Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Penerapan Model Tutor Sebaya Berbasis Internet untuk Meningkatkan Aktivitas Mahasiswa dalam Mata Kuliah Analisa dan Interpretasi Foto Udara Mahara Sintong; Darwin Parlaunagn Lubis
JUPIIS: JURNAL PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL Vol 8, No 2 (2016): JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial) DESEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jupiis.v8i2.5154

Abstract

Interpretasi foto udara merupakan mata kuliah wajib pada semester ganjil di semester IV (empat) di Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unimed, dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan hasil belajar mahasiswa dengan penggunaan metode pembelajaran biasa (konvensional) dengan penerapan tutor sebaya dalam pelaksanaan mata kuliah interpretasi foto udara berbasis internet. Hasil pembelajaran dengan penggunaan metode pembelajaran biasa (konvensional) menunjukkan hasilnya adalah 55,84 persen mahasiswa mendapat nilai E, 22,81 persen mahasiswa mendapat nilai C dan 19,35 persen mahasiswa mendapat nilai B, Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa Penerapan model pembejaran tutor sebaya berbasis internet dalam matakuliah interpretasi foto udara dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Dari hasil penelitian ini juga membuktikan adanya peningkatan prestasi belajar mahasiswa hal ini terlihat dari nilai mahasiswa pada tahap pra-lapangan rata-rata nilai mahasiswa 80,94 dengan komposisi nilai (B = 68 % dan C = 32,%), tahap lapangan nilai rata-rata mahasiswa 81,56 dengan komposisi nilai (A = 9,7 %, B = 83,9 % dan nilai C = 6,5 %) dan tahap pasca lapangan memperoleh nilai rata-rata 81,56 dengan komposisi nilai (A = 19 %, B = 81 %).
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) MELALUI TUTOR SEBAYA DI JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI Mahara Sintong; Darwin P. Lubis; Mbina Pinem
Tunas Geografi Vol 6, No 2 (2017): JURNAL TUNAS GEOGRAFI
Publisher : Department of Geography Education, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/tgeo.v6i2.8571

Abstract

Mata kuliah Teknologi Informasi dan Komunikasi (selanjutnya disingkat mata pelajaran TIK yang dulunya bernama mata kuliah komputer, merupakan salah satu mata kuliah di Semester I (satu)  yang ditetapkan di Jurusan Pendidikan Geografi. Mata kuliah ini terfokus pada pencapaian kompetensi mahasiswa dalam pengetahuan dasar tentang pengoperasian microsoft office : word, excel, powerpoint dan internet yang dapat mendukung mahasiswa dalam penyelesain  pelaporan tugas dan meteri presentase kuliah. Substansi mata kuliah ini menekankan pada peningkatan kemampuan mahasiswa untuk mempersiapkan laporan, tugas, serta materi presentase, penggunaan internet sebagai media informasi dan sumber belajar, pengiriman surat melalui email serta komunikasi dengan chatting menggunakan fasilitas messenger. Secara garis besar ini dititik beratkan pada praktikum langsung menggunakan komputer. Dimulai dari pengenalan tools atau fungsi-fungsi yang terdapat pada masing-masing perangkat lunak, hingga akhirnya mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuannya dalam bidang teknologi khususnya komputer.   Beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya nilai hasil perkuliahan TIKadalah : Pertama masalah fasilitas perkuliahan. Pada setiap pembelajaran aplikasidengan menggunakan komputer dan  internetyang menjadi salah satu materi dasar mata kuliah dilaksanakan di ruang komputer dengan jumlah yang tidak memadai. Materi disampaikan dengan cara membagi dua kelompok mahasiswa, hal ini dilakukan karena jumlah komputer tidak mencukupi untuk seluruh mahasiswa yang berjumlah 31 orang. Komputer yang ada berkisar 25 unit di Jurusan Pendidikan Geografi.Kedua, perlunya perubahan paradigma mengajar. Keberhasilan mahasiswa dalam kuliah dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah metode yang digunakan dosen dalam mengajar. Pada kenyataannya dalam perkuliahan masih menggunakan metode konvensional.Tujuan kegiatanpenelitian  ini adalah untuk mengetahui kemampuan hasilbelajar mahasiswa dengan penggunaan metode pembelajaran konvensional dan implementasi metode pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan motivasi mahasiswa dalam belajar dalam pelaksanaan mata kuliah TIK. Adanya peningkatan prestasi belajar mahasiswa adalah mulai dari kemampuan awal mahasiswa hanya 49,27 % yang dinyatakan lulus, setelah dilakukan inovasi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Tutor sebaya dan praktek lapangan maka seluruh mahasiswa dinyatakan lulus.    Kata kunci: Hasil belajar, TIK, tutor sebaya
ANALISIS KADAR HARA PUPUK ORGANIK KASCING DARI LIMBAH KANGKUNG DAN BAYAM Elfayetti Elfayetti; Mahara Sintong; Kamarlin Pinem; L. Primawati
JURNAL GEOGRAFI Vol 9, No 1 (2017): JURNAL GEOGRAFI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jg.v9i1.6042

