Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

KONTRIBUSI PEMIKIRAN ISLAM KONTEMPORER BAGI PENGEMBANGAN FILSAFAT ILMU-ILMU KEISLAMAN Ramly, Fuad
Ar Raniry : International Journal of Islamic Studies Vol 1, No 2 (2014): Ar-Raniry : International Journal of Islamic Studies
Publisher : UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.567 KB) | DOI: 10.20859/jar.v1i2.13

Abstract

Pengembangan Filsafat Ilmu-ilmu Keislaman dapat dilakukan dengan merumuskan kembali landasan ontologis, landasan epistemologis, dan landasan aksiologis ilmu yang bersumber dari kontribusi pemikiran Nasr, al-Attas, dan Sardar. Landasan ontologis tersebut menentukan wilayah objek kajian Ilmu-ilmu Keislaman, yang meliputi aspek-aspek metafisika dan empiris. Landasan epistemologis mengakomodir keragaman (pluralitas) metodologis (berbagai prosedur atau cara mengkaji ilmu), sesuai dengan kebutuhan intelektual masyarakat Islam. Landasan aksiologis mengarahkan dan menuntun pemahaman ontologis dan epistemologis tersebut sesuai dengan nilai-nilaidasar Islam. Berdasarkan ketiga landasan tersebut, pengembangan Filsafat Ilmu-ilmu Keislaman dapat dilakukan secara terpadu (integratif), tidak hanya dengan menumbuhkan kesadaran historis untuk menggali khazanah kemajuan intelektual Islam masa lalu, tetapi sekaligus juga dengan merespon kemajuan-kemajuan metodologi masa kini yang relevan dengan nilai-nilai intelektual Islam yang kekal dan universal.Kata kunci: Pemikiran Islam Kontemporer; landasan filosofis; Filsafat Ilmu-ilmu Keislaman.
MODEL INTEGRASI ILMU DAN PENGEMBANGANNYA DI FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UIN AR-RANIRY BANDA ACEH DAN UIN SUMATERA UTARA Tarmizi M Jakfar; Fuad Ramly; Maimun Fuadi; Jabbar Sabil
Islam Futura Vol 18, No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Islam Futura
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jiif.v18i2.3765

Abstract

Integration of science is a central issue in the arena of the State Islamic University (UIN) in Indonesia, including UIN Ar-Raniry and UIN North Sumatra. One of the main problems that is increasingly discourse is the model of the integration of knowledge that is put in place and the development efforts implemented. Although UIN Ar-Raniry has an integration model of "Frikatifisasi Ilmu" and UIN North Sumatra with the "Integrative Transdisciplinary" model, the Syari'ah Faculty academics and the second Law of the UIN generally do not understand it definitively, so that the integration model does not play an effective role in the process integration of sciences. Therefore, constructive evaluation, comprehensive socialization, and a more intensive development strategy involve all related components. The expected goal of this study is to present a description of the integration model of science that is valid and understood in the second FSH of the UIN, along with its implementation and development in the present. As a qualitative study, this study uses descriptive, interpretative, and comparative analysis methods / techniques. The data analyzed mainly comes from the results of interviews with lecturers and FGDs with students of the School of Comparative Study Program and the FSH State Law Study Program, in addition to other related data.
Kontribusi Pemikiran Islam Kontempoter Bagi Pengembangan Filsafat Ilmu-Ilmu Keislaman Fuad Ramly
Ar-Raniry: International Journal of Islamic Studies Vol 1, No 2 (2014): Ar-Raniry: International Journal of Islamic Studies
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.567 KB) | DOI: 10.22373/jar.v1i2.7377

