Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analisa Perbandingan Konfigurasi Vertikal dengan Bujur Sangkar Elektroda Pentanahan Menggunakan Matlab Ilyas Ilyas; Yessi Marniati
Jurnal Teknik Elektro Vol 6, No 1 (2017): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Situs resmi ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.223 KB)

Abstract

Dalam suatu sistem pentanahan yang memegang peranan sangat penting pada sistem proteksi peralatan listrik. Sistem pentanahan selalu digunakan sebagai jalur pelepasan arus gangguan ke tanah. Semakin kecil suatu nilai tahanan pentanahan tersebut, maka semakin baik sistem pentanahannya. Pada kondisi tertentu, nilai tahanan pentanahan selalu  dipengaruhi oleh kedalaman penanaman dan jarak elektroda. Pada penelitian ini menggunakan beberapa konfigurasi Vertikal dan konfigurasi  Bujur Sangkar elektroda  pentanahan. Metode yang digunakan dalam pengukuran ini , menggunakan metode tiga titik dengan menginjeksikan arus DC konstan diantara elektroda uji dan elektroda arus yang menimbulkan beda potensial diantara elektroda uji dan elektroda tegangan, sehingga didapatkan nilai tahanan pentanahan. Dari hasil antara  konfigurasi Vertikal dengan konfigurasi Bujur Sangkar  dapat memperlihatkan suatu grafik perbandingan antara pengukuran dan perhitungan yang diteliti dilapangan ternyata konfigurasi yang disusun secara bujur sangkar ketanah mendapatkan nilai tahanan pentanahan yang lebih kecil, ini diakibatkan karena pada kedalaman 1.80 m hasil pengukurannya 0.4307Ω dan hasil perhitungannya 0.37Ω.
Pembuktian Pemakaian Alat Penghemat Daya Listrik Di Masyarakat Dengan Uji Laboratorium Sutan Marsus; Yessi Marniati; Andri Suryadi; Herman Yani
Jurnal Teknik Elektro Vol 8, No 1 (2019): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Situs resmi ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.927 KB)

Abstract

The electric power saving devices work using the working principle of the capacitors, which reduces reactive power and improve the power factor in home installations. However, based on research conducted by the authors in the Electrical Laboratory at State Polytechnic of Sriwjaya Palembang, the power saving devices can not reduce reactive power and improve the power factor on the circuit. This is because the value of the capacitor to the appliance does not correspond to the value of the total load on the circuit to be repaired, if the capacitor value is too large, the capacitor itself would be a load on the circuit. In this experiment load used is inductive loads ( L ), such as transformator lamp, television, and fan with a total peak power of 402 Watt and 315 VAR reactive power. After doing the analysis and calculation, the rating value of the capacitor is needed to reduce reactive power and improve the power factor of 0.78 up to 0.9 and reduce the reactive power of 315 VAR  down to 191.77 was 8.1 μF.
Evaluasi Susut Daya Penyulang Cendana 20 kV Pada Gardu Induk Bungaran Dengan ETAP 12.6 Yessi Marniati; Quratul Aini Haifatulah
Jurnal Teknik Elektro Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Situs resmi ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1564.368 KB)

Abstract

Susut daya listrik merupakan persoalan krusial bagi PLN. Hal ini menyebabkan daya listrik disuplai sampai di konsumen menjadi lebih kecil. Hilangnya daya akan selalu ada, karena peralatan yang digunakan tidak memiliki 100% tingkat efisiensi. Oleh karena itu, penulis mengevaluasi susut daya yang terjadi dengan memberikan perbandingan perhitungan secara manual dan perhitungan menggunakan simulasi ETAP 12.6. Dalam evaluasi susut daya pada jaringan Tegangan Menengah Penyulang Cendana 20 kV pada Gardu Induk Bungaran. Hasil perhitungan secara manual menunjukkan bahwa susut daya pada siang hari adalah 7,2% dan pada malam hari adalah 8,6%. Sedangkan dengan simulasi ETAP12.6 menunjukkan bahwa susut daya pada siang hari 7,15% dan pada malam hari adalah 8,6%. Merujuk pada SPLN 1:1978 bahwa susut daya yang diizinkan hanya sebesar 2%, kondisi ini menunjukan bahwa susut daya pada Penyulang Cendana sudah melewati standar yang diizinkan dan untuk itu perlu dilakukan optimalisasi jaringan tersebut.
Alat Pengendali Solar Tracking Berbasis Arduino Uno R3 Yessi Marniati; Emilia Hesti
Jurnal Teknik Elektro Vol 7, No 2 (2018): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Situs resmi ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.411 KB)

