Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENERAPAN ORNAMEN PADA DESAIN TOTEBAG DITINJAU BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP DESAIN Ester Yuniar Simbolon; Zulkifli Zulkifli; Sugito Sugito
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 1 (2021): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v10i1.23164

Abstract

This study aims to determine the ability and development potential of VII grade students of SMPN 28 Medan in applying design elements and principles to tote bag design. This research is a qualitative research. The method used is descriptive qualitative research methods. The population of this research is 240 ornamental works in tote bag design. The sample used consisted of 30 works using the Cluster Random Sampling technique, namely samples taken by random groups (classes). Aspects of the design principles examined in this study are unity, balance, rhythm and emphasis. The results showed that overall the work of applying ornaments to the tote bag design of the VII grade students of SMPN 28 Medan obtained a good category and in the potential for developing the work as a whole there is still much that needs to be improved in order to get better results.Keywords: application, ornament, design principles.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan dan potensi pengembangan siswa SMPN 28 Medan kelas VII dalam menerapkan unsur dan prinsip desain pada desain tote bag. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode penelitian Deskriptif Kualitatif. Populasi penelitian ini berjumlah 240 karya ornamen pada desain tote bag. Sampel yang digunakan terdiri dari 30 karya dengan menggunakan teknik Cluster Random Sampling yaitu sampel yang diambil berdasarkan kelompok (kelas) secara acak. Aspek prinsip-prinsip desain yang diteliti dalam penelitian ini yaitu kesatuan, keseimbangan, irama dan penekanan. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara keseluruhan karya penerapan ornamen pada desain tote bag karya siswa smpn 28 Medan kelas VII memperoleh kategori baik dan dalam potensi pengembangan karya secara keseluruhan masih banyak yang harus diperbaiki agar mendapatkan hasil yang lebih baik.Kata Kunci: penerapan, ornamen, prinsip desain. Authors:Ester Yuniar Simbolon : Universitas Negeri MedanZulkifli : Universitas Negeri MedanSugito : Universitas Negeri MedanReferences:Bramantijo, B., Karsam, K., & Priyoleksono, T. (2017). Tote Bag Berbahan Tenun Gedhog sebagai Produk Penunjang Bagi UKM Tenun dan Batik Gedhog Tuban. Batoboh, 2(2), 124-132. http://dx.doi.org/10.26887/bt.v2i2.355.Farida, N., Widoretno, S., & Yuliastuti, E. (2020). Pembuatan Kantong Kain “Tote Bag” sebagai Pengganti Kantong Plastik pada Pemuda Wirausaha Blitar. Jurnal Graha Pengabdian, 2(4), 296-304.Meyer, Franz Sales. (1957). Hand book of Ornament: New York: Dover Publication.Saragih, Daulat. (2017). Jenis Motif dan Nilai Filosofis Ornamen Tradisional Sumatera Utara. Yogyakarta: Thafa Media Yogyakarta.Sembiring, Dermawan. (2014). Wawasan Seni. Medan: Unimed Press.Simbolon, E. Y. (2020). “Karya Tote Bag”. Hasil Dokumentasi Pribadi: 28 Januari 2020, SMPN 28 Medan.Sunaryo, Aryo. (2009). Ornamen Nusantara. Semarang: Dahara Prize.Tasbergaransi. (2017). Sejarah dan Perkembangan Tote Bag. https://www.kaskus.co.id/thread/5913b07d60e24b78228b4567/sejarah-dan-perkembangan-tote-bag/ (diakses tanggal 28 Januari 2021).Zulkifli, Z., Atmojo, W. T., Kartono, G., & Nurwani, N. (2021). Revitalisasi Identitas Melayu: Studi Penerapan Ragam Hias Tradisonal Melayu pada Bangunan Modern di Kota Medan. Journal ofEducation, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), 3(3), 895-903. https://doi.org/10.34007/jehss.v3i3.421.
ANALISIS KREATIVITAS SISWA KELAS III SD SWASTA YAYASAN WANITA KERETA API “YWKA” MEDAN DALAM PEMBELAJARAN MENGGAMBAR BINATANG Teguh Iman Perdana Surbakti; Zulkifli Zulkifli; Wahyu Tri Atmojo; Mesra Mesra
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 1 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i1.12999

