Claim Missing Document
Check
Articles

Found 48 Documents
Search
Journal : Department of Naval Architecture

KAJIAN TEKNIS & EKONOMIS PERUBAHAN KAPAL IKAN ALAT TANGKAP CANTRANG MENJADI ALAT TANGKAP GILL NETT DITINJAU DARI SISTEM PENGGERAK KAPAL (STUDI KASUS KM. ROJOKOYOSAMUDRO 70 GT) Radhiya, Rabbi; Yudo, Hartono; Kiryanto, Kiryanto
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 4, No 2 (2016): April
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.543 KB)

Abstract

Tipe/jenis dan spesifikasi dari kapal ikan, erat kaitannya dengan jenis alat penangkap ikan yang dipergunakan dan teknik/metoda penangkapan ikan yang dilakukan, sesuai dengan jenis ikan yang akan ditangkap (target species). Berdasarkan jenis alat penangkap ikan yang dipergunakan, terdapat beberapa tipe kapal ikan, diantaranya  kapal pukat tarik (trawler) dan kapal jaring insang (gill netter). Perbedaan tipe menunjukkan karakteristik yang berbeda. terbitnya peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2015 tentang pelarangan penggunaan alat tangkap pukat hela (trawl) dan pukat tarik membuat para pemilik kapal dengan alat tangkap tersebut harus mengganti alat tangkapnya dalam tugas akhir ini melakukan analisa perubahan kapal ikan alat tangkap cantrang menjadi alat tangkap gill nett sehingga perlu dilakukanya analisa terhadap stabilitas , hambatan dan kecepatan serta system penggerak kapal. Hambatan yang terjadi pada saat kapal berkecepatan 5 knot adalah sebesar 3,3 kN , dan stabilitas dari kapal cantrang maupun Gill Nett sudah memenuhi ketentuan yang terdapat pada International Maritime Organisation (IMO). Berdasarkan hasil pengukuran, diameter propeller yang digunakan melebihi diameter yang seharusnya didapatkan melalui perhitungan yaitu tidak melebihi 1,2 m sehingga perlu adanya pergantian propeller dengan ukuran yang sesuai dengan ketentuan. Berdasarkan hal tersebut disarankan propeller baru dengan tipe B4-55 dengan Ae/Ao 1,2 dapat mengahasilkan  sebesar 72% untuk kecepatan 5 knot pada putaran 166 Rpm. Biaya perubahan yang direncanakan akibat pergantian alat adalah sebesar Rp.705.000.000,-.
DESAIN KONVERTER GELOMBANG BENTUK SEGIENAM SEBAGAI SUMBER PEMBANGKIT LISTRIK DI PERAIRAN LAUT JAWA Mustikojati, Wahyu Nugroho; Hadi, Eko Sasmito; Kiryanto, Kiryanto
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 4, No 2 (2016): April
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (751.458 KB)

