Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

EKSPLORASI SUB-SUB SEKTOR INDUSTRI KREATIF DI PUSAT-PUSAT KERAMAIAN KABUPATEN KULON PROGO ., Suparmin; Roniwijaya, Pairun; Priyanto, Slamet; Rahmat Setiadi, Bayu
Proceeding SENDI_U 2017: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.566 KB)

Abstract

Industri kreatif merupakan primadona penyumbang devisa negara yang besar dan lahan lapangan pekerjaan yang luas yang mampu menyerap jutaan pengangguran di Indonesia. Seiring berkembangnya waktu, sub-sub sektor industri kreatif sekarang ini berjumlah 18 sub sektor yang meliputi: sektor (1) animasi; (2) arsitektur; (3) desain; (4) fotografi; (5) musik; (6) kerajinan; (7) kuliner; (8) Mode; (9) penelitian dan pengembangan; (10) penerbitan; (11) perfilman; (12) periklanan; (13) permainan interaktif; (14) seni pertunjukan; (15) seni rupa; (16) teknologi informasi; (17) televisi dan radio; dan (18) video. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak industri kreatif yang tumbuh di pusat-pusat keramaian di Kabupaten Kulon Progo. Metode penelitian ini menggunakan survei eksploratori dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi/pengamatan langsung ke pusat-pusat keramaian di Kabupaten Kulon Progo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah industry kreatif yang ada dalam area penelitian berjumlah 829 usaha dengan usaha yang paling mendominasi adalah industri kuliner dengan 46,68 persen, mode 22,19 persen, dan teknologi informasi sebesar 12,18 persen. Kata Kunci: ekonomi kreatif, industri kreatif, sub sektor industri kreatif, UMKM, Kabupaten Kulon Progo
KEDUDUKAN HUKUM DAN HAK AZASI MANUSIA DARI MASA LALU Suparmin Suparmin
Qistie Jurnal Ilmu Hukum Vol 7, No 2 (2014): Qistie
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/jqi.v7i2.1063

Abstract

Bertitik tolak dari perkembangan hukum baik ditinjau dari kepentingan nasional atau kepentingan internasional, maka untuk menyelesaikan masalah pelanggaran hak azasi manusia berat  masa lampau (karena sulit pembuktiannya), untuk itu maka diperlukan langkah-langkah untuk penyelesaiannya secara musyawarah. Temuan fakta di lapangan; dengan kearifan lokal , hukum adat, hukum agama  dalam pembangunan hukum Nasional. Dan instrumen hukum Internasional, maka hukum tentang penyelesaian pelanggaran Hak Azasi Manusia Berat di masa lalu dan untuk mencari jalan keluarnya dapat dilakukan dengan musyawarah untuk mewujudkan perdamaian, dengan cara Negara  meminta maaf dan memberikan kompensasi  kepada para korban dan / atau keluarga korban dengan membuat kesepakatan tertulis, tanpa harus melalui sidang pengadilan.   Kata kunci : Musyawarah, Pelanggaran Ham Berat, perdamaian.
STRATEGI POLRI DALAM PENEGAKAN HUKUM PIDANA DENGAN PROFESIONAL, TRANSPARAN DAN AKUNTABEL Suparmin .
Qistie Jurnal Ilmu Hukum Vol 8, No 2 (2015): Qistie
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/jqi.v8i2.1414

Abstract

AbstrakMemperbaiki kualitas penegakan hukum yang dikerjakan oleh Polri sebagai penjaga pintu gerbang peradilan; ditawarkan di sini, antara lain: Perlu ditumbuhkan semangat profesionalisme, akuntabilitas dan transparansi dalam penyelenggaraan peradilan kepada aparat kepolisian sampai kepada level yang paling bawah, karena tindakan-tindakan diskresi dan berbagai pilihan-pilihan hukum, paling banyak dilakukan oleh aparat kepolisian di lapis yang paling bawah.Penegakan Keadilan Masyarakat (Restorative Justice) yang yang menekankan aspek keadilan sebagai motivasi memecahkan masalah kejahatan, diagendakan untuk dikembangkan di lingkungan Polri perlu dimaksimalkan pemanfaatannya, karena model peradilan yang demikian cocok dan sejalan dengan semangat harmonisasi yang dianut oleh masyarakat Indonesia berdasarkan Pancasila.Kata kunci : profesionalisme, akuntabilitas, restorative justice, sasaran perioritas.
KEDUDUKAN HUKUM DAN HAK AZASI MANUSIA DARI MASA LALU Suparmin Suparmin
Qistie Jurnal Ilmu Hukum Vol 7, No 1 (2014): Qistie
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/jqi.v7i1.1222