Abstract

AbstrakPenelitian ini  dilakukan di SD Swasta Yayasan Wanita Kereta Api “YWKA” Medan yang bertujuan untuk menganalisis kreatifitas dan potensi siswa dalam pembelajaran menggambar binatang bertema burung. Metode pengumpulan data penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SD Swasta Yayasan Wanita Kereta Api “YWKA” Medan. Pengambilan sampel menggunakan teknik sampel jenuh (semua anggota populasi dijadikan sampel) diperoleh sampel penelitianya itu sebanyak 25 orang dari kls III. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aspek yang dikembangkan dalam teori Utami Munandar 4P dalam pengembangan kreativitas yaitu pribadi kreatif, pendorong (press), proses kreatif, dan produk berdasarkan hasil nilai rata-rata yang telah dinilai oleh 3 tim penilai secara keseluruhan pada karya menggambar binatang bertema burung siswa kelas III SD Swasta Yayasan Wanita Kereta Api “YWKA” Medan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa aspek pribadi secara keseluran baik karena dari hasil karya siswa sudah memenuhi ketiga deskriptor dari empat deskriptor yang sudah ditentukan. Pendorong secara keseluruhan cukup baik karena karya siswa hanya memenuhi dua deskriptor dari empat deskriptor yang ditentukan. Aspek proses secara keseluruhan cukup baik karena karya siswa hanya memenuhi dua deskriptor dari empat deskriptor yang ditentukan. Aspek produk secara keseluruhan cukup baik karena karena karya siswa hanya memenuhi dua deskriptor dari empat deskriptor yang ditentukan.  Kata Kunci: analisis, kreativitas, menggambar binatang.AbstractThis research was conducted by the SD Swasta Yayasan Wanita Kereta Api “YWKA” Medan which aims to analyze the potential of students in bird-themed animal learning. Data collection methods in this study are observation, interviews and documentation. This population study is all third grade students from the SD Swasta Yayasan Wanita Kereta Api “YWKA” Medan. Sampling using saturated sample techniques (all members of the population used as samples) obtained a study sample of 25 people from third grade. The theory of creativity and motivation is based on the results of a study in Utami in the third grade of 4P Munandar SD Swasta Yayasan Wanita Kereta Api “YWKA” Medan. The results of this study are the three descriptors of four predefined descriptors. The overall driver is quite good because only descriptors from four descriptors are specified. The whole process is quite good because it only fulfills two explanations of the four specified explanations. The whole product is quite good because it only satisfies two descriptors from the four specified descriptors. Keywords: analysis, creativity, drawing’s animals.
ANALISIS KERAJINAN SOUVENIR DIORAMA BERBAHAN LIMBAH PADA PENGRAJIN DIKRAF BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP DESAIN Lisa Andriani Saragih; Zulkifli Zulkifli
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 1 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i1.13639

