Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Optimalisasi Peran Bina Keluarga melalui Kelas Senam Lansia Kampung KB Pucangsawit, Surakarta Widayati, Rina Sri; Sari, Dewi Kartika; Mirawati, Dita; Wahyuni, Wahyuni
WARTA LPM WARTA LPM, Vol. 24, No. 1, Januari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/warta.v24i1.8780

Abstract

Proporsi penduduk di atas 60 tahun di dunia tahun 2000 sampai 2050 akan berlipat ganda dari sekitar 11% menjadi 22%, atau secara absolut meningkat dari 605 juta menjadi 2 milyar lansia. Lansia sangat berisiko mengalami jatuh, hal ini disebabkan oleh faktor aktivitas, penurunan kemampuan fisik, penyakit yang diderita dan faktor lingkungan. Hasil wawancara dengan lansia di Kelurahan Pucangsawit Jebres Surakarta didapatkan mayoritas belum mengetahui mendeteksi dini risiko jatuh pada lansia. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang deteksi dini risiko jatuh pada lansia dan dapat mempraktekkan senam keseimbangan. Metode yang diterapkan dalam pengabdian masyarakat adalah sosialisasi dan pendidikan kesehatan mengenai deteksi dini risiko jatuh pada lansia dan penatalaksanaannya dengan senam keseimbangan. Kegiatan sosialisasi mengenai deteksi resiko tinggi pada lansia dan simulasi senam keseimbangan bagi lansia dilaksanakan pada hari yang sama masyarakat yang telah dilakukan pada hari Kamis tanggal 11 Juli 2019 di Taman Cerdas Puntadewa Kelurahan Pucangsawit Jebres Surakarta. Kegiatan pengabdian masyarakat diikuti oleh 30 orang. Observasi kegiatan pengabdian masyarakat yang meliputi penyuluhan kesehatan dan pelatihan senam keseimbangan bahwa mayoritas peserta aktif dalam mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan yang diberikan oleh tim pengabdian masyarakat serta dapat mempraktekkan senam keseimbangan. Pemberian pendidikan kesehatan tentang deteksi dini risiko jatuh pada lansia telah membuktikan bahwa pengetahuan dan keterampilan masyarakat meningkat setelah diberikan penyuluhan terlihat dari nilai pre dan post test para kader lansia.
PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN SENAM OSTEOPOROSIS DAN SENAM YOGA TERHADAP KELUHAN NYERI LUTUT PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA SENJA BAHAGIA RW XXV JEBRES, SURAKARTA Dita Mirawati
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jfrwhs.v5i1.126

Abstract

Pendahuluan: Di Indonesia penderita osteoporosis usia >50 tahun adalah 32,3% pada wanita dan 28,8% pada pria. nyeri lutut diperkirakan mencapai 25% populasi dunia. Sedangkan prevalensi nyeri lutut mencapai 5% pada usia <40 tahun, 30% pada usia 40-60 tahun, dan 61% pada usia >61 tahun. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan pengaruh pemberian Senam Osteoporosis dan Senam Yoga terhadap keluhan nyeri lutut pada lansia. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain non-randomized two grup pre-test and post-test without control group design. Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah 40 orang. Kelompok eksperimen 1 diberi perlakuan Senam Osteoporosis sebanyak 20 responden dan kelompok eksperimen 2 diberikan perlakuan Senam Yoga sebanyak 20 responden. Analis data dengan uji Wilcoxon dan uji Mann Whitney. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian Senam Osteoporosis dengan nilai significancy sebesar 0,000 (p<0,005) dan ada pengaruh pemberian Senam Yoga dengan nilai significancy sebesar 0,000 (p<0,005). Ada beda pengaruh pemberian Senam Osteoporosis dan Senam Yoga terhadap keluhan nyeri lutut pada lansia dengan nilai significancy sebesar 0,002 (p<0,005). Kesimpulan: Ada pengaruh pemberian senam osteoporosis dan senam yoga terhadap keluhan nyeri lutut pada lansia. Ada beda pengaruh pemberian senm osteoporosis dan senam yoga.
Optimalisasi Peran Bina Keluarga melalui Kelas Senam Lansia Kampung KB Pucangsawit, Surakarta Rina Sri Widayati; Dewi Kartika Sari; Dita Mirawati; Wahyuni Wahyuni
WARTA LPM WARTA LPM, Vol. 24, No. 1, Januari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/warta.v24i1.8780

