Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pendampingan Siswa dalam Penguatan Dan Pelestarian Batik Madura melalui Pendekatan Rumah Kreatif di Pulau Madura Farahdilla Kutsiyah
INOVATIF: Jurnal Penelitian Pendidikan, Agama, dan Kebudayaan Vol. 5 No. 1 (2019): Februari 2019
Publisher : LPPM IAI Hasanuddin Pare-Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.056 KB)

Abstract

This article aims as an early effort to strengthen and regenerate the tradition of Madura written batik through creative-integrative education, creative intelligent character education and play creativity. Student assistance is began by selection of a region (village) as a target for the implementation of Integrative Creative Education (Creative House) by referring to the potential of batik in the area / village with the One Village One Product (OVOP) approach. Second, Focus discussion group (FGD) with local stakeholders. Third, data inventory of elementary and middle school children who have the talent for batik. Fourth, determine syllabus, teaching materials, main activities, facilities and infrastructure. Fifth, the application of community homeschooling with an orientation to developing the potential of children who have a hobby of batik, both physically, mentally and spiritually and facilitating the development of their interests. Sixth, open a inovative space for young people to be creative by carrying out the halal lifestyle through syar'i fashion and tourism based on Madura batik.
Kelekatan Modal Sosial Pada Keluarga Santri Di Pulau Madura Farahdilla Kutsiyah; Lukmanul Hakim; Ummu Kalsum
Palita: Journal of Social Religion Research Vol 5, No 2 (2020): Palita: Journal of Social Religion Research
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24256/pal.v5i2.1399

Abstract

AbstractA large capital owned by Pesantren (Islamic boarding schools) is the Ahlus sunnah waljamaah values which are juxtaposed with local wisdom. Madura Island is known as the island of a thousand Pesantren. Its existence affects the social structure and interaction of people on the island of Madura, where the resources embedded on them are called social capital. This study uses the librarian research and personal observation at several location points in Madura Island. The results showed that the attachment of Pesantren's social capital on santri families in Madura Island was the norm namely obedience to Kiai (religious leaders of Islamic boarding schools), barokah (divine blessing), high solidarity among fellow santri and simplicity. Networks such as recitation (koloman), alumnus ties, Istighozah (praying together for proposing forgiveness and hope), togetherness "ala pondok pesantren” (pesantren style)" and Imtihan (contest at the end of an academic year). Trust is honest and convinced behaviour as well as a belief of santri families towards pesantren. AbstrakModal besar yang dimiliki pesantren adalah nilai-nilai Ahlus sunnah waljamaah (Aswaja) yang disandingkan dengan kearifan lokal. Pulau Madura dikenal sebagai Pulau seribu pesantren. Keberadaannya berdampak terhadap struktur dan interaksi sosial masyarakat di Pulau Madura, dimana didalamnya terlekat modal sosial. Penelitian ini  menggunakan penelusuran kepustakaan dan observasi personal pada beberapa titik lokasi di Pulau Madura. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelekatan modal sosial pesantren pada keluarga santri di Pulau Madura adalah norma yakni kepatuhan terhadap Kiai, barokah, solidaritas tinggi antar sesama santri dan kesederhanaan, Jaringan seperti pengajian (koloman), ikatan alumni, Istighozah, kebersamaan ”ala pondok” dan Imtihan, kepercayaan yakni perilaku jujur & amanah serta kepercayaan keluarga santri terhadap pesantren.
Pengaruh Profesionalisme, Indepensi, dan Kompetensi Auditor Terhadap Kualitas Audit di Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Khoirun Nisa Imami; Farahdilla Kutsiyah; Ira Hasti Priyadi
Shafin: Sharia Finance and Accounting Journal Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : IAIN Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1343.125 KB) | DOI: 10.19105/sfj.v1i2.5134

Abstract

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tiga variabel independen yakni profesionalisme, independensi dan kompetensi serta satu variabel dependen yakni kualitas audit. Sampel dalam penelitan ini yaitu 30 responden yang berada di Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sumenep dan menggunakan analisis linier berganda. Jenis data yang digunakan adalah data primer yaitu penyebaran kuesioner. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan software IBM SPSS Statistic 20. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, profesionalisme secara parsial tidak berpengaruh terhadap kualitas audit dengan thitung -0,573 < ttabel 2,056 dan signifikansi 0,572 > 0,05. Indepedensi secara parsial berpengaruh terhadap kualitas audit dengan thitung 2,088 > ttabel 2,056 dan signifikan 0,047 < 0,05. Kompetensi secara parsial berpengaruh terhadap kualitas audit dengan thitung 2,116 > ttabel 2,056 dan signifikan 0, 044 < 0,05. Kedua, profesionalisme, indepedensi dan kompetensi secara simultan berpengaruh terhadap kualitas audit dengan fhitung 10,341 > ftabel 2,96. Ketiga, kualitas audit dipengaruhi oleh profesionalisme, indepedensi dan kompetensi hanya sebesar 54,4% sedangkan sisanya 45,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang belum diteliti dalam penelitian ini.
Menumbuhkembangkan Destinasi Desa Wisata dan Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya Sapi Sonok di Pulau Madura Farahdilla Kutsiyah
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.956 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2019.003.03.14