Abstract

Pertanian organik merupakan sistem pertanian yang holistik yang mendukung dan mempercepat biodeversiti, siklus biologi dan aktivitas biologi tanah(International Federation of Organic Agriculture Movements,2014). Geografi Pertanian merupakan mata kuliah di Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unimed. Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi yang diterapkan di Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unimed merupakan matakuliah wajib pada semester genap, tepatnya pada semester IV (empat). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pertumbuhan berat cacing tanah pada pupuk kascing dari limbah kangkung dan bayam dan untuk mengetahui kandungan hara N, P, K dan pH kascing dari limbah kangkung dan bayam pada tanah ultisol. Untuk mengatasi permasalahan pada pupuk organik, maka harus diupayakan bagaimana memperoleh pupuk yang memiliki unsur hara yang padat dan pengadaannya relatif murah dan mudah. Pemanfaatan limbah organik untuk budidaya cacing tanah merupakan salah satu tindakan yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut. Rendahnya bahan organik, N, P, K menunjukkan bahwa tanah pada percobaan ini membutuhkan bahan organik. Pemberian bahan organik seperti cacing diharapkan dapat meningkatkan Produktivitas Ultisol dimana Kascing mempunyai sifat-sifat kimia, fisika, dan biologi tanah yang baik, sehingga dapat meningkatkan serapan hara dan pertumbuhan tanaman. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Jenis makanan berpengaruh terhadap pertumbuhan cacing tanah dan kualitas kascing yang dihasilkan. 2.Terdapat perbedaaan pada bobot cacing tanah yang dihasilkan dengan adanya perbedaan jenis makanan. Jenis makanan bayam memberikan tingkat pertumbuhan cacing tanah terbaik dengan terjadinya pertambahan bobot sebesar 650 gram yang awalnya hanya 250 gram. 3. Dari beberapa parameter sifat kimia dan biologi kascing, maka jenis makanan bayam memberikan nilai N tertinggi yaitu 0,52 dan pada pakan kangkung terdapatnilai p tertinggi yaitu 0,35.Kata Kunci : pertanian, oganik, pupuk, kascing
Kebijakan Berwawasan Kependudukan dan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Mahara Sintong
JURNAL GEOGRAFI Vol 5, No 1 (2013): JURNAL GEOGRAFI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jg.v5i1.8081