Abstract

Indonesia sebagai negara kepulauan dengan luas perairan hampir 60% dari luas wilayahnya, tentu memiliki garis pantai yang sangat panjang. Badan Informasi Geospasial (BIG) menyebutkan, total panjang garis pantai Indonesia adalah 99.093 kilometer, hampir 100 kali panjang Pulau Jawa.  Dengan garis pantai yang panjang tersebut, potensi energi ombak sangat besar. Energi yang dihasilkan ombak ini, jika dimanfaatkan tentu bisa menjadi sumber energi yang sangat besar. Oleh karena itu dibutuhkan analisa untuk memodifikasi konverter sebegai alat bantu yang mengahasilkan sejumlah energi agar dapat bekerja dengan maksimal. Energi tersebut yang nantinya akan dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit listrik alternatif menggatikan batu bara dan minyak bumi. WEC (Wave Energy Converter) atau konverter yang memanfaatkan energi gelombang merupakan alat yang menyerap energi gelombang dengan kekuatan gerakan secara langsung atau Power Take-Off (PTO). PTO merupakan sistem yang paling efisien dan bermanfaat dalam mengubah gerak osilasi kecepatan rendah gelombang laut. Dalam penelitian ini, dilakukan modifikasi variasi muatan pada konverter berbentuk segienam. Pemodelan variasi muatan memakai bantuan maxsurf dan bantuan Ansys Aqwa, yang bertujuan untuk menganalisa karakteristik gerakan dari konverter berbentuk segienam. Dengan mempertimbangkan hasil analisa karakteristik gerakan konverter berbentuk segienam, dilakukan analisis pembanding dengan karakteristik gerak konverter berbentuk segienam saat dioperasikan di laboratorium, dengan memperhatikan kriteria operasi yang telah ditentukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa olah gerak terbaik untuk gerakan heave secara keseluruhan berturut-turut didapatkan pada converter bentuk segienam muatan 30 kg, muatan kosong, muatan 20 kg dan muatan 10 kg dengan nilai amplitudo 0,215818 dengan tinggi gelombang 0,8 m dan nilai spektrum gelombang 1,675 detik.
PERANCANGAN KAPAL IKAN MINI PURSE SINE DISPLACEMENT 15 TON TIPE MONOHULL MENGGUNAKAN PIPA PVC Ngazis, Herman Afdul; Kiryanto, Kiryanto; Mulyatno, Imam Pujo
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 4, No 1 (2016): JANUARI
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.164 KB)

Abstract

Seperti kita ketahui, kapal perikanan di Indonesia sebagian besar menggunakan bahan baku kayu. Kayu yang digunakan memiliki syarat tertentu, seperti tahan terhadap binatang laut, memiliki kekutan yang cukup, tahan terhadap air ,telah berumur tua dan memiliki ukuran yang panjang. Untuk saat ini bahan kayu untuk pembuatan kapal semakin berkurang dan sulit untuk didapatkan. Dalam waktu jangka panjang penebangan kayu untuk pembuatan kapal dapat merusak kelestarian lingkungan. Diperlukan bahan alternatif lain yang digunakan untuk pembuatan kapal perikanan. Kapal ikan menggunakan bahan fiber mempunyai harga yang relatif mahal, sedangkan kapal ikan menggunakan baja tidak efektif untuk ukuran yang kecil. Alternatif bahan lain yang bisa digunakan adalah menggunakan pipa polyvinyl chloride (PVC) sebagai lambung kapal. Penggunaan bahan pipa PVC diharapkan mampu menggantikan bahan baku dari kayu karena mempunyai beberapa kelebihan, dan pada akhirnya dapat menciptakan kapal ikan alternatif untuk nelayan indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah dapat merancang kapal ikan mini purse sine dengan lambung pipa PVC serta dapat megetahui karaktristik stabilitas, hambatan dan olah gerak kapal..Dalam melaksanakan penelitian ini dilakukan beberapa tahapan perancangan yaitu perhitungan ukuran utama, membuat rencana garis dan  rencana umum. Selanjutnya adalah melakukan analisa terhadap model kapal yang sudah dibuat meliputi analisa hidrostatik, hambatan kapal, stabilitas kapal dan olah gerak kapal. Juga dilakukan perhitungan jaring purse seine dan motor induk berdasarkan hasil perhitungan daya motor sesuai dengan hambatan yang dialami kapal. Hasil analisa hidrostatik menunjukan letak titik bouyancy terletak didepan midship kapal sejauh 0.72 m dan displacement 14,65 ton.  Pada tinjauan stabilitas, hasil menunjukkan nilai GZ terbesar dan periode oleng tercepat terjadi pada saat kapal dengan  muatan kosong  dan hanya membawa es .Olah gerak, kapal penangkap ikan memiliki olah gerak yang baik terbukti dengan tidak terjadinya deck wetness.
ANALISA STABILITAS DAN OLAH GERAK PADA KM. YELLOW FIN SETELAH PENAMBAHAN KAPAL PANCING Aglomerra, Hardhina; Santosa, Ari Wibawa Budi; Kiryanto, Kiryanto
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 2, No 4 (2014): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (596.74 KB)

