p-Index From 2020 - 2025
7.649
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Paparan Gas Amonia Terhadap Perubahan Kadar Serum SGOT dan SGPT pada Kelompok Berisiko Saputra, Andi; Irfannuddin, Irfannuddin; Swanny, Swanny
Biomedical Journal of Indonesia: Jurnal Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/BJI.V4I1.7956

Abstract

Amonia merupakan zat yang beracun dan memiliki bau yang khas (menyengat) yang menimbulkan keresahan dan resistensi dari masyarakat sekitarnya. Jika terpapar amonia akan menimbulkan dampak kesehatan salah satunya berupa kerusakan sel hepar yang dapat diketahui dengan mengukur jumlah enzim transminase yaitu Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) dan Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gas amonia terhadap perubahan kadar serum SGOT dan SGPT pada kelompok berisiko di Kota Palembang. Penelitian ini Design cross sectional dengan quota sampling. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 22 orang di Kelurahan Karang Anyar Palembng dan 22 di Desa Pajar Bulan Ogan Ilir. Pengukuran kadar udara ambient oleh Petugas BTKL Palembang dan untuk pemeriksaan kadar serum SGOT dan SGPT diperiksa di Laboratorium BBLK Palembang. Hasil : Kadar udara ambient amonia di Kelurahan Karang Anyar sebesar 2,18 ppm lebih tinggi di bandingkan di Desa Pajar Bulan sebesar 0,0020 ppm. Rerata  kadar serum SGOT pada kelompok berisiko (19,42±3,06) lebih tinggi dibandingkan kelompok tidak berisiko (19,40±4,18) dengan p value =0,984 dan Rerata  kadar serum SGPT pada kelompok berisiko (15,74±4,57) lebih tinggi dibandingkan kelompok tidak berisiko (15,68±4,49) dengan p value =0,971. Tidak Terdapat Perbedaan Rerata Kadar Serum SGOT dan SGPT pada kelompok berisko dan kelompok tidak berisiko
Paparan Gas Amonia Karet Terhadap Perubahan Kadar Serum MDA(Malondialdehyde) pahrul, Dedi; Irfannuddin, Irfannuddin; Swanny, Swanny
Biomedical Journal of Indonesia: Jurnal Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Vol 3, No 3 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Di Indonesia, amonia sudah dikenal luas sebagai bahan baku yang merupakan komoditas yang penting dalam perindustrian salah satunya yaitu industri crumb rubber (karet remah). Amonia adalah gas tajam yang tidak berwarna terdiri dari satu unsur nitrogen (N) dan tiga unsur hiodrogen (H3) dengan titik didih -33,5oC cairannya mempunyai panas penguapan yang bebas yaitu 1,37 Kj/g pada titik didihnya. Amonia  secara  langsung merangsang stres oksidatif dan  nitrosatif  pada astrosit  melalui peningkatan kalsium intraselular yang  menyebabkan disfungsi  mitokondria dan  kegagalan  produksi  energi  selular  melalui pembukaan pori-pori  transisi  mitokondria.. Tujuan penelitian ini adalah unt  uk mengetahui pengaruh paparan gas amonia karet terhadap perubahan kadar MDA pada kelompok berisiko di Kota Palembang. Metode: design Cross Sectional. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 22 orang di Kelurahan Karang Anyar Palembng dan 22 di Desa Pajar Bulan Ogan Ilir. Pemeriksaan kadar udara ambient oleh Petugas BTKL Palembang dan untuk pemeriksaan kadar serum MDA diperiksa di Laboratorium Biomolekuler FK Unsri Palembang. Data dianalisis menggunakan uji alternatif  Mann Whitney. Hasil: Kadar udara ambient amonia di Kelurahan Karang Anyar sebesar 2,18 ppm lebih tinggi di bandingkan di Desa Pajar Bulan sebesar 0,0020 ppm. Rerata  kadar serum MDA pada kelompok berisiko (28.7 ng/ml) lebih rendah dibandingkan kelompok tidak berisiko (35.2  ng/ml) dengan p=0.173 Kesimpulan: Tidak Terdapat Perbedaan Rerata 