Abstract

Pengembangan Filsafat Ilmu-ilmu Keislaman dapat dilakukan dengan merumuskan kembali landasan ontologis, landasan epistemologis, dan landasan aksiologis ilmu yang bersumber dari kontribusi pemikiran Nasr, al-Attas, dan Sardar. Landasan ontologis tersebut menentukan wilayah objek kajian Ilmu-ilmu Keislaman, yang meliputi aspek-aspek metafisika dan empiris. Landasan epistemologis mengakomodir keragaman (pluralitas) metodologis (berbagai prosedur atau cara mengkaji ilmu), sesuai dengan kebutuhan intelektual masyarakat Islam. Landasan aksiologis mengarahkan dan menuntun pemahaman ontologis dan epistemologis tersebut sesuai dengan nilai-nilai dasar Islam. Berdasarkan ketiga landasan tersebut, pengembangan Filsafat Ilmu-ilmu Keislaman dapat dilakukan secara terpadu (integratif), tidak hanya dengan menumbuhkan kesadaran historis untuk menggali khazanah kemajuan intelektual Islam masa lalu, tetapi sekaligus juga dengan merespon kemajuan-kemajuan metodologi masa kini yang relevan dengan nilai-nilai intelektual Islam yang kekal dan universal. 
Pengaruh Wirid Yasin terhadap Spiritualitas Kaum Ibu di Kecamatan Sawang Nazari Mahda; Fuad Ramly; Raina Wildan
Jurnal Pemikiran Islam Vol 1, No 1 (2021): Januari-Juni
Publisher : Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.859 KB) | DOI: 10.22373/jpi.v1i1.10358

Abstract

The article is based on a research report (field research) which aims to examine the understanding, efforts and influence of wirid yasin practice on women's spiritual awareness in Sawang District, South Aceh Regency. This study uses a qualitative approach, data collected through documentation, observation, and interviews. Data analysis was carried out descriptively and supported by interpretation and triangulation of data. This study concludes that women in Sawang Subdistrict recognize wirid yasin as a tradition to improve the quality of their faith, religious knowledge, brotherhood and blessings. The revitalization of wirid yasin is carried out not only by establishing educational programs and teaching religious knowledge, but also by improving the quality of wirid yasin practice. This practice has succeeded in increasing spiritual awareness among women, in terms of increasing their piety, obedience to worship, muraqabah and gratitude to Allah in living their daily lives.
Kritik Terhadap Pendekatan Empiris Kajian Keagamaan Fuad Ramly
SINTHOP: Media Kajian Pendidikan, Agama, Sosial dan Budaya Vol 1 No 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Lembaga Aneuk Muda Peduli Umat, Bekerjasama dengan Pusat Jurnal Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.822 KB) | DOI: 10.22373/sinthop.v1i2.2453

Abstract

This article examines the empirical approach in religious studies based on critical and philosophical analyzes. Critical analysis is used to map the strengths and weaknesses of the Empirical Approach, and philosophical analysis to understand the essence of religion. Based on the results of the study it can be described that the Empirical Approach in religious studies or Religious Studies relies on investigations of religious phenomena, as reflected in studies of Sociology of Religion, Anthropology of Religion, Psychology of Religion and so on. In addition to having advantages, the Empirical Approach also has disadvantages. The Empirical Approach is indeed significant for being involved in Religious Studies to evaluate the phenomenon of the diversity of adherents of religions, to build a more noble religious life, but not significant for studying religious beliefs, violence and conflicts in the name of religion as has been done so far. One very important effort in the development of Religious Studies is to realize integration of the Normative Approach and the Empirical Approach in studying religious phenomena. The integration of these two approaches will provide a more comprehensive and philosophical understanding of religion, both existentially (the behavior of believers) and essential (the essence of religion itself). Abstrak Artikel ini mengkaji pendekatan empiris dalam kajian keagamaan berdasarkan analisis kritis dan filosofis. Analisis kritis dipergunakan untuk memetakan kelebihan dan kelemahan Pendekatan Empiris, dan analisis filosofis untuk memahami esensi agama. Berdasarkan hasil kajian dapat dideskripsikan bahwa Pendekatan Empiris dalam kajian keagamaan atau Studi Agama bersandar pada penyelidikan tentang fenomena keberagamaan, sebagaimana tercermin dari kajian-kajian Sosiologi Agama, Antropologi Agama, Psikologi Agama dan sebagainya. Di samping terdapat kelebihan, Pendekatan Empiris juga memiliki kekurangannya. Pendekatan Empiris memang signifikan untuk dilibatkan dalam Studi Agama untuk melakukan evaluasi terhadap fenomena keberagamaan para pemeluk agama, untuk membangun kehidupan beragama yang lebih mulia, tetapi tidak signifikan untuk mengkaji keyakinan keagamaan, kekerasan dan konflik yang mengatasnamakan agama sebagaimana dilakukan selama ini. Salah satu upaya yang sangat penting dalam pengembangan Studi Agama adalah mewujudkan integrasi (keterpaduan) Pendekatan Normatif dan Pendekatan Empiris dalam mengkaji fenomena keagamaan. Integrasi kedua bentuk pendekatan tersebut akan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif dan filosofis tentang agama, baik secara eksistensial (perilaku umat beragama) maupun esensial (hakikat agama itu sendiri).
Kritik Terhadap Pendekatan Empiris Kajian Keagamaan Fuad Ramly
SINTHOP: Media Kajian Pendidikan, Agama, Sosial dan Budaya Vol 1 No 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Lembaga Aneuk Muda Peduli Umat, Bekerjasama dengan Pusat Jurnal Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/sinthop.v1i2.2453

