Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

INDONESIA BASS FAMILY (IBF) SEBAGAI SALAH SATU WADAH (KOMUNITAS) PARA BASSIST INDONESIA Danny Ivanno Ritonga
Grenek: Jurnal Seni Musik Vol 8, No 1 (2019): Grenek : Jurnal Seni Musik
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/grenek.v8i1.13483

Abstract

Tanpa adanya suara bass, musik akan terdengar terlalu kering dan tidak bulat. Meskipun begitu,pada kenyataannya, menjadi pemain bass adalah sesuatu yang tidak mudah untuk dijalani. Jangkauan nadayang dihasilkan dari instrumen guitar bass dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, adalah jumlahdari fretboard yang terdapat pada instrumen bass. Kedua, adalah jumlah senar yang terdapat pada instrumenbass. Berbeda dengan gitaris, kebanyakan pemain bass biasanya memang tidak menggunakan efek basspada routing sinyal mereka.Namun, hal ini tidak berlaku umum karena ada beberapa aransemen lagu yang membutuhkan efekbass tertentu agar klop dengan dinamika atau maksud lagu tersebut. Di Indonesia ternyata terdapat sebuahkomunitas sekaligus wadah tempat berkumpulnya para pemain alat musik bass atau bassist dari seluruhIndonesia yaitu Indonesian Bass Family (IBF). Harry Toledo (Azharianto Akha), salah satu pemain basssenior di Indonesia membentuk Indonesia Bass Family (IBF) pada tahun 2010, yang bertujuan untukmempertemukan para bassist muda dengan para seniornya dalam satu wadah komunitas tempat berbagipengalaman bermain, belajar bermusik dan hal lain yang diperlukan untuk menjadi musisi yang baik. Latarbelakang anggota IBF ini sangat beragam, bukan hanya mereka yang berprofesi sebagai bassist ataupunmusisi, namun ada juga profesi lain seperti pegawai kantoran, pebisnis, dll, namun memiliki kemampuanbermain bass.
PENGELOLAAN INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS KNOWLEDGE MANAGEMENT MENUJU RESEARCH COLLEGE DAN PERGURUAN TINGGI BERKUALITAS INTERNASIONAL DANNY IVANNO RITONGA
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 20, No 76 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v20i76.3430

Abstract

Knowledge management merupakan mengakses, mengevaluasi, memanage, mengorganisir, memfilter dan mendistribusikan informasi dengan tujuan bahwa hal tersebut berguna bagi end user. Knowledge management ini dapat diimplementasikan di organisasi apa saja. Adanya knowledge manajemen karena: (1)Dapat memudahkan organisasi mengetahui kebutuhan masyarakat; (2) Dapat mengevaluasi kinerja organisasi dan anggota; (3) Dapat bersaing dengan organisasi lainnya; dan (4) Menciptakan suatu pengetahuan yang baru atau inovasi baru untuk organisasi. Knowledge management juga dapat diimplementasikan pada pusat informasi atau perpustakaan. Perpustakaan adalah salah satu organisasi sumber belajar yang menyimpan, mengelola, dan memberikan layanan bahan pustaka, baik buku maupun non buku karena perpustakaan merupakan tempat informasi atau pengetahuan yang disediakan untuk semua orang dan semua kalangan. Penggunaan teknologi sebagai alat untuk menyampaikan pengetahuan dan informasi sangat diperlukan. Dan perpustakaan harus mengikuti perkembangan yang telah terjadi dikalangan masyarakat serta mahasiswa, dosen, dan pengguna (user) lainnya.   Kata Kunci : Konsep Knowledge Management, Teknologi Informasi, Pengembangan Sistem Informasi Perpustakaan.
IMPLEMENTATION OF OPEN BROADCASTER SOFTWARE STUDIO IN MUSIC PERFORMANCE MANAGEMENT THROUGH LIVE STREAMING Danny Ivanno Ritonga; Tri Danu Satria; Aqsa Mulya
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya Vol 5, No 2 (2021): GONDANG: JURNAL SENI DAN BUDAYA, DESEMBER 2021
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.046 KB) | DOI: 10.24114/gondang.v5i2.29638