Pengaruh Latihan Fisik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Perubahan Kadar Hormon Beta–Endorphin Mencit (Mus Musculus L.) Hamil Monica, Ricca; Irfannuddin, Irfannuddin; Nasution, Nursiah
Biomedical Journal of Indonesia: Jurnal Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Vol 3, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wanita hamil sangat dianjurkan untuk tetap melakukan kegiatan sehari-hari secara rutin, termasuk olahraga.  Olahraga atau latihan fisik dapat menghasilkan hormon endorphin. Beta-endorphin merupakan salah satu dari kelompok alami opiat yang salah satu manfaatnya dapat mengurangi rasa nyeri dan mengendalikan perasaan frustasi /stress.  Tujuan dari penelitian ini untuk melihat pengaruh latihan fisik intensitas ringan dan sedang terhadap perubahan kadar hormon beta- endorphin mencit (Mus musculus L.) hamil. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Pelaksanaan penelitian dengan pemeriksaan di Laboratorium Terpadu Biologi Molekuler Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya dengan total 30 sampel. Terdiri dari 2 kelompok perlakuan dan 1 kelompok kontrol. Dari uji ANOVA Nilai Sig. (Signifikasi) kelompok sebesar 0,117 (p value  ? 0,05 ini membuktikan bahwa  tidak ada pengaruh pada latihan fisik intensitas ringan dan juga sedang terhadap perubahan kadar hormon beta–endorphin mencit hamil. Kesimpulan dari uji Post Hoc pada kelompok perlakuan latihan fisik intensitas ringan dan sedang tidak terdapat perbedaan / pengaruh yang bermakna terhadap kadar beta–endorphin 0,630 (p value > 0,05). Disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh latihan fisik intensitas ringan dan latihan fisik intensitas sedang terhadap perubahan kadar hormon beta–endorphin pada mencit (Mus musculus L.) hamil.
Pengaruh Paparan Gas Amonia Terhadap Perubahan Ureum Dan Kreatinin Pada Kelompok Berisiko Di Kota Palembang Aini, Lela; Irfannuddin, Irfannuddin; Swanny, Swanny
Biomedical Journal of Indonesia: Jurnal Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Vol 3, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Amonia termasuk  bahan  kimia  iritan  yaitu  bahan  yang  jika terkena  atau  kontak  dengan  bagian  tubuh  yang  lembab  akan  mengakibatkan  kerusakan  atau  peradangan. Amonia yang tidak dikeluarkan akan menumpuk di dalam ginjal dan akan menyebabkan kerusakan ginjal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gas ammonia terhadap perubahan ureum kreatinin pada kelompok berisiko di Kota Palembang 2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasi analitik dengan studi Cross Sectional. Penelitian dilaksanakan di RT 14 dan 16 Kelurahan Karanganyar Kecamatan Gandus Palembang dan Kelurahan Pajar Bulan Kecamatan Tanjung Batu Ogan Ilir pada bulan Mei 2017. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 22 orang pada kelompok berisiko dan 22 orang pada kelompok tidak berisiko. Data dianalisis dengan menggunakan independent t test karena data berdistribusi normal. Pada penelitian ini didapatkan hasil tidak terdapat perbedaan kadar ureum kelompok berisiko dan tidak berisiko dengan p-value 0.156 dan kadar ureum kelompok berisiko lebih tinggi dengan nilai 16.65 mg/dl dibandingkan dengan kelompok tidak berisiko dengan nilai 15.26 mg/dl. Hasil terdapat perbedaan kadar kreatinin kelompok berisiko dan tidak berisiko dengan p-value 0.002 dan kadar kreatinin kelompok berisiko lebih tinggi dengan nilai 0.838 mg/dl dibandingkan dengan kelompok tidak berisiko dengan nilai 0.773 mg/dl. 
Metabolisme Oksidatif Dan Peranan Neuroglobin Terhadap Homeostasis Oksigen Di Otak Irfannuddin, Irfannuddin
Sriwijaya Journal of Medicine Vol. 2 No. 3 (2019): Sriwijaya Journal of Medicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1022.09 KB)