Abstract

Pemanfaatan potensi energi matahari saat ini sudah digunakan peralatan yang biasa disebut dengan solar cell. Besarnya potensi energi matahari dapat diserap tergantung luas sel dan daya serap terhadap cahaya matahari. Daya serap bisa dioptimalkan dengan membuat sistem kendali penggerak panel surya yang  bergerak mengikuti arah gerak matahari sehingga sel-sel pada panel surya akan optimal menyerap cahaya matahari.Pembuatan alat ini terinovasi karena penggunaan panel surya hanya dalam keadaan statis maka di buatlah kendali solar tracking yang menggabungkan Arduino, LCD (Liquid Crystal Display) 2x16,  LDR (Light Dependent Resistor), dan Motor Servo, dari hasil pengukuran dengan modul surya berukuran 36cmx24cm maka di dapatkan daya maksimum pada setiap pengambilan data selama tiga hari yang tertinggi pada jam 13:00 sudut 1100 Sebesar 7,26 Watt, perbandingan setiap hasil data yang didapat dengan solar panel ditracking dan tidak ditracking terbesar 18,19 Watt perbadingan tersebut terjadi karena keadaan panel surya yang lebih optimal menyerap matahari saat di tracking.
Rancang Bangun Kendali Terminal Stop Kontak Otomatis via SMS (Short Massage Service) Berbasis Mikrokontroler Emilia Hesti; Yessi Marniati
Jurnal Teknik Elektro Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Situs resmi ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.411 KB)

Abstract

Jurnal ini menjelaskan tentang Rancang bangun terminal stop kontak Via SMS (Short Message Service) Berbasis mikrokontroler. Penggunaan sistem mikrokontroler akan membuat proses kinerja efektif dan efisien, Salah satunya adalah penggunaan Arduino. Dilain pihak perkembangan pengguna layanan teknologi mobile phone yang paling meledak adalah penggunaan jasa layanan pesan singkat atau sering dikenal SMS (Short Message Service). Perintah sederhana mulai dibutuhkan oleh para pengguna jasa layanan pesan singkat atau sering dikenal SMS (Short Message Service) yang membutuhkan kemudahan dalam mengendalikan peralatan listrik Sehingga jarak yang menjadi kendala dalam mengendalikan sebuah perlatan dalam hal ini khususnya adalah peralatan dengan komsumsi energi listrik dapat kita hindari. Dengan menggunakan alat ini dapat mengendalikan alat-alat yang menggunakan energi listrik untuk menjalankan sistem yang dibawa didalam alat tersebut dari jarak jauh.Sedangkan alat yang dapat digunakan untuk mengendalikan alat listrik salah satunya adalah melalui media pesan singkat mobile phone atau sering dikenal dengan sebutan SMS.Untuk dapat menghubungkan semua peralatan listrik dibutuhkan Terminal Stop Kontak.Pada alat ini menggunakan Arduino Uno untuk mengontrol semua komponen dan SIM900A untuk mengirim dan menerima SMS perintah serta LCD sebagai tampilan status alat.
ALAT PENGENDALI PERANGKAT ELEKTRONIKA DENGAN BANYAK FUNGSI MENGGUNAKAN SMS Yessi Marniati
Jurnal Teknik Elektro Vol 5, No 2 (2016): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Situs resmi ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1131.888 KB)

Abstract

Rangkaian ini mulanya diberi arus bolak balik 220 Volt yang mengalir melewati sekring dan menuju ke input transformator stepdown 220 Volt AC, dari transformator tegangan diturunkan menjadi 12 Volt AC. Tegangan keluaran dari jembatan bridge menjadi 12 Volt DC. Setelah pesan dikirim ke telepon genggam yang terpasang pada alat kemudian telepon genggam tersebut mengalirkan arus ke penstabil tengangan di teruskan kemotor DC, motor DC bergerak memutar rotary switch dengan menggunakan gear yang di telah di rangkai hingga mendapatkan putaran maksimal. Rotary switch bergerak untuk menghubungkan arus positif dari dioda bridge ke (R1) untuk memberi bias pada basis (Q1) setelah transistor mendapat bias pada saat yang bersamaan trasnsistor akan mengalami titik jenuh yang membuat transistor berfungsi seperti sakelar dan mengalirkan arus listrik ke kumparan relay, maka relay akan dalam kondisi normallyclose dan perangkat elektronika yang terpasang akan menyala dan sebaliknya bila pesan diterima lagi maka relay akan memutus arus lisrik pada perangkat elektronika otomatis perangkat tersebut akan padam
Testing of Deliver Active Power for Operation Sub–Sync and Super-Sync on Doubly Fed Induction Generator Applied in Wind Turbine Mutiar; Siswandi; Yessi Marniati; Nurhaida; Dezetty Monika
International Journal of Research in Vocational Studies (IJRVOCAS) Vol. 2 No. 3 (2022): IJRVOCAS - December
Publisher : Yayasan Ghalih Pelopor Pendidikan (Ghalih Foundation)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53893/ijrvocas.v2i3.152

Abstract

Technology developments related to the renewable energy industry are increasing, one example of wind power generation technology which has several relationship configurations with generator. This system configuration is known a wind generator with a DFIG (Double Fed Induction Generator). This system can supply active power from the induction generator stator connected directly to the network while the rotor is connected to the network through a back to back converter. The operation of the double feeder induction generator (DFIG) consists of two conditions, the first condition is super-synchronous where power will be transmitted from the rotor through the converter to the network and the second condition is sub-synchronous where the rotor will absorb power from the network through the converter. This research was conducted to determine the active power distribution in two operating conditions of a double feeder induction generator. Generator power delivery increases for sub-synchronous and super-synchronous operation when active MSC increases from 10% to 60% and generator speed is constant. For a changing speed and a constant active MSC, constant power distribution from the generator (PDFIG) is obtained.