Abstract

This article examines the empirical approach in religious studies based on critical and philosophical analyzes. Critical analysis is used to map the strengths and weaknesses of the Empirical Approach, and philosophical analysis to understand the essence of religion. Based on the results of the study it can be described that the Empirical Approach in religious studies or Religious Studies relies on investigations of religious phenomena, as reflected in studies of Sociology of Religion, Anthropology of Religion, Psychology of Religion and so on. In addition to having advantages, the Empirical Approach also has disadvantages. The Empirical Approach is indeed significant for being involved in Religious Studies to evaluate the phenomenon of the diversity of adherents of religions, to build a more noble religious life, but not significant for studying religious beliefs, violence and conflicts in the name of religion as has been done so far. One very important effort in the development of Religious Studies is to realize integration of the Normative Approach and the Empirical Approach in studying religious phenomena. The integration of these two approaches will provide a more comprehensive and philosophical understanding of religion, both existentially (the behavior of believers) and essential (the essence of religion itself). Abstrak Artikel ini mengkaji pendekatan empiris dalam kajian keagamaan berdasarkan analisis kritis dan filosofis. Analisis kritis dipergunakan untuk memetakan kelebihan dan kelemahan Pendekatan Empiris, dan analisis filosofis untuk memahami esensi agama. Berdasarkan hasil kajian dapat dideskripsikan bahwa Pendekatan Empiris dalam kajian keagamaan atau Studi Agama bersandar pada penyelidikan tentang fenomena keberagamaan, sebagaimana tercermin dari kajian-kajian Sosiologi Agama, Antropologi Agama, Psikologi Agama dan sebagainya. Di samping terdapat kelebihan, Pendekatan Empiris juga memiliki kekurangannya. Pendekatan Empiris memang signifikan untuk dilibatkan dalam Studi Agama untuk melakukan evaluasi terhadap fenomena keberagamaan para pemeluk agama, untuk membangun kehidupan beragama yang lebih mulia, tetapi tidak signifikan untuk mengkaji keyakinan keagamaan, kekerasan dan konflik yang mengatasnamakan agama sebagaimana dilakukan selama ini. Salah satu upaya yang sangat penting dalam pengembangan Studi Agama adalah mewujudkan integrasi (keterpaduan) Pendekatan Normatif dan Pendekatan Empiris dalam mengkaji fenomena keagamaan. Integrasi kedua bentuk pendekatan tersebut akan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif dan filosofis tentang agama, baik secara eksistensial (perilaku umat beragama) maupun esensial (hakikat agama itu sendiri).
Kritik Terhadap Pendekatan Empiris Kajian Keagamaan Ramly, Fuad
SINTHOP: Media Kajian Pendidikan, Agama, Sosial dan Budaya Vol. 1 No. 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Lembaga Aneuk Muda Peduli Umat, Bekerjasama dengan Pusat Jurnal Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/sinthop.v1i2.2453