Abstract

Di era modernisasi, masalah kependudukan perlu mendapatkan perhatian dan penanganan serius dari seluruh institusi negara, melalui kebijakan berwawasan kependudukan berbasis human welfare yang dapat memberikan kontribusi dalam meminimalisir masalah kependudukan bagi keberhasilan pembangunan. Untuk itu, dalam konteks kebijakan berwawasan pembangunan, penduduk tidak hanya ditempatkan sebagai obyek tetapi juga sekaligus sebagai subyek dari pembangunan. Kebijakan berwawasan kependudukan harus segera terumuskan dan menjadi arahan pembangunan yang dalam implementasinya, perlu diterapkan secara komprehensif dan sinergis dalam menghasilkan sumber daya manusia berkualitas dan memiliki daya saing global. Sinergisitas kebijakan berwawasan kependudukan dengan kualitas sumber daya manusia, mensyaratkan perlunya pendidikan berkualitas sebagai wahana sistemik dalam menghasilkan manusia Indonesia yang memiliki life skill, personal skill yang mencakup self awareness dan thinking skill, serta social skill, academic skill, maupun vocational skill.Kata kunci: kebijakan berwawasan kependudukan, sumber daya manusia.
Inovasi Meida Pembelajaran Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Tata Ruang Melalui Pemanfaatan Teknologi Informasi Geografis Darwin Parlaungan Lubis; Mahara Sintong; Maringan Sirait
JURNAL GEOGRAFI Vol 5, No 2 (2013): JURNAL GEOGRAFI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jg.v5i2.8157

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas mahasiswa melakukan praktek lapangan dalam inovasi pembelajaran Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Tata Ruang  melalui model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) dan meningkatkan  kemampuan mahasiswa dengan  pemanfaatan media  WebCT e-Learning dalam penerapan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) . Dalam penelitian ini model pembelajaran yang diterapkan adalah kuliah kerja lapangan, dimana mahasiswa dituntut untuk melakukan pembelajaran di lapangan dengan mengamati dan meanalisis kenampakan di lapanangan dengan konsep teori yang di pelajari.Selain itu, mahasiswa juga terlbat langsung dalam pemenfaatan IT melalui pencarian data dan informasi menggunakan internet. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Tata Ruang  pada semester ganjil tahun akademik 2011/2012.Disamping itu, mahasiswa yang sedang melakukan penelitian dengan kajian pengembangan wilayah juga dilibatkan dalam penelitian ini.Berdasar hasil penilaian kerja kelompok mahasiswa dari tahap pra lapanganhingga tahappasca lapanga pada kegiatan pembelajaran praktek lapangan pengantar perencanaan pembangunan dan pengembangan wilayah mengalami peningkatan. Hal ini terlihat nilai mahasiswa pada tahap pra lapangan rata-rata nilai mahasiswa 80,47 dengan komposisi nilai (B = 72,50% dan C = 27,50 %) , tahap lapangan nilai rata-rata mahasiswa 81,56 dengan komposisi nilai (A = 12,50 %, B = 82,50 % dan nilai C = 12,50 %) dan tahap pasca lapangan memperoleh nilai rata-rata 81,56 dengan komposisi nilai (A = 22,70 %, B = 82,50 % dan C = 2,50 %). Hasil ini menunjukkan jumlah mahasiswa yang memiliki nilai yang tinggi semakin meningkat.Kata Kunci : Inovasi Pembelajaran, Praktek Lapangan, Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Tata Ruang   
Pemanfaatan Lahan Bekas Tambang Untuk Tempat Rekreasi dengan Reklamasi di Sungai Bingai Kecamatan Binjai Selatan Kodya Binjai Mahara Sintong
JURNAL GEOGRAFI Vol 3, No 2 (2011): JURNAL GEOGRAFI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jg.v3i2.7355

