Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Rugi-Rugi Daya dan Drop Tegangan Pada SUTM 20 kV GH Lubuk Gadang Muaralabuh Dasman Dasman
Jurnal Teknik Elektro Vol 9, No 2 (2020): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Situs resmi ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kerugian atau daya yang hilang dapat mempengaruhi keseimbangan beban yang mengalir. Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa rugi-rugi daya yang terbesar terjadi pada percabangan koto ramba yaitu sebesar 31,560 kW. Sedangkan jika ditinjau rugi-rugi daya dalam persentasenya maka terbesar terjadi pada percanagan TranS sebesar 35,255%. Ditinjau dari rugi-rugi daya yang terjadi berdasarkan daya yang hilang pada pasaluran ( dalam kW) bahwa rugi-rugi daya yang terkeci terjadi pada percabangan Sirumbuk yaitu sebesar 0,020 kW. Sedangkan jika ditinjau rugi-rugi daya dalam persentasenya maka terkeci juga terjadi pada percabagan Sirumbuk sebesar 0,123%. Sedangkan drop tegangan terbesar terjadi pada Percabangan TranS yaitu sebsar 35,225% dengan panjang saluran 27,191 kms dengan luas penampang 70 mm2 , dan drop tegangan terkeci terjadi Percabangan Sirumbuk dengan panjang saluran 0,226 kms yaitu sebesar 0,115 %. Sebab timbulnya jatuh tegangan dan rugi-rugi daya pada saluran adalah luas penampang saluran, arus beban, panjang saluran dan cos φ beban.
Evaluasi Dampak Pemindahan Supply Pembebanan Pada Percabangan PT.AMP Penyulang Padang Koto Gadang Terhadap Drop Tegangan Jaringan Tegangan Menengah Dasman Dasman; Andi M. Nur Putra
Jurnal Teknik Elektro Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Situs resmi ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1189.766 KB)

Abstract

Penyulang Padang Koto Gadang merupakan salah satu penyulang terpanjang di PT PLN (Persero) Rayon Lubuk Basung, dengan panjang total jaringan tegangan menengah adalah 125,5 kms. Sementara jarak, arus beban, serta luas penampang penghantar yang digunakan pada suatu jaringan tegangan menengah sangat mempengaruhi drop tegangan. Pada penelitian ini dilakukan simulasi untuk mengevaluasi drop tegangan pada penyulang tersebut. Menurut SPLN 72:1987 drop tegangan yang diizinkan sebesar 5%. Maka dari itu, diperlukan solusi untuk menurunkan drop tegangan pada penyulang agar sesuai dengan standar PLN. Salah satunya dengan merubah pola pembebanan pada percabangan PT AMP. Supply pembebanan dirubah dengan cara memperpendek jarak dan mengoptimalkan luas penampang kawat AAAC 240 mm2 yang memiliki KHA lebih baik. Hasil analisis dan perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan software  ETAP 12.6, diketahui drop tegangan sebelum dan sesudah dilakukannya pemindahan beban adalah 6,02% dengan nilai tegangan ujung 18,795 kV. Sedangkan setelah dilakukan pemindahan beban, drop tegangan adalah 4,54% dengan nilai tegangan ujung 19.092 kV. 
STUDI GANGGUAN HUBUNG SINGKAT 1 FASA KE TANAH PADA SUTT 150 KV (APLIKASI GI PIP – PAUH LIMO) Dasman Dasman
Jurnal Teknik Elektro Vol 5, No 2 (2016): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Situs resmi ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1110.016 KB)