Abstract

Proporsi penduduk di atas 60 tahun di dunia tahun 2000 sampai 2050 akan berlipat ganda dari sekitar 11% menjadi 22%, atau secara absolut meningkat dari 605 juta menjadi 2 milyar lansia. Lansia sangat berisiko mengalami jatuh, hal ini disebabkan oleh faktor aktivitas, penurunan kemampuan fisik, penyakit yang diderita dan faktor lingkungan. Hasil wawancara dengan lansia di Kelurahan Pucangsawit Jebres Surakarta didapatkan mayoritas belum mengetahui mendeteksi dini risiko jatuh pada lansia. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang deteksi dini risiko jatuh pada lansia dan dapat mempraktekkan senam keseimbangan. Metode yang diterapkan dalam pengabdian masyarakat adalah sosialisasi dan pendidikan kesehatan mengenai deteksi dini risiko jatuh pada lansia dan penatalaksanaannya dengan senam keseimbangan. Kegiatan sosialisasi mengenai deteksi resiko tinggi pada lansia dan simulasi senam keseimbangan bagi lansia dilaksanakan pada hari yang sama masyarakat yang telah dilakukan pada hari Kamis tanggal 11 Juli 2019 di Taman Cerdas Puntadewa Kelurahan Pucangsawit Jebres Surakarta. Kegiatan pengabdian masyarakat diikuti oleh 30 orang. Observasi kegiatan pengabdian masyarakat yang meliputi penyuluhan kesehatan dan pelatihan senam keseimbangan bahwa mayoritas peserta aktif dalam mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan yang diberikan oleh tim pengabdian masyarakat serta dapat mempraktekkan senam keseimbangan. Pemberian pendidikan kesehatan tentang deteksi dini risiko jatuh pada lansia telah membuktikan bahwa pengetahuan dan keterampilan masyarakat meningkat setelah diberikan penyuluhan terlihat dari nilai pre dan post test para kader lansia.
Manfaat Ice Compress terhadap Penurunan Nyeri Akibat Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS) pada Otot Gastrocnemius Dita Mirawati; Ari Sapti Mei Leni
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (867.476 KB)

Abstract

Banyak remaja saat ini cenderung menjadihipokinetik yang akan cepat mengalami kelelahan setelah melakukanaktivitas fisik karena kondisi kebugaran fisiknya yang kurang prima,hal ini akan mudah menyebabkan terjadinya gejala Delayed OnsetMuscle Soreness (DOMS). Ada berbagai macam modalitasfisioterapi, salah satunya berupa terapi dingin yang digunakan untukmencegah dan menurunkan nyeri akibat Delayed Onset MuscleSoreness (DOMS). Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh icecompress terhadap penurunan nyeri akibat Delayed Onset MuscleSoreness (DOMS). Metode Penelitian: Penelitian ini merupakanpenelitian kuantitatif menggunakan metode quasi eksperimental,dengan rancangan penelitian two groups posttest only with controldesign. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakanteknik quota sampling dan didapatkan 32 responden penelitian yangsesuai kriteria inklusi dari total populasi 127 orang. Penelitian inidilaksanakan di Laboratorium Fisioterapi STIKES ‘AisyiyahSurakarta pada tanggal 23-26 Mei 2017. Hasil: uji analisis post hocmenggunakan uji mann-whitney antara kelompok ice compressdengan kelompok kontrol diperoleh p=0,000 talag scale 24 jam,p=0,000 talag scale 48 jam, dan p=0,000 talag scale 72 jam dengankeseluruhan nilai p<0,05 yang berarti ice compress berpengaruhterhadap penurunan nyeri akibat Delayed Onset Muscle Soreness(DOMS). Kesimpulan: Ice compress dapat menurunkan nyeri akibatDelayed Onset Muscle Soreness (DOMS) berdasarkan nilai talagscale 24, 48, dan 72 jam.
PENGARUH MYOFASCIAL RELEASE TERHADAP PENINGKATAN FLEKSIBILITAS ADDUKTOR HIP (STUDI PADA UKM TAEKWONDO UMS) Arif Pristianto; Dita Mirawati; Abdurrafi Fajar Syauqi; Ekki Agus Sudawan
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 12th University Research Colloquium 2020: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.896 KB)