Abstract

Otak merupakan organ utama tubuh yang mendapat prioritas utama dalam suplai energi. Meski yang mengisi 2% dari total berat tubuh, namun dalam kondisi bekerja tanpa aktivitas fisik, otak dapat mengkonsmsi 80% dari total konsumsi tubuh. Sama seperti sel tubuh yang lain, sel otak menjalankan fungsinya dengan menggunakan sumber energi dari adenosine tri phosphate (ATP). Pembentukan ATP terjadi melalui dua alur metabolisme yang saling berhubungan yaitu glikolisis dan posforilasi oksidatif. Sel otak sangat rentan terhadap hipoksia dan hipoglikemia, karena otak tidak memiliki cadangan glukosa dan oksigen. Neuroglobin merupakan protein intra neuronal yang berperan penting pada metabolisme energi. Neuroglobin berperan pada transfer dan suplai O2 di sel neuron, sensor O2 di sel neuron, oksidase terminal (mengambil ion H dari NADH utk menjadi H2O dan NAD), detoksifikasi ROS, dan deoksigenase NO menjadi NO3.
Kesesuaian Gaya Belajar terhadap Persepsi Penerapan Problem-based learning (PBL) pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Indriyani, Indriyani; Irfannuddin, Irfannuddin; Lestari, Ajeng dwinta
Syifa'Medika Vol 4, No 2 (2014): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v4i2.1408

Abstract

Problem-based learning (PBL) adalah sebuah strategi pembelajaran baru yang menitikberatkan pembelajaran pada mahasiswa atau dengan kata lain pembelajaran berpusat pada mahasiswa (student centered learning). Sedangkan, gaya belajar adalah cara yang digunakan seseorang dalam menyerap informasi baru dan sulit, bagaimana mereka berkosentrasi, memperoses dan menampung informasi yang masuk ke otak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian tipe belajar terhadap persepsi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah angkatan 2011 dan 2013 mengenai PBL.Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik potong lintang. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Muhammadiyah Palembang. pengambilan data dilakukan secara total sampling dengan jumlah sampel sebesar 150 mahasiswa. Data diambil dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner yang telah diuji validitas dan realibilitasnya. Kemudian data dianalisa dengan menggunakan uji kappa. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada keseuaian antara gaya belajar terhadap persepsi mahasiswa mengenai PBL. Dengan hasil uji kappa didapatkan p value unntuk gaya belajar visual -0,062, gaya belajar auditori -0,166, dan pada gaya belajar kinestetik 0,006 pada angkatan 2011. Sedangkan pada angkatan 2013 didapatkan p value untuk gaya belajar visual -0,056, gaya belajar auditori -0,177, dan pada gaya belajar kinestetik 0,043. Tetapi, pada angkatan 2013 terjadi kesesuian antara gaya belajar kinestetik dengan pendapat mahasiswa terhadap proses skill lab dimana nilai value pada analisis kappa sebesar 0,185. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan tidak ada kesesuaian antara gaya belajar terhadap persepsi mahasiswa mengenai PBL. Kecuali, pada gaya belajar kinestetik dengan pendapat mahasiswa terhadap proses skill lab memiliki kesesuaian.
Perbedaan Kapasitas Vital Paru Mahasiswa Laki-Laki Perokok dan Tidak Perokok di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Tahun 2012 Husodo, Reyki Yudho; Irfannuddin, Irfannuddin; Tanzila, R.A
Syifa'Medika Vol 3, No 2 (2013): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v3i2.1431

Abstract

Rokok memiliki lebih dari 4000 substansi yang telah diidentifikasi, menyebabkan terhambatnyalaju pertumbuhan dan turunnya fungsi paru- paru bila dikonsumsi. Di lingkungan FakultasKedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang (FK UMP) masih ada mahasiswa laki- lakiperokok. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan Kapasitas Vital Paru perokok dantidak perokok mahasiswa FK-UMP. Desain penelitian ini adalah observasional potong lintang.Didapatkan 60 sampel dari 75 populasi mahasiswa laki- laki FK UMP. Data diambil darikuesioner serta pemeriksaan spirometri. Hasil penelitian dibandingkan secara statistik dengan ujidua kelompok populasi independen. Hasil penelitian menunjukkan 23,3% mahasiswa merokokfilter dengan 50% mahasiswa merokok selama 5 tahun dengan 57,2% mahasiswa mengonsumsirokok sebanyak 6-10 batang/hari. 78,6% mahasiswa belum pernah berhenti merokok ? 1 tahun.Hasil uji dua kelompok populasi independen menunjukkan FEV1 p=0,457; FVC p=0,829;FEV1/FVC p=0,116; VC p=0,119 sehingga H0 diterima. Disimpulkan tidak ada perbedaan yangbermakna kelompok mahasiswa merokok dan tidak merokok. Untuk mengubah kebiasaan merokokyang dilakukan mahasiswa, tetap perlu diungkap fakta-fakta gambaran fungsi paru-paru padaperokok dan bukan perokok.
Analisis Atrofi Otot Akibat Bedrest Lama pada Pasien Stroke di RSUD Palembang Bari Tanzila, R.A; Irfannuddin, Irfannuddin
Syifa'Medika Vol 6, No 1 (2015): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v6i1.1379

