Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Penerapan Jalan Kaki Dua Puluh Menit Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Desa Dukuh Jati Agustina Nur Istiqomah; Dewi Kartika Sari
Termometer: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Vol. 1 No. 4 (2023): Oktober : Termometer: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/termometer.v1i4.2485

Abstract

Background: The world’s elderly population is predicted to increase very quickly in 2020. Based on Susenas and Sakernas data, namely 12,2% in 2020 to 12,71% in 2021.The aging process will affect physical and mental changes in the elderly which results in a decrease in body resistance so that it is susceptible to various diseases and the most common is hypertension. Purpose: To determine changes in blood pressure in elderly patients with hypertension before and after walking activities. Methods: This application uses a descriptive case study by observing 2 female respondents aged 61-64 years who are given the implementation of walking for 20 minutes. Result: After the application of walking for 20 minutes for 3 consecutive days a week there was a decrease in blood pressure. Responden 1 with an average decrease in systolic pressure of 1 mmHg, diastolic 3 mmHg. Responden 2 average decrease in systolic blood pressure 2,3 mmHg, diastolic 0,6 mmHg. Conclusion: Walking for 20 minutes for 3 days a week can reduce blood pressure in elderly people with hypertension.
The research result Gambaran Status Kesehatan Reproduksi Pada Remaja Putri di SMPN 1 Mantingan: Indonesia Ucik Celsia Ningrum; Dewi Kartika Sari
MIDWINERSLION : Jurnal Kesehatan STIKes Buleleng Vol. 8 No. 2 (2023): MIDWINERSLION Jurnal Kesehatan STIKes Buleleng
Publisher : LPPM STIKes Buleleng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52073/midwinerslion.v8i2.359

Abstract

Pendahuluan: Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak menuju masa dewasa yang diawali dengan terjadi kematangan seksual. Remaja di Indonesia saat ini sedang mengalami peningkatan kerentanan terhadap berbagai ancaman risiko kesehatan terutama yang berkaitan dengan kesehatan seksual dan reproduksi. Jumlah remaja pada tahun 2022 menurut data BPS (Badan Pusat Statistik) dari umur 15-19 tahun adalah 22.176.543 jiwa atau 8,05% dari total jumlah penduduk Indonesia. WHO menekankan pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi kepada kelompok remaja awal usia 10-14 tahun. Metode: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dengan sampel 60 responden. Menggunakan kuesioner petunjuk teknik penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala anak usia sekolah dan remaja. Hasil: Gambaran status kesehatan reproduksi mayoritas memiliki kategori kesehatan reproduksi yang kurang baik, dengan banyak remaja putri mengalami masalah keputihan dan gatal di area genitalia. Kondisi ini memerlukan perhatian dan upaya sosialisasi yang lebih intensif untuk meningkatkan pengetahuan dan kesehatan reproduksi remaja di sekolah tersebut. Simpulan: Gambaran status kesehatan reproduksi pada remaja putri di SMPN 1 Mantingan didominasi oleh kategori kurang, dengan 37 responden atau sebesar 61,7% mengalami kondisi kurang pada kesehatan reproduksi.
Hubungan Usia Ibu Postpartum dengan Kejadian Depresi Postpartum di Posyandu Desa Wadunggetas: Hubungan usia ibu post partum dengan kejadian depresi post partum di posyandu desa wadunggetas Sinta Septiana Devi; Dewi Kartika Sari
Jurnal Keperawatan Duta Medika Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Keperawatan Duta Medika
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/dutamedika.v3i2.2605