Abstract

Penelitian ini  membahas tentang arus hubung singkat 1 fasa ke tanah pada titik gangguan 10% sampai dengan 100% dari panjang saluran, dan menghitung setting proteksi Over Current Relay (OCR) berdasarkan arus gangguan yang terjadi. Perhitungan dilakukan secara manual dan menggunakan program Matlab, aplikasi GI PIP - Pauh Limo dengan panjang saluran 22,7 km. Dari hasil perhitungan diperoleh jika gangguan semakin dekat dengan sumber atau pada titik gangguan 10 %, maka arus gangguan akan semakin besar, 147,7758 A. Jika gangguan semakin jauh dari sumber atau pada titik gangguan 100 %, maka arus gangguan akan semakin kecil, 147,3853 A. Untuk memproteksi saluran transmisi tersebut terhadap arus gangguan hubung singkat 1 fasa ke tanah, maka digunakan relay OCR, dengan settingan waktu relay 0,65 s pada sisi masukan dan keluaran.
Modifikasi Sistem Kontrol Bucket Chain Reclaimer Menggunakan PLC Siemens S7-300 dan HMI Siemens Simatic Dasman Dasman
Jurnal Teknik Elektro Vol 10, No 2 (2021): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Situs resmi ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dewasa ini Penerapan Sistem Kontrol Otomatis dalam proses industri bukanlah sesuatuyang baru dan asing. Selain memudahkan operasional juga memudahkan pekerjaan troubleshooting oleh teknisi dilapangan. Storage Clay Indarung VI PT Semen Padang adalah salah satu sasaran penerapan sistem kontrol otomatis ini. Area Storage Clay Indarung VI yang berdebu sangat mempengaruhi ketahanan peralatan kontrol yang terpasang dilapangan. Disamping itu penggunaan sistem kontrol konvensional membutuhkan cukup banyak personil untuk pengoperasian peralatan dilapangan. Oleh sebab itu dirasa perlu untuk penerapan otomatisasi secara menyeluruh pada sistem kontrol di Storage Clay Indarung VI PT Semen Padang ini. Pada penelitian ini Penulis membuat sebuah program kontrol menggunakan PLC S7-300 dan HMI Wonderware Siemens Simatic untuk mengontrol dan mengoperasikan peralatan transpor suplai material Semen. PLC berperan disini sebagai sistem kendali mengatur sekuensial peralatan sesuai program yang telah dirancang. Sementara HMI berperan untuk memberikan perintah Start atau Stop serta memonitor kondisi jalan atau tidaknya peralatan secara sentral dari ruang operator. Pemanfaatan Sistem kontrol otomatis ini memberikan banyak keuntungan, diantaranya memudahkan pemeliharaan dan troubleshooting, mengurangi tenaga kerja yang berdampak kepada penghematan biaya atau optimasi.
Analisa Nilai Indeks Keandalan Sistem Jaringan Distribusi Udara 20 kV pada Feeder PT.PLN (Persero) Rayon Sungai Penuh - Kerinci Dasman Dasman
Jurnal Teknik Elektro Vol 6, No 1 (2017): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Situs resmi ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.93 KB)

Abstract

Sistem distribusi sebagai system penyaluran tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan harus memperhatikan mutu keandalannya yaitu untuk menyuplai tenaga listrik ke konsumen. Upaya yang diperlukan untuk memenuhi pertumbuhan energi listrik tidak hanya dengan memenuhi permintaan daya yang meningkat setiap tahun tetapi juga memperbaiki mutu keandalan pelayanan. Jika sering terjadi pemadaman akan berakibat fatal pada pelanggan besar maupun pelanggan  kecil. Kontiniutas  pelayanan  terhadap  konsumen  merupakan  salah  satu unsur untuk menjaga keandalan sistem tenaga listrik ditujukan dari lama jumlah gangguan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa nilai indeks keandalan sistem jaringan distribusi udara 20 kV pada feeder PT. PLN (Persero) Rayon Sungai Penuh - Kerinci). Dari hasil penelitian didapatkan bahwa Perbandingan nilai SAIFI dan SAIDI, pada tahun 2015 SAIFI dan SAIDI yang dianalisa (SAIFI = 0,09211 dan SAIDI = 0,02744) Sedangkan nilai yang ditargetkan PT. PLN (Persero) Rayon Sungai Penuh (SAIFI = 1.02 dan SAIDI = 1.98). Sedangkan pada tahun 2016 SAIFI dan SAIDI yang dianalisa (SAIFI = 0,52657 dan SAIDI = 0,17288) Sedangkan nilai yang ditargetkan PT. PLN (Persero) Rayon Sungai Penuh (SAIFI = 1.43 dan SAIDI = 2.00). Maka jaringan distribusi di PT. PLN (Persero) Rayon Sungai Penuh tersebut termasuk tingkat keandalan yang masih handal.
Evaluasi Keandalan Sistem Distribusi 20 kV Menggunakan Metode SAIDI dan SAIFI di PT. PLN (Persero) Rayon Lubuk Alung Tahun 2015 Dasman Dasman; Huria Handayani
Jurnal Teknik Elektro Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Situs resmi ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (770.741 KB)

