasi yaitu 12, 24, 48 dan 72 jam yang disimbolkan sebagai TS-1(12), TS-1(24), TS-1(48), dan TS-1(72). Sintesis TS-1 yang lain,disimbolkan TS-1(24)-0,15 dilakukan pada perbandingan mol bahan awal : SiO2 : TiO2 : TPAOH : H2O = 1,00 : 0,05 : 0,36 : 35,00  pada temperatur kristalisasi 423 K dan waktu kristalisasi 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua kristal yang dihasilkan merupakan TS-1 yang memiliki struktur tipe MFI dengan kristalinitas dan kemurnian tinggi. Semua kristal TS-1 yang belum terkalsinasi tersebut memiliki sistem kristal ortorombik dengan ruang Pnma. Waktu kristalisasi yang diperlukan untuk menghasilkan TS-1 dengan kadar titanium terbanyak dalam kristalnya sebesar 2,970% yaitu 24 jam (TS-1(24)). Proses sintesis menggunakan waktu kristalisasi optimum tersebut (24 jam), dihasilkan TS-1 yang memiliki kadar Ti dalam kristal TS-1 yang belum terkalsinasi sebesar 3,111% (TS-1(24)-0,15). Fenomena lain yang terungkap bahwa volume kisi kristal semakin kecil seiring lamanya waktu kristalisasi, hali ini menunjukkan bahwa kristal semakin kompak dan semakin baik karena adanya defek kristal semakin kecil. Mekasnisme reaksi yang terjadi pada preparasi TS-1, diawali melalui proses hidrolisis [Ti8O12(H2O)24]Cl8.HCl.7H2O  dan TEOS oleh air dan anion OH-. dilanjutkan proses olasi membentuk 2 jembatan okso yaitu Si-O-Si dan Ti-O-Si.
SYNTHESIS OF BIODIESEL FROM KAPUK SEED OIL (Ceiba Pentandra L) AT VARIATION STIRRING DURATION IN TRANSESTERIFICATION PROCESS Siswani, Endang Dwi; Kristianingrum, Susila; Tohari, Tohari
Jurnal Sains Dasar Vol 4, No 2 (2015): October 2015
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (43.488 KB) | DOI: 10.21831/jsd.v4i2.9097

Abstract

The synthesis of biodiesel targeted as SNI 04-7182-2006 standard has been done from kapuk randu seed, following two steps i.e. sokhlet extraction process of kapuk seed oil from kapuk seed using n-heksane as a solvent, and the production of biodiesel from kapuk seed oil by transesterification process using methanol and KOH as catalyst. Transesterificatin process was performed at temperature 50 oC with the variation of stirring duration as followed  50, 75, 100 and 125 minutes. The kapuk randu extraction resulted  % kapuk randu seed oil, while the transestherification process resulted around 55 - 65%. The biodiesel product characteristics provided the density value of all biodiesel at stirring durations variation are suitable with SNI standard (850 – 890 kg/m3), the viscosity value of all biodiesel are  higher than the range SNI value (2,3 – 6,0 cSt). While the flash point values are lesser than SNI standard (10160 - 11000 cal/g). Keywords: kapuk randu seed, transestherification, biodiesel
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KONSUMEN Kristianingrum, Susila
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1997,TH.XVI
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v2i2.9271

Abstract

Bahan pangan yang semula diduga baik unluk kesehatan, lernyata setelahdiperikx sara intensif ada pula krugiannya apabila dalam pengolahan tidal; mentaaliperaturan yang dikeluarbn oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Pengawasandan pemantauan tuhadap bahan pangan atau pun terhadap pencemar yang ada sangatpenting vnluk dilakubn agar mulunya baik dan aman bagi kecehatan konsumen.Pemerintah yang seharusnya mengatur, mengawasi. dan mengambil lindabnteps temyata belum kelat memmberibn sanbi bagi pelanggar peraturan. Banyakprodusen dengan sadar melakubn hal-ha1 yang bcrbitan dengan pelanggaran sepenipcrqaratan mutu, penggunaan adilif yang membahayabn, pendafiaran mabnan bagiinduari Cecil dan rumah tangga, label yang kurang jelas, iklan yang berlebihan,memprodultsi dan mengedarbn mabnan yang rudah hdaluwarsa, mabnan yang sudahrusak, dan lain-lain yangdapal menimbulbn keracunan dan kontaminasi bahan pangantersebut. Kcmajuan tcknologi di bidang pangan, kadang mendorong produsen untuk:mengambil keuntunpn. xbsar-beaarnya tanpa memikirbn aspek kesehalan dankeamanan bagi konsumcnnya.
Adsorpsi Multilogam untuk Penurunan Kadar Cu, Fe, Ni dan Zn Menggunakan Arang Aktif Daun Pandan Laut Fillaeli, Annisa; Dwi Siswani, Endang; Kristianingrum, Susila; Sulistyani, Sulistyani; Delapril Pratiwi, Ajeng
Jurnal Sains Dasar Vol 8, No 2 (2019): October 2019
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jsd.v8i2.38788