Abstract

ABSTRACT Introduction: Postpartum depression is a mood disorder that occurs after childbirth. This disorder reflects the psychological dysregulation that is a hallmark of major depressive symptoms. Based on the WHO report it is estimated that Postpartum women who experience mild postpartum depression range from 10 per 1000 live births and moderate or severe postpartum depression range from 30 to 200 per 1000 live births.Objectives: This study aims to analyze the relationship between postpartum maternal age and the incidence of postpartum depression at the posyandu in Wadunggetas villageMethods: The research subjects were 22 postpartum mothers at posyandu in Wadunggetas village. This study used the Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) questionnaire. Data were analyzed with statistical product and service solutions (SPSS).Results: the results showed that the Rank-Spearman test proved that there was a relationship between postpartum maternal age and the inicidence of postpartum depression at the posyandu wadunggetas village with p value=0,006 the incidence of postpartum depression at posyandu using the EPDS questionnaire was 9 postpartum mothers (40.9%) who just had a baby or experienced the baby blues, 6 postpartum mothers (27.3%) showed symptoms of depression. The risk factors obtained in this study were postpartum maternal age 35 years.Conclusions: the incidence of postpartum depression at the posyandu in Wadunggetas village based on the EPDS score is 40.9%.Keyword: Age, Postpartum, Depression Pendahuluan: Postpartum depresi merupakan gangguan mood yang terjadi setelah melahirkan. gangguan ini merefleksikan disregulasi psikologikal yang merupakan tanda dari gejala-gejala depresi mayor. Berdasarkan laporan WHO diperkirakan wanita melahikan yang mengalami Postpartum Depresi ringan berkisar 10 per 1000 kelahiran hidup dan Postpartum Depresi sedang atau berat berkisar 30 sampai 200 per 1000 kelahiran hidup.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara usia ibu postpartum dengan kejadian depresi postpartum di posyandu desa Wadunggetas.Metode: Subjek penelitian adalah 22 ibu postpartum di posyandu desa Wadunggetas. Penelitian ini menggunakan kuesioner Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS). Data dianalisa dengan statistical product and service solutions (SPSS).Hasil: hasil penelitian menunjukkan bahwa uji Rank-Spearman membuktikan adanya hubungan antara usia ibu postpartum dengan kejadian depresi postpartum di posyandu desa wadunggetas dengan p value =0,006. kejadian depresi postpartum di posyandu menggunakan kuesioner EPDS sebanyak 9 ibu postpartum (40,9%) baru pengalaman memiliki bayi atau mengalami baby blues,6 ibu postpartum (27,3%) menunjukkan gejala depresi.faktor resiko yang didapat dalam penelitian ini adalah usia ibu postpartum 35 tahun.Kesimpulan: kejadian depresi postpartum di posyandu desa Wadunggetas berdasarkan skor EPDS adalah 40,9%.Kata Kunci: Usia, Depresi, Postpartum Jurnal Keperawatan Duta Medika diterbitkan oleh Universitas Duta Bangsa Surakarta.Website: ojs.udb.ac.id
BUBUR TEMPE MEMBANTU PENANGANAN DIARE PADA BALITA Dewi Kartika Sari; Anjar Nurrohmah
GEMASSIKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2019): MEI
Publisher : P3M Universitas Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/gemassika.v3i1.309

Abstract

Latar Belakang: Penyakit diare dapat terjadi karena konsumsi makanan maupun minuman yang terkontaminasi oleh bakteri, virus, atau parasit. Mayoritas penderita diare adalah anak berusia dibawah lima tahun (balita) dengan prevalensi sebesar 12,2%.  Penyakit diare dapat berakibat fatal apabila penderita diare mengalami dehidrasi berat. Pemberian bubur tempe kepada penderita diare ini dapat mempersingkat durasi diare akut serta mempercepat pertambahan berat badan setelah menderita diare akut. Hasil wawancara pada ibu-ibu yang mempunyai anak Balita di wilayah Gendengan, Wirun, Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo didapatkan mayoritas belum mengetahui tentang penanganan diare pada balita dengan bubur tempe.  Tujuan: Memberikan pengertian kepada masyarakat bahwa bubur tempe dapat mengobati diare pada balita. Metode: yang diterapkan dalam pengabdian masyarakat adalah sosialisasi dan pendidikan kesehatan mengenai penyakit diare dan penatalaksanaannya dengan pemberian bubur tempe. Kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan pada hari Selasa tanggal 27 Februari 2018 di rumah warga di Desa Gendengan Wirun Kecamatan Mojolaban Sukoharjo. Kegiatan pengabdian masyarakat diikuti oleh 35 orang. Hasil: Observasi dari kegiatan penyuluhan kesehatan ini, bahwa mayoritas peserta aktif dalam mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan yang diberikan oleh tim pengabdian masyarakat serta dapat mendemonstrasikan kembali cara pembuatan bubur tempe. Pemberian pendidikan kesehatan tentang penanganan diare dengan pemberian bubur tempe telah membuktikan bahwa pengetahuan dan ketrampilan masyarakat meningkat setelah diberikan penyuluhan
AKTIVASI PERAN BINA KELUARGA REMAJA DALAM PENGURANGAN RESIKO BENCANA BANJIR MENUJU KEMANDIRIAN BENCANA DIKAMPUNG KB PUCANGSAWIT,SURAKARTA Dewi Kartika Sari; Rina Sri Widayati2; Yulaikha Istiqomah; Saftirta Gatra Dewantara; Sandy Anwar Mursito; Jani Kusanti
GEMASSIKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2020): NOPEMBER
Publisher : P3M Universitas Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/gemassika.v4i2.671