Abstract

This article examines the empirical approach in religious studies based on critical and philosophical analyzes. Critical analysis is used to map the strengths and weaknesses of the Empirical Approach, and philosophical analysis to understand the essence of religion. Based on the results of the study it can be described that the Empirical Approach in religious studies or Religious Studies relies on investigations of religious phenomena, as reflected in studies of Sociology of Religion, Anthropology of Religion, Psychology of Religion and so on. In addition to having advantages, the Empirical Approach also has disadvantages. The Empirical Approach is indeed significant for being involved in Religious Studies to evaluate the phenomenon of the diversity of adherents of religions, to build a more noble religious life, but not significant for studying religious beliefs, violence and conflicts in the name of religion as has been done so far. One very important effort in the development of Religious Studies is to realize integration of the Normative Approach and the Empirical Approach in studying religious phenomena. The integration of these two approaches will provide a more comprehensive and philosophical understanding of religion, both existentially (the behavior of believers) and essential (the essence of religion itself). Abstrak Artikel ini mengkaji pendekatan empiris dalam kajian keagamaan berdasarkan analisis kritis dan filosofis. Analisis kritis dipergunakan untuk memetakan kelebihan dan kelemahan Pendekatan Empiris, dan analisis filosofis untuk memahami esensi agama. Berdasarkan hasil kajian dapat dideskripsikan bahwa Pendekatan Empiris dalam kajian keagamaan atau Studi Agama bersandar pada penyelidikan tentang fenomena keberagamaan, sebagaimana tercermin dari kajian-kajian Sosiologi Agama, Antropologi Agama, Psikologi Agama dan sebagainya. Di samping terdapat kelebihan, Pendekatan Empiris juga memiliki kekurangannya. Pendekatan Empiris memang signifikan untuk dilibatkan dalam Studi Agama untuk melakukan evaluasi terhadap fenomena keberagamaan para pemeluk agama, untuk membangun kehidupan beragama yang lebih mulia, tetapi tidak signifikan untuk mengkaji keyakinan keagamaan, kekerasan dan konflik yang mengatasnamakan agama sebagaimana dilakukan selama ini. Salah satu upaya yang sangat penting dalam pengembangan Studi Agama adalah mewujudkan integrasi (keterpaduan) Pendekatan Normatif dan Pendekatan Empiris dalam mengkaji fenomena keagamaan. Integrasi kedua bentuk pendekatan tersebut akan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif dan filosofis tentang agama, baik secara eksistensial (perilaku umat beragama) maupun esensial (hakikat agama itu sendiri).
Kebahagiaan Pada Remaja Panti Asuhan Nirmala di Kota Banda Aceh Ditinjau Dari Kebersyukuran Agustina, Rini; Zuanny, Iyulen Pebri; Ramly, Fuad; Usman, Muslim
Fathana Vol. 2 No. 1 (2024): Fathana: Jurnal Psikologi Ar-Raniry
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/fjpa.v2i1.530

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebahagiaan pada remaja Panti Asuhan Nirmala di Kota Banda Aceh ditinjau dari Kebahagian. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 90 orang dengan sampel 81 remaja yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara kebersyukuran dengan kebahagiaan pada remaja Panti Asuhan Nirmala di Kota Banda Aceh dengan nilai r=0,632 dengan p=0,000 (p˂0,05). Hal ini mengidentifikasikan bahwa tingginya kebersyukuran diikuti dengan tingginya kebahagiaan, sebaliknya rendahnya kebersyukuran diikuti dengan rendahnya kebahagiaan pada remaja Panti Asuhan Nirmala di Kota Banda Aceh. Sumbangan relatif dari Kebersyukuran terhadap Kebahagiaan remaja Panti Asuhan Nirmala di Kota Banda Aceh adalah 39,9% sedangkan 60,1% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Besarnya sumbangan relatif tersebut menunjukkan bahwa Kebersyukuran memberikan kontribusi besar terhadap Kebahagiaan. Hasil penelitian ini memberikan implikasi besar pada remaja di Panti Asuhan Nirmala Banda Aceh, yakni dengan bersyukur maka dapat meningkatkan kebehagiaan.