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan prinsip-prinsip desain yang terdapat pada karya kerajinan souvenir diorama berbahan limbah pada pengrajin Dikraf. Metode  pengumpulan data penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Jumlah populasi penelitian 70 karya keseluruhan yang ada pada pengrajin Dikraf. Teknik pengambilan sampel penelitian adalah purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu sebanyak 10 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan prinsip-prinsip desain yaitu prinsip kesatuan, keseimbangan, irama, penekanan, dan proporsi berdasarkan hasil nilai rata-rata yang telah dinilai oleh 3 tim penilai secara keseluruhan pada karya kerajinan souvenir diorama berbahan limbah sudah diterapkan dengan baik. Penerapan prinsip kesatuan memperoleh nilai baik dengan presentase 80%, cukup baik 10%, dan kurang baik 10%. Penerapan prinsip keseimbangan memperoleh nilai amat baik dengan presentase 10%, baik 60%, dan cukup baik 30%. Penerapan prinsip irama memperoleh nilai baik dengan presentase 50%, cukup baik 40%, dan kurang baik 10%. Penerapan prinsip penekanan memperoleh nilai baik dengan presentase 90%, dan cukup baik 10%. Penerapan prinsip proporsi memperoleh nilai baik dengan presentase 90% dan cukup baik 10%. Hasil penelitian menjelaskan bahwa kesatuan secara keseluruhan baik karena tiap elemennya dikomposisikan dengan baik dan warna pada tiap objeknya terlihat harmonis. Keseimbangan secara keseluruhan baik karna adanya pengaruh arah pandang boneka dan penempatan tiap elemenya terlihat seimbang dan dapat dirasakan melalui kepekaan estetis. Irama secara keseluruhan cukup baik karena tidak memiliki banyak elemen yang disusun rapi dan berulang-ulang. Penekanan secara keseluruhan baik karena adanya kontras warna dan bentuk yang menonjol pada karya. Proporsi secara keseluruhan baik karena pada boneka memiliki bentuk tubuh dan ukuran yang unik. Potensi pengembangan pada prinsip kesatuan dan irama dilakukan dengan cara menambah jumlah elemen pendukung pada setiap karya. Pada prinsip keseimbangan dan proporsi dilakukan dengan mempertimbangkan ukuran dan bentuk serta banyaknya elemen pendukung pada karya yang digunakan. Pada prinsip penekaan dilakukan dengan pemilihn bentuk, ukuran serta warna yang menonjol atauapun kontras dari elemen lainnya.Kata Kunci: kerajinan, souvenir diorama, prinsip desain. AbstractThis study a This study aims to describe the design principles contained in souvenir craft diorama made from waste from Dikraf craftsmen. Data collection methods of this study are observation, interviews and documentation. The number of research population is 70 overall works in Dikraf craftsmen. The sampling technique of the study was purposive sampling, which is the sampling technique of data sources with certain considerations as many as 10 samples. The results showed that the application of design principles namely the principle of unity, balance, rhythm, emphasis, and proportion based on the results of the average value that had been assessed by the 3 assessment teams as a whole in the craft of souvenirs diorama made from waste has been applied well. The application of the principle of unity is to get good grades with a percentage of 80%, good enough at 10%, and less than 10%. The application of the principle of equilibrium gets very good value with a percentage of 10%, both 60%, and good enough 30%. The application of the rhythm principle obtains a good value with a percentage of 50%, 40% good enough, and 10% less good. The application of the principle of emphasis obtains good grades with a percentage of 90%, and is good enough at 10%. The application of the principle of proportion obtains a good value with a percentage of 90% and is quite good at 10%. The results of the study explain that overall unity is good because each element is well composed and the color of each object looks harmonious. Overall balance is good because of the influence of the direction of view of the doll and the placement of each element looks balanced and can be felt through aesthetic sensitivity. The rhythm as a whole is quite good because it doesn't have many elements arranged neatly and repeatedly. The overall emphasis is good because of the contrast of colors and shapes that stand out in the work. The overall proportion is good because the doll has a unique body shape and size. Potential development on the principle of unity and rhythm is done by increasing the number of supporting elements in each work. The principle of balance and proportion is done by considering the size and shape and the number of supporting elements in the work used. In the principle of sensitization is done by choosing the shape, size and color that stands out or even the contrast of other elements. Keywords: crafts, diorama souvenirs, design principles. 
ANALISIS ESTETIS KARYA KERAJINAN KAIN PERCA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BERINGIN KABUPATEN DELI SERDANG Arfatul Marwiya; Zulkifli Zulkifli; Sugito Sugito; Muslim Muslim
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 7, No 2 (2018): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v7i2.11894