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu kontak dan konsentrasi yang paling optimum pada adsorpsi arang aktif daun pandan laut teraktivasi NaOH 1% terhadap ion multilogam Cu2+, Fe3+, Ni2+ dan Zn2+ dan mengetahui efisiensi adsorpsi dari adsorben yang paling optimum terhadap ion multilogam Cu2+, Fe3+, Ni2+ dan Zn2+. Subjek dalam penelitian ini adalah arang aktif dari daun pandan laut teraktivasi NaOH 1% dan objek pada penelitian ini adalah efisiensi adsorpsi arang aktif daun pandan laut teraktivasi NaOH 1% terhadap ion multilogam Cu2+, Fe3+, Ni2+ dan Zn2+. Adsorpsi dilakukan dengan mengkondisikan variasi waktu kontak dan konsentrasi ion multilogam. Konsentrasi ion multilogam sebelum dan sesudah adsorpsi diukur dengan Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu kontak optimum untuk adsorpsi ion multilogam Cu2+, Fe3+, Ni2+ dan Zn2+ sebesar 60 menit dan konsentrasi optimum untuk adsorpsi ion multilogam Cu2+, Fe3+, Ni2+ dan Zn2+ berturut-turut sebesar 100, 250, 75 dan 75 ppm dengan efisiensi adsorpsi sebesar 99,606 %, 98,871 %, 56,994 % dan 97,004 %. Kapasitas adsorpsi tertinggi karbon aktif daun pandan laut teraktivasi NaOH 1% terhadap ion-ion logam Cu2+, Fe3+, Ni2+ dan Zn2+ berturut-turut terjadi pada konsentrasi 250, 250, 125 dan 250 ppm dengan kapasitas adsorpsi sebesar 2,9358 mg/g, 3,7877 mg/g, 0,8299 mg/g dan 2,3397 mg/g.
EFFECT OF MALELO SANDAL SALT WITH HN03 TO THE EFFICIENCY OF CRYSTAL IMPLEMENTATION Siti Sulastri; Susila Kristianingrum; Retno Arianingrum
Jurnal Penelitian Saintek Vol 9, No 1: April 2004
Publisher : Institute of Research and Community Services, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (12814.019 KB) | DOI: 10.21831/jps.v9i1.5553

Abstract

The  objective   of  this  study   was  to  investigate    the  effect  of  soaking nitrate  acid  of Malelo  sand  to adsorption   efficiency   of chromium  (Cr). The Malelo  sand  was prepared   by soaking   in nitric  acid with variation of  concentration     were   17,5:  35  and   70%  for    24  hours   at  room temperature.    The  adsorption   efficiency   of  chromium   was  determined based  on concentration    of chromium   residue   after  adsorption.   which measured  using Atomic Absorption  Spectrophotometer    (AAS). The characterization    of Malelo  sand  determined   using  FTIR  and XRD.  The result  indicated  that the mean  ofadsorption    efficiency   of chromium  on Malelo   sand   without   preparation    and  soaking   in  nitrate   acid  with variation   concentration    17.5:  35 and  70%  were  91,36:  92,40:  92,72 and 94,004%  respectively.
TEST OF ACTIVITY OF BIOACTIVE COMPOUNDS IN EXTRACT FRACTION METHANOL SARGASSUM SP (ALGA CHOCOLATE) AS ANTI HEPATOTOKSIK Nurfina Aznam; Sri Atun; Susila Kristianingrum
Jurnal Penelitian Saintek Vol 6, No 1: Saintek 2001
Publisher : Institute of Research and Community Services, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7607.001 KB) | DOI: 10.21831/jps.v6i1.5564

Abstract

The objectives  of this  research  are  to  identify  whether  the  bioactivecompound of methanol fraction  extracts of Sargasum sp can be used as anti hepatotoxic and to determine the dose of such compound in order that  it  may  be  used as anti hepatotoxic.  The population  used  in  this research was 2-month male white rats with almost similar weight. 39 rats were  taken for  the samples.  Treating  CCl4  injection carried   out  the bioactive compound activity test and the treatment of these compound extracts was observed by examining the liver cell damage microscopically and analyzing the GPT content. Examination was a/so conducted to the control rats (without CCI4  injection and bioactive compound treatment). From the result of the research it can be concluded that methanol fraction extract of Sargasum sp may be used as anti hepatotoxic. It wasfound  that the bioactive compound activity appeared at the dose of 500 mglkg of weight with 5 times treatments.
THIN COCONUT COMMOMOGRAPHY FOR DETERMINATION OF HEARTIDINE IN ORANGE OF ORANGE FROM ORANGE Sri Handayani; Sunarto Sunarto; Susila Kristianingrum
Jurnal Penelitian Saintek Vol 10, No 1: April 2005
Publisher : Institute of Research and Community Services, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7251.364 KB) | DOI: 10.21831/jps.v10i1.5546