Abstract

Kapal yellow fin merupakan salah satu jenis kapal ikan pamboat nelayan Philipina dan memiliki kapal pancing dengan alat penggerak yang dimodifikasi menggunakan layar sehingga penulis ingin mengetahui stabilitas, olah gerak, dan kekuatan cadik yellow fin setelah mendapatkan beban dari kapal pancing.          Tahapan untuk mencapai tujuan tersebut menggunakan beberapa software perkapalan yang terintegrasi. Pada awalnya adalah pembuatan gambar 3D dengan rencana garis yang sudah ada, kemudian dilakukan analisa stabilitas dan analisa olah gerak pada software perkapalan lainnya dengan tools import. Untuk analisa kekuatan cadik menggunakan software perkapalan dengan melakukan pemodelan yang sesuai dengan rencana umum kapal yellow fin.           Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa yang mengacu pada aturan IMO (international maritime Organization) dengan Code A.749(18). Hasil perhitungan kapal pancing, kapal yellow fin dengan 2 (dua) kapal pancing, dan kapal yellow fin dengan 4 (empat) kapal pancing secara keseluruhan menunjukan bahwa stabilitas memenuhi standart kriteria yang ditetapkan oleh IMO. Analisa stabilitas menggunakan aturan IMO Code A.749(18). Untuk analisa Olah Gerak pada kapal pancing, kapal yellow fin dengan 2 (dua) kapal pancing, dan kapal yellow fin dengan 4 (empat) kapal pancing tidak mengalami deck wetness. Hasil ini diperoleh berdasarkan NORDFORSK (1987)-Seakeeping Criteria. Untuk analisa kekuatan cadik yellow fin setelah mendapatkan beban kapal pancing hasil perhitungan dan analisa menggunakan software mendekati kebenarannya (valid).
ANALISA ENGINE PROPELLER MATCHING PADA KAPAL PERINTIS BARU TYPE 200 DWT UNTUK MEDAPATKAN SISTEM PROPULSI YANG OPTIMAL Paska, Adhi; Hadi, Eko Sasmito; Kiryanto, Kiryanto
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 4, No 3 (2016): Juli
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (905.977 KB)

Abstract

Kapal Perintis 200 DWT adalah kapal yang beroperasi di wilayah Kepulauan Seribu, Jakarta. Kapal tersebut mengalami modifikasi pada bentuk lambung kapal yang dimaksudkan agar bentuk lambung baru dapat meningkatkan performa sistem penggerak kapal dari bentuk lambung sebelumnya. Perhitungan untuk menentukan sistem penggerak yang optimal dapat dilakukan dengan menghitung tahanan kapal, daya mesin yang sesuai dengan tahanan tersebut, hingga menentukan karakteristik propeller rekomendasi. Karakteristik propeller diantaranya Ae/Ao, Diameter propeller, Pitch dan lain – lain. Adapun karakteristik lainnya seperti Koefisien Advance (J), Pitch Ratio (P/D) ditentukan dengan variasi dari nilai 0,5 hingga 1,4. Dengan karakteristik tersebut dapat dihasilkan kt, kq, effisiensi, serta daya dan kecepatan propeller. Dari perhitungan didapatkan spesifikasi mesin rekomendasi Kapal Perintis 200 DWT lambung baru yaitu Caterpillar C18 Alert dengan daya 500 kW dan kecepatan 2100 rpm. Sedangkan karakteristik propeller yang optimal adalah dengan Ae/Ao = 0,600 ; P/D = 0,8 ; J = 0,5. Dan dari grafik Matching Point diketahui bahwa Matching Point kapal dengan modifikasi bentuk lambung baru lebih baik dari kapal dengan bentuk lambung lama.
ANALISA PENGARUH VARIASI BENTUK HULLFORM KARENA PERUBAHAN UKURAN UTAMA KAPAL KRI TELUK KUPANG Kurniawan, Dandy; Samuel, Samuel; Kiryanto, Kiryanto
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 3, No 4 (2015): OKTOBER
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1047.869 KB)