Abstract

This study aims to compile the management of performing arts in musical performances through live streaming at the Music Education Study Program, State University of Medan and to develop methods for implementing Open Broadcaster Software Studio in musical performances through live streaming in the Music Education Study Program. This study uses a qualitative approach by following the opinions of Miles and Huberman, namely (1) data collection, which is carried out through interviews, observations, document digests, recording and recording; (2) data reduction, which is done by summarizing, selecting the main things, focusing on the important things, looking for themes and patterns and discarding unnecessary ones; (3) data display, which is done by showing data and presenting it in the form of narrative text and charts; (4) conclusion drawing/verification conducted by drawing conclusions and verifying the research findings. The results of the study indicate that the management of performing arts in Karya Musik performances through Live Streaming starts from the planning, organizing, actualling, and controlling stages. A show can be managed well if it has a good management system too. By having a good management system, the performance of the musical works will be able to achieve greater goals, targets, or outputs. Planning begins with preparing Human Resources and preparing hardware and software. The organization consists of the Program Director as the person in charge, Production manager who oversees the Floor Director and Talent/musicians, Multimedia manager who oversees IT operators, Software and Hardware Operators, and Camera Man, and Stage Manager who oversees Sound Operators and Lighting Operators. The implementation of Musical Performances through Live Streaming has been carried out 3 times. They are the Nusantara Tetabuhan Music Show, the Langkat Tamiang Rentak Show, and also the Orchestra Music Show. the methods and steps taken in implementing the OBS Studio software as a medium for the virtual musical performance process include input and output methods and using OBS Studio Software. The Method of Performing Live Streaming Music Works using OBS Studio Software begins with determining the settings and design layout, selecting Capture Card, Copy Code Live Streaming on Youtube, Paste Code Live Streaming to the OBS system, and Start Streaming.
Model Pembelajaran Komputer Musik Dasar Berbasis Konstruktivistik Di Program Studi Pendidikan Musik Danny Ivanno Ritonga; Julaga Situmorang; Harun Sitompul
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya Vol 6, No 1 (2022): GONDANG: JURNAL SENI DAN BUDAYA, JUNI 2022
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gondang.v6i1.36478

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan model pembelajaran komputer musik dasar berbasis konstruktivistik (IDPER) dan perangkat pendukungnya, serta mengetahui kelayakan dan keefektifan model pembelajaran IDPER yang dikembangkan dalam rangka meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada pembelajaran komputer musik dasar (KMD). Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Prosedur pengembangan model pembelajaran IDPER mengacu pada model pengembangan Borg & Gall yang diadaptasi dari model Dick & Carey yang terdiri atas 2 (dua) tahap, yaitu tahap pra-pengembangan dan tahap pengembangan. Lokasi uji coba penelitian pengembangan model pembelajaran IDPER dilaksanakan di lingkungan Program Studi Pendidikan Musik Universitas Negeri Medan. Penelitian ini telah menghasilkan kelayakan model pembelajaran IDPER dan perangkat pendukungnya yang diimplementasikan pada pembelajaran komputer musik dasar (KMD). Hasil uji-t (sig.2-tailed < 0,05) menunjukan perbedaan hasil belajar mahasiswa yang signifikan sebelum dan setelah dilakukan implementasi model pembelajaran IDPER yang dikembangkan pada proses pembelajaran komputer musik dasar (KMD). Hasil uji keefektifan dengan menggunakan uji N-Gain Ternomalisasi baik pada uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar (uji coba lapangan) menunjukan keefektifan implementasi model pembelajaran IDPER yang dikembangkan dalam rangka meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada pembelajaran komputer musik dasar (KMD).
Bordah Art as Local Wisdom in Coastal Malay Communities in Labuhan Batu Regency Danny Ivanno Ritonga
Proceeding International Conference on Malay Identity Vol. 1 (2020): Desember 2020
Publisher : Jurusan Sejarah, Seni, dan Arkeologi, FKIP, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.52 KB)

Abstract

The purpose of this study was to determine the local wisdom contained in the coastal Malay community in Labuhan Batu, North Sumatra. This research is also to find out changes in bordah art and understand the function of bordah art in coastal Malay communities in North Labuhanbatu. In discussing this study, Jacqueline Smith's theory of form was used which stated that it has a form, the form of the whole system, unity, characteristic or mode and Farley's theory of change which stated that social change is a change in behavior patterns, social relations, institutions and social structures at a certain time. Based on the results of the research conducted, it can be seen that the art of Bordah in Arabic is qasidah which contains poetry about worship, praise and prayers to the Prophet, namely Muhammad SAW. , where they recite prayers from books and sound drums as if they were singing songs like singing. Bordah art is also displayed in festivals, hagaf, birth celebrations and circumcision and marriage events. The function of music is as entertainment, accompaniment, means of communication, expression of gratitude, cultural continuity and means of self-expression. Keywords: Bordah, local wisdom, existence, function of music