Abstract

Penyakit stroke telah menjadi masalah kesehatan yang selain menyebabkan kematian juga merupakan penyebab utama kecacatan dan penyebab seseorang dirawat di rumah sakit dalam waktu lama. Keadaan imobilisasi pasca stroke dapat menyebabkan atrofi otot. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan bedrest lama pada pasien stroke dengan atrofi otot di RSUD Palembang BARI. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik potong lintang. Penelitian ini dilakukan di RSUD Palembang BARI. Pengambilan data dilakukan dengan metode total sampling dengan jumlah sampel sebesar 9 pasien. Data lingkar paha pasien diambil dengan menggunakan meteran elastis satuan cm dan diikuti selama kurang lebih 2 minggu. Data dianalisa dengan menggunakan uji t berpasangan. Hasil uji t berpasangan mendapatkan nilai p 0,13 untuk perbandingan pengukuran hari ke-1 dan hari ke-4 sehingga disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara lingkar paha hari ke-1 dan hari ke-4. Pengukuran hari ke-1 dan hari ke-8 mendapatkan nilai p 0,01 dan untuk perbandingan pengukuran hari ke-1 dan hari ke-12 mendapatkan nilai p 0,001, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara lingkar paha hari ke-1 dan hari ke-8 serta lingkar paha hari ke-1 dan hari ke-12. Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan terdapat hubungan antara bedsrest lama pada pasien stroke dengan atrofi otot.
The Recommended Aerobic Gymnastics Has Better Effects on Improving Cognitive and Motoric Ability in Children Irfannuddin; Yunita Fediani; Budi Santoso; Minerva Riani Kadir; Masayu Rita Dewi
Bioscientia Medicina : Journal of Biomedicine and Translational Research Vol. 2 No. 3 (2018): Bioscientia Medicina: Journal of Biomedicine and Translational Research
Publisher : HM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/bsm.v2i3.57

Abstract

Abstract Background Cognitive and motoric ability has important role in children’s development, whereas exercise has benefit effects on those abilities. Knowledge materials mostly have dominant role in primary school curriculum. Physical exercise lesson is only complementary lesson without a target to improve children’s cognitive ability. We conducted a study to give evidence that 3x/week structured exercise program has better effect compared to 1 x/week exercise on cognitive and motoric skill ability in children. Materials and methods Children aged 6-8 years old were divided into treatment (n=34) and control group (n=33). Treatment group were performing fun aerobic gymnastics guided by trained instructor, 45 minutes each, 3 times a week for 8 weeks with intensity target. Control group were also performing the same gymnastic activity for only once a week with no target. Cognitive and motoric ability were assessed before and after intervention. Results A recommended regular exercise has better effect on executive function, reaction speed, coordination, flexibility and agility, compared to control. There were no differences on memory and balance ability. Both groups have shown better result for all indicators after exercise. Exercise in both groups has positive effect on cognitive and motoric ability, but a recommended 3 x/week regular exercise has better effects compared to 1 x/week exercise. Conclusions School program should give more portions for exercise activity in their curriculum. Keywords: Gymnastics exercise, cognitive ability, motoric ability
PENGARUH TEKNIK AFIRMASI TERHADAP TINGKAT STRESS KERJA PERAWAT COVID-19 Jaya KK, Indra Frana; Irfannuddin, Irfannuddin; Santoso, Budi
JURNAL MEDIA KESEHATAN Vol 13 No 2 (2020): Jurnal Media Kesehatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu Volume 13 No 2 Desember 2020
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/jmk.v13i2.544