Abstract

Dewasa ini dalam menunjang Perancangan pada suatu kapal sudah mengalami perubahan yang sangat signifikan dengan adanya software yang berkembang pada dunia perkapalan. Pada bentuk lambung yang akan di lakukan perubahan berdasarkan nilai parameter nilai koefisien blok(Cb)lambung dengan cara mengubah salah satu parameter ukuran utama kapal dengan menggunakan metode Lackenby. dengan metode Lackenby Bentuk lambung tersebut diubah, dengan mengubah parameter nilai koefisien blok (Cb) sebesar ±10%. , Didapatkan hasil yang paling optimal bahwa  hambatan terkecil terdapat pada variasi hullform -5% dengan nilai hambatan total sebesar 229,9Kn pada kecepatan maksimal 16 knot sedangkan ditinjau dari segi olah gerak, untuk kapal variasi ini kurang memenuhi kriteria, Analisa olah gerak pada variasi 5% mempunyai hasil olah gerak yang lebih baik terlihat dari data hasil analisanya kapal tersebut lebih banyak memenuhi ketetapan kriteria yang sudah ada. Namun apabila di tinjau dari segi hambatannya pada kapal variasi 5% di anggap kurang memenuhi karena mempunyai hambatan yang sangat besar dengan nilai hambatan total 271,8 Kn. kesimpulan yang di dapat dalam penelitian kali ini bahwa  nilai Cb semakin besar dengan nilai WSA semakin kecil begitu juga sebaliknya, dapat berpengaruh pada nilai hambatan dan olah geraknya.
Analisa Re-Schedule Pembangunan Kapal Baru Sistem Hull Block Construction Method (HBCM) dengan Critical Path Method (CPM) Pada Kapal Tug Boat 2 x 1600 Hp Hull 062 di PT. Janata Marina Indah Unit II Krisnawati, Dina; Mulyatno, Imam Pujo; Kiryanto, Kiryanto
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 3, No 1 (2015): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.426 KB)

Abstract

Seiring dengan perkembangan teknologi produksi kapal, setiap galangan mengalami perubahan sistem pembangunan kapal, dari conventional hull construction menjadi hull block construction. Keterlambatan proyek pembangunan kapal tug boat pelindo II 2 x 1600 HP Hull 062 di PT. Janata Marina Indah Unit II Semarang dapat meningkatkan biaya produksi kapal yang berakhir pada meruginya perusahaan. Keterlambatan ini disebabkan oleh terjadinya penundaan di divisi perencanaan pengadaan material, sehingga terjadi penyimpangan dari jadwal yang telah direncanakan. Critical Path Method (CPM) digunakan untuk mengkaji tentang penjadwalan untuk mengatasi keterlambatan proyek dengan menggunakan microsoft project.Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa waktu  pembangunan yang pada awalnya selama 342 hari dapat dipercepat menjadi 327 hari. Dengan adanya penerapan kerja lembur ini akan berpengaruh terhadap biaya produksi, khususnya biaya tenaga kerja pada kegiatan-kegiatan yang biasanya membutuhkan waktu selama 15 hari dalam penyelesaiannya. Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa biaya tenaga kerja awal sebesar Rp 250.546.875,- menjadi Rp 306.009.375,-. Sehingga dengan adanya percepatan selama 15 hari tersebut akan terjadi penambahan biaya sebesar Rp 55.462.500,-  atau 22,14 % dari biaya awal.Kata kunci : Critical Path Method, Hull Construction, Microsoft Project
ANALISA STABILITAS DAN EQUILIBRIUM KAPAL SELAM MIDGET 150 UNTUK PERAIRAN INDONESIA Pamuji, Rochman Ikhsan; Chrismianto, Deddy; Kiryanto, Kiryanto
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 2, No 3 (2014): Agustus
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1331.554 KB)