Abstract

Fleksibilitas komponen gerak dan kecepatan kontraksi merupakan halyang diperlukan dalam menunjang kegiatan olahraga khususnya beladiri taekwondo. Fleksibilitas merupakan kemampuan regang jaringanlunak untuk melakukan gerakan secara penuh pada Range of Motion(ROM) suatu sendi tanpa adanya keluhan. Mahasiswa yang mengikutiUnit kegiatan Mahasiswa (UKM) Taekwondo yang baru dengankinerja otot yang awalnya statis dan terbatas memiliki kondisijaringan lunak terbatas sehingga pemberian myofascial release(MFR) ini bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas grup ototadduktor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuipengaruh Myofascial Release (MFR) terhadap fleksibilitas ototadduktor hip. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasiexperiment, rancangan penelitian menggunakan control time seriesdesign yaitu desain rangkaian waktu dengan kelompok pembandingserta menggunakan pre-tes dan post-tes. Subjek penelitian ini denganjumlah 20 orang mahasiswa yang mengikuti UKM taekwondo UMS,dibagi menjadi dua kelompok perlakuan yang diberikan MFR danstretching aktif, dilakukan selama 2 minggu dan 6x perlakuan. Hasildari penelitian ini bahwa pemberian MFR dan stretching aktif denganuji statistika diperoleh Sig. (2-tailed) sebesar 0,00 yang artinya adapeningkatan fleksibilitas adduktor hip. Uji beda pengaruhmenggunakan uji statistika diperoleh Sig. (2-tailed) sebesar 0,584yang artinya tidak ada beda pengaruh dengan signifikan. KesimpulanPemberian Myofascial Release dan stretching aktif terbukti dapatmeningkatkan fleksibilitas adduktor hip kepada Mahasiswa yangmengikuti UKM Taekwondo UMS. Terdapat hasil yang signifikandalam fleksibilitas otot adduktor hip pada kelompok yang diberikanintervensi MFR.
PENERAPAN SLOW DEEP BREATHING EXERCISE SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENINGKATAN HIPERTENSI DI KECAMATAN JEBRES SURAKARTA Ria Nurdiana Sugita; Aliza Berliana Syaharani; Natasya Eskadevi Irawan; Dita Mirawati
Empowerment Journal Vol. 2 No. 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/empowerment.v2i1.960

Abstract

Hypertension or commonly referred to as high blood pressure is a non-communicable disease where the working conditions of the blood vessels work with strong pressure. Hypertension is also called the silent killer because the symptoms are not obvious. The highest prevalence of hypertension occurs at the age of 55-64 years with a percentage of 55.2% and the lowest at the age of 18 years with a percentage of 34.1%. In the area of RT 02 RW 12, Jebres District, hypertension is the most common disease. To deal with this, hypertension counseling and Slow Deep Breathing Exercise training were carried out as an effort to reduce the increase in hypertension. Slow Deep Breathing Exercise is an exercise that is used to reduce the level of increased hypertension by taking a deep breath in with the stomach inflated and exhaling slowly through the lips by contracting the stomach. The results obtained from hypertension counseling activities and Slow Deep Breathing Exercise training, the community of RT 02 RW 12 Jebres District became educated and had non-pharmacological solutions to reduce hypertension.
SOSIALISASI DAN DETEKSI PEMERIKSAAN PENURUNAN FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING PADA KADER LANSIA DI KECAMATAN JEBRES SURAKARTA Dita Mirawati; Asita Rohmah Mutnawasitoh
Empowerment Journal Vol. 2 No. 2 (2022): September
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/empowerment.v2i2.1003

Abstract

Peningkatan jumlah lansia di masa yang akan datang dapat memberikan dampak positif dan negatif. Peningkatan jumlah lansia akan meningkat ketika kondisi lansia sehat, aktif dan produktif, namun di satu sisi dapat berdampak kurang baik ketika kondisi lansia mengalami penurunan kesehatan. Pada lansia banyak terjadi kemunduran, termasuk unsur kemampuan fisik, seperti kelenturan atau kelenturan. Rentang gerak sendi yang terbatas akan membatasi kelenturan atau kelenturan yang mengakibatkan terbatasnya aktivitas fungsional. Memasuki usia lanjut akan mengalami penurunan fisik, penurunan fisik akan mengakibatkan penurunan massa otot dan kelenturan. Permasalahan yang terjadi pada lansia di Kecamatan Jebres Surakarta adalah pengetahuan lansia tentang informasi penurunan fleksibilitas masih rendah sehingga dapat mengganggu aktivitas lansia sehari-hari. Selain itu, kesadaran lansia akan penurunan fleksibilitas dapat meningkatkan risiko jatuh pada lansia. Berdasarkan permasalahan tersebut, solusi yang ditawarkan kepada kelompok mitra adalah memberikan sosialisasi guna meningkatkan pengetahuan tentang risiko penurunan fleksibilitas dan memeriksa penurunan fleksibilitas pada lansia. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah dilaksanakan pada hari Rabu, 30 Maret 2022 di Kecamatan Jebres Surakarta. Pengabdian kepada masyarakat diberikan kepada kader lansia di Kecamatan Jebres Surakarta dengan jumlah peserta 68 orang. Dari 68 peserta, 8 di antaranya memiliki skor fleksibilitas otot hamstring yang baik. Sedangkan 60 lainnya mengalami penurunan kelenturan otot hamstring dengan kisaran nilai 140-160 derajat. Namun peserta sangat antusias mengikuti latihan yang telah diajarkan.
EFFECT OF NEURODYNAMIC SLIDER ON INCREASING HAMSTRING MUSCLE FLEXIBILITY IN RANTAYA PUTRI ALUS DANCERS Dita Mirawati; Alinda Nur Ramadhani
Gaster Vol 21 No 1 (2023): FEBRUARI
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.912 KB) | DOI: 10.30787/gaster.v21i1.1029