Abstract

At the end of 2019, the world was shocked by the outbreak of a new pneumonia that started in Wuhan, Hubei Province which then spread rapidly to more than 190 countries and territories. This outbreak is named coronavirus disease 2019. The first Covid-19 was reported in Indonesia on March 2, 2020, and March 31, 2020 data shows that there were 1,528 confirmed cases. This pandemic resulted in an increasing number of infected patients and resulted in the need for more intensive nurses and especially in hospitals. Nurses are the health workers who most interact with Covid-19 patients when they are treated at the hospital, this can result in stress related to this situation that has never been experienced at all in Indonesia. Affirmation is a therapy that can be used to reduce the stress level of a nurse's job. The purpose of this study was to see the effect of affirmation techniques on the work stress level of Covid-19 nurses. The design used in this study was quasi-experimental with pre and post test. Data analysis used t-test. The sampling technique in this study was total sampling, the number of samples in this study was 25 respondents, the study was conducted by giving a nurse work stress questionnaire (ENSS) before and after the intervention with affirmation techniques, the intervention was carried out 4 times a week for 4 weeks. The average level of work stress before the intervention was 119.24 with a maximum value of 160 and a minimum value of 93. The average level of work stress after intervention was 92.92 with a maximum value of 120 and a minimum value of 65, from the data. The results of the statistical test of the work stress level of Covid-19 nurses before and after the intervention with affirmation techniques obtained p-value = 0,000. The implication of this research is expected to be applied continuously to maintain the mental health of nurses and to care for Covid-19 patients
Co-Authors Ahmad Junaidi Ahmadi Ahmadi Aini, Lela Aldes Lesbani Aldiar Ali Ghanie Alifia Salsabila Amallia, RA Hoetary Tirta Andi Miarta Andi Saputra Andi Saputra Andika Okparasta Andini Agustina Anggraini, Wieke Ardesy Melizah Kurniati Arwan Bin Laeto Budi Santoso Citra Maharani Dahlan, Kemas Daniel Saputra Dewi Susan Diansari, Yunni Dwi Budi Santoso Eddy Ibrahim Eddy Mart Salim, Eddy Mart Eka Febri Zulissetiana Eka Febri Zulissetiana Elsafani Faddiasya Erni Desmita Erwin Sukandi Erwin Sukandi Esa Indah Ayu, Esa Indah Fachmi Idris Fajarini, Agustina Fatmawati Fatmawati Febian Aji Wicaksono FERLY OKTRIYEDI Ferry Usnizar Fredi Heru Irwanto Geo Vanda Ghina Kartika Handayani, Sri Hanna Marsinta Hestiningsih, Tyas Huntari Harahap Husodo, Reyki Yudho Iche Andriyani Liberty, Iche Andriyani INDRA FRANA JAYA KK Indriyani Indriyani Jayawarsa, A.A. Ketut Karmila, Ariesti Kemas Dahlan Koibuchi, Noriyuki Krisna Murti Kusuma, Singgih Legiran Legiran Lela aini Lestari, Ajeng dwinta Lilik Pranata M. Hatta Dahlan M. Hatta Dahlan Mailan Alexander Mariana Mariana marisdina, selly Masagus Irsan Saleh Masayu Rita Dewi Masayu Rita Dewi Maya, Rachel Medina Athiah Mega Gemala Miftahurrahmah Miftahurrahmah, Miftahurrahmah Minerva Riani Kadir Monica, Ricca Muhammad Hatta Dahlan Muhammad Irsan Saleh Mukhlisa Mukhlisa, Mukhlisa Muradi, Akhmadu Nadia Mutiara Ngudiantoro . Nur Rachmat Lubis Nursiah Nasution Nursiah Nasution Nursiah Nasution, Nursiah Nurwany, Raissa Oktarizal, Hengky Pahrul, Dedi Patiyus Agustiansyah Poedji Loekitowati Hariani Pudi Handayani Putri Erlyn Putri, Sarahdeaz Siti Fazzaura R.Kintoko Rochadi Rachel Maya Raden Muhammad Indra Radi Noorsyawal Radiyati Umi Partan Ramadhoni, Pinto Desti Rini Nindela Rini Yana Risa Vera, Risa Rizal Sanif Roni Saputra Sadakata Sinulingga Safri Dhaini Safyudin Shanty Chairani Sintiya Halisya Pebriani Siti Nurmaini Siti Rusdiana Puspa Dewi Siti Sarahdeaz Fazzaura Putri Subandrate Suheryanto Suprapti Suprapti Susanty, Tri Susilawati Susilawati Susilawati Susilawati Swanny Swanny, Swanny Syahputri, Rizka Aprillia Syarif Darwin Tanzila, R.A Tanzila, Raden Ayu Taufik Indrajaya Taufik Indrajaya Tri Suciati Trijoso Permono Trinovita Andraini Yenny Febriany Yuanita Windusari Yudhie Tanta Yudianita Kesuma, Yudianita Yunita Fediani Yunita Fediani Yunita Panca Putri, Yunita Yusuf Effendi Yususf, Fahmi Jaka Zaky Hasan Zulkarnain, Mohammad Zulkhair Ali Zulkifli