Abstract

MIDGET 150 adalah kapal selam dari korea selatan yang termasuk  kapal selam kelas changbogo yang mampu menyelam hingga 150 m di bawah permukaan air laut. Sesuai dengan spesifikasi kapal selam tersebut maka Indonesia akan bekerjasama dengan korea selatan dalam pembuatan kapal selam. Jadi kapal selam MIDGET 150 adalah salah satu kapal selam yang akan di kembangkan di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan nilai stabilitas dan pembuatan polygon equilibrium kapal selam MIDGET 150 sebelum dan sesudah diubah penataan tangkinya. Sehingga hasilnya mendapatkan nilai stabilitas ,dan polygon equilibrium saat terjadi perubahan penempatan tangki dan sebelum terjadi perubahan. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah menggunakan software komputasi numerik atau software perkapalan untuk membantu perhitungan pada hidrostatik, stabilitas dan equilibrium. Untuk Analisa stabilitas dilakukan melalui perhitungan nilai stabilitas terhadap kurva stabilitas pada sudut kemiringan 0 – 90o.Analisis menggunakan pedoman standar  stabilitas yang dikeluarkan oleh IMO.Analisa Equilibrium kapal selam dilakukan  menggunakan sofware perkapalan di mulai dari pembuatan batas polygon equilibrium dan perhitungan manual untuk kondisi pembebanan kapal selam.Hasil analisa stabilitas menggunakan aturan IMO (International Maritim Organization) Dalam perhitungannya, MIDGET 150 telah memenuhi semua kriteria IMO dalam 6 kondisi berbeda dan diperoleh hasil, kapal selam tersebut memiliki stabilitas yang baik dan dalam pembuatan equilibrium polygon yang mengacu pada peletakan tangki sebelum dan sesudah di ubah. maka tangki kapal selam sebelum diubah letaknya memiliki equilibrium yang baik dan setelah diubah letaknya equilibrium kapal selam dinyatakan tidak baik.  sehingga  peletakan tangki-tangki pada kapal selam sangat berpengaruh terhadap equilibrium kapal selam tersebut. 
Pengukuran Olah Gerak Ponton Hexagon Dengan Penambahan Heaving Plate Lingkaran Pada Gelombang Reguler Menggunakan Mikrokontroler Berbasis Wireless Permana, Mohamad Fiqri; Hadi, Eko Sasmito; Kiryanto, Kiryanto
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 8, No 1 (2020): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (969.574 KB)

Abstract

Penelitian tentang energi terbarukan sangat banyak dilakukan oleh kalangan akademisi salah satunya yaitu energi listrik. Energi listrik alternatif dapat diperoleh dengan memanfaatkan gerakan ponton diatas air akibat gelombang air laut. Ponton merupakan bangunan apung berongga dan pada saat beroperasi ponton akan mengalami seakeeping. Untuk mengetahui olah gerak ponton terbaik perlu dilakukan  penelitian teknologi terbaru seperti heaving plate.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan nilai seakeeping ponton dengan variasi penambahan heaving plate, tinggi sarat dan gelombang, selain itu penelitian ini juga diharapkan untuk mendapatkan nilai beban heaving pada ponton akibat aliran gelombang yang diberikan.. Penelitian ini menggunakan alat berupa Arduino untuk mikrokontroller, sensor HS-SR04 untuk mengukur heaving, sensor MPU untuk mengetahui pitching dan rolling, load cell untuk mengukur beban heaving dan XBee S2C sebagai komunikasi dari Arduino ke PC. Berdasarkan penelitian ini menunjukkan bahwa dengan adanya penambahan heaving plate pada ponton dapat mengurangi respon pitching mencapai 56,25 %, rolling 50 % dan heaving 51,8 %. Berdasarkan hasil pengukuran diperoleh nilai pitching tertinggi sebesar 18°, rolling sebesar 6°, dan heaving sebesar 24 mm, serta beban heaving sebesar 161,23 gram dengan nilai heaving 14 mm.
Pengaruh Variasi Bentuk Buritan Kapal Perintis 500 Dwt Terhadap Arah dan Nilai Wake Kapal dengan Mengunakan Metode CFD Tri Putra P Lumbantobing; Parlindungan Manik; K. Kiryanto
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 4 (2017): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (937.096 KB)