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran prakarya, khususnya pada materi pelajaran kerajinan limbah kain perca dan mengetahui pemanfaatan limbah kain perca menjadi produk kerajinan tangan kain perca sarung kotak tisu dan mengetahui kualitas estetis karya kerajinan tangan kain perca sarung kotak tisu yang dihasilkan siswa kelas VII SMP Negeri 1 Beringin Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan sampel 20 karya kerajinan kain perca sarung kotak tisu siswa kelas VII yang diambil menggunakn teknik Cluster Random Sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan tes membuat karya kerajinan kain perca sarung kotak tisu. Teknik analisis data yang digunakan analisis deskriptif.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan siswa telah menghasilkan karya kerajinan limbah kain perca berupa sarung kotak tisu. Secara keseluruhan tingkat kualitas estetis karya kerajinan kain perca pada kelas VII-1 SMP Negeri 1 Beringin Kabupaten Deli Serdang yaitu dari aspek bentuk, warna, ornamen/hiasan, dan nilai fungsi dikategorikan cukup baik. Dari aspek bentuk kerajinan secara umum memperoleh jumlah nilai rata-rata cukup baik karena, secara keseluruhan bentuk dari karya kerajinan sarung kotak tisu siswa belum tersususn secara baik dalam kesatuan yang harmonis dan bentuk yang sempurna. Aspek warna secara umum memperoleh nilai rata-rata cukup baik, karena secara keseluruhan warna dari karya kerajinan sarung kotak tisu siswabelum terdapat warna yang harmonis dan kesesuaian warna dengan unsur lain. Aspek ornamen atau hiasan secara umum memperoleh jumlah nilai rata-rata cukup baik, karena secara keseluruhan ornamen atau hiasan dari karya kerajinan sarung kotak tisu siswa tampak kurang rapi, unik, menarik dan harmonis dengan unsur lain. Dan aspek nilai fungsi secara umum memperoleh jumlah nilai rata-rata cukup baik, namun secara keseluruhan nilai fungsi dari karya kerajinan sarung kotak tisu siswa sudah memiliki nilai fungsi yang ergonomis.Kata Kunci: nilai estetis, kerajinan, kain percaAbstractThis study aims to improve students’ learning achievement at the craft lesson, especially for the lesson material about the handicraft made of rag and to find out the use of the rag in order to make one handicraft product, namely sarong tissue boxes and to find out the aesthetic quality of sarong tissue boxeshandicraft made of rag, which is made by students of seventh (VII) grade of SMP Negeri 1 Beringin Deli Serdang. The  study used qualitative research design with 20 products of  rag sarong tissue boxes made by seventh (VII) grade students which is taken by using cluster random sampling technigue. The instrument of the study use a test how to make rag sarong tissue boxes. The technigue of data analysis is descriptive analysis. Based on the research finding, it is concluded that all the students made rag sarong tissue boxes handicraft the level 07. The aesthetic quality on them made by VII-1 classs SMP Negeri 1 Beringin Deli Serdang which consist of  some aspects, namely shape, colour, ornament/decoration, and function value can be categoryzed at fair level. From the shape aspect totally is got the fair score because the shape of all rag sarong tissue boxes have ast been ordered well in harmonious unity and perfect form. The colour aspect is got the fair score, because totally the colour of students’ rag sarong tissue boxes handicraft have not used harmonious calour and unmatching colour to another element. Overall, the ornament aspect or decoration got fair score, because all the ornaments or the decoration of students’ rag sarong tissue boxes handicraft looked less neat, less unigue and less atractive and less harmonic to another element and the function value aspect got fair score but overall the function value of the students’ rag sarong tissue boxes already had ergnoic function value.Keywords: aesthetic value, patchworks craft 
Revitalisasi Identitas Melayu: Studi Penerapan Ragam Hias Tradisonal Melayu pada Bangunan Modern di Kota Medan Zulkifli Zulkifli; Wahyu Tri Atmojo; Gamal Kartono; Nurwani Nurwani
Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) Vol 3, No 3 (2021): Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) April
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.236 KB) | DOI: 10.34007/jehss.v3i3.421