Abstract

Flexibility is ability of a joint, muscles and ligaments around it to move freely and comfortably within the maximum expected range of motion. Flexibility is influenced by many factors such as anatomical condition, gender, body mass index, age, physical activity, injury, and training experience. The hamstring muscles are primarily fast-twitch and powerful movement types, so that the hamstrings are resistant to overloading but tire quickly on excessive repetitions. Excessive activity that involves contracting the hamstring muscles will cause the hamstring muscles to experience decreased flexibility. The purpose of this study was to prove the difference in the effect of giving neurodynamic slider and neurodynamic tension on increasing hamstring muscle flexibility. The method of research is experimental research with pre-test and post-test research design with control group design. The sample in this study was 32 dancers Rantaya Putri Alus at SMK N 8 Surakarta. where Group 1 given neurodynamic sliders and group 2 given nothing. Neurodynamic slider interventions were given 3 times/week for 4 weeks. Evaluation of hamstring muscle flexibility measurements using Active Knee Extension (AKE). The result in the treatment Group 1 is p = 0.000 (p <0.05) with a mean difference of 25.56 ± 7.36 with an increase in the AKE value 18.16%. Its concluded that the intervention of neurodynamic sliders can increase hamstring muscle flexibility.
PENERAPAN WILLIAM FLEXION EXERCISE, NEURODYNAMIC TENSION DAN NEURODYNAMIC SLIDER SEBAGAI UPAYA PENGURANGAN NYERI PUNGGUNG BAWAH DI KECAMATAN MOJOLABAN SUKOHARJO Agustina Ellen Dyah Ayu Ellen; Intan Febriana Utam; Mellina Puspita Rahmawati; Vina Devi Kurniawati; Dita Mirawati
Empowerment Journal Vol. 3 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/empowerment.v3i1.1078

Abstract

Low Back Pain (LBP) or associated low back pain with stress/strain of back muscles, tendons, and ligaments that are usually felt after doing excessive activities, such as lifting heavy weights wrong, bending too long, standing/sitting too long with the position wrongly, lower back pain that arises can result in loss and interfere with work productivity. William flexion exercise is a type of exercise with the concept of spinal flexion Consists of seven sets, aims to reduce pain and provide stability on lower trunk. The purpose of this activity is to provide education to the people of Laban Kulon Village which aims to make the community understand how to handle it, how to prevent it, and how to avoid low back pain. The service activities carried out in Laban Kulon Village RT 02 RW 2 Laban, Mojolaban Sukoharjo on Sunday, March 20, 2022 went smoothly. Based on the results of previous observations and interviews, many residents complained of lower back pain due to their lifestyle and daily activities. The majority are farmers and labourers. The risk factors for myogenic low back pain are the habit of lifting weights too often, sitting and lying down for a long time, sleeping in an uncomfortable position, obesity and lack of exercise. bending or body position during static work.
Manfaat Ice Compress terhadap Penurunan Nyeri Akibat Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS) pada Otot Gastrocnemius Dita Mirawati; Ari Sapti Mei Leni
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyak remaja saat ini cenderung menjadihipokinetik yang akan cepat mengalami kelelahan setelah melakukanaktivitas fisik karena kondisi kebugaran fisiknya yang kurang prima,hal ini akan mudah menyebabkan terjadinya gejala Delayed OnsetMuscle Soreness (DOMS). Ada berbagai macam modalitasfisioterapi, salah satunya berupa terapi dingin yang digunakan untukmencegah dan menurunkan nyeri akibat Delayed Onset MuscleSoreness (DOMS). Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh icecompress terhadap penurunan nyeri akibat Delayed Onset MuscleSoreness (DOMS). Metode Penelitian: Penelitian ini merupakanpenelitian kuantitatif menggunakan metode quasi eksperimental,dengan rancangan penelitian two groups posttest only with controldesign. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakanteknik quota sampling dan didapatkan 32 responden penelitian yangsesuai kriteria inklusi dari total populasi 127 orang. Penelitian inidilaksanakan di Laboratorium Fisioterapi STIKES ‘AisyiyahSurakarta pada tanggal 23-26 Mei 2017. Hasil: uji analisis post hocmenggunakan uji mann-whitney antara kelompok ice compressdengan kelompok kontrol diperoleh p=0,000 talag scale 24 jam,p=0,000 talag scale 48 jam, dan p=0,000 talag scale 72 jam dengankeseluruhan nilai p<0,05 yang berarti ice compress berpengaruhterhadap penurunan nyeri akibat Delayed Onset Muscle Soreness(DOMS). Kesimpulan: Ice compress dapat menurunkan nyeri akibatDelayed Onset Muscle Soreness (DOMS) berdasarkan nilai talagscale 24, 48, dan 72 jam.