Hari Setijono
Universitas Negeri Surabaya

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

THE EFFECT OF CARDIORESPIRATORY FITNESS AND FATIGUE LEVEL ON LEARNING ABILITY OF MOVEMENT COORDINATION Erwin Setyo Kriswanto; Hari Setijono; Edy Mintarto
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, VOL. 38, NO. 2, JUNE 2019
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (899.286 KB) | DOI: 10.21831/cp.v38i2.24565

Abstract

This research aims to prove: 1) relationship between cardiorespiratory fitness with movement coordination learning ability, 2) relationship between cardiorespiratory fitness with fatigue level, and 3) relationship between cardiorespiratory fitness and fatigue level on learning ability of movement coordination. Samples were 30students of Department of Sport Education determined by purposive sampling technique.To conduct the correlational research, the instruments includeda Cardiorespiratory fitness measured by using Fitmate version 2.2, Wellness Technology a Division of Cosmed, also equipped with other supporting devices such as treadmills. Level of fatigue was measured by using the heart rate monitor of Polar brand and Stopwatch (BT Butterfly 60 Japan) while movement coordination learning ability measured by using Drawing Mirror Tracer Test. Using multiple regression analysis, it is concluded that: firstly, there is significant relationship between cardiorespiratory fitness and learning ability of movement coordination. Secondly, there is significant relationship between the level of fatigue and the learning ability of movement coordination. Thirdly, there is significant relationship between cardio respiratory fitness and level of fatigue in the learning ability of movement coordination.
PENGARUH LATIHAN TRAPPING DAN HIGH JUMP TERHADAP VO2 MAX, POWER DAN KELINCAHAN Kokoh Arief Iman; Hari Setijono; Agus Hariyanto
Bravo's : Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Vol 7, No 2 (2019): JUNI 2019
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32682/bravos.v7i2.1189

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode yang tepat peningkatan fisik kelincahan, daya tahan dan power otot tungkai pemain klub fajar FC yang mengalami penurunan prestasi. tiga puluh siswa sepakbola sehat dipilih sesuai dengan kriteria dan dilakukan pre test dan pemeringkatan sehingga masuk dalam pengelompokan trapping, hight jump dan kelompok kontrol. Jump MD, Ilinois test dan BEEP test digunakan untuk mengukur peningkatan kinerja. Kedua kelompok berpartisipasi dalam penelitian tiga hari dalam seminggu selama enam minggu dan menyelesaikan 18 sesi pelatihan, pada frekuensi 3 sesi per minggu. Hasil uji paired sample t-test dalam kelompok trapping menunjukkan pengaruh yang signifikan pada variabel power dan kelincahan, kelompok hight jump menunjukkan pengaruh yang signifikan pada variabel power.  Disimpulkan dari penelitian ini bahwa latihan trapping dan hight jump efektif untuk meningkatkan kemampuan ekstremitas bawah.
PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC DENGAN RASIO 1:1, 1:2 TERHADAP POWER, KEKUATAN OTOT TUNGKAI, DAN VO2 MAX Mohamad Da’i; Hari Setijono; Edy Mintarto
Bravo's : Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Vol 6, No 2 (2018): JUNI 2018
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32682/bravos.v6i2.838

Abstract

Latihan plyometric merupakan bentuk latihan yang cukup beraneka ragam. Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunkan dua bentuk latihan yaitu Front Cone Hops dan Rope Jump dengan rasio 1:1 dan 1:2. Dengan menggunakan rasio 1:1 dan 1:2 maka bentuk latihan ini selain meningkatkan kekuatan otot tungkai, power otot tungkai juga dapat berpengaruh pada peningkatan kapasitas aerobic. Pretest dilakukan untuk mengetahui data awal yang nantinya digunakan untuk pembagian kelompok dalam Rope Jump dan Front Cone Hops dengan rasio 1:1,1:2. diberikan treatmen 3 kali pertemuan dalam 1 minggu selama 6 minggu. Seminggu setelah treatmen dilakukan posttest pada semua kelompok. Hasil uji paired t-test setelah post test dalam empat kelompok menunjukkan hasil yang signifikan terhadap variabel kekutan  otot tungkai, untuk peningkatan power otot tungkai yang signifikan hanya terjadi pada kelompok latihan Front Cone Hops 1:1, dan Front Cone Hops 1:2. Namun untuk peningkatan kapasitas aerobic menunjukan hasil yang kurang signifikan pada ke empat kelompok latihan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa latihan plyometric menggunakan Front Cone Hops dan Rope Jump dengan rasio 1:1 dan 1:2. sangat efisien untuk meningkatkan kekuatan otot tungkai dan power otot tungkai, namun kurang efisien untuk meningkatkan kapasitas aerobic.
Impact of Anthropometric Factor on Serve Velocities Evaluation Tennis Match at The 2019 US Open Grandslam Tournament Pandit Putu Dharma; Hari Setijono; Edy Mintarto
Journal of Sport Science and Education Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Olahraga, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jossae.v5n1.p48-56