Abstract

Kontinuitas penyaluran energi listrik merupakan aspek utama dalam menunjang segala aktivitas baik ekonomi, sosial, dan pembangunan. Keandalan sistem distribusi memiliki peran penting dalam penyaluran energi listrik ke pelanggan. Gangguan – gangguan yang terjadi pada sistem distribusi mempengaruhi keandalan sistem distribusi sehingga mengakibatkan terjadinya pemadaman pada pelanggan. Keandalan sistem sangat dipengaruhi oleh konfigurasi sistem, alat pengaman yang terpasang, dan sistem proteksinya. Indeks keandalan merupakan indikator tolak ukur dalam melihat atau menggambarkan keandalan sistem distribusi yang dinyatakan dalam besaran probabilitas. Dalam penulisan tugas akhir ini, dilakukan penganalisaan terhadap keandalan sistem distribusi PT. PLN (Persero) Rayon Lubuk Alung dengan mencari nilai atau angka laju kegagalan sistem distribusi, Indeks SAIDI (System Average Interruption Duation Index), dan Indeks SAIFI (System Average Interruption Frequency Index) sebagai indikator indeks keandalan sistem distribusi. Dalam mendapatkan nilai indeks tersebut, perhitungan dilakukan dengan berorientasi pada pelanggan. Dalam menentukan handal atau tidak handalnya sistem distribusi, PT. PLN (Persero) Rayon Lubuk Alung menetapkan indeks target kumulatif yaitu 531,510 untuk SAIDI dan 10,100 untuk SAIFI. Sistem distribusi dapat dikatakan handal jika realisasi nilai SAIDI dan SAIFI berada dibawah target yang sudah ditetapkan.
Perencanaan Koordinasi Isolasi Peralatan Tegangan Tinggi Gardu Induk 150 kV Berdasarkan Arus Surja Petir Pada Sistem Interkoneksi Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) dan Sumatera Bagian Tengah (Sumbateng) Yusreni Warmi; Dasman Dasman; Minarni Minarni
Jurnal Momentum ISSN 1693-752X Vol 14, No 1 (2013): Volume 14 No 1 Februari 2013
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.808 KB)

