Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Gambaran Spur Calcaneus dan Korelasinya dengan Plantar Fasciitis Shafira Ramadani Nasution; Hanna Marsinta Uli; Tri Suciati
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/JKK.V7I1.10685

Abstract

Nyeri tumit adalah suatu gangguan pada sistem muskuloskeletal yang menimbulkan rasa tidak nyaman. Penyebab tersering adalah plantar fasciitis dengan atau tanpa spur calcaneus, namun hubungan keduanya masih diperdebatkan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui distribusi pasien plantar fasciitis dan spur calcaneus, distribusi tipe spur calcaneus pada pasien plantar fasciitis, dan hubungan antara spur calcaneus dengan plantar fasciitis di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan desain potong lintang. Penelitian ini menggunakan data rekam medik pasien dengan diagnosis plantar fasciitis dan bukan plantar fasciitis di Poli Penyakit Dalam dan Bedah Orthopedi serta memiliki foto pedis sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi di Instalasi Rekam Medik dan Radiologi RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Data tersebut dikumpulkan dan dinilai kesesuaian dengan penelitian, kemudian dianalisis menggunakan uji chi-square. Dari 92 kasus nyeri tumit didapatkan 51 orang (55,4%) pasien plantar fasciitis dan 41 orang (44,6%) pasien bukan plantar fasciitis. Proporsi terbanyak pasien plantar fasciitis yaitu berusia 28-37 tahun, berjenis kelamin perempuan, pekerja swasta, overweight, dan tipe spur yang menyertai adalah tipe medium. Prevalensi spur calcaneus cukup tinggi pada pasien plantar fasciitis dibandingkan dengan kelompok pembandingnya yaitu sebanyak 32 orang (62,7%) dan 9 orang (22%). Hasil analisis bivariat ditemukan hubungan antara spur calcaneus dan plantar faciitis, nilai p 0,000 dengan prevalence rate 2,858, dan confidence interval (1,546±5,285). Terdapat hubungan yang signifikan antara spur calcaneus dengan plantar fasciitis dan secara bermakna plantar fasciitis dapat meningkatkan kejadian spur calcaneus 2,858 kali dibandingkan bukan plantar fasciitis.
HUBUNGAN LINGKAR LEHER, LINGKAR PERGELANGAN TANGAN DAN LINGKAR BETIS DENGAN INDEKS MASSA TUBUH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 Geo Vanda; Ardesy Melizah Kurniati; Tri Suciati; Irfannuddin Irfannuddin; Susilawati Susilawati
Alami Journal (Alauddin Islamic Medical) Journal Vol 5 No 1 (2021): JANUARY
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/alami.v5i1.17762

Abstract

Pengukuran status gizi pada pasien DM dapat dilakukan dengan metode pengukuran antropemetri seperti indeks massa tubuh (IMT), lingkar leher, lingkar pergelangan tangan dan lingkar betis. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan lingkar leher, lingkar pergelangan tangan dan lingkar betis dengan indeks massa tubuh pada pasien DM tipe 2 di puskesmas Sako kota Palembang. Penelitian dengan desain studi potong lintang ini dilakukan di puskesmas Sako kota Palembang pada bulan November dan Desember 2018. Sampel penelitian ini adalah pasien DM tipe 2 yang berobat yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data diperoleh melalui pengukuran langsung pada pasien kemudian dianalisis dengan uji korelasi Pearson dan uji regresi linier. Pada penelitian ini didapatkan sebanyak 44 pasien DM tipe 2 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, masing-masing jenis kelamin berjumlah 22 pasien. Terdapat korelasi yang bermakna antara lingkar leher laki-laki (p=0,000, r=0,865) dan perempuan (p=0,000, r=0,756) dengan IMT. Korelasi antara lingkar pergelangan tangan laki-laki (p=0,002, r=0,696) dan perempuan (p=0,000, r=0,648) dengan IMT. Korelasi antara lingkar betis laki-laki (p=0,000, r=0,745) dan perempuan (p=0,005, r=0,578) dengan IMT. Terdapat hubungan yang bermakna antar lingkar leher, lingkar pergelangan tangan dan lingkar betis dengan indeks massa tubuh pada pasien DM tipe 2.
Pengetahuan mengenai air susu ibu (asi) pada ibu yang memiliki bayi berumur 0-6 bulan Rurie Awalia Suhardi; Mariatul Fadillah; Tri Suciati
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Vol. 5 No. 1 (2018): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/jkk.v5i1.95

Abstract

Pengetahuan Ibu mengenai ASI adalah pengetahuan Ibu mengenai ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik dan dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama enam bulan pertama dan dilanjutkan sampai dengan 2 tahun dengan makanan pendamping ASI.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan mengenai ASIpada ibu yang memiliki bayi berumur 0-6 bulan di Puskesmas Pembina Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian survey deskriptif. Diambil sampel 65 orang ibu yang memiliki bayi berumur 0-6 bulan dengan metode consecutive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara langsung pada responden menggunakan kuesioner. Data diolah dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Hasil didapatkan terdapat 36 orang (55.4%) yang memiliki pengetahuan yang baik sedangkan 29 orang (44.6%) lainnya memiliki pengetahuan yang kurang.