Abstract

Flood is a natural event caused by the overflowing of water out of the river channel because the volume of water exceeds the capacity of the available river channels. An area of overflow from a river is referred to as a flood-plain area. Kampung KB which is located in Pucang sawit Village, Jebres, Surakarta, is located along the side of the Bengawan Solo river, making this location prone to the impact of the overflowing of the Bengawan Solo river in this extreme weather. Therefore, disaster mitigation activities in the form of flood disaster management are needed for the people of that area. The prevalence of heavy rain in Indonesia is increasing, resulting in an increased risk of flooding. The result of this problem is the lack of public knowledge regarding how to deal with flood disasters that may arise. The solution is with disaster training in the form of activating the role of youth family development in the KB village. The target output expected from this health education is the increasing number of people who know the procedures for handling floods in disaster locations, as well as youth being able to play an active role in disaster activities. Information on the Activation of Action and the Role of Youth in Flood Disaster Management in Kampung KB Pucangsawit, Surakarta was held on the 21st October 2020, followed by five students, two accompanying lecturers and audiences. During the counseling, a demonstration of first aid was carried out in the case of floods and questions and answers to clarify the understanding of the residents. After counseling about first aid to flood victims, we also did scene designs or actions in the field and practiced what had been taught directly on the banks of the Bengawan Solo river.
Gambaran Kebiasaan Merokok dan Pola Makan Penderita Gastritis di Wilayah Kerja Puskesmas Manahan Kota Surakarta Yeni Ernawati; Dewi Kartika Sari; Kanthi Suratih
ASJN (Aisyiyah Surakarta Journal of Nursing) Vol 2 No 2 (2021): DESEMBER
Publisher : P3M Universitas Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/asjn.v2i2.832

Abstract

Latar Belakang: Penyakit gastritis pada umumnya terjadi pada orang yang mempunyai pola makan tidak baik dan merangsang produksi asam lambung. Gastritis merupakan salah satu penyakit dalam 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di Indonesia dengan jumlah 30.154 kasus (4,9). Faktor etiologi gastritis mencapai 60% yaitu asupan alkohol berlebih (20%), merokok (5%), makan berbumbu (15%), obat-obatan (18%), dan terapi radiasi (2%). Tujuan: mengetahui gambaran kebiasaan merokok dan pola makan penderita gastritis di Wilayah Kerja Puskesmas Manahan Kota Surakarta. Metode: Jenis penelitian ini kuantitatif deskriptif. Pengambilan sampel menggunakan metode Stratified Random Sampling dengan sample 74 responden dengan instrument penelitian menggunakan check list. Analisa data menggunakan Uji Univariat. Hasil: Penderita gastritis adalah mayoritas frekuensi makan baik, porsi makan kurang, jenis makan mengiritasi, dan mayoritas tidak merokok. Kesimpulan: Pola makan pada penderita gastritis kurang baik dan tidak merokok
Hubungan Kepatuhan Protokol Kesehatan dengan Pengendalian Penyebaran COVID-19 di Desa Masaran, Kabupaten Sragen Adhe Septia Liestarina; Dewi Kartika Sari
ASJN (Aisyiyah Surakarta Journal of Nursing) Vol 3 No 1 (2022): JULI
Publisher : P3M Universitas Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/asjn.v3i1.934