Abstract

The simulation results show the influence arrester laying, the magnitude of overvoltage that occursin power transformer such as placement system arresters on transmission 150 kV transformer greatly affect the amount of voltage surges that occur in transformers and arresters, surge and affects the amount of current flowing in the wire melting of CO. System-1 is an effective placement system arresters. In terms of voltage surges generated: the system is not easy to produce high voltage surges that of the four systems, the system-1 is a system that produces the low-voltage surge in both the transformer and the arresters. Overvoltage that occurs in the equipment due to lightning surge currents greater value if the distance laying lightning arresters of the equipment is the greater, for the laying of the lightning arrester at a distance of 6 meters, the peak voltage value on each piece of equipment, CT is 543.837 kV, CB is 566.659 kV, DS is 579.357 kV Arrester is 527.884 and 527.884 kV transformer is Power. Meanwhile, at a distance of 10 meters, overvoltage arising on each piece of equipment increases, the CT is 543.600 kV, CB is 567.269, DS is 579.381, 528.097 kV Arrester is and is 528.123 kV Power Transformer. The more steep lightning current waveforms into the substation, the greater the value of the voltage over to the protected equipment. For laying the same distance is 6 meters, acquired 527.884 kV to 87 kA lightning, 8/20, 559.222 kV to 87 kA lightning, 1/70, 558.803 kV to 87 kA lightning strike, 1.2 / 50.
ANALISA PERANCANGAN FILTER HARMONIK PADA UNIT KILN INDARUNG II PT. SEMEN PADANG MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP Zulkarnaini Zulkarnaini; Dasman Dasman; Michel A.A
Jurnal Momentum ISSN 1693-752X Vol 19, No 1 (2017):
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Harmonik  merupakan suatu fenomena yang terjadi akibat dioperasikannya beban listrik nonlinier, beban listrik nonlinier adalah beban listrik yang memiliki sifat menyimpang dari hukum ohm. Yang menyebabkan bentuk gelombang arus tidak sinusoidal murni sebab sudah terdistorsi, peralatan beban non linear seperti motor listrik, komputer, printer, inverter dan sebagainya. Tingkat harmonik yang melewati standar dapat menyebabkan terjadinya tingkat panas pada peralatan. Penelitian harmonik ini dilakukan Unit Kiln Indarung II PT. Semen Padang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis harmonik yang ada pada sistem kelistrikan Unit Kiln Indarung II PT. Semen Padang, Untuk menentukan tingkat harmonik tertinggi pada Unit Kiln Indarung II PT. Semen Padang, dan untuk menentukan tipe filter harmonik pada orde tertentu yang memiliki pengaruh paling besar terhadap distorsi pada jaringan. Dari simulasi ETAP-Program Total Harmonik Distorsi Arus THDi bus incoming sebesar 64,15% kemudian di pasang filter harmonik orde ke-3 hingga ke-17 menjadi 3.25%. Maka THDi di Unit Kiln Indarung II. PT. Semen Padang melebihi dari standar IEEE 519-1992, setelah digunakan filter maka THDi dibawah standar IEEE 519-1992.
PERENCANAAN PENEMPATAN ARRESTER TERHADAP EFEKTIVITAS PROTEKSI TRANSFORMATOR PADA GARDU INDUK 150 KV SISTEM INTERKONEKSI SUMATERA BAGIAN TENGAH - SUMATERA BAGIAN SELATAN Yusreni Warmi; Minarni Minarni; Dasman Dasman
Jurnal Momentum ISSN 1693-752X Vol 15, No 2 (2013): Volume 15 No 2 Agustus 2013
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (792.773 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya tentang perencanaan koordinasi isolasi peralatan tegangan tinggi Gardu Induk (GI) 150 kV, namun berdasarkan hasil penelitian tersebut, penentuan penempatan arrester terhadap transformator sangat menentukan tegangan lebih yang timbul pada peralatan yang ada pada GI. Maka berdasarkan pernyataan tersebut, perlu dilakukan penelitian selanjutnya mengenai perencanaan penempatan arrester terhadap efektivitas transformator pada GI 150 kV. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan stabilitas sistem tenaga listrik untuk jangka panjang, khususnya untuk melihat efektivitas proteksi pada transformator, sehingga dapat memperkecil tegangan lebih yang muncul pada peralatan GI yakni transformator. Simulasi dilakukan dengan menggunakan Electromagnetic Transients Program (EMTP) sebagai perangkat lunak dengan cara memodelkan GI sesuai representasi peralatan-peralatan di gardu, dengan cara mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya tegangan surja dan arus surja yang terjadi pada masing-masing sistem, seperti pengawatan arrester, panjang kawat yang dipergunakan dalam sistem penempatan arrester, kecuraman gelombang datang, dan kecepatan merambat gelombang surja. Sehingga pada akhirnya didapatkan satu sistem penempatan arrester yang efektif sebagai proteksi tranformator pada GI150 kV untuk sistem interkoneksi Sumbagteng dan Sumbagsel, guna mengevaluasi koordinasi isolasi pada GI tersebut. Hasil simulasi memperlihatkan adanya pengaruh peletakan arrester, bentuk gelombang surja petir terhadap besarnya tegangan lebih yang terjadi pada transformator daya. Selain itu hasil simulasi akan bisa dijadikan referensi untuk perencanaan peletakan arrester terhadap transformator pada perencanaan GI dengan tingkat tegangan yang lebih tinggi pada Sumbagteng sehingga diperoleh koordinasi yang optimal.
STUDI PEMECAHAN PENYULANG OMBILIN UNTUK PERBAIKAN DROP TEGANGAN DI PT PLN (PERSERO) RAYON PADANG PANJANG MENGGUNAKAN APLIKASI ETAP Dasman Dasman
Ensiklopedia of Journal Vol 4, No 4 (2022): Vol 4 No. 4 Edisi 2 Juli 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.346 KB) | DOI: 10.33559/eoj.v4i4.744

Abstract

Ombilin feeder is one of the longest feeders in PT. PLN (Persero) Rayon Padang Panjang. The total length of the medium voltage network is 117.116 Kms. With a large load, the length of the network and the cross-sectional area vary, causing a voltage drop in the feeder. According to SPLN 72:1987 the allowable voltage drop is 5%. Therefore, a solution is needed to reduce the voltage drop on the feeder to comply with PLN standards. One of them is by changing the load splitting. The loading pattern was changed by optimizing the cross-sectional area of the 240 mm2 AAAC wire which has a better KHA and a smaller impedance. To analyze and find out how much improvement the voltage drop is before and after the load splitting is done, a simulation is carried out using the ETAP 12.6 software. Based on the simulation results, the voltage drop before breaking the load in Baing is 6.67% with a voltage value of 19.413 KV and in Simawang data it is 6.71% with a terminal voltage value of 19.404 kV. After breaking the load, the voltage drop in Baing is 4.19% with a voltage value of 19.929 KV and in Data Simawang it is 4.23% with a terminal voltage value of 19.921 kV. Based on these results, the cause of the voltage drop is influenced by several things, namely the current flowing in the channel, the distance and cross-sectional area of the conductor used.Keywords: Load, Voltage Drop, ETAP.