Abstract

Etnik Melayu kaya dengan kesenirupaannya, khususnya dalam bentuk ragam hias. Secara tradisi, ragam hias Melayu banyak terungkap melalui arsitekturnya, di samping pada produk pakai lainnya. Yang menarik sekarang adalah adanya trend penerapan ragam hias tradisional Melayu pada bangunan modern di Kota Medan, Indonesia. Artikel ini mengkaji, sejauhmana identitas Melayu kembali menguat di Kota Medan. Selain itu, artikel ini juga mengkaji bagaimana potensi teknis dan estetis yang terkandung dalam karakteristik ragam hias Melayu. Pembahasan dilakukan melalui pendekatan sosiologi seni dan metode visual cultural. Hasil kajian menunjukkan bahwa: 1) Bentuk dan karakteristik ragam hias Melayu yang banyak diterapkan pada bangunan modern di Kota Medan merujuk pada bentuk pucuk rebung, ricih wajid,lebah begantung, terali biola, bidai, dan tampuk pinang; 2) Potensi teknisnya didukung oleh karakteristik ragam hias Melayu yang berbentuk terawang, dan potensi estetisnya terungkap melalui bentuk permukaan yang rata dengan garis motif yang tajam; dan 3) Identitas Melayu melalui penerapan ragam hias terungkap pada bangunan perkantoran, tempat umum, lokasi wisata, dan fasilitas umum.
Analisis Hasil Gambar Ilustrasi Berdasarkan Aspek Proporsi, Perspektif dan Pencahayaan Rizky Apriliani; Zulkifli Zulkifli
Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) Vol 4, No 2 (2021): Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), November
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1078.063 KB) | DOI: 10.34007/jehss.v4i2.769

Abstract

This study aims to determine the students' ability to draw illustrations in applying the work of drawing illustrations in class VIII SMP Muhammadiyah 7 Medan based on proportions, perspectives and lighting. With the theme of the atmosphere of activities commemorating Indonesia's independence day. The population in this study were all students' works of class VIII SMP Muhamadiyah 7 Medan, namely all students' works and the sample was 21 students' works of class VIII-1 using the purposive sampling technique. This study uses a descriptive qualitative method to find out how the work of illustration images by class VIII students of SMP Muhammadiyah 7 Medan is viewed from the perspective of proportion, perspective and lighting. The findings of this study indicate that the overall ability of class VIII-1 students in drawing illustrations based on proportion, perspective and lighting has a good category with an average value (r) = 85.
The Revitalization of Iconic Shapes through the Creation of Relief Dimensional Paintings as Tourism Software Products (Case Study in Medan City, Indonesia) Zulkifli Zulkifli; Anam Ibrahim; Mangatas Pasaribu; Bakhrul Khair Amal
Randwick International of Social Science Journal Vol. 2 No. 4 (2021): RISS Journal, October
Publisher : RIRAI Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47175/rissj.v2i4.291

Abstract

Medan City in Indonesia, is rich with iconic forms in the form of historical buildings and cultural products of the past. On the other hand, Medan City tourism has been known since the Dutch colonial era, but has not been supported by the availability of souvenir products. This research article describes the revitalization of the iconic forms of Medan City. The aim is to examine the potential of iconic forms to be used as the basis for the development of relief-dimensional painting as a tourism souvenir product. This research use desciptive qualitative approach. The replicated method is a combination of survey method and creation method. Sources of research data are written data, photo data, interview results, notes on the creation process, and appreciative assessments. Data analysis was carried out using an interactive model: data reduction, data presentation, verification and conclusion drawing. The results showed that the iconic shapes of Medan City have great potential to be explored into original painting themes. Technically, the art of painting with relief dimensions is effectively developed with rubber sheet material, supported by strong texture work. Overall, the paintings produced have an aesthetic quality, exclusive as tourism souvenirs.
Seni Rupa di Era Disrupsi: Dampak Teknologi dalam Medan Sosial Seni Rupa Zulkifli Zulkifli
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya Vol 5, No 1 (2021): GONDANG: JURNAL SENI DAN BUDAYA, JUNI 2021
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (943.803 KB) | DOI: 10.24114/gondang.v5i1.24964