Abstract

Pembangunan global melalui wisata pedesaan yang menawarkan keberagaman budaya, keindahan alam, edukasi dan ekonomi kreatif masih trend hingga saat ini. Kearifan lokal yang melingkupi masyarakat Pulau Madura salah satunya budaya sapi sonok. Penelitian ini berdasarkan tujuannya diklasifikasikan sebagai jenis penelitian eksploratif, yaitu bermaksud mengkaji potensi dan upaya menumbuhkembangkan atau memacu hadirnya desa wisata budaya sapi sonok dan ekonomi kreatif di wilayah bagian utara Pulau Madura. Jenis data sebagian besar deskriptif  yang digali melalui indept interview  dan observasi. Target titik-titik lokasi penelitian terpusat pada tiga desa di Kecamatan Pasean, Waru dan Batuputih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi budaya sapi sonok memiliki kekuatan yang bersifat strategis. Budaya ini berjalin kelindan dengan perbaikan performan ternak, peningkatan pendapatan peternak, pemurnian plasma nutfah sapi madura, ajang silaturahmi para peternak, mempermudah transaksi penjualan serta sebagai tontonan yang menarik, rancak dan kaya dengan nilai-nilai kearifan lokal seperti baju khas madura, alat musik (saronen dan karawitan), tarian hingga kerajinan tangan. Disamping itu perilaku dan interaksi sosial yang melingkupi budaya ini khas, butuh ketelatenan dan atribut-atributnya spesifik karakter Madura. Oleh karena itu, dengan potensi yang dimilikinya diharapkan adanya destinasi desa wisata budaya sapi sonok. Wisata pedesaan tersebut  dibuat menarik, indah dan memberi kenangan bagi wisatawan dan  berisi segala hal terkait sosial-budaya masyarakat di sentra sapi sonok, mulai dari aspek budidaya, pelatihan, kontes, sapi pajangan, kolom taccek, warung taccek, produk kreatif (kolaborasi batik, kuliner, ukiran dan asesoris lainnya seperti pangangguy, baju kedaerahan madura dan saronen)
PERSYARATAN DASAR PEMEKARAN WILAYAH PAMEKASAN DALAM UPAYA MENDUKUNG PEMBENTUKAN PROVINSI MADURA Farahdilla Kutsiyah; Abdurahman Abdurahman; Rahman Hakim; Ainur Rahman
PRAJA: Jurnal Ilmiah Pemerintahan Vol 10 No 3 (2022): Edisi Oktober
Publisher : FISIP Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/prj.v10i3.729

Abstract

Jumlah kabupaten di Pulau Madura ada empat, sementara merujuk UU RI Nomor 23/2014 tentang otonomi daerah bahwa syarat pembentukan provinsi baru harus memiliki lima kabupaten atau kota. Penelitian ini termasuk kategori penelitian kepustakaan. Hasil yang diperoleh (1)Pemekaran wilayah Pamekasan sebagian besar memenuhi persyaratan dasar kewilayahan dan persyaratan dasar kapasitas daerah sebagaimana tercantum dalam UU RI Nomor 23 Tahun 2014, terkecuali pada aspek keuangan daerah yakni angka ketergantungan fiskal masih relatif tinggi (> 60%). Adapun yang mendasari perlunya pemekaran: selama ini masih terjadi ketimpangan pembangunan antara wilayah bagian utara dengan bagian selatan; laju pertumbuhan pembangunan Madura lebih lambat dari rata-rata kabupaten lain di Jatim; Madura memiliki kekhasan sosial budaya; potensi sumber daya alam, anggaran, dan sumber daya manusia di Madura bila dikelola dengan baik dapat menjadi modal penting bagi implementasi pembentukan provinsi Madura, dan wilayah yang paling siap untuk penambahan kota atau kabupaten adalah wilayah Pamekasan (2)Pemekaran wilayah pamekasan dapat diterapkan dengan membagi wilayah ini menjadi Kota Pamekasan dan Kabupaten Pamekasan. Plot untuk Kota Pamekasan bisa meliputi lima kecamatan: Pamekasan, Pademawu, Larangan; Tlanakan dan Galis. Sementara plot untuk Kabupaten Pamekasan meliputi delapan kecamatan: Proppo, Waru, Kadur, Pasean, Batumarmar, Pegantenan, Pakong dan Palengaan