Abstract

Latar Belakang: Jumlah kasus infeksi COVID-19 dari waktu ke waktu semakin meningkat sejak akhir tahun 2019. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengendalikan penyebaran COVID-19, salah satunya dengan menerapkan protokol kesehatan 5M. Akan tetapi jumlah kasus masih cukup tinggi per 1 Februari 2022, tercatat di Desa Masaran, Kabupaten Sragen mencapai 1295 kasus. Kepatuhan terhadap penerapan protokol kesehatan merupakan salah satu upaya dalam mengendalikan penyebaran COVID-19. Tujuan: Menganalisis hubungan antara kepatuhan protokol kesehatan dengan pengendalian penyebaran COVID-19 Desa Masaran, Kabupaten Sragen. Metode: Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan metode kuantitatif yang bersifat analitik. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, dengan jumlah sampel 97 responden. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini berupa analisis bivariate menggunakan uji Spearman Rho. Hasil: Hasil uji Spearman Rho didapatkan nilai p value sebesar 0,000 < α (0,05) dan nilai koefisien kolerasi 0,643 sehingga ada hubungan kepatuhan protokol kesehatan dengan pengendalian penyebaran COVID-19 Desa Masaran, Kabupaten Sragen. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kepatuhan terhadap protokol kesehatan dengan pengendalian COVID-19. Penyebaran COVID-19 dapat dikendalikan dengan patuh akan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas.
Gambaran Tingkat Kepatuhan Five Moment Cuci Tangan Pada Perawat Rawat Inap Di RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo Vita Fatika Sari; Dewi Kartika Sari
Jurnal Ilmiah Multidisiplin Keilmuan Mandira Cendikia Vol. 1 No. 2 (2023)
Publisher : Yayasan Pendidikan Mandira Cendikia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Healthcare Associated Infections (HAIs) mengindikasikan rendahnya kualitas mutu pelayanan kesehatan dan ancaman bagi keselamatan pasien. Infeksi HAIs berdampak pada lamanya waktu rawat inap, mengakibatkan cacat permanen, menambah biaya perawatan, dan resiko meningkatnya kematian. Cara paling efektif untuk mencegah HAIs yaitu dengan melakukan five moment cuci tangan. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kepatuhan five moment cuci tangan pada perawat Rawat Inap di RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo. Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional, populasi sebanyak 177 perawat dengan jumlah sample 64 perawat dan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil : Hasil penelitian didapatkan karakteristik responden berdasarkan usia mayoritas 26-35 tahun sebanyak 29 responden (45.3%), jenis kelamin mayoritas perempuan sebanyak 55 responden (85.9%), masa kerja mayoritas 1-5 tahun sebanyak 28 responden (43.8%), pendidikan mayoritas D3 Keperawatan sebanyak 40 responden (62.5%), pelatihan cuci tangan mayoritas responden pernah mengikuti sebanyak 64 responden (100%) tingkat kepatuhan five moment cuci tangan perawat rawat inap di RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo dalam kategori baik sebanyak 61 perawat (95.3%) dan kategori sedang sebanyak 3 perawat (4.7%).
Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Keluarga Yang Memiliki Balita Dengan Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Mojolaban Danis Putri Lestari; Dewi Kartika Sari
Jurnal Ilmiah Multidisiplin Keilmuan Mandira Cendikia Vol. 1 No. 2 (2023)
Publisher : Yayasan Pendidikan Mandira Cendikia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Balita stunting merupakan kondisi dimana balita dengan tinggi badan terlalu pendek untuk usianya yang bisa disebabkan oleh penyakit infeksi karena faktor lingkungan dan sanitasi yang rendah dari keluarga, sehingga menyebabkan sistem imun menurun dan pertumbuhan terhambat. Faktor rendahnya sanitasi dan kebersihan lingkungan merupakan salah satu indikator dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Menurut study pendahuluan di Puskesmas Mojolaban terdapat 382 balita stunting dan PHBS dalam kategori sehat utama dengan presentase sebesar 77,6 %. Tujuan : Mengetahui gambaran perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada keluarga yang memiliki balita dengan stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Mojolaban. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan desain observasional. Sampel dipilih dengan cara stratified random sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan jumlah sampel sebanyak 79 keluarga balita. Hasil : Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 79 keluarga balita, indikator PHBS di wilayah Kerja Puskesmas Mojolaban dalam kategori berperilaku baik sebesar 83,5% dan kategori berperilaku kurang sebesar 17,7%. Kesimpulan: Mayoritas PHBS pada keluarga yang memiliki balita stunting di wilayah kerja Puskesmas Mojolaban telah berperilaku baik.