Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Karakteristik Individu dengan Pengetahuan tentang Pencegahan Coronavirus Disease 2019 pada Masyarakat di Kalimantan Selatan Anggun Wulandari; Fauzie Rahman; Nita Pujianti; Ayu Riana Sari; Nur Laily; Lia Anggraini; Farid Ilham Muddin; Agus Muhammad Ridwan; Vina Yulia Anhar; Muhammad Azmiyannoor; Diki Bima Prasetio
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Volume 15. No. 1. Tahun 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.138 KB) | DOI: 10.26714/jkmi.15.1.2020.42-46

Abstract

Latar Belakang: Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) saat ini menjadi permasalahan dunia yang serius dengan jumlah kasusnya yang selalu mengalami peningkatan setiap harinya. Tujuan: Untuk mengetahui pengetahuan masyarakat Kalimantan Selatan tentang pencegahan Covid-19 beserta faktor karakteristik individu. Metode: Desain cross sectional dengan sampel berjumlah 1190 orang yang dipilih dengan menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner google form. Hasil: Dari 1190 masyarakat yang menjadi responden merupakan masyarakat dengan kategori umur remaja yaitu sebesar 93,7%, status pekerjaan tidak bekerja sebesar 77,2%, berjenis  kelamin perempuan sebesar 66,3%, posisi dalam keluarga sebagai anggota rumah tangga yaitu sebesar 97,8%, dan mempunyai pengetahuan yang baik tentang pencegahan Covid-19 sebesar 69,2%. Hasil uji chi square menunjukan nilai p antara umur, jenis kelamin, pendidikan, status pekerjaan dan posisi dalam keluarga dengan pengetahuan tentang pencegahan Covid-19  adalah 0,386, 0,013, 0,428, 0,515, dan 0,999. Kesimpulan: Umur, pendidikan, status pekerjaan dan posisi dalam keluarga dengan tidak memiliki hubungan dengan pengetahuan tentang pencegahan Covid-19. Namun, jenis kelamin memiliki hubungan dengan pengetahuan tentang pencegahan Covid-19.
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS MASYARAKAT DALAM UPAYA PENGURANGAN RISIKO BENCANA BANJIR BERBASIS KOMUNITAS Fauzie Rahman; Nur Laily; Anggun Wulandari; Riana Riana; Agus Muhammad Ridwan; Zuhrufa Wanna Yolanda
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 4 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i4.11122

Abstract

Kabupaten Banjar merupakan salah satu dari 11 kabupaten/kota yang terdampak banjir di Provinsi Kalimantan Selatan. Dampak banjir di Kabupaten Banjar menyebabkan kerusakan sebanyak 27.368 rumah, 2 jembatan, 5 tempat ibadah dan 9 sekolah di 207 Desa dari 19 Kecamatan. Selain itu, terdapat korban jiwa sebanyak 3 orang meninggal, 190.929 orang terdampak dan 32.113 orang diantaranya harus mengungsi. Masyarakat sebagai pelaku awal penanggulangan bencana sekaligus korban bencana harus mampu dalam batasan tertentu menangani bencana, sehingga diharapkan bencana tidak berkembang ke skala yang lebih besar. Masyarakat perlu mempunyai pemahaman mengenai upaya menghadapi bencana yang dapat mengancam keselamatan. Pemahaman dan kemampuan masyarakat inilah yang disebut sebagai komponen kapasitas masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk melaksanakan program peningkatan kapasitas masyarakat dalam upaya pengurangan risiko bencana banjir berbasis komunitas. Metode pelaksanaan kegiatan terdiri dari 3 tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Hasil kegiatan menunjukan bahwa terdapat 15 orang (75%) peserta kegiatan telah memiliki pengetahuan yang baik mengenai kapasitas dalam upaya pengurangan risiko bencana banjir. Berdasarkan hasil kegiatan dapat diketahui bahwa masih terdapat 1 orang (5%) responden yang menganggap bahwa membangun pondok sementara untuk mengungsi, di tempat aman/daerah bukit/tempat lebih tinggi dan jauh dari sungai tidak diperlukan. Selain itu, terdapat 1 orang (5%) responden yang menganggap bahwa merekonstruksi/meninggikan rumah tidak diperlukan. Serta 3 orang (15%) responden yang menganggap bahwa pembuatan tanggul menggunakan tembok beton untuk mencegah air masuk ke pemukiman tidak diperlukan
Health Education And Disaster Relief Empowerment Pemuda Reaktif Tanggap Bencana (Pereda Bencana) In Youth SMP Negeri 2 Martapura Timur Banjar Regency, South Kalimantan Istiana; Vina Yulia Anhar; Ihya Hazairin Noor; Zuhrufa Wanna Yolanda; Husnul Fatimah; Agus Muhammad Ridwan; Muddin, Farid Ilham
International Journal Of Community Service Vol. 2 No. 3 (2022): August 2022 (Indonesia - Malaysia - Kamboja)
Publisher : CV. Inara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51601/ijcs.v2i3.114

Abstract

In 2021 based on data from the South Kalimantan Regional Disaster Management Agency , there have been floods that hit 11 districts/cities in South Kalimantan , in where floods causecommunity activities to be completely paralyzed. Banjar Regency is the district with the second most flooding with a total of 32 flood disasters in the Regency area. Flood disasters occurred in 15 sub -districts and recorded as many as 275,906 souls and 22,967 houses were affected , while 27 . 440 people evacuated i. Disaster knowledge is needed by the community, especially teenagers, because teenagers play an important role in understanding this context and can reduce the risk and danger of flood disasters. One of the solutions formulated is to conduct counseling on disaster mitigation which is packaged in the Reactive Youth and Disaster Response (PEREDA DISASTER) program for students at SMPN 2 Martapura Timur, BanjarRegency . To increase knowledge and information for students of SMPN 2 Martapura Timur regarding flood disasters and Disaster Risk Reduction (DRR). This research is a descriptive research . The method used by the community service team is through health education in the form of counseling with the aim of increasing adolescent understanding and preparedness for flood disasters with communicative activities . The implementation of this community service is carried out through several stages . namely site surveys and situation analysis, licensing, equalization of perceptions, preparation of materials and instruments, finalization of targets, coordination of activities, implementation of counseling and demonstrations, evaluation of knowledge improvement and reporting. Based on the analysis, some students experienced an increase in the post-test, to be precise as many as 37 students experienced an increase, 23 students did not experience a decrease or increase, and 5 students experienced a decrease. Health education and the formation of disaster-responsive reactive youth (PEREDA DISASTER) can increase students' knowledge as seen from the results of research which states that respondents already know about floods, their causes, impacts, diseases that often occur and steps that must be taken during and after floods.