Abstract

Dalam setiap aliran air pada badan kapal sampai ke buritan kapal, selalu terjadi wake / arus ikut (w) yang merupakan perbedaan antara kecepatan  kapal dengan kecepatan air yang melalui baling-baling. Wake pada kapal dapat juga terjadi karena pengaruh lambung kapal itu sendiri (dimana air akan mengalir menuju buritan dan membentuk arus). Mengacu pada wake / arus ikut (w) kapal, perhitungan nilai wake  kapal saat beroperasi juga penting karena berpengaruh terhadap aliran fluida serta besarnya kecepatan kapal yang diinginkan dan akhirnya berpengaruh pada nilai ekonomis suatu kapal pada saat beroperasi.Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menghitung arah dan nilai wake kapal serta membandingkan arah dan nilai wake setelah dilakukan variasi bentuk buritan kapal. Penelitian dilakukan dengan cara menganalisa dan menghitung nilai wake/arus ikut kapal menggunakan model 3D pada berbagai variasi bentuk buritan menggunakan CFD yang terdiri dari bentuk V,Epipidiumdan Segilima dengan displacement yang sama. Variasi yang dilakukan adalah dengan membandingkan 3 model variasi buritan dengan kapal sebelum modifikasi,dengan mengambil nilai Wake paling kecil. Berdasarkan hasil analisa kecepatan aliran dan nilai wake pada model Segilima adalah model yang  memiliki nilai wake terkecil sebesar 0,23377 dengan selisih berkurang 28,5936% dari model kapal sebelum modifikasi dan nilai Va sebesar 0,6666 m/s dengan selisih bertambah 13,9176% dari model sebelum modifikasi.
Co-Authors A.F. Zakki Adhi Paska, Adhi Afdhal Alfendry Ahmad Fauzan Zakki Ahmad Firdhaus Al Muhshi, Hassan Alji Fadilla Adha Aloisius Truntum Dewangkoro Andi Trimulyono Ari Wibawa Budi Santosa Aulia Widyandari Bayu Adityo Nugroho Berlian Arswendo Adietya Boy Ebenezer Simanjuntak Cahyaningtyas, Rahayu Nur Cindy Rizka Griyantia Dandy Kurniawan, Dandy Deddy Chrismianto Dina Krisnawati Dwi Winanto Hari Fantio Edi Yuliana Efriananda Sabta Rizki Eka Heriyanty Eko Sasmito Hadi Fakhryyah Santoso, Muhammad Hilaqil Fathuddiin, Abubakar Firdhaus, Ahmad Good Rindo Gusti Mirza Hafidh Ivandri Hardhina Aglomerra Hartono Yudo Hartono Yudo Herman Afdul Ngazis, Herman Afdul Heru Ayo Subandi Heru Firmansyah Heru Firmansyah Hidayatullah, Muhammad Rafi Hugo, Ignatius I. K. Suastika Ilham Chaerul Rizqi Siregar Imam Pujo Mulyatno Indri Kartika, Indri Ishak Ari Prabowo khairul fajri, khairul Laksana, Tri Lature, Kristoper Erwat M. Harris Nubly Maria Fatima Muhammad Ansori Muhammad Sidiq Mulyanto, Imam Pujo Mustafidurijal Mustafidurijal Naufal, Muhammad Farhan Pardede, Epan Rexky Parlindungan Manik Permana, Mohamad Fiqri Prabaswara, Alvian Dharmala Puskhah, Eny Puskhah, Eny Rabbi Radhiya, Rabbi Rahmawati, Rissa Dwi Rais Yudanto Risda Septerina Riyanto Wibowo Rizka Noor Miftakhul Ulum Rizki Fadillah Rizky Perdana Putra Rochman Ikhsan Pamuji Saean, Indra Samuel Samuel Sangga Dwiki Tavarel Sarjito Jokosisworo Solihin Solihin Sugeng Pardiana Tito Adi Nugroho Tri Putra P Lumbantobing Tuswan Tuswan Untung Budiarto Wahyu Nugroho Mustikojati, Wahyu Nugroho Wesly M Napitu Wilma Amiruddin Yohanes Aditya