Abstract

Bertitik tolak dari perkembangan hukum baik ditinjau dari kepentingan nasional atau kepentingan internasional, maka untuk menyelesaikan masalah pelanggaran hak azasi manusia berat  masa lampau (karena sulit pembuktiannya), untuk itu maka diperlukan langkah-langkah untuk penyelesaiannya secara musyawarah. Temuan fakta di lapangan; dengan kearifan lokal , hukum adat, hukum agama  dalam pembangunan hukum Nasional. Dan instrumen hukum Internasional, maka hukum tentang penyelesaian pelanggaran Hak Azasi Manusia Berat di masa lalu dan untuk mencari jalan keluarnya dapat dilakukan dengan musyawarah untuk mewujudkan perdamaian, dengan cara Negara  meminta maaf dan memberikan kompensasi  kepada para korban dan / atau keluarga korban dengan membuat kesepakatan tertulis, tanpa harus melalui sidang pengadilan.   Kata kunci : Musyawarah, Pelanggaran Ham Berat, perdamaian.
PENENTUAN KUALITAS IKAN ARWANA SUPER RED (SCLEROPAGES FORMOSUS) DENGAN METODE MORFOMETRIK, MERISTIK DAN SKALA WARNA Shilman, M. Idham; ., Suparmin; Irmawan, Fadly
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.009 KB) | DOI: 10.29406/jr.v9i2.2750

Abstract

Kebutuhan manajemen baku mutu kualitas ikan Arwana (Scleropages formosus) sangat diperlukan namun belum ada standar baku untuk kualitas ikan Arwana (Scleropages formosus). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat standar kualitas ikan hias terutama ikan Arwana Super Red dengan metode morfometrik dan skala warna dari Modified Tocca Colour Finder (M-TCF). Analisis saturasi dilakukan untuk menguraikan warna sisik dalam bentuk intensitas RGB dengan aplikasi bioinformatika dan aplikasi komputasi standar. Data peningkatan skala warna dianalisis secara deskriptif dan nilai peningkatan warna (Δ) dianalisis menggunakan metode statistik non-parametrik dengan Uji Kruskal Wallis (Uji H). Data kelangsungan hidup dan konversi pakan dianalisis menggunakan uji ragam (ANOVA) dengan taraf kepercayaan 95 % dan uji kenormalan liliefors. Kualitas Ikan Arwana diketahui berdasarkan bentuk morfologi (bentuk tubuh) yang meliputi bentuk kepala, bentuk badan, bentuk ekor, dan sirip. Hasil morfometrik meliputi hasil pengukuran tubuh, sisik, sirip, dan jumlah sel kromatofor. Nilai Uji Kenormalan Liliefors bernilai 1 maka dapat dinyatakan bahwa data terdistribusi normal dan merata, pada Uji Ragam p-value bernilai 7,10≥0,05 maka ini bermakna bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara sampel dengan standar. Jumlah sel kromatofor sebagai sel yang mempengaruhi kecerahan warna pada ikan Arwana dengan jumlah sel kromatofor pada sampel 1 sebanyak 184 cfu, sampel 2 sebanyak 156 cfu dan sampel 3 sebanyak 164 cfu. Berdasarkan hasil pengamatan skala warna MTCF (RGB) diperoleh hasil kualitas Ikan Arwana pada Sampel 1 mencapai nilai 14, Sampel 2 mencapai nilai 9, dan Sampel 3 mencapai nilai 12. Kata kunci: Ikan Arwana, Super Red, Standar Kualitas, Mofometrik, Skala Warna MTCF