Abstract

This   research   with   the   title   Thin   Layer   Chromatography  for Determination of Hesperidins Content in Orange Peel has been done in organic chemistry laboratory. The aim of this research is to select the solvent mix for  the best hesperidins standard peak result and to determinate the content (in relative percentage) of some orange peel. Hesperidins isolation from  orange peel conduct by soaks the orange peel piece  in f 0% Calcium hydroxide solution for  a night in room temperature.    The   mixture   than  jiltered    and   neutralized   with hydrochloric acid to obtain hesperidins contain filtrate.  Hesperidins analyzed   by   thin   layer   chromatography.    Characterization   of hesperidins did by compare the sample chromatogram with standard chromatogram.  The yield  (in  relative  percentage)   determinate  by  compare the sample peak area with hesperidins standard peak area. The solvent  mix  selected  before  by  attempt  some  solvent  mix for eludate hesperidins standard solution. The result of this research shown that hesperidins can analyzed using thin   layer   chromatography   method.   with   the   best  solvent   was chloroform:  methanol mixture (2 : 3). Hesperidins content in extract solution of some strain orange peel  is; Baby Egypt 0, f 380%, Baby Pacitan 0,0615%, Mandarin Lokam 0,0018%, Santang 0,0049%, and Sunkist  Nevel 0,0360%.  The hesperidins  content  in orange peel  of Mandarin Pakistan, Medan super, Nipis, Sunkist,  Peras, and Purut was 0,0000. The hesperidins content in these orange peel was too low to be detected
EFFECT OF VARIOUS MEASURES ON POWER ADSORPTION ION KROMIUM (III) AND COLOMUM (VI) IN LAND DIATOMAE Susila Kristianingrum; Siti Sulastri
Jurnal Penelitian Saintek Vol 13, No 1: April 2008
Publisher : Institute of Research and Community Services, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.233 KB) | DOI: 10.21831/jps.v13i1.184

Abstract

This research was done in Chemistry Laboratory FMIPA UNY. The aim of this research is to know the effect of diatomaeous earth soaking in a such acid on its adsorption power for heavy metal chromium(III) and chromium(VI) ions.The subject of this research is the diatomaeous earth from Sangiran Village, Sragen, Jawa Tengah. The object of this research is the diatomaeous earth properties soaking in such acid. Independent variables of this research are acid type, acid soaker concentration and the type of metal ion adsorbed. Dependent variable is its adsorption power for heavy metal chromium(III) and chromium(VI) ions. Experiment procedure consists of some steps: preparation, the diatomaeous earth treatment on chloride acid, nitric acid, and sulphuric acid, properties of the diatomaeous earth adsorbent for chromium(III) and chromium(VI) investigation. FTIR analyzing on original and treated diatomaeous earth and AAS analyzing to determine chromium(III) and chromium(VI) concentration before and after being diatomaeous earth soaker.The conclusion from this research was the diatomaeous earth soaking on such acids can caused adsorption power differences. Optimum adsorption power for chromium(III) occurred on a half concentrate chloride acid soaking (18.50%), concentrate nitric acid (65%), and concentrate sulphuric acid ((96%). Optimum adsorption power for chromium(VI) occurred on a half concentrate chloride acid soaking (18.50%), half concentrate nitric acid (32.50%), and an eight concentrate sulphuric acid (12%). Both original and treated diatomaeous earth has a similar FTIR spectrum pattern.
Pengaruh Konsentrasi Formaldehid sebagai Agen Pereduksi Terhadap Efisiensi Elektrodeposisi Ag+ dalam Limbah Cair Elektroplating Siti Marwati; Regina Tutik Padmaningrum; Susila Kristianingrum; Sunarto '
Jurnal Sains Dasar Vol 2, No 1 (2013): April 2013
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.061 KB) | DOI: 10.21831/jsd.v2i1.3361

Abstract

Abstrak penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi formaldehid sebagai agen perduksi terhadap efisiensi elektrodeposisi ion Ag+ dalam limbah cair elektroplating dan mengetahui karakter logam Ag hasil elektrodeposisi. Proses elektrodeposisi dengan elektroda platina sebagai anoda dan katoda. Konsentrasi larutan formaldehid divariasi yaitu 0,4; 0,3; 0,2; 0,1 M dan tanpa penambahan formaldehid. Ion Ag+ yang masih tersisa dalam limbah cair elekroplating dilakukan analisis konsentrasi ion Ag+ dengan menggunakan AAS. Untuk mengetahui struktur kristal deposit dilakukan analisis dengan menggunakan XRD. Hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa konsentrasi formaldehid sebagai agen pereduksi berpengaruh terhadap berat deposit yang dihasilkan. Konsentrasi formaldehid sebagai agen pereduksi berpengaruh terhadap efisiensi elektrdeposisi ion Ag+ dalam limbah cair elektroplating. Efisiensi elektrodeposisi ion Ag+ paling besar diperoleh pada penambahan formaldehid 0,2 M. Karakter deposit yang dihasilkan menunjukkan bahwa di dalam deposit terdapat logam Ag dan Cu yang terdeposisikan. Adanya formaldehid menyebabkan susunan atom-atom deposit Ag di setiap bidang kisi menjadi tidak teratur dan menurunkan tingkat kekristalannya. Kata kunci: formaldehid,agen pereduksi, elektrodeposisi, perak