Abstract

The purposes of this study are to analyze (a) anthropometric factor as multivariant regression model to predict the serves velocities of elite tennis player that compete in US Open Grandslam 2019. The athropometric factor was describe as, player height, player weight, age, and the Body Mass Index (BMI) of player. (b) this study also determind the significant level from the model to predict the serves speed. The data were collected from MATCH DETAILS BY IBM SLAMTRACKER. Results show that correlation between each independent variable (i.e, age, height, weight, BMI) to serves speed of the player respectively are -0.0094, 0.7457, 0.7135, and 0.1944. The data show us that variable Height and Weight have the most correlated predictors of tennis serves speed. More over the correlation level (R2 ) from the model was 0.5767 or 57.67 % it indicates that the model can predict 57.67% the dependent variable, i.e serve speed and the other 42.33% was determind by the other factor not included in model. The present finding underlines the importance of player height and weight to determind the serves speed of the players that play in US Open Grandslam Tournament 2019.
Evaluasi Kondisi Fisik Atlet Hockey Indoor Putri Sumatera Utara pada Persiapan PON XX 2021 Papua Nanda Ibnasia Rahman; Hari Setijono; Oce Wiriawan
JTIKOR (Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan) Vol 5, No 2 (2020): Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan
Publisher : Program Studi Ilmu Keolahragaan - Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jtikor.v5i2.26818

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi fisik atlet hockey indoor putri Sumatera Utara pada persiapan PON XX 2021 Papua. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 13 orang. Pengumpulan data melalui tes dan pengukuran kondisi fisik komponen kecepatan, kekuatan otot lengan, kelentukan, daya tahan anaerobik, dan daya tahan aerobik. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: kondisi fisik atlet hockey indoor putri Sumatera Utara pada persiapan PON XX 2021 Papua pada komponen kecepatan dalam kategori sedang. Komponen kekuatan otot lengan dalam kategori sedang. Komponen kelentukan dalam kategori sedang. Komponen daya tahan anaerobik dalam kategori sedang. Komponen daya tahan aerobik dalam kategori sedang. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kondisi fisik atlet hockey indoor putri Sumatera Utara pada persiapan PON XX 2021 Papua dalam kategori sedang. AbstractAim of this study to determine physical conditions of North Sumatera women’s indoor hockey athletes on preparation for PON XX 2021 Papua. The method used in this research is descriptive method with quantitative approach. The sample in this study amounted to 13 people. Data collection through tests and measurements of physical conditions components of speed, arm muscle strength, flexibility, anaerobic endurance, and aerobic endurance. The results of this study are as follows: physical condition of North Sumatera Women’s Indoor Hockey Athletes on Preparation for PON XX 2021 Papua on the speed component in the medium category. Arm muscle strength components in the medium category. Flexibility components in the medium category. Anaerobic endurance components in the medium category. Aerobic endurance component in the medium category. From the description above it can be concluded that the physical condition of North Sumatera Women’s Indoor Hockey Athletes on Preparation for PON XX 2021 Papua in the medium category..
Profil Industri Barang dan Jasa Olahraga dalam Perspektif Gender Kusmiyati Kusmiyati; Soegiyanto Soegiyanto; Soedjatmiko Soedjatmiko; Hari Setijono
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 5 No. 1 (2022)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian”ini mendeskripsikan serta mengkaji fakta aktual terkait profil industri olahraga dalam perspektif gender. Industri dalam Penelitian di , pulau jawaodan lokasi penelitian meliputi beberapa kota atau kabupaten terpilih di wilayah Jawa. Penentuan wilayahoini “merupakan bentuk sampling area dikembangkan secara purposif sampling” serta mengacu”pada“pertimbangan””memilih”kantung-“kantung” “industri” “olahraga” di wilayah tersebut. Berdasarkan hal itu maka terpilih beberapa kota atau kabupaten dari tiga propinsi tersebut, meliputi : Solo,“Majalengka”, Karanganyar,”Sukoharjo,”Nganjuk”Madiun,“Ponorogo. Industri disurvey meliputi industri peralatan, kostum, dan jasa olahraga yang berjumlah 17. Kesimpulan: (1) Pekerja yang berada dalam sector industry olahraga yaitu: di Jawa Barat meliputi 58% pekerja “laki-laki”dan“42%” pekerja Wanita ; di“Jawa Tengah”, 75% pekerjaolaki-laki dan 25 % pekerja“perempuan;“dan” di“Jawa Timur”, “pekerja” laki-laki “62,7 %” dan“37,3 %”pekerjaoperempuan.