Abstract

Era disrupsi melahirkan perubahan besar dalam dunia seni rupa, dipicu oleh perkembangan teknologi digital-virtual dalam revolusi industri 4.0. Artikel ini mengkaji tentang eksistensi seni rupa di era disrupsi. Sejauhmana teknologi berdampak dalam medan sosial seni rupa, apakah teknologi dapat mengancam eksistensi perupa atau seniman, dan apakah teknologi dapat mereduksi nilai-nilai karya seni rupa konvensional. Sejalan dengan metode deskriptif-kualitatif, pembahasan dilakukan berdasarkan pendekatan sosiologi seni, didukung dengan pendekatan visual culture dan kreativitas seni. Hasil kajian menjelaskan bahwa: Pertama, teknologi era disrupsi secara umum berdampak positif dalam medan sosial seni rupa. Dalam medan sosial penciptaan, teknologi mendukung sistem kerja yang lebih praktis dan produktif. Dalam medan sosial penyajian seni, teknologi virtual sangat mendukung sosialisasi dan promosi karya secara luas. Begitu juga dalam medan sosial pengkajian seni, teknologi virtual dapat mengundang partisipasi masyarakat global. Kedua, teknologi tidak dapat menggantikan eksistensi perupa yang berorientasi ekspresi estetis, kecuali yang berorientasi menghasilkan karya fungsional. Secara umum, teknologi mendukung aktivitas kesenirupaan. Ketiga, nilai seni rupa tidak tereduksi oleh teknologi, karena nilai karya melekat pada karakter atau roh yang dilahirkan perupa, bukan yang dihasilkan teknologi.
Kajian Semiotika Peirce Pada Karya Seni Lukis di Sanggar Seni Rupa Simpassri Vivi Destri Yumielda; Zulkifli Zulkifli
Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni dan Budaya Vol 5, No 1 (2022): Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni dan Budaya
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/vh.v5i1.6524

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami makna tersirat pada lukisan di Simpassri berdasarkan kajian semiotika tipologi tanda meliputi aspek representamen, hubungan representamen dengan objek, dan interpretan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif-interpretatif, yaitu mendeskripsikan data-data yang dianalisis sedetail-detailnya oleh interpretator melalui penerapan teori semiotika tipologi tanda. Hasil penelitian ini disimpulkan representamen ialah sebuah tanda yang terindra/tampak secara langsung, yakni lukisan yang merepresentasikan objek-objek yang berceritakan filosofi, budaya/tradisi suku Batak. Dalam hubungan representamen dengan objek, ini tidak terindra/terlihat secara langsung, melainkan merujuk pada objek yang sebenarnya, yakni objek maupun suasana dari budaya tradisi Batak. Berdasarkan interpretan/makna ialah pelestarian seni budaya/tradisi etnis Batak. 
Kajian Semiotika Ilustrasi Digital Karya Agung Budi Santoso (Pendekatan Semiotika Roland Barthes) Alfa Risi; Zulkifli Zulkifli
MAVIS : Jurnal Desain Komunikasi Visual Vol 4 No 02 (2022): Mavis : Jurnal Desain Komunikasi Visual
Publisher : LPPM STIKI Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32664/mavis.v4i02.739

Abstract

Agung Budi Santoso is a profesional illustrator whose work often intersects in various scopes of the creative industry in Indonesia and abroard, especially in music. The illustrative approach he uses in his works often refers to the surrealist style thus causing confusion for some people in translating the meanings of the illustrations. This study aims to find out how to understand the message conveyed in the illustrations. The method used is descriptive qualitative method, using the application of Roland Barthes’ semiotic theory through the meaning of the signifier and the signified to determine the meaning of the relation of denotative, connotative and ideological signs contained in the illustrations. The results of this study explain that presence of surrealist visualization in Agung Budi Santoso’s illustrations is often influenced by segmented references to pop culture and music itself, so that this often causes misinterpretations in his works.