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengurangi dampak negatif yang terjadi terhadap lingkungan dan menaikkan daya dukung lahan bekas tambang. Penelitian dilaksanakan di aliran sungai Bingai, Kecamatan Binjai Selatan Kodya Binjai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan pengamatan langsung dilapangan dan studi pustaka. Tahapan yang dilalui dalam pelaksanaan penetian ini antara lain adalah: 1) mempelajari peta daerah, 2) mempersiapkan alat, seperti meteran, tali, kompas geologi Brunton, 3) Mengumpulkan data dan informasi di lapangan, 4) mempelajari rona awal dari keadaan sekitarnya, 5) mempelajari keterkaitan proyek dan lingkungan. Tujuan  dari reklamasi adalah memulihkan daya dukung yakni meningkatkan kegunaan tanah pada daerah lahan bekas tambang, mengurangi efek pelumpuran pada saat pencucian dan mengurangi keruskan alam secara dini. Untuk menghindari terjadinya kerusakan-kerusakan selama tahap penambangan, reklamasi dan perencanaan tat aguna lahan, perlu keterpaduan konsep ketiga rencana tersebut. Dengan melaksanakan pemanfaatan lahan akan dapat menaikkan daya dukung lahan, meskipun bentuk permukaan lahan telah berubah dan dampak negatip dapat ditekan sekecil mungkin.Kata Kunci : Lahan Bekas Tamban, Rekreasi, Reklamasi
Study of Hierarchy and Service Facility Centers of South Labuhanbatu Regency Darwin Parlaungan Lubis; Sendi Permana; Muhammad Taufik Rahmadi; Mahara Sintong; Benedictus P Turnip
JPG (Jurnal Pendidikan Geografi) Vol 10, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpg.v10i2.16604

Abstract

The regional hierarchy, which includes the functions targeted at each region, is an important consideration in regional planning. The implementation of this function is related to existing service facilities in each sub-district in terms of the growth dynamics of South Labuhanbatu Regency. The distribution of the population in the sub-districts of South Labuhantu Regency has resulted in an increase in the quantity of infrastructure, facilities and service facilities. This research was conducted to determine the availability of service facilities in Labuhanbatu District and to examine the hierarchy and distribution of service centers. This research uses a quantitative descriptive research method using the centrality index analysis method, gravity analysis, and nearest neighbor analysis. Based on the study findings, it is known that the availability of service facilities in Labuhanbatu Regency is quite adequate, especially considering that Kota Pinang and Torgamba Subdistricts which have first order status already have quite complete and adequate facilities. In addition to the findings of the regional hierarchy analysis based on analysis of the centrality and gravity indices, the findings of the nearest neighbor analysis also show Kota Pinang and Torgamba Districts in the hierarchy. Service centers in Labuhanbatu Selatan Regency are located in Kota Pinang Subdistrict, which is the capital of the subdistrict, and Torgamba Subdistrict, which has the most availability of facilities and is supported by a large population and strong interaction strength.
PERSEBARAN PERUMAHAN DI KECAMATAN MEDAN TEMBUNG KOTA MEDAN Christine Amelia Briggita; Mahara Sintong; Terey Citha Siregar; Risky Ansipar Hutapea; Will Bright Naibaho; Annida Akmaliyah; Syahrinal Amir Lubis
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 3 (2025): JUNI-JULI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan wilayah perkotaan di Indonesia, terutama Kota Medan, menunjukkan laju pesat seiring dengan urbanisasi dan kebutuhan hunian. Kecamatan Medan Tembung, yang strategis dan berkembang pesat, menjadi pusat perumahan baru. Namun, tantangan seperti keterbatasan lahan dan kepadatan lalu lintas memerlukan perhatian. Pemetaan persebaran perumahan di kawasan ini penting untuk merancang kebijakan pembangunan yang efisien, ramah lingkungan, dan berorientasi pada kualitas hidup masyarakat.Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan, dengan metode deskriptif kuantitatif dan pendekatan kartografis untuk memetakan persebaran perumahan. Data dikumpulkan melalui interpretasi citra satelit Google Earth dan dokumentasi sekunder. Sampel dipilih secara purposive, mencakup kompleks perumahan seperti Letda Sujono City, Krakatau Point, dan Suluh Garden. Analisis menggunakan perangkat GIS dan ArcGIS untuk menghasilkan peta distribusi perumahan.Pemetaan spasial di Medan Tembung menunjukkan persebaran perumahan mengelompok di kawasan dengan aksesibilitas tinggi, seperti Letda Sujono City dan Krakatau Point. Sebagian besar perumahan terletak dekat jalan utama dan fasilitas publik. Namun, bagian timur dan selatan masih potensial untuk dikembangkan. Perumahan di area kampus menarik mahasiswa. Pemetaan ini mendukung kebijakan tata ruang yang lebih berkelanjutan.Pemetaan spasial di Kecamatan Medan Tembung menunjukkan bahwa perumahan berkembang pesat. Namun terdapat ketimpangan penyebaran, dengan wilayah timur dan selatan masih kurang tergarap. Diperlukan kebijakan tata ruang yang adil, penyediaan infrastruktur, dan insentif bagi pengembang untuk mendukung pengembangan perumahan yang lebih merata dan berkelanjutan. Pemetaan ini dapat menjadi dasar pengambilan keputusan berbasis bukti untuk pembangunan yang lebih inklusif.
Keanekaragaman Hayati di Elmina Rainforest: Upaya Pelestarian Spesies Langka di Tengah Perubahan Iklim Budiyanti Budiyanti; Agustina Rahayu Sianturi; Esra Silaban; Fadila Khoiri; Mahara Sintong; Ellfayeti Ellfayeti
JURNAL RISET RUMPUN ILMU PENDIDIKAN Vol. 4 No. 2 (2025): Agustus : JURRIPEN : Jurnal Riset Rumpun Ilmu Pendidikan
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurripen.v4i2.5910

Abstract

Tropical rainforests play a vital role in maintaining global climate stability and supporting the world's biodiversity. This study was conducted in the Elmina Rainforest, Selangor, Malaysia, with the aim of examining the current state of biodiversity and the impact of climate change on rare species. The methods employed included direct observation, in-depth interviews, and literature review. The findings indicate that anthropogenic pressures such as deforestation, pollution, and the effects of climate change have accelerated ecosystem degradation in the Elmina Rainforest. Phenomena such as savannization, pollinator population decline, and phenological disruptions were clearly observed in the field. Although conservation efforts have been initiated, challenges such as limited resources and insufficient community participation remain significant barriers. This study recommends ecosystem-based adaptation and mitigation strategies, ex-situ conservation, and active community engagement as key components for the successful preservation of rare species amid climate change. These findings underscore the importance of a holistic and collaborative approach in ensuring the sustainability of urban tropical rainforests.
ANALISIS POLA PERSEBARAN AGAMA DI PROVINSI SUMATERA UTARA PADA TAHUN 2022: JURNAL KARTOGRAFI Mahara Sintong; Sahala Fransiscus Marbun; Amelia Grace Evelin Marbun; Ferdi Nanda Sinaga; Lumi Nopia Nababan; Ruth Purba
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 6 (2025): JUNI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Provinsi Sumatera Utara merupakan wilayah dengan tingkat keberagaman etnis dan agama yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola persebaran agama di provinsi ini pada tahun 2022 serta faktor-faktor yang memengaruhinya. Data diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan dianalisis menggunakan pendekatan deskriptif serta analisis spasial untuk memahami distribusi agama di berbagai daerah. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif yang bertujuan untuk menganalisis data numerik mengenai jumlah umat beragama di Sumatera Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Islam merupakan agama mayoritas dengan persentase 62,77%, diikuti oleh Kristen Protestan dan Katolik sebesar 34,36%. Agama Buddha, Hindu, dan kepercayaan lokal juga memiliki penganut, meskipun dalam jumlah yang lebih kecil. Pola persebaran agama dipengaruhi oleh faktor sejarah, migrasi, serta kondisi sosial-ekonomi. Misalnya, wilayah dengan dominasi etnis Batak cenderung memiliki populasi Kristen yang lebih tinggi, sedangkan daerah dengan mayoritas suku Melayu lebih banyak dihuni oleh Muslim. Selain itu, ditemukan bahwa daerah dengan tingkat kemiskinan yang tinggi memiliki potensi lebih besar terhadap radikalisasi, yang menegaskan pentingnya pembangunan sosial-ekonomi sebagai bagian dari strategi